5 research outputs found
Konsep Pendekatan Behavior Dalam Menangani Perilaku Indisipliner Pada Siswa Korban Perceraian
Artikel ini memapakan konsep pendekatan behavior dalam menangani perilaku insdisipliner pada siswa korban perceraian. Behavior sendiri merupakan salah satu pendekaan dalam bimbingan dan konseling untuk mengatasi perilaku maladaptife menuju ke adaptif. Pendekatan behavior merupakan pendekatan yang tepat guna menangani siswa yang tidak disiplin di sekolah. Agar siswa mampu menjalankan tugasnya dengan baik di sekolah, tanpa mengalami hambatan. Perilaku tidak disiplin ini dipengaruhi salah satu faktor yaitu masalah-masalah dari internal siswa, yang cenderung dari latar belakang siswa akibat perceraian. Metode penelitian dengan menggunakan endekatan deskriptif kualitatif dengan menekankan pada terjun langsung kelapangan. Selanjutnya apabila assessment sudah dilakukan, maka perencanaan dapat dilaksanakan ke proses konseling. Dimulai kontrak konseling, rileksasi, modeling, reward dan punisment sampai tahap follow up
Teknik Behavior dalam Menangani Perilaku Indisipliner Siswa pada Korban Perceraian di SMP Diponegoro Sleman Yogyakarta
This study examined behavioral approach in dealing with students’ indiscipline behavior at SMP Diponegoro Depok Sleman Yogyakarta whose family background of divorce. Qualitative descriptive methodwas applied to reveal the above phenomenon and the data were collected by observation and in-depth interview. It revealed that there were three main steps in applying this behavior approach. Firstly, assessment was essentially conducted in advance to investigate the underlying factors which cause indiscipline to happen. The second step was a goal setting; discussing with students about the consequences that might be faced when they engage in undisciplined behavior. At this stage, the researcher along with the students had succeeded in devising a plan to solve the problem. The last stage was that carrying out the research to assess students followed by counseling contract, relaxation, modeling, reward and punishment, encouragement, time-out, home assignment and ending with the evaluation phase. The results found that behavioral technique was one of effective approaches in guidance and counseling to handle maladaptive on adaptive behavior, and this approach was very appropriate to handle undisciplined students in school. درس هذا البحث عميقا عن المدخل السلوكي في معالجة ظاهرة "اللا انضباط" لدى طلاب المدرسة المتوسطة العامة ديفونيغورو ديفوك سيليمان يوغياكرتا بخلفية فراق الوالدين. ولكشف هذه الظاهرة، استخدم هذا البحث منهج البحث الوصفي الكيفي. وجُمعت البيانات عن طريق الملاحظة والمقابلة الشخصية. وحصل الباحث على نتائج البحث، وهي ثمة ثلاث خطوات رئيسية في تطبيق المدخل السلوكي، وهي أولا : التقييم، وهو عملية أولية للكشف عن خلفية سلوك "اللا انضباط" ، ثانيا : إثبات الأهداف، وهو المناقشة مع الطلاب عن الهمجيّة الذي يواجهها الطلاب إذا مارسوا سلوك "اللا انضباط" . في هذه المرحلة استطاع الباحث مع الطلاب وضع خطة لحل المشاكل. ثالثا : إن تطبيق هذا البحث من البداية، هو إجراء التقييم تجاه الطلاب ثم عقد المشورة، والاسترخاء، والتصميم، التكريم والعقاب، والتقوية، ونفذ الوقت، والواجب المنزلي، وفي الأخير التقويم. بهذا يكون الأسلوب السلوكي أحد المداخل في التوعية والإرشاد لمعالجة عدم قدرة الطالب على التكيّف، وهذا الأسلوب ناجع ومناسب لعلاج سلوك اللاانضباط الواقع عند الطلاب في المدرسة
PENDEKATAN BEHAVIOR DALAM MENANGANI PERILAKU INDISIPLINER SISWA KORBAN PERCERAIAN DI SMP DIPONEGORO, YOGYAKARTA
Artikel ini memapakan konsep pendekatan behavior dalam menangani perilaku insdisipliner pada siswa korban perceraian di SMP Diponegoro, Sleman, Yogyakarta. Behavior sendiri merupakan salah satu pendekaan dalam bimbingan dan konseling untuk mengatasi perilaku mal-adaptif menuju ke sikap adaptif. Pendekatan behavior merupakan pendekatan yang tepat guna menangani keidakdisiplin siswa di sekolah, agar siswa mampu menjalankan tugasnya dengan baik di sekolah, tanpa mengalami hambatan. Perilaku tidak disiplin ini dipengaruhi oleh beberapa alasan, termasuk masalah-masalah privat siswa yang merupakan akibat dari perceraian. Tulisan ini berdasarkan kepada sebuah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan behavior danmetode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini memaparkan beberapa upaya proses konseling bagi beberapa siswa tersebut; dimulai kontrak konseling, relaksasi, modeling, reward dan punishment sampai tahap follow-up. Dengan tahapan alur behavior ini, proses pengubahan sikap siswa yang tidak disiplin dapat ditingkatkan dan siswa mampu bersikap adaptif
Peran Ganda Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Diponegoro Depok, Sleman, Yogyakarta
This article is about the dual role of teacher guidance and counseling. Teacher guidance and counseling positions are important positions in a school. With the teachers guidance and counseling in schools are able to reach students who are exposed to the problem. Teacher guidance and counseling has so much responsibility to hear the portion of at least 150 students for one teacher guidance and counseling, then the role of teachers guidance and counseling that not only one to make guidance and counseling teachers should have good management. The location of this research is in Junior Diponegoro Depok with subject of teacher. The research method using qualitative descriptive approach with emphasis on direct jumping of spaciousness. Furthermore, from the findings in the field mentioned that the double role of a teacher guidance and counseling is something that can happen, but with this dual role, not make the teacher BK crossed his duties, but still perform the task as a teacher guidance and counseling with the help of other parties such as homeroom, waka student, even up to the principal. Cooperation and counseling teachers counseling and counseling with other parties in school make the role of teacher guidance and counseling that not only one be very helpful and can be run well.
