19 research outputs found

    Pengaruh Cdi Digital Power Max Hyper Band terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Kandungan Emisi Gas Buang pada Sepeda Motor 4 Langkah

    Full text link
    Alat transportasi khususnya sepeda motor mempunyai peranan penting dalam mendukung aktivitas manusia, akantetapi sumber bahan bakarnya yang terbatas serta emisi gas buang yang dihasilkan sangat berbahaya bagi kesehatan danlingkungan. Berbagai upaya telah dilalukan untuk mendapatkan mesin yang mampu menghemat bahan bakar dan ramahlingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh CDI Digital Hyper Band Power Max Hyper Bandpada sistim pengapian Honda Tiger terhadap konsumsi bahan bakar dan kandungan emisi gas CO, HC di dalam gas buang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperiment design model posttest group design. Penelitian inidilakukan tanggal 1 September 2014 pada sepeda motor Honda Tiger. Pengujian konsumsi bahan bakar dan emisi gas buangCO, HC dilakukan pada putaran 1400, 2500 dan 3500 rpm, dengan menggunakan sistim pengapian CDI Standar dan CDIDigital Power Max Hyper Band. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali pada setiap tingkatan putaran mesin. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan CDI Digital Power Max Hyper Band dapat menurunkan konsumsibahan bakar sebesar 13.04155 %, emisi gas CO sebesar 54.91156 %, dan emisi gas HC sebesar 47.45658 %. Perhitungan t tesdidapat t konsumsi bahan bakar pada putaran mesin 1400, 2500 dan 3500 rpm sebesar 4.37132, 3.87326 dan 3.93340.Untuk emisi gas buang CO sebesar 10.65689, 11.60204 dan 14.67181. Untuk emisi gas HC sebesar 5.96864, 9.14872 dan10.15795. Angka-angka tersebut lebih besar dari angka thitungyaitu 2,920, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukanditerima pada taraf signifikasi 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan CDIDigital Power Max Hyper Band pada sistem pengapian sepeda motor Honda Tiger ditinjau dari aspek konsumsi bahan bakardan emisi gas buang CO, HC

    Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Overhaul Sistem Pendingin Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Smk Negeri 1 Pariaman

    Full text link
    Intisari— Penelitian ini berawal dari Kenyataan di SMK N 1 Pariaman rendahnya hasil belajar siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan khususnya pada mata diklat Overhaul Sistem Pendingin, dalam proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah dan media yang digunakan adalah papan tulis, hal ini dianggap tidak efektif karena sebagian waktu yang tersedia hanya digunakan untuk mencatat materi di papan tulis, selain itu metode pembelajaran yang digunakan juga lebih menuntut peran aktif guru dibandingkan siswanya. Oleh sebab itu peneliti ingin meneliti tentang pengaruh penggunaan modul terhadap hasil belajar siswa kelas XI teknik kendaraan ringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan siswa yang tidak menggunakan modul. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa adanya pengaruh penggunaan modul terhadap hasil belajar siswa dengan nilai siswa yang menggunakan modul 9.37 persen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa yang tidak menggunakan modul pada mata diklat Overhaul Sistem Pendingin.Kata kunci— Modul, Hasil belajar, Mata diklat overhaul sistem pendingin

