8 research outputs found
IDENTIFIKASI TELUR CACING ASCARIS LUMBRICOIDES PADA KEMANGI (OCIMUM BASILICUM L) YANG DIJUAL DI PASAR
Ascaris lumbricoides is a roundworm which is a class of intestinal nematodes that are commonly found in tropical and subtropical areas where the condition of the area shows a low level of environmental hygiene. The prevalence of worm egg infection is generally transmitted through food, drinks and vegetables such as basil which is consumed raw as vegetables that are not clean in washing. This study aims to identify the eggs of Ascaris Lumbricoides worm in basil vegetables with samples obtained from the market. Experimental research method with qualitative laboratory examination with Flotation method to identify worm eggs. The population of all Basil vegetables are sold from vegetable traders in the market. Sampling is all basil vegetables from the market. Primary data generated from basil samples were observed. From the results of research conducted on basil vegetables showed negative results containing worm eggs, so basil is safe for consumption.
Keywords: Ascaris lumbricoides, Basil, Worm egg
Identifikasi Telur Cacing Ascaris Lumbricoides Pada Sayur Selada (lettuce) Yang Dijual Di Pasar Tradisional
Ascaris lumbricoides- cacing gelang, masuk dalam kelas nematoda usus yang menyebabkan infeksi cacing pada manusia. Hidup di daerah tropis dan sub-trofik dengan sanitasi yang rendah dan lingkungan yang kumuh. Prevalensi cacingan sering menginfeksi melalui sayuran mentah seperti selada sebagai lalapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Ascaris Lumbricoides pada sayuran selada yang dijual di Pasar Kayu Agung, Sumatera Selatan, Indonesia. Metode Rancangan percobaan yang digunakan adalah pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode Flotasi. Sampel penelitian ini adalah sayur selada yang dijual di Pasar Kayu Agung, Sumatera Selatan. Data primer dikumpulkan langsung dari objek. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sayuran selada negatif telur cacing. Hal ini karena selada yang diperiksa tidak mengandung telur cacing dan media sayuran untuk vegetasi selada bebas dari telur cacing. Dengan demikian, sayur selada aman untuk dikonsumsi. aspek kebersihan dan kesehatan, sayuran harus dicuci terlebih dahulu sebelum diproses untuk menghilangkan telur cacing dan mengurangi residu pestisida yang ada pada permukaan sayuran yang menyebabkan gangguan kesehatan
Kata kunci: Telur Cacing, Ascaris lumbricoides, Selada, Pasa
Identifikasi Telur Cacing Ascaris lumbricoides Pada Sumber Air Di Madang Dalam, Sekip Jaya
Ascaris lumbricoides is a roundworm that belongs to the class of intestinal nematodes that are mostly found in tropical and subtropical areas where the local conditions are suitable for breeding. The prevalence of worm egg infection is generally transmitted through food, drink and water sources that are always used for daily needs such as water for drinking, washing, cooking and bathing. This study aims to identify Ascaris Lumbricoides worm eggs in water sources with samples obtained from several water sources in Madang Dalam. Experimental research method with qualitative laboratory examination with Flotation method to identify worm eggs. The population of all water sources in Madang Dalam, Sekip Jaya. Primary data is data generated from samples of water sources. The results of the research conducted showed negative results containing worm eggs, so the water source was safe to use.
Keywords: Ascaris lumbricoides, Water sources, Worm eggsAscaris lumbricoides adalah cacing gelang yang masuk kedalam kelas nematode usus yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis dimana kondisi daerahnya cocok untuk berkembang biak. Prevalensi infeksi telur cacing umumnya ditularkan melalui makanan, minuman dan sumber air yang selalu digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti air untuk minum, mencuci, memasak dan juga mandi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi telur cacing Ascaris Lumbricoides pada sumber air dengan sampel yang diperoleh dari beberapa sumber air di Madang Dalam. Metode penelitian eksperimen dengan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode Flotasi untuk mengidentifikasi telur cacing. Populasi semua sumber air yang berada di Madang Dalam, Sekip Jaya. Data primer data yang dihasilkan dari sampel sumber air. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan hasil negatif mengandung telur cacing, sehingga sumber air aman untuk digunakan.
