33 research outputs found

    Pemahaman Siswa Tentang Equal Sign dalam Menyelesaikan Tugas Matematika

    Full text link
    [Title: The Students' Understanding of Equal Sign in Completing Mathematics Tasks]. This study aims to describe the student's understanding of the equal sign to solve mathematical tasks. This study was included in the qualitative descriptive study. In this study, the data collected is the data of student's work and verbal data (the interview). The subjects were six students of 7th class of MTs Attariqie Malang 2014/2015 (Junior High School), with details of two high-ability students, two students capable of being, and two low-ability students. Students' understanding of the equal sign examined further by providing tests and interviews in six research subjects. Interviews were conducted individually after the students work on the problems individually. The mathematical task load arithmetic and algebra problems. Based on the results of the study, all subjects were able to understand the equal sign as operational and the equal sign as a substitution. For equal sign as the basic relational, only high-ability students were able to understand it. Understanding of medium and low student capable entrenched in the operational pattern that is an equal sign as operational cause confusion to understanding equal sign as the basic relational, eg, 14+11=25+8 where students only pay attention to the results of operations that 14 plus 11 is 25 without notice relation of the addition of 8

    Proses Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Aljabar Berdasarkan Taksonomi Solo

    Get PDF
    This study describes the metacognition process of students in problem solving of algebra based on the SOLO taxonomy. This study used a qualitative approach with descriptive research. The results of this study suggest that the metacognition process of students that occurs in problems solving of algebra at the levels of unistructural, multistructural, relational and extended abstract includes the process: metacognitive awareness, metacognitive evaluating, and metacognitive regulating.Penelitian ini mendeskripsikan proses metakognisi siswa dalam pemecahan masalah aljabar berdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses metakognisi siswa yang terjadi dalam pemecahan masalah terkait dengan aljabar pada level unistruktural, multistruktural, relasional, dan extended abstract mencakup proses metacognitive awareness, metacognitive evaluating, dan metacognitive regulating

    Beban Kognitif Siswa dalam Pembelajaran Materi Geometri

    Get PDF
    The purpose of the study describes the rises of cognitive load of students in learning geometry. The study used a qualitative approach. The results showed that the intrinsic cognitive load is derived from the number of elements of interactivity of position, distance, and angles between points, lines, and areas, congruency of triangles, algebraic and fractional operations. Intrinsic cognitive load comes from the complexity of the learning material that constitutes visualizing, performing algebraic operations, determining congruency triangle, and the angle of difficulties. Extraneous cognitive load that arise due to the way the teacher in explaining too fast and disturbance of some of friends who are crowded / noisy. Germane cognitive load that arises due to the use of Cabri 3D in learning and giving variable exampleTujuan penelitian mendeskripsikan munculnya beban kognitif siswa dalam pembelajaran materi geometri. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kognitif intrinsic disebabkan oleh jumlah elemen interaktivitas yaitu kedudukan, jarak, dan sudut antara titik, garis, dan bidang, kesebangunan segitiga, operasi aljabar, dan operasi pecahan. Beban kognitif intrinsic disebabkan oleh kompleksitas materi, yaitu kesulitan membayangkan, kesulitan melakukan operasi aljabar, kesulitan menentukan kesebangunan segitiga, dan kesulitan menentukan besar sudut. Beban kognitif extraneous disebabkan oleh cara guru dalam menjelaskan terlalu cepat dan gangguan dari sebagian teman yang ramai/gaduh. Beban kognitif germane disebabkan oleh penggunaan Cabri 3D dalam pembelajaran dan pemberian latihan soal

    Penggunaan Bahan Manipulatif untuk Memahamkan Materi Peluang pada Siswa SMP dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

    Full text link
    Results of preliminary observations in SMP Negeri 26 Malang shows students' difficulties in understanding probability. The purpose of this research was to describe the learning using manipulatives with Realistic Mathematics Education approach for understanding probability to seventh grade students of SMPN 26 Malang. This research is a Classroom Action Research (CAR) which performed in 2 cycles. The subjects were 38 students of class VII-C SMP Negeri 26 Malang, consisting of 19 male students and 19 female students. The results showed that the learning has been implemented successfully make students understand probability, based on the achievement of this study success criteria in the second cycle. The results of the second cycle analysis shows that 91% of students have achieved the schools' Mastery Minimum Criteria, 70% of students do not make conceptual error, 73% of students did not make procedural error, and 79% of students did not make calculation error. The results showed that the activity of the student and teacher activities are in good category. Interviews showed the students' responses to learning is in good category.Hasil observasi awal di SMP Negeri 26 Malang menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam memahami materi peluang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran menggunakan bahan manipulatif dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik yang dapat memahamkan materi peluang pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Malang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-C SMP Negeri 26 Malang sebanyak 38 orang, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil memahamkan materi peluang kepada siswa, ditunjukkan dengan tercapainya kriteria keberhasilan penelitian pada siklus II. Hasil analisis siklus II menunjukkan bahwa 91% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), 70% siswa tidak melakukan kesalahan konseptual, 73% siswa tidak melakukan kesalahan prosedural, dan 79% siswa tidak melakukan kesalahan kalkulasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan aktivitas guru berada pada kategori baik. Hasil wawancara menunjukkan respon siswa terhadap pembelajaran terkategori baik

