19 research outputs found
IDENTIFIKASI, PREVALENSI DAN INTENSITAS PARASIT IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIPELIHARA PADA KOLAM BUDIDAYA DI DESA GARUNG KABUPATEN PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH
The study aims to identify the kind of infestation that infects local fisheries biota in the region of the city's waters and knows the prevalence and intensity of the ektoparasite found. Examined as many as eight species of birch (oxyeleotris marmorata), as many as 30 (botias macracanthus), one cork (channa striata), as many as 1 tail, and the patin fish (Scylla SPP), as many as 7. Traces of ectoparasites found include dactylogyrus sp, tricodina sp, lernea sp, epistylis sp, oodinium sp and octolasmis spp
KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIPELIHARA PADA MEDIA AIR YANG BERBEDA
Air merupakan media atau habitat yang paling penting bagi kehidupan ikan gabus. Kualitas air memiliki beberapa parameter yaitu fisika, kimia dan biologi yang berperan dalam penting dalam keberhasilan suatu usaha budidaya. Kendala yang dihadapi yaitu terjadinya penurunan kualitas air sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan meningkatnya angka mortalitas benih ikan gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media air yang berbeda terhadap laju pertumbuhan harian benih ikan gabus (Channa striata). Ikan uji yang digunakan yaitu ikan gabus berukuran panjang awal (4 – 6,5 cm) dan bobot awal (0,5 – 1,9 g). Sembilan baskom berdiameter (50 cm) sebagai wadah percobaan diisi dengan air gambut (25 L). Ikan ditebar dengan padat tebar yang telah ditentukan yaitu (20 ekor/baskom) dengan tiga ulangan. Pemeliharaan benih ikan gabus pada media air yang berbeda menghasilkan efisiensi pakan, rasio konversi pakan, tingkat pertambahan bobot, laju pertumbuhan bobot, dan tingkat kelangsungan hidup yang paling baik serta mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan pemeliharaan
KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIBERI EKSTRAK UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DAN PROBIOTIK Lacticaseibacillus paracasei
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp.) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 2,00-3,17 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (40 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 26 hari. Efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan laju pertumbuhan harian terbaik didapatkan pada kelompok benih ikan patin yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 146,45%, 0,7 dan 7,73%.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan betok (Anabas testudineus) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 1,78-2,44 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (45 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 21 dan 42 hari. Rasio konversi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 21 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok benih ikan betok yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 1,18, 84,92%, 4,39%, 151,95%, 95,56% dan 268,33 g. Rasio konversi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 42 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok benih ikan betok yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 1,15, 86,89%, 3,27%, 294,45%, 94,08% dan 420 g
KARAKTERISASI KARAGINAN PADA RUMPUT LAUT MERAH KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIBERI EKSTRAK UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DAN PROBIOTIK Lacticaseibacillus paracasei
Aplikasi sinbiotik akuakultur telah banyak terbukti memberikan efek positif terhadap kinerja pertumbuhan dan status kesehatan biota akuatik. Bagaimanapun, eksplorasi terhadap berbagai jenis prebiotik dan probiotik akuakultur masih terus dilakukan, terutama yang dapat menunjukkan efek sinergisme bagi inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp.) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 2,00-3,17 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (40 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 26 hari. Efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan bobot biomassa akhir terbaik didapatkan pada kelompok benih ikan patin yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 146,45%, 0,7 dan 578,33%.Aplikasi sinbiotik akuakultur telah banyak terbukti memberikan efek positif terhadap kinerja pertumbuhan dan status kesehatan biota akuatik. Bagaimanapun, eksplorasi terhadap berbagai jenis prebiotik dan probiotik akuakultur masih terus dilakukan, terutama yang dapat menunjukkan efek sinergisme bagi inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp.) yang diberi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Dalam penelitian ini, ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), ekstrak umbi sarang semut 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 2,00-3,17 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (40 ekor / jaring hapa). Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 26 hari. Efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan bobot biomassa akhir terbaik didapatkan pada kelompok benih ikan patin yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi ekstrak umbi sarang semut dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 146,45%, 0,7 dan 578,33%