Kata kunci: Ascaris lumbricoides, Sumber Air, Telur cacin
Identifikasi Kandungan Natrium Siklamat Pada Minuman Air Tebu Yang Dijual di Pasar 16
Pemanis buatan adalah bahan tambahan pangan yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis dan mempengaruhi sifat maupun rasa. Salah satu bahan tambahan pangan adalah pemanis buatan. Pemanis buatan yang umumnya digunakan dalam industri makanan dan minuman adalah natrium siklamat. Meurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg berat badan. Penggunaan natrium siklamat yang berlebihan akan menyebabkan tumor dan kanker, oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pemanis buatan natrium siklamat pada air tebu yang dijual di pasar 16. Identifikasi ini mengunakan metode kualitatif Test kit siklamat. Hasil penelitian pada 7 sampel air tebu yang dijual di pasar 16, 2 sampel mengandung pemanis buatan siklamat.
Kata kunci: Air Tebu, Natrium Siklamat, Uji kualitatif Test Kit Siklama
Pemerikasaan Basil Tahan Asam (BTA) Pada Pasien Suspek Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Muara Kelingi Pada Tahun 2021
Penyakit tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang sebagain besar di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis memiliki komponen lemak/lipid sehingga tahan terhadap asam, zat kimia dan faktor fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya basil tahan asam pada pasien suspek tuberkulosis paru. Metode yang dilakukan adalah dengan pewarnaan Ziehl Nelseen dan pembacaan hasil dengan skala IUALTD (International Union Association Lung Tuberculosis Disiease). Jenis penelitian ini dilakukan dengan bersifat eksperimen. Populasi penelitian adalah semua pasien suspek tuberkulosis paru yang datang ke Puskesmas Muara Kelingi untuk melakukan pemeriksaan basil tahan asam. Sampel yang di ambil merupakan pasien yang melakukan pemeriksaan tuberkulosis di Laboratorium Puskesmas Muara Kelingi pada tahun 2021 yaitu berjumlah 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 sampel dengan hasil BTA positif.
Kata kunci : Bakteri tahan asam, Mycobacterium tuberculosis, sputu
Potential activity of Stevia rebaudiana Bert. in Inhibiting Cyclooxygenase and Lipooxygenase Enzymes as Anti-inflammatory Candidates: A Molecular Docking Study and ADMET Prediction
Stevia rebaudiana Bert. is one of the plants that has been traditionally used to treat inflammation. Numerous articles have reported scientific evidence of the anti-inflammatory activity of Stevia rebaudiana Bert. However, research regarding the bioactive contributing to its anti-inflammatory activity has never been discovered. This study was implemented to identify the molecules regulating the anti-inflammatory activity of Stevia rebaudiana Bert. and assess their pharmacokinetics and toxicological profile. The potent phytochemical derived from Stevia rebaudiana Bert. was screened via a molecular docking approach using autodock 4.2 assisted by ADT interface to COX-1, COX-2, and 5-LOX. The ADMET assessment was undertaken via biosig pkCSM web server. Molecular docking results revealed that β-sitosterol, campesterol, and stigmasterol exhibited high affinity to COX-1, COX-2, and 5-LOX with free energy of binding value of -11.12, -11.43, and -10.62 kcal/mol for COX-1, -11.45, -11.34, and -11.84 kcal/mol for COX-2, and -5.95, -11.34, and -9.08 kcal/mol for 5-LOX, respectively. The ADMET prediction also indicated those bioactive have an excellent pharmacokinetics and toxicity profile. Therefore, β-sitosterol, campesterol, and stigmasterol can be considered to be developed as anti-inflammation agents. However, further research regarding their anti-inflammatory activities including in vitro and in vivo assays is necessary to be implemented.
Keywords: anti-inflammation, molecular docking, Stevia rebaudiana Bert
Gambaran Keluhan Muskuloskeletal pada Petani Karet di Kelurahan Payaraman Timur Kecamatan Payaraman
Latar Belakang: Muskuloskeletal disorders (MSDs) adalah cedera yang menyebabkan kelainan atau mengganggu sistem pergerakan manusia seperti otot, tendon, dan ligamen. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal, jenis kelamin, lama kerja, usia, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, indeks massa tubuh dan riwayat penyakit pada petani karet di Kelurahan Payaraman Timur Kecamatan Payaraman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional, berlokasi di Kelurahan Payaraman Timur dengan besar sampel 148 orang (random sampling). Data yang dikumpulkan berasal dari kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengukur data nyeri muskuloskeletal. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0,759), lama kerja (p= 0,022), usia (p=0,000), kebiasaan merokok (p=0,254), aktivitas fisik (p=0,000), indeks massa tubuh (p=0,000), riwayat penyakit (p=0,003). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Lama kerja, Usia, Aktivitas fisik, IMT dan Riwayat penyakit dengan keluhan muskuloskeletal pada petani karet di Kelurahan Payaraman Timur Kecamatan Payarama