44 research outputs found
PENGEMBANGAN VERTICAL GARDEN URBAN FARMING UNTUK KETAHANAN PANGAN DI POKTAN KBP
Ketahanan pangan menjadi kunci utama dalam kondisi Covid-19, dimana masyarakat di Kota Malang yang mempunyai lahan terbatas di harapkan memberdayakan berbagai potensi yang ada di lingkungan sekitar. Salah satu konsep pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan di Kelurahan Polowijen adalah berdirinya Kampung Budaya Polowijen sejak 2 April 2017 yang mempunyai berbagai aktivitas dengan tujuan memberdayakan masyarakat. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kampung Budaya Polowijen RW 02 saat ini sedang berupaya menanam berbagai sayur mayur sebagai upaya ketahanan pangan dimasa pandemic ini. Permasalahan utama yang dihadapi Poktan (KBP) adalah masih sedikitnya tanaman karena terbatasnya sumbangan sosial warga sehingga infrastrukturnya pun masih terbatas. Selain itu masalah lain yang terjadi adalah masalah manajerial dalam pengelolaan kampung. Tujuan utamayang ingin dicapai dari program ini adalah menjadikan mitra sebagai kelompok masyarakat yang tangguh dalam hal ketahanan pangan dengan cara mengembangkan vertical garden urban farming sehingga dapat menghasilkan sayur mayur yang akan dimanfaatkan oleh warga sekitar. Harapannya dengan adanya teknologi ini masyarakat KBP semakin berdaya dan sejahtera. Solusi yang akan dilakasanakan untuk mengatasi permasalahan utama adalah penambahan infrastruktur guna mengoptimalkan hasil panen sayur. Luaran wajib program adalah produk berupa penambahan infrastruktur dan bibit sayur mayur. Sedangkan target luaran tambahan adalah publikasi pada Proseding Nasional Ciastech diUniversitas Widyagama Malang. Sedangkan target tambahan bagi masyarakat adalah meningkatnya pemberdayaan masyarakat di sekitar KBP
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KREATIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal pada intinya kegiatan yang melindungi dan melestarikan alam dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji dan melestarikan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat. Karena Kearifan lokal terbentuk sebagai proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya. Walaupun kearifan lokal bersifat lokal tapi mengandung nilai-nilai moral universal. Terbukti industri kreatif memiliki peran yang cukup signifikat terhadap perkembangan PDB Nasional. Pada tahun 2017 industri kreatif mampu menyumbang sekitar Rp 952 triliun atau 7,28% terhadap total PDB Nasional. Industri ekonomi kreatif tumbuh 4,95% pada tahun 2017, angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya tumbuh sebesar 4,41%. Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 41%, mode atau fashion 17% dan kerajinan 14,9%. Terkait pariwisata yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ekonomi kreatif, oleh karena itu para pelaku ekonomi kreatif harus menciptakan daya tarik tersendiri. Tujuan dari penilitian ini adalah merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat pada pelaku ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal (batik) di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah anasilis AHP dan ANP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjajikan serta sebagai wadah pembelajaran dan pelestarian budaya dengan terciptanya motif batik berbasis kearifan lokal. Serta tumbuhnya ekonomi kreatif ditengah-tengah masyarakat tentunya sangat berdampak pada kehidupan masyarakat khususnya dalam segi perekonomiannya
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG BAGI KELOMPOK KRIYA BATIK DI KAMPUNG BUDAYA POLOWIJEN
Kampung Budaya Polowijen (KBP) berada di Kelurahan Polowijen didirikan yang telah diresmikan oleh Waliokota Malang sebagai salah satu Kampung Tematik di Kota Malang pada tanggal 02 April 2017 di Polowijen. Terdapat tiga kegiatan utama yang ada di KBP yaitu Kriya Batik, Kriya Topeng dan Tari Topeng. Namun, pada pengabdian ini tim akan fokus pada pengabdian kelompok krita batik. Berdasarkan hasil observasi tentang permasalahan yang dihadapi oleh kelompok kriya batik adalah (1) Produksi terbatas, dikarenakan kurangnya jumlah pembatik yang kompeten,( 2) Penjualan dan Pemasaran produk hanya mengandalkan wisatawan yang berkunjung ke KBP, (3) Minimnya peralatan membatik sehingga menghambat produksi batik KBP, (4) Showroom untuk menaruh hasil batik yang sudah jadi, dan (5) Terbatasnya modal, untuk pengembangan usaha batik KBP. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah produksi dan penjulan batik KBP. Selain itu dengan adanya program ini diharapkan mampu menciptakan ekonomi kreatif dimana batik merupakan salah satu kriya yang menjadi bagian dari sub sector ekonomi kreatif. Serta mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi disekitar lokasi KBP dan dapat menambah kesejateraan masyarakat di KBP. Metode pengabdian yang dilakukan oleh tim yakni itu dengan mengadakan sosialisasi serta pelatihan tentang memproduksi batik dan strategi untuk memasarkan serta menjual produk batik KBP. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini nantinya akan mampu menambah pembatik yang handal dan berkompeten sehingga produksi batik akan tersedia secara continue dan berkelanjutan
ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH
The purpose of this research is to describe the process consistency and the result of planning and budgeting in Malang City. Besides that it also formulates the recommendation for increasing participative effectiveness and planning process eficiency, budgeting and transparenq). Based on the document of development planning which has been elaborated earlier and the result of survey and inferential researcher analysis, i, appears that there are sotne inconsistencies in planning process and budgeting in the area of Malang City. Budgeting planning process of the area are said to be effective when all are related to the specified program priority, the intention can be reached in timely mean and matched with regulation. Based on the result of survey to 50 respondents, they said that inconsistencies have occurred. These are due to the goods that are not totally related to the regulation (product punished). It is also due to the time of doing the budgeting process. From 6 steps in budgeting planning process, they are in consistency. It is found that budgeting planning process in Malang City is not yet effective. Meanwhile, budgeting planning process of the area are said to be eficient if some of the proposals from Musrenbang (the conformity of planning and developrnent) are accommodated in APBD. It can be generalized that very few proposals are agreed due to the limited budget
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG BAGI KELOMPOK KRIYA TOPENG DI KAMPUNG BUDAYA POLOWIJEN
Kriya Topeng menjadi salah satu Icon di Kampung Budaya Polowijen. Hal ini disebabkan Polowijen mempunyai tokoh pendiri topeng yang dikenal sebagai maestro yaitu Mbah Reni. Kampung Budaya Polowijen ini diresmikan oleh Walikota Malang sebagai kampung tematik pada 02 April 2017. Sampai saat ini Kampung Budaya Polowijen (KBP) berhasil membuat kerajian topeng kurang lebih 20 buah dengan berbagai karakter tokoh topeng setiap bulannya. Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan oleh tim peneliti di KBP, maka permasalah yang sedang dihadapi oleh para pengrajin yakni: (1) Pemasaran, hingga sekarang topeng KBP hanya mengandalkan promosi kepada para wisatawan yang berkunjung ke KBP, (2) Produksi topeng yang masih terbatas, dikarenakan kurangnya SDM untuk memahat topeng, (3) tidak tersedianya Showroom yang difungsikan untuk menaruh topeng yang sudah jadi, (4) Keterbatasan modal untuk pengembangan topeng. Dari permasalahan tersebut tim pengabdian memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh para pengrajin topeng KBP. Pada tahun pertama yang apat dilakukan oleh tim adalah memperkuat promosi pada penjualan topeng KBP dengan cara mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pemasaran produk. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatankan ekonomi masyarakat sekitar KBP, meningkatkan jumlah penjualan topeng KBP serta membantu mitra untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihaapinya. Selain itu, diharapkan pula dengan kegiatan ini dapat menciptakan ekonomi kreatif dimana topeng merupakan salah satu kriya yang menjadi bagian dari sub sector ekonomi kreatif. Dengan bekal ekonomi kreatif yang mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar lokasi KBP. Serta diharapkan pula dengan adanya program ini dapat menambah kesejateraan masyarakat di KBP
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN KEUANGAN DI BAKORWIL III MALANG
Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis laporan keuangan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur III Malang pada tahun 2019 apakah telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah atau belum. Analisis ini meliputi pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode pembahasan permasalahan yang sifatnya menguraikan, menggambarkan, membandingkan dan menerangkan suatu data. Hasil penelitian ini yaitu Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur III Malang telah menerapkan secara penuh Standar Akuntansi Pemerintah atas laporan keuangan tahun 2019. Hal ini dibuktikan dengan klasifikasi akun-akun yang digunakan dan format penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Pemerintah yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.Kata Kunci: Standar Akuntansi Pemerintah, Sektor Pemerintahan, Laporan Keuangan Abstract The purpose of