72 research outputs found
PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA : Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea
Anggapan terhadap lebih pentingnya menguasai keterampilan berbicara dalam bahasa asing untuk kepentingan berkomunikasi telah menyebabkan sebagian besar pembelajar BIPA mengabaikan penguasaan keterampilan menulis. Sebagai suatu keterampilan yang kompleks, pembelajaran menulis sering kali menjadi kesulitan bagi pembelajar di dalam meningkatkannya. Dalam pembelajaran bahasa, kompetensi komunikatif tidak hanya berlaku bagi komunikasi lisan tetapi juga untuk komunikasi tulis sehingga Communicative Language Teaching (CLT) dianggap sebagai sebuah metode pengajaran bahasa yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis pembelajar BIPA, khususnya dalam pembelajaran menulis artikel untuk pembelajar BIPA tingkat mahir. Dengan menggunakan metode penelitian subjek tunggal desain A-B-A, kemampuan menulis pembelajar diamati dalam tiga kondisi: kondisi baseline-1 (A-1) yang merupakan keadaan kemampuan awal pembelajar, kondisi intervensi yang merupakan tahap pemberian perlakuan dengan menerapkan CLT pada kegiatan pembelajaran, dan kondisi baseline-2 (A-2) yang merupakan keadaan akhir dari kemampuan pembelajar. Sebelum mengevaluasi pengaruh CLT dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel, peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang menerapkan CLT pada delapan pertemuan di sesi intervensi yang pada sesi ini pembelajaran menulis dilakukan melalui teknik wacana cloze, merangkum, dictogloss, diskusi, information gap, dan role plays dengan menggunakan media-media seperti rekaman suara, video, artikel surat kabar, dan kartu gambar. Meskipun pada tahap A-1 pembelajar memperoleh nilai kurang baik, nilai partisipan pada tahap intervensi dan A-2 meningkat menjadi baik dan amat baik, yakni 53,69; 77,27; dan 88,06. Dari hasil data tersebut, maka telah dibuktikan bahwa CLT dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis artikel pada partisipan. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh ini tidak dapat digeneralisasikan. Sebab perubahan perilaku yang terjadi pada subjek dalam penelitian belum tentu berlaku bagi pembelajar BIPA yang lain.
Kata Kunci: Communicative Language Teaching, menulis artikel, pembelajar BIPA
It had been a common trend that BIPA learners would rather improve their speaking skill than writing skill in mastering Indonesian language. As a complex skill, writing in Indonesian became the hardest subject which learner was not really interested in, while in language teaching, communicative ability is not only about speaking skill but also about writing skill. Hence, Communicative Language Teaching (CLT) was considered as the right method for improving learner’s writing skill. In this case, the method was applied to one of the BIPA learner from Korea who was in C1 level in writing lesson. A-B-A design of single subject research was used to evaluate the behavior of learner in writing through three conditions: baseline-1 (A-1) as the pretreatment condition, intervention (B) or the treatment condition, and baseline-2 (A-2) as the last conditions to evaluate learner behavior after intervention. Four measures were taken before the intervention and another four after the intervention. The first data collected was CLT class observation during intervention in writing an article, using techniques such as gapped passage, dictogloss, making summary, discussion, information gap, and role plays which were combined with the audio and audiovisual media, pictures, and the sample of article text itself. The others data were the finding mistakes in learner’s texts, and learner’s ability in writing an article text. The results had showed that in learning activities learner became more communicative in speaking yet a little bit enthusiastic in writing. As for the common mistakes in his texts were found around syntax, morpheme, and organizational of text. However, learner showed progress in writing through his achievement in three conditions: 53,69; 77,27; and 88,06. By this achievement, Communicative Language Teaching was proven as an effective method in improving a BIPA learner’s writing. The results of this research cannot be generalized since what has occurred to the subject of this research may not appear the same way to others subject.