IDENTIFIKASI BAKTERI PADA BEBERAPA JENIS IKAN AIR TAWAR
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan 6 Februari – 25 Maret 2023 di Laboratorium Penguji Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana teknik identifikasi bakteri yang menyerang ikan air tawar dan mengetahui jenis bakteri yang sering ditemukan pada ikan air tawar. Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik identifikasi bakteri dan mengetahui jenis – jenis bakteri yang sering ditemukan pada ikan air tawar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah uji biokimia konvensional dengan mengambil sampel dilapangan dan diidentifikasi di laboratorium. Jenis – jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophila, Plesiomonas shigelloides, dan Pseudomonas aeruginos
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BIJI PEPAYA(Carica papaya L.) DAN PROBIOTIK EM4 (Effective Microorganism-4) DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya L,) dan Probiotik EM4 (Effective Microorganism-4) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian dilaksanakan Selama 42 hari di Laboratorium Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palagka Raya (UPR), Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung biji pepaya dan Probiotik EM4 terhadap pertumbuhan benih ikan nila terdapat perbedaan yang nyata. Perlakuan D dengan kombinasi tepung biji pepaya sebanyak 5 g/kg pakan dan Probiotik EM4 sebanyak 20 ml/kg pakan merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan berat mutlak dan panjang mutlak benih ikan nila dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GABUS (Channa striata) DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 (EFFECTIVE MICROORGANISME-4) PADA PAKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik EM-4 (Effective microorganisme-4) pada pakan ikan terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan Gabus (Channa striata). Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari di Laboratorium Basah, Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu perlakuan A (Kontrol), perlakuan B (penambahan EM-4 sebanyak 10 ml), perlakuan C (penambahan EM-4 sebanyak 15 ml) dan perlakuan D (penambahan EM-4 sebanyak 20 ml) yang masing-masing terdiri dari 3 ulangan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu menunjukan bahwa penambahan probiotik EM4 pada pakan terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan Gabus (Channa striata) menghasilkan pertumbuhan panjang dan berat mutlak benih ikan Gabus (Channa striata) berbeda nyata sedangkan pada tingkat kelangsungan hidup sangat berbeda nyata. Pertumbuhan panjang dan berat mutlak benih ikan Gabus (Channa striata) yang terbaik pada perlakuan B sebesar 4,64 cm dan 4,69 g dan nilai terendah pada perlakuan C sebesar 3,77 cm dan 3,03 g. Tingkat kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan B sebesar 96,6% dan terendah terdapat pada perakuan A sebesar 80%. Pada parameter kualitas air, selain dari parameter suhu (25oC hingga 29oC), parameter kualitas air lainnya seperti pH (4,6 hingga 7,8), DO (3,4 hingga 5,7), dan amoniak (0,09 hingga 19,7) belum mendukung untuk pertumbuhan ikan secara optimal
PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PROTOZOA PADA IKAN GABUS (Channa striata) YANG TERTANGKAP DI SUNGAI KAHAYAN
Ikan gabus (Channa striata) memiliki rasa dagingnya yang khas dan harganya yang cukup tinggi, keterjaminan keamanan bahan pangan dari ikan ini yang sebagian besar berasal dari alam dan rentan terhadap serangan ektoparasit protozoa, masih belum terlalu diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, jumlah, prevalensi dan intensitas ektoparasit protozoa pada ikan gabus (Channa striata) yang tertangkap di Sungai Kahayan. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu pada bulan November sampai Desember 2020 di lokasi anak sungai dan pinggir sungai Kahayan dari daerah Tanjung Pinang dan Tanjung Taruna dengan sampel ikan gabus yang ditangkap sebanyak 25 ekor perlokasi dengan penyamplingan dilakukan sekali seminggu dengan nelayan di sungai Kahayan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penellitian ini diperoleh enam jenis ektoparasit , yaitu Apiosoma sp, Chilodonella sp, Epistylist sp, Henneguya sp, Tricodina sp dan Vorticella sp. Prevalensi dan intensitas dari ektoparasit Henneguya sp yang paling mendominasi, dari lokasi AS1 dan PS2 berturut-turut 80% dan 1983 ind/ekor. Prevalensi dan intensitas total tertinggi berasal dari lokasi PS3 daerah Tanjung Taruna yaitu