2 research outputs found
Analisa Dampak Laju Korosi terhadap Kekuatan Oven Wire Belt (Baja Karbon Aisi 1065)
Korosi merupakan reaksi elektrokimia antara logam dan lingkungan yang menyebabkan karat dan menurunkan mutu logam, tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa terjadinya korosi pada sabuk konveyor berupa jala kawat (oven wire belt) yang terbuat dari baja karbon AISI 1065 di mesin pemanggang (tunnel baking oven) untuk pemanggangan adonan biskuit.Penelitian dilakukan setelah proses pemanggangan adonan biskuit di tunnel baking oven selama pengopersian 1174 hari, dengan metode pengujian kehilangan berat sampel uji, pengukuran diameteroven wire belt,tegangan operasi, perhitungan kekuatan tarik, tegangan geser dan regangan. Hasil dari pengujian kehilangan berat sampel uji rata-rata laju korosi adalah sebesar 0,0366 mpy dan pengecilan rata-rata diameter sebesar 0,349 mpy,Laju korosi berdampak pada tegangan operasi, sebelum terjadi korosi sebesar 3,20 x 107 N/m2 dan setelah korosi menjadi 3,33 x 107 N/m2 dengan penurunan kekuatan tarik dari hasil pengujian kehilangan berat adalah sebesar 160,905 N/m2. Tegangan geser mengalami penurunan sebesar1,04 x 106 N/m2. terjadinya pengecilan penampang mengakibatkanpeningkatan regangan dari pitch awal 8,5 mm menjadi 9,45 mm dan persentase elongasi naik dari8%menjadi 9,96 %
Analisis Ketahan Korosi Cakram untuk Kendaraan Roda Dua
Pada penelitian ini telah dilakukan analisis perbandingan laju korosi pada cakram ex-Jepang dan cakram tanpa merek dalam medium korosif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan laju korosi antara cakram ex-Jepang dan cakram tanpa merek pada medium korosif. Penelitian ini menggunakan dua medium korosif yaitu larutan NaCl dan larutan Na2CO3 masing-masing mempunyai konsentrasi 3,5%. Sebelum melakukan uji laju korosi, dilakukan uji spektrometri untuk mengetahui masing-masing unsur yang terkandung dalam cakram ex-Jepang dan cakram tanpa merek. Hasil dari pengujian spektrometri membuktikan bahwa unsur masing masing cakram mempunyai unsur yang berbeda-beda yang disinyalir membuat laju korosi pun berbeda-beda. Manfaat dari penelitian ini untuk sebagai media informasi untuk membandingkan laju korosi antara cakram ex-Jepang dan cakram tanpa merek. Laju korosi dihitung menggunakan metode kehilangan massa. Penelitian menggunakan 4 variasi waktu. Pengujian dilakukan pada 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil perhitungan setalah dilakukan penelitian menunjukan rata-rata laju korosi tertinggi pada medium larutan NaCl dimiliki oleh cakram tanpa merek pada hasil tertinggi hari ke-21 dengan hasil laju korosi sebesar 50 x 10-6 mm/ tahun. Sama halnya pada medium larutan Na2CO3, hasil laju korosi cakram tanpa merek mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan cakram ex-Jepang dengan hasil rata-rata sebesar 6 x 10-6 mm/ tahun. Pada kesimpulannya, medium korosif berupa larutan NaCl mempunyai tingkat korosifitas lebih tinggi dibandingkan dengan larutan Na2CO3 dan cakram tanpa merek mempunyai nilai laju korosi lebih tinggi dibandingkan cakram ex-Jepang