Key word: Communicative Language Teaching, writing article, BIPA learners
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, ditetapkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel sebanyak 10 sampel perusahaan otomotif. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS versi 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ukuran perusahaan, Growth Opportunity, Likuiditas, Profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (2) Variabel Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan tanda koefisien positif menunjukkan hubungan searah antara Ukuran perusahaan dan Nilai perusahaan. (3) Variabel Growth Opportunity secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan tanda positif menunjukkan hubungan searah antara Growth Opportunity dan Nilai Perusahaan. (4) Variabel Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan tanda negative menunjukkan hubungan tidak searah antara Likuiditas dan Nilai Perusahaan. (5) Variabel Profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan arah positif menunjukkan hubungan searah antara Profitabilitas dan Nilai Perusahaa
KIOS-K APLIKASI PORTAL INFORMASI DAN HUMAS RUMAH SAKIT (MODUL INFORMASI)
Informasi pasien merupakan pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit. Pasien sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses layanan informasi rumah sakit, pasien tidak mengetahui informasi kamar perawatan perkelas serta informasi detai kamar perawatan, pasien tidak mengetahui registrasi kegiatan, serta pasien kesulitan dalam memberikan feedback terhadap pelayanan rumah sakit. Aplikasi Kios-K di harapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menyediakan fitur informasi profil rumah sakit, pelayanan fasilitas, registrasi kegiatan dan input feedback terhadap pelayanan rumah sakit.
Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah menggunakan metode Agile Scrum , metode Scrum merupakan bagian dari Agile, dan Scrum merupakan suatu kerangka kerja dimana setiap tim mengetahui bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah. Teknologi yang digunakan pada pembangunan aplikasi ini adalah PHP 7 dengan framework Laravel sebagai alat pemrograman Back-End. jQuery, bootstrap, HTML 5 dan CSS merupakan alat pemrograman yang digunakan Front-End. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan, yaitu pasien dapat mengakses informasi-informasi Rumah Sakit, dapat melakukan registrasi dan dapat memberikan feedback dengan mudah.
Kata Kunci: Kios-K, Informasi, Rumah Sakit, Agile Scrum, Front-En
PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DESA KIARAJANGKUNG KECAMATAN SUKAHENING, TASIKMALAYA (TAHUN 1980-2000)
Skripsi ini berjudul “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kiarajangkung Kecamatan Sukahening, Tasikmalaya (Tahun 1980-2000)”. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu mengenai perubahan sosial ekonomi masyarakat ketika masih menggantungkan kehidupan pada hasil pertanian kemudian menjadi wirausaha, upaya masyarakat meningkatkan perekonomiannya,serta dampak berkembangnya bisnis WC umum terhadap sosial ekonomi masyarakat. Kajian penelitian ini lebih difokuskan pada tahun 1980-2000, karena pada periode tersebut terjadi perubahan mata pencaharian masyarakat serta perkembangan perekonomian masyarakat di Desa Kiarajangkung. Manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengangkat kehidupan masyarakat Desa Kiarajangkung yang berupaya mengembangkan perekonomiannya dengan berwirausaha. Metode yang digunakan adalah metode historis, adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu heuristik atau pengumpulan sumber baik secara lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi, kemudian historiografi. Untuk lebih memahami permasalahan penulis menggunakan konsep yang relevan dengan menggunakan pendekatan ilmu sosiologi, dan antropologi. Desa Kiarajangkung merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Sukahening yang mengalami keterbatasan perkonomian karena hanya mengandalkan hasil pertanian dengan sistem tradisional. Pada tahun 1980 masyarakat mulai mengenal serta mengembangkan bisnis WC umum. Dengan upaya masyarakat akhirnya pada tahun 1996 bisnis tersebut mencapai puncak keberhasilannya. Berkembangnya bisnis ini membantu masyarakat menghadapi keterbatasan, karena membawa perubahan mata pencaharian yang berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat.;---
This final paper entitled “The Change of Society’s Socioeconomic in DesaKiarajangkung, KecamatanSukahening, Tasikmalaya (From 1980 to 2000).” The investigation of this research focuses on the change of the socioeconomic status in the society from when they were relied their income on their agriculture to when they became entrepreneurs. Furthermore, the efforts of the society to increase their economic status and the impact of the public toilet business’ development toward the society’s socioeconomic are also investigated. The writer focuses on the year of 1980 to 2000 in order to make the research, since there was a change of the society’s living and the development of society’s economy in DesaKiarajangkung happened in those periods. The benefit of this research is to promote the society’s living which is trying to develop its economy by entrepreneurship. Historical method is used in this research methodology. The steps are heuristic or data collection–spoken and written–, source criticism, interpretation, and the last is historiography. Moreover, in order to add more understanding toward the issues, the writer employs a relevant concept by using sociology and anthropology approaches. KiarajangkungVillage or DesaKiarajangkung is one of the villages in Sukahening sub district which had economic limitations, since it only relied on the results of its agriculture with its traditional systems. In 1980, the society started to recognize and developed public toilet business. Then, in 1996, the business became successful. Thus, the development of this business helps the society to solve the economic limitations, since it brings the change of the livings and it affects the enhancement of society’s economy
INPRES NO 14 TAHUN 1967 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP IDENTITAS MUSLIM TIONGHOA CIREBON TAHUN 1966-1998
Popi Siti Sopiah.14123151177. Inpres No 14 Tahun 1967 Dan Implikasinya Terhadap
Identitas Muslim Tionghoa Cirebon Tahun 1966-1998. Skripsi. Jurusan Sejarah
Kebudayaan Islam. Fakultas Ushuludin Adab Dakwah. Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. 2016.