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Solving Polya untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Materi Peluang Kelas XI SMA

    Full text link
    Reasoning begins to be prominent in mathematics curricula around the world and is regarded as main effort to reform the mathematics learning. Reasoning and mathematics is an integral that inseparable because mathematics materials are understood through reasoning. Improving the students\u27 mathematical reasoning ability can be done by providing non routine tasks. The learning method that can accommodate students\u27 thinking process and reasoning is Polya\u27s problem solving. The purpose of this research and development is to describe the process and results of the learning device development based on Polya\u27s problem solving for students of class XI SMP on permutations and combinations materials are valid, practical, and effective that support increasing students\u27 mathematical reasoning ability.Penalaran mulai ditonjolkan dalam kurikulum matematika di seluruh dunia dan dipandang sebagai upaya utama untuk mereformasi pembelajaran matematika. Penalaran dan matematika merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena materi matematika dipahami melalui penalaran. Upaya peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang tidak rutin. Metode pembelajaran yang mampu mengakomodasi proses berfikir dan bernalar siswa yaitu problem solving Polya. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat berbasis problem solving Polya untuk siswa kelas XI pada materi permutasi dan kombinasi yang valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa

    Gesture Menunjuk dan Representasional Siswa Sesuai dengan Tahapan Berpikir Van Hiele

    Full text link
    The objective of this study is to describe gesture of pointing and gesture representational which appropriate to the level of thinking of van Hiele. This study used a qualitative approach which is included into descriptive exploratory study. The subjects of this study are 6 students of 8th graders of SMP Negeri 3 Balikpapan. The selected subjects of this study consisted of two students with the level of understanding 0 (recognition), 2 students with the level of understanding 1 (analysis), and 2 students with the level of understanding 2 (order). The gestures were observed when students solved the problems in groups. The result showed that the gesture of pointing and gesture representational which were used by the students when solving problems in groups appropriate to the characteristics of the understanding level that is owned by the students.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gesture menunjuk dan representasional yang sesuai dengan tahapan berpikir van Hiele. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan masuk ke dalam jenis penelitian deskriptif eksploratif. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah 6 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Balikpapan. Subjek penelitian yang dipilih terdiri atas 2 siswa dengan tahapan berpikir 0 (recognition), 2 siswa dengan tahapan berpikir 1 (analysis), dan 2 siswa dengan tahapan berpikir 2 (order). Geture diamati ketika siswa memecahkan masalah secara berkelompok. Hasil analisis data menunjukkan bahwa gesture menunjuk dan representasional sesuai dengan karakteristik tahapan berpikir yang dimiliki oleh siswa

    Studi Konfigurasi Lambung Kapal Trimaran Dengan Bantuan Computational Fluid Dynamic (Cfd)

    Full text link
    Kebutuhan kapal cepat meningkat untuk itu diperlukan kapal dengan bentuk lambungtrimaran. Kapal dengan bentuk lambung yang baik mempunyai hambatan kecil. Hal inimemberikan dampak baik untuk operasional dan olah gerak kapal. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan konfigurasi kapal Trimaran yang menghasilkan hambatan paling kecildengan menggunakan bantuan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Denganmemprediksi posisi dan bentuk sidehull, maka akan didapat bentuk dan posisi sidehull yangefektif, sehingga bentuk aliran yang dilewati oleh kapal tidak menghambat laju kapal terhadapair. Posisi sidehull akan ditentukan secara memanjang, sementara bentuk sidehullmenggunakan bentuk simetris dan asimetris. Dari beberapa konfigurasi tersebut akandihasilkan satu model kapal yang baik. Penelitian ini menghasilkan hambatan yang terkecilpada konfigurasi kapal Trimaran simetri 1B (3,6 m) strut 2 m dengan kecepatan 15 knot,sementara pada kecepatan 25 knot, hambatan terkecil pada kapal simetri 1,25 B (4,5 m) strut 2m. Hambatan terkecil terdapat pada bentuk simetri pada setiap kecepatan

    Pengaruh Dosis Iramasi Sinar Y Terhadap Peningkatan Mn-Tersedia pada Beberapa Jenis Tanah. The effect of yRa ys irradiation on the available mn in several soil types.