    Analisis Perbandingan Kekerasan Baja pada Sproket Depan dan Belakang Sepeda Motor Supra X 125 Hardening dengan Menggunakan Media Pendinginan yang Bervariasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untun mengetahui seberapa besar pengaruh media pendingin pada proses hardening terhadap peningkatan kekerasan baja pada sproket depan dan belakang sepeda motor supra X 125.sehingga dapat diketahui media pendingin yang menghasilkan tingkat kekerasan tertinggi sproket depan dan belakang speda motor supra x 125 setelah dilakukan proses hardening. Metode yang di gunakan sebagai pendekatan penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kekerasan pada spesimen sprocket supra x 125 bagian depan dan bagian belakang yang dihardening dan didinginkan dengan menggunakan media air sebesar 138,11% pada specimen sprocket depan dan 125,27% untuk specimen sprocket bagian belakang. Media pendinginan menggunakan media oli memberikan peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 73,09% untuk specimen sprocket bagian depan dan 83,87% untuk specimen sprocket bagian depan. Peningkatan kekerasan yang paling tinggi dihasilkan oleh media pendinginan menggunakan media air yakni memberikan peningkatan kekerasan pada specimen sprocket depan sebesar 63,83% dan peningkatan kekerasan pada specimen sprocket bagian belakang sebesar 78,22%.Kata Kunci : Kekerasan Baja Sprocket Depan dan Belakang Sepeda Motor, Hardening, Media Pendinginan This study aims to find out how big the influence of cooling medium on hardening process to the increase of hardness in sprocket front and rear motorcycle supra X 125. so it can know the cooling medium that produces the highest hardness of sprocket front and rear motorcycle supra x 125 after done hardening process. The method used as the approach of this research is the experimental method. The results of hardness test showed that the increase of hardness on specimen sprocket motorcycle supra x 125 front and back of hardening and cooled by using water medium equal to 138,11% in sprocket specimen front and 125,27% for sprocket specimen backside. The cooling medium using the oil medium provided a fairly high increase of 73.09% for the front sprocket specimens and 83.87% for the front sprocket specimens. The highest increase of hardness is produced by cooling medium using water medium that gives increase of hardness at front sprocket specimen equal to 63,83% and increase hardness in sprocket specimen at backside equal to 78,22%

    Hubungan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan dengan Hasil Praktek Industri Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Smk Negeri 2 Karang Baru Aceh Tamiang

    Full text link
    Penelitian ini beranjak dari fenomena yang menunjukkan adanya hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan yang belum maksimal dan juga belum tuntas nilai praktek industri. Penelitian ini bersifat korelasional, tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan dengan hasil praktek industri siswa kelas XI TKR SMK Negeri 2 Karang Baru Aceh Tamiang. Populasi berjumlah 47 orang. Sampel (total sampling) dalam penelitian ini adalah 47 orang. Dari analisis data penelitian diperoleh koefisien korelasi r hitung (0,646) > r tabel (0,288) dan t hitung (5,677) > t tabel (2,014). Pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berarti dan signifikan antara hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan dengan hasil praktek industri siswa kelas XI TKR SMK Negeri 2 Karang Baru Aceh Tamiang Kata KunciPemeliharaan mesin kendaraan ringan, hasil praktek industr

    Hubungan antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Sistem Rem Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Smk Negeri 2 Sijunjunjung

    Full text link
    Rumusan masalah ini apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan Fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sistem rem kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Sijunjung semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada yang signifikan antara motivasi belajar dan Fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sistem rem kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Sijunjung Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Populasi adalah siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu di hitung uji normalitas dan uji linearitas. Berarti pengaruh motivasi belajar dan Fasilitas belajar terhadap hasil belajar sisem rem masih tergolong rendah. Dapat diperoleh t hitung > t tabel (1,187 >0,374) untuk X1 dan (0,418 > 0,374) untuk X2. Dilihat pada taraf signifikan 0,05. Akibatnya Ho ditolak. Ha diterima. Akibatnya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan Fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sistem rem kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Sijunjung semester genap tahun pelajaran 2013/2014

    Pengaruh Penggunaan Tabung Induksi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Sepeda Motor Yamaha F1zr