Pada awal Orde Baru (1966-1998), Soeharto mengeluarkan kebijakan asimilasi
terhadap kelompok keturunan Tionghoa di Indonesia. Tujuan dari kebijakan tersebut
agar secara individual sifat-sifat ketionghoaannya mampu dihapuskan. Kebijakan pada
rezim Soeharto tersebut dilakukan melalui Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967.
Melalui kebijakan tersebut, pemerintah Orde Baru mengharuskan seluruh orang
Tionghoa untuk melakukan asimilasi dengan pribumi melalu beberapa hal seperti
penggantian nama Tionghoa dengan nama pribumi, pembatasan ruang gerak pada adat
istiadat yang berbau Tionghoa serta agama orang Tionghoa yang harus mengikuti
agama yang diakui oleh pemerintah.Agar lebih tajam, penelitian ini dapat dirumuskan
ke dalam beberapa pertanyaan berikut: 1) Bagaimanakah gambaran kehidupan Muslim
Tionghoa Cirebon sebelum dikeluarkannya Inpres No.14 ahun 1967? 2) Apa yang
melatarbelakangi munculnya Inpres No.14 Tahun 1967? 3) Bagimanakah implikasi dari
dikeluarkannya Inpres No 14 Tahun 1967 terhadap identitas Muslim Tionghoa Cirebon?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui gambaran umum Cirebon,
sejarah singkat kedatangan oang-orang Tionghoa serta kehidupan sosial budayanya
sebelum dikeluarkan Inpres No 14 Tahun 1967 2) Mengetahui latar belakang Inpres No
14 Tahun 1967 dikeluarkan serta dilaksanakannya bagi Muslim Tionghoa Cirebon 3)
Mengetahui implikasi dari pelaksanaan Inpres No 14 Tahun 1967 terhadap identitas
Muslim Tionghoa Cirebon tahun 1966-1998.
Penelitian ini menggunakan metode historis dengan pendekatan library research
dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
berbagai sumber sebagai rujukan, baik sumber primer maupun sekunder. Sumbersumber
rujukan tersebut berupa buku, jurnal, artikel dan sebagainya.
Dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dengan adanya Inpres No
14 Tahun 1967 tersebut menjadikan etnis Tionghoa terdiskriminasi karena mereka tidak
diberikan ruang yang bebas untuk mengekspresikan kebudayaannya, serta harus
berasimilasi dengan pribumi. Meskipun di sisi lain, asimilasi ternyata telah menjadikan
pribumi menerima keberadaan orang-orang Tionghoa karena etnis Tionghoa tersebut
mengidentifikasikan dirinya ke dalam pribumi.