artikel ini memapakan tentang peran ganda posisi guru bimbingan dan konseling. Posisi guru bimbingan dan konseling merupakan posisi yang penting dalam sebuah sekolah. Dengan adanya guru bimbingan dan konseling di sekolah mampu menjangkau siswa-siswi yang sedang terkena masalah. Guru bimbingan dan konseling mempunyai tanggung jawab yang begitu besar dengar porsi minimal 150 siswa untuk satu guru bimbingan dan konseling, maka peran guru bimbingan dan konseling yang tidak hanya satu membuat guru bimbingan dan konseling harus mempunyai manajemen yang baik. Adapun lokasi penelitian ini adalah di SMP Diponegoro Depok dengan subjek guru. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menekankan pada terjun langsung kelapangan. Selanjutnya dari hasil temuan dilapangan menyebutkan bahwa peran ganda seorang guru bimbingan dan konseling merupakan hal yang bisa terjadi, namun dengan peran ganda ini, idak membuat guru BK melalikan tugasnya, namun tetap menjalankan tugas sebagi guru bimbingan dan konseling dengan bantuan pihak lain seperti wali kelas, waka kesiswaan, bahkan sampai kepala sekolah. Keterkaitan dan kerjasama guru bimbingan dan konseling dengan pihak lain disekolah membuat peran guru bimbingan dan konseling yang tidak hanya satu menjadi sangat terbantu dan bisa dijalankan dengan bai
STRATEGI DAN METODE BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH DAN BELAJAR DIPONEGORO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Muchamad Agus Slamet Wahyudi. Strategi Dan Metode Bimbingan dan Konseling Islam pada Anak Jalanan Di Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro Depok Sleman Yogyakarta. Tesis, Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies dengan konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Pembimbing: Dr. Hamdan Daulay, M.Si. M.A.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi, efektifitas, layanan dan hambatan dalam memberikan Bimbingan dan Konseling kepada anak jalanan di rumah singgah dan belajar Diponegoro. Adapun manfaat penelitian ini adalah menambah satu khazanah keilmuan baru di bidang Bimbingan dan Konseling pada anak jalanan.
Model penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengelola Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro, serta anak jalanan yang tinggal di Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dengan membandingkan hasil wawancara dengan data pengamatan serta dokumentasi yang didapat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bimbingan dan Konseling Islam terimplementasi terhadap anak jalanan yang masih dalam binaan rumah singgah dan belajar diponegoro. Terbukti dengan konselor mengefektifitaskan layanan Konseling melalui tiga tahap, yaitu: 1) tahap awal penjangkauan, 2) tahap pembinaan di rumah singgah dan 3) tahap pengembalian jika usia anak melebihi 18 tahun. Konseling yang diberikan menggunakan teknik behavior dan Konseling realitas. Teknik behavior sendiri menggunakan treatment modelling sebagai sarana langkah pengubahan serta reward dan punishment agar anak jalanan tidak bertindak seenaknya sendiri. Konseling realitas diberikan agar anak mempunyai pilihan kehidupan yang lebih baik, serta pola pikir hidup tertata dengan keluarga. Adapun hambatan yang dialami konselor adalah hambatan finansial, karena terkait biaya sehari-hari yang masih swadaya sendiri, selanjutnya stereotip warga sekitar terhadap anak jalanan yang mempunyai anggapan bahwa anak jalanan adalah anak yang marginal. Kondisi mental anak jalanan yang belum stabil membuat anak jalanan yang sudah di rumah singgah rentan untuk kabur dari rumah singgah untuk kembali tinggal ke jalanan. Masih sulitnya memutus mata rantai anak jalanan dengan teman-teman jalanan bahkan preman jalanan merupakan satu hambatan tersendiri, yang membuat anak dapat mudah kembali ke jalanan.
Kata Kunci: Strategi dan Metode Bimbingan dan Konseling Islam, Anak Jalanan, Rumah Singgah dan Belaja