    Full text link
    Pertumbuhan jumlah kendaraan mengakibatkan kebutuhan akan bahan bakar meningkat. Peningkatan jumlah ini tidak diiringi dengan jumlah ketersediaan bahan bakar karena bahan bakar minyak merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Tabung Induksi merupakan salah satu alat yang dapat menghemat bagan bakar. Menurut data BPStatistical Review mencatat pada 2013 stok minyak Indonesia tersisa 3,7 Milyar Barel, dengan produksi saatini diantara 840.000 Barel per hari, makastoknyaakanhabisdalamjangkawaktu 10-11 tahunlagi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh penggunaan tabung induksi (YEIS) terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR.Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Pengujian telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2014 di Worksop Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang. Penelitian menggunakan Sepeda Motor Yamaha F1ZR. Tabung yang digunakan adalah tabung induksi Barra Racing dengan volume tabung 137,5 cc dan tabung induksi Gas Motor dengan volume tabung 50,03 cc. Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan dengan 5 variasi putaran mesin yaitu 1500 rpm, 1700 rpm, 1900 rpm, 2100 rpm, dan 2300 rpm yang mana tiap putaran dilakukan pengujian selama 60 menit sebanyak 3 kali pengujian.Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa penggunaan tabung induksi Barra Racing dengan volume 137,5 cc menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 10,00832%, sedangkan penggunaan tabung induksi Gas Motor dengan volume tabung 53,03 cc dapat menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 15,4216%. Sedangkan dari perhitungan t-tes diperoleh hasil yang signifikan karena nilai thitung dari setiap t-tes diperoleh hasil besar dari ttabel 2,776. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya diterima dengan taraf signifikan > 5%. Kata kunci : Tabung Induksi, Konsumsi Bahan Bakar, Sepeda Motor The growth of a number of vehicles let the increasing of fuel necessity, as a result. The increasing is not balance with fuel supply, which is not updatable natural resource. Induction tube is one of tools that can be used to save fuel. BPStatistical Review notes that in 2003, oil supply in Indonesia left over 3,7 billion Barrels with nowadays production about 840.000 Barrels a day, as a result it will last out until 10-11 years later. The purpose of the research is to know the effect of using induction tube (YEIS) to fuel consumption on a Yamaha FIZR motorcycle.The research uses an experiment research method. The test had been held on Wednesday, June 18th, 2014 at Automotive Engineering Workshop of UniversitasNegeri Padang. The research uses a Yamaha FIZR motorcycle. A tube that is used is Barra Racing induction tube with its volume 137,5 c and Gas Motor induction tube with its volume 50,03 cc. Fuel consumption test held with 5 engine rotation variations. They are 1500 rpm, 1700 rpm, 1900 rpm, 2100 rpm, and 2300, which are every rotation had been tested around 60 minutes in 3 times.Based on the research, it gets a result that the use of Barra Racing induction tube with its volume 137,5 cc decreases the fuel consumption about 10,00832%; on the other hand, the use of Gas Motor induction tube with its volume 53,03 cc decreases the fuel consumption about 15,421%. However, based on the calculation of t-test, itgets a significant result because tcountof each t-test have a result from ttablethat is­2,776. Thus, the hypothesis can be accepted with the level of significant >5%