Kata Kunci: Muslim Tionghoa, Orde Baru, Asimilasi, Cirebo
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran fisika adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Diduga penyebab utama adalah model pembelajaran yang diterapkan guru di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa melalui model pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran Discovery Learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA 5 Jumlah siswa yang diteliti 36 orang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil penelitian didapatkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II untuk setiap indikator penelitan. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu rata-rata nilai ulangan siklus I = 68,6 (cukup) menjadi 77,1 (baik) pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal pada siklus I = 61,1% (cukup) meningkat pada siklus II = 77,8% (baik). Berdasarkan penelitian ini, model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XII MIA 5 di SMA Negeri 10 Palembang
PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS SMART APPS CREATOR 3 MATERI PECAHAN KELAS III SD
Media pembelajaran digunakan agar memudahkan peserta didik maupun guru dalam proses belajar mengajar, tentunya media pembelajaran ini sangat penting untuk terus di up-to-date selaras dengan perkembangan zaman. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Dengan tujuan dapat mengembangkannya sebuah media pembelajaran berbasis teknologi, dapat membantu kesulitan guru dan peserta didik dalam proses belajar-mengajar di kelas, sehingga perlu adanya pengembangan dalam media pembelajaran tersebut. Adapun media pembelajaran berbasis teknologi yang dikembangkan adalah “Simaca” (Aplikasi Materi Pecahan). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan 4D, yang terdiri dari 4 tahapan yaitu Define. Desain, Development, dan Dissemination. Sasaran dari penelitian ini adalah guru dan peserta didik yang terdiri dari satu guru wali kelas dan 20 peserta didik kelas III Sekolah Dasar. Berdasarkan dari penelitian, diperoleh bahwa media pembelajaran “Simaca” ini sangat layak dan juga efektif untuk digunakan oleh peserta didik karena tampilan dari media pembelajaran “Simaca” yang mudah dan nyaman digunakan. Dengan demikian, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi khususnya pada media “Simaca” ini efektif digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran matematika dan juga memudahkan dalam mempelajari materinya.Kata Kunci:Aplikasi, Media Pembelajaran, Pecahan, Smart Apps Creator
Pengembangan Lembar Kerja Berbasis POE pada Eksperimen Pembuatan Kertas Indikator dari Tanaman Sambang Colok (Aerva sanguinolenta)
Penelitian ini dilatarbelakangi perlunya lembar kerja sebagai alternatif untuk mata pelajaran Kimia tingkat SMA kelas XI semester 2 pada konsep indikator asam basa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tahapan penyusunan lembar kerja berbasis POE, menentukan hasil uji kelayakan pada lembar kerja berbasis POE, dan menganalisis kondisi optimum dalam pembuatan kertas indikator dari tanaman sambang colok (Aerva sanguinolenta). Lembar kerja dibuat dengan metode Designs Based Research. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar penilaian lembar kerja, lembar kuesioner/angket, dan rubrik penilaian lembar kerja. Hasil uji kelayakan terhadap format lembar kerja berbasis POE pada eksperimen pembuatan kertas indikator dari tanaman sambang colok (Aerva sanguinolenta) dinyatakan telah memenuhi syarat (valid) dengan nilai rata-rata rhitung yang diperoleh sebesar 0,92 dan hasil rata-rata persentase kelayakan adalah 92%, sedangkan hasil karakterisasi kertas indikator dalam kondisi yang paling optimum terdiri dari pelarut etanol dengan metode dekoksi yang menghasilkan kadar pigmen antosianin sebesar 79,2 mg/L, jenis kertas berupa kertas saring kasar, trayek pH 11-12 dengan perubahan warna merah-ungu menjadi warna kuning, dan menunjukkan hasil positif pada uji senyawa fenolik
Upaya pemerintah Desa dalam mengatasi nikah muda : Studi kasus Desa Cihanjawar Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
Kematangan Usia, Fisik serta mental yaitu suatu hal yang harus diperhatikan ketika seseorang mau melaksanakan pernikahan, batasan usia menikah di indonesia hukum menganjurkan adanya batas minimal usia menikah yang di tuangkan dalam UU No. 16/2019 tentang perubahan atas UU No. 1/1974 tentang perkawinan telah menaikan usia minimal kawin perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun Pernikahan muda itu ialah sebuah pernikahan yang dilakukan oleh sesorang laki-laki dan seorang wanita, umur kedaunya masih dibawah batasan minimum seperti yang di atur oleh undang-undang. Oleh karena itu pemerintah Desa Cihajawar berupaya meminimalisir angka nikah muda karna dengan adanya nikah usia muda sulitnya menjadikan SDM yang berkualitas. Dilihat dari latar belakang tersebut penyusun ingin mengambil masalah sebagai berikut
Penelitian ini bertujuan sebagai mendeskripsikan (1) Bagimana Upaya yang dilakukan pemerintah Desa dalam Mengatasi Nikah Muda di Desa Cihanjawar Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta (2) faktor penunjang dan penghambat apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasai pernikahan di usia muda di Desa Cihanjawar Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Teori Robert K Merton Struktural Fungsional: tentang Fungsionalisme struktur memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tidak akan dapat berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Bila terjadi perubahan pada satu bagian akan menyebabkan ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian dan dapat menyebabkan perubahan pada bagian lainnya Misalnya dalam kasus pernikahan muda yang menjadi pemicu terjadinya konflik dalam msyarakat dan sulitnya mendikan SDM yang berkualitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu salah satu penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran mengenai suatu pola pikir masyarakat yang melakukan pernikahan di usia muda dan upaya pemerintah Desa. Pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara,obesrvasi, dalam penelitian ini mengahsilkan temuan bahwa pernikahan dibawah umur yang terjadi di Desa Cihanjawar Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta.