this research is to analyze the financial statements of the The Regional Coordination dan Development Agency Of East Java III Malang in 2019 whether it is in accordance with Government Accounting Standards or not. This analysis includes the recognition, measurement, and presentation of financial statements. This research uses descriptive qualitative method, namely the method of discussing problems that are outlining, describing, comparing and explaining data. The results of this study that the The Regional Coordination dan Development Agency Of East Java III Malang has fully implemented Government Accounting Standards of the 2019 financial statements. This is evidenced by the classification of accounts used and the format of presentation of financial statements in accordance with the provisions of the Government Accounting Standards listed in Government Regulation Number 71 of 2010.Keywords: Government Accounting Standards, Government Sector, Financial Statement
Creative Economic Development Strategy in Malang City
Creative economy is a growing concept based on creative assets that potentially generate economic growth and progress. It contributes significantly to the economic growth of Malang City. The main purpose of this research was to develop the strategy of creative economy development in Malang City. The other purpose also updated the sub-sector creative economic data, identifying the challenging problems in development of creative economy. This research method used descriptive qualitative approach with SWOT analysis. The populations of this research were MSMEs (UMKM) that was engaged in creative economy. The results represented that from 1100 MSMEs in Malang City, 620 were engaged in the creative economy. Other research results indicated that the challenging problems in development of creative economy between sub-sectors somewhat varied. In general, among others, business model of creative industry has not yet been optimal, lack of appreciation to local creativity, limited marketing distribution, the susceptible creative industry institutions, and limited capital development. Given these shortcomings, this research has succeeded in formulating general development and each sector strategies.
Keywords: creative economy, creative industry, UMKM, SWOT analysis, Malang Cit
EVALUASI ADANYA REFOCUSING DAN REALOKASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA BBKP SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2020
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bagaimana proses refocusing dan realokasi anggaran pada Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, 2) Bagaimana dampak refocusing dan realokasi anggaran terhadap kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengangkat suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel saja atau lebih sedangkan untuk metode kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada obyek yang kondisinya alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Hasil penelitian ini adalah refocusing anggaran untuk dana penanggulangan Covid1-19 yang terjadi pada bulan April 2020 yang mengambil dana RM (rupiah murni) dari DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja BBKP Surabaya secara umum. Adapun pengaruh dari refocusing realokasi tersebut lebih kepada terhambatnya penyerapan anggaran dikarenakan mundurnya semua kegiatan akibat pandemi covid-19.Kata kunci : Pandemi Covid-19, Refocusing Anggaran Kata kunci : Pandemi Covid-19, Refocusing Anggaran AbstractThis study aims to find out 1) How is the process of refocusing and reallocating the budget at the Surabaya Agricultural Quarantine Center, 2) How is the impact of refocusing and budget reallocation on the performance of the Surabaya Agricultural Quarantine Center. This research is a descriptive study using qualitative methods. Descriptive research is research that raises a problem formulation with regard to the question of the existence of independent variables on only one or more variables, while qualitative method is a method used to examine objects in natural conditions where the researcher is the key instrument, data collection techniques are carried out. by triangulation, data analysis is inductive or qualitative, and qualitative research results emphasize meaning rather than generalization. The result of this study is that the budget refocusing for Covid1-19 prevention funds that occurred in April 2020 which took RM (pure rupiah) funds from the DIPA (Budget Implementing List) did not significantly affect the performance of BBKP Surabaya in general. The effect of the reallocation refocusing is more on the delay in budget absorption due to the retreat of all activities due to the COVID-19 pandemic.Key Words : Covid-19 Pandemic, Refocusing The Budge