    Get PDF
    INFLUENCE OF y IRRADIATION DOSES ON AVAILABLE-Mn IN SEVERAL SOILS. An experiment where three types of soils, namely, Andosol, Vertisol and Inceptisol have been irradiated by y rays was conducted. The purpose of the y rays irradiation was to sterilize the soil. After soil sterilization, the soils were innoculated with Bradyrhizobium, a microble able to fix N2 from the air and lives in simbiosis with soybean. Soybean was grown in the soils after inoculation. Observations were done for the available-Mn in soil and content in plants. Results showed that available-Mn in the soils in 50 kGy dose increased up to 3.7 times (5.3 ppm), 2.8 times (41.6 ppm) and 5.6 times (25 ppm) above the control for Andisol, Vertisol and Inceptisol respectively. Increase of available-Mn in the shoots were 1_54 times (80.66 ppm), 2.23 times (107.66 ppm), and 2.31 times (161.66 ppm) above the control for Andisol, Vertisol and Inceptisol respectively. For the roots the increased was 1.43 times (76.77 ppm), 1.43 times (101.09 ppm), and 2.17 times (212.33 ppm) above the control for Andisol, Vertisol and Inceptisol respectively Key Words : grays, mangaan, soybean, soil types. Percobaan menggunakan beberapa jenis tanah yaitu, Andisol, Vertisol dan Inceptisol yang diiradiasi sinar y dengan dosis iradiasi, 0, 30, 40 dan 50 kGy telah dilakukan. Tujuan iradiasi sinar y terhadap ketiga jenis tanah tersebut adalah untuk mensterilkan tanah dari mikroba yang dikandungnya. Setelah disterilkan ketiga jenis tanah tersebut diinokulasi dengan Bradyrhizobium yaitu mikroba penambat N2-udara yang bersimbiosis dengan tanaman kedelai. Setelah inokulasi dengan Bradyrhizobium ketiga jenis tanah tersebut ditanami kedelai varietas wilis. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan Mn-tersedia dalam tanah dan kandungan Mn tanaman (tajuk dan aka:). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Mn-tersedia dalam tanah pada dosis 50 kGy meningkat 3.7 x (5.3 ppm). 2.8 x (41.6 ppm) dan 5.6 x (25 ppm) di atas kontrol berturut-turut untuk tanah Andisol, Vertisol dan Inceptisol. Untuk tanaman, Mn-tersedia naik 1.54 x (80.66 ppm), 2.23 x (107.66 ppm) dan 2.31 x (161.66 ppm) di atas kontrol untuk tajuk dan 1.43 x (76.77 ppm), 1.43 x (101.09 ppm) dan 2.17 x (212.33 ppm) untuk akar di atas kontrol berturut-turut untuk tanah Andisol, Vertisol and Inceptisol. Tidak ditemukan perbedaan pada kandungan Mn-tersedia pada tanah dan tanaman yang disebabkan perbedaan dosis iradiasi. Kata kunci : Sinar y, mangaan, kedelai, jenis tanah

    Kajian Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Dual Fuel System (Lpg-solar) Pada Mesin Diesel Kapal Nelayan Tradisional

    Full text link
    Pengembangan bahan bakar alternatif dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), telah menjadi agenda penting pemerintah. Penggunaan LPG (Liquefied Petrolium Gas) pada mesin diesel kapal nelayan tradisional didasarkan pada keberhasilan penggunaan LPG pada kendaraan-kendaraan darat. Penggunaan LPG pada mesin diesel dilakukan secara dual fuel. Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin dan sistem penggeraknya, meliputi konsumsi bahan bakar, daya, kecepatan kapal, serta efisiensi pada sistem penggerak kapal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan DongFeng ZS-1100 dengan tiga putaran mesin yang berbeda yaitu 1000rpm, 1250 rpm dan 1500 rpm. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan LPG secara dual fuel mampu menggantikan konsumsi solar hingga 71% dari konsumsi solar seluruhnya selama satu jam. Komposisi LPG yang dihasilkan mencapai lebih dari 60% dari total pemakaian bahan bakar saat dual fuel. Kecepatan dan jarak tempuh saat menggunakan solar seluruhnya mencapai 5% lebih tinggi dibandingkan dual fuel. Daya dan torsi saat menggunakan dual fuel mencapai 9,8 % lebih tinggi dibandingkan solar seluruhnya. Penggunaan dual fuel mampu mengurangi biaya operasional penangkapan ikan hingga 24,6%, namun dengan waktu tempuh 1,3% lebih lama dari solar seluruhnya. Efisiensi propulsi solar seluruhnya 6% lebih besar dibandingkan efisiensi propulsi dual fuel
    corecore