Hasil penelitian yang ditemukan bahwa pemerintah desa berupaya mencegah terjadi pernikahan di usia muda dengan cara mengdakan sosialisasi kepada masyarakat menghadirkan orang ahli dari KUA mempersulit izin untuk menikah jika umurnya belum mencapai 19 tahun baik bagi laki-laki maupun perempuan. Dengan adanya upaya yang dilakukan pemerintah desa angka nikah muda sudah mulai berkurang
PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP MODEL BENGKEL MENULIS BERBANTUAN SPARKOL VIDEOSCRIBE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA SMA
Salah satu keterampilan yang harus siswa kuasai adalah keterampilan menulis cerita pendek, sehingga perlu adanya bimbingan dan latihan secara berkelanjutan untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan menulis siswa. Proses menulis menitikberatkan pada pengembangan potensi dan kreativitas yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan pengajar dan siswa dalam proses menulis adalah model bengkel menulis berbantuan sparkol videoscribe untuk memberikan stimulus siswa dalam menuli cerpen. Tujuan penelitian ini adalah menggali dan memaparkan (1) deskripsi model bengkel menulis berbantuan sparkol videoscribe dan implementasinya dalam pembelajaran menulis cerpen siswa; (2) skenario pembelajaran model bengkel menulis berbantuan sparkol videoscribe dan implementasinya dalam pembelajaran menulis cerpen; dan (3) respon guru bahasa Indonesia terhadap model bengkel menulis berbantuan sparkol videoscribe dan implementasinya dalam pembelajaran menulis cerpen siswa di SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah analitis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis dan tanggapan responden mengenai persepsi guru bahasa Indonesia terhadap model bengkel menulis berbantuan sparkol videoscribe dan implementasinya dalam pembelajaran menulis cerpen ini dapat menjadi strategi alternatif untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis cerpen.. Hal ini didukung dengan tanggapan responden mengenai kelebihan dan manfaat yang didapat dengan implementasi model dan media pembelajaran tersebut dalam pembelajaran menulis cerpen. Kajian ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan model sanggar sastra atau workshop sastra atau kegiatan sastra lain.
One of the skills students must master is short story writing skills, so there needs to be ongoing guidance and training to develop and hone students' writing skills. The writing process focuses on developing the potential and creativity that students must have. One learning model that involves teachers and students in the writing process is a videoscribe-assisted writing workshop model to provide students with stimulus in writing short stories. The purpose of this research is to explore and present (1) descriptions of sparkol videoscribe assisted writing workshop models and its implementation in student short story writing learning; (2) learning scenarios of writing workshop models assisted by sparkol videoscribe and its implementation in the learning of writing short stories; and (3) indonesian teacher's response to sparkol videoscribe-assisted writing workshop model and its implementation in the learning of writing short stories of students in high school. The research method used is qualitative. The research design used is analytically descriptive. Based on the results of the analysis and responses of respondents on the perception of Indonesian teachers towards the workshop model of writing assisted sparkol videoscribe and its implementation in the learning of writing short stories can be an alternative strategy to overcome the difficulty of students in writing short stories.. This is supported by respondents' responses about the advantages and benefits gained by the implementation of these learning models and media in short story writing learning. This study can be conducted using a model of literary workshop or literary workshop or other literary activities
- …