    Pengaruh Pemajuan Saat Penginjeksian terhadap Ketebalan Asap Mesin Diesel

    Full text link
    Penelitian ini direncanakan sebagai penelitian eksperimen yang mempunyai tujuan utama untuk mengetahui pengaruh pemajuan saat penginjeksian terhadap ketebalan asap gas buang mesin diesel. Alasan pengambilan judul ini yang pertama adalah rendahnya kualitas bahan bakar solar yang dipakai oleh para pengguna kendaraan mesin diesel menyebabkan titik nyala bahan bakar menjadi lambat sehingga sering menyebabkan pembakaran tidak sempurna, efek dari pembakaran yang tidak sempurna adalah ketebalan asap pada gas buang mesin diesel. Saat penginjeksian yang tidak tepat mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna akan menyebabkan kecenderungan tingkat ketebalan asap gas buang yang dihasilkan menjadi tinggi. Dengan pemajuan saat penginjeksian, diharapkan tingkat ketebalan asap yang dihasilkan berkurang. Desain penelitian ini adalah pre-test and post-test group design, penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian ketebalan gas buang mesin diesel antara saat penginjeksian standar dengan pemajuan saat penginjeksian. Pengujian dilakukan pada putaran mesin 800, 1500, 2000, 3000 rpm dan akselerasi I dan II dengan standar saat penginjeksian 7Ëš sesudah TMA dengan variasi saat penginjeksian yang dimajukan 6Ëš, 5Ëš dan 4Ëš sesudah TMA, dengan pengambilan data dilakukan 2 kali pada setiap putaran dengan waktu 60 detik. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2014 di bengkel PT. Suka Fajar Padang. Dari hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata ketebalan asap minimum didapatkan pada pemajuan saat penginjeksian, sedangkan ketebalan asap maksimum didapatkan pada saat penginjeksian standar. Hasil penghitungan menggunakan rumus uji t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pemajuan saat penginjeksian yang diterima pada taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian saat penginjeksian yang dimajukan (6Ëš sesudah TMA) tingkat ketebalan asap yang dihasilkan pada putaran 800 Rpm adalah 5,65 %, pada putaran 1500 Rpm 5,29 %, pada putaran 2000 Rpm 9,44 %, pada putaran 3000 Rpm 12,19 %, dan pada saat akselerasi 1 dan 2 adalah 29,91 % dan 38,15 %. Dibandingkan dengan saat penginjeksian yang standar (7Ëš sesudah TMA) maka tingkat ketebalan asap yang dihasilkan pada putaran 800 Rpm adalah 6,99 %, pada putaran 1500 Rpm 5,64 %, pada putaran 2000 Rpm 10,07 %, pada putaran 3000 Rpm 13,50 %, dan pada saat akselerasi 1 dan 2 adalah 33,37 % dan 42,46 %. Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat ketebalan asap yang dihasilkan pada pemajuan saat penginjeksian lebih rendah dari saat penginjeksian standar

    Pengaruh Penggunaan Knalpot Standar dengan Non Standar terhadap Tingkat Kebisingan pada Sepeda Motor Yamaha Mio

    Full text link
    Seiring dengan meningkatnya aktivitas, manusia semakin memerlukan alat transportasi yang aman, nyaman dan memadai sebagai sarana pendukung mobilitas. Akibatnya, semakin hari jumlah arus lalu lintas dan jenis kendaraan yang menggunakan ruas-ruas jalan semakin bertambah. Hal ini menimbulkan masalah dibidang transportasi, salah satunya adalah masalah polusi suara (kebisingan) yang ditimbulkan dari knalpot kendaraan.Hasil penelitian pengujian knalpot standar dan non standar pada sepeda motor Yamaha Mio Sporty tahun 2010 menunjukan bahwa penggunaan knalpot standar tidak terlalu bising yaitu (32 Db) dan penggunaan knalpot non standar dapat menimbulkan tingkat kebisingan yang sangat tinggi (95 Db). Sedangkan dari perhitungan mean diperoleh persentase tingkat kebisingan knalpot standar dengan non standar adalah 52.84% untuk knalpot tipe silent series dan 71.76% untuk knalpot tipe free floew dengan demikian pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebelumnya terjadi perbedaan tingkat kebisingan yang sangat tinggi pada knalpot non standar. Hal ini disebabkan karna knalpot non standar tidak memiliki peredam suara dan memiliki turbelensi yang tinggi sehinga menimbulkan bunyi yang bising. AbstrackAlong with increased activity, people increasingly need a means of transportation that is safe, comfortable and adequate as a means of supporting mobility. As a result, the more the amount of traffic and type of vehicles using the road sections is increasing. This poses a problem in the field of transport, one of which is the problem of noise pollution (noise) arising from vehicle exhaustThe results of research testing standard and non-standard exhaust on Yamaha Mio Sporty in 2010 showed that the use of the standard exhaust that is not too noisy (32 Db) and the use of non-standard exhaust can cause a very high level of noise (95 db). While the calculation of the mean percentage obtained with the standard exhaust noise level is non-standard exhaust 52.84% for type and 71.76% silent series for free floew type exhaust thus the research questions mentioned earlier there is a difference of noise level is very high on a non standard exhaust. This is caused because the non-standard exhaust silencers and do not have to have a high turbelensi so that raises a noisy soun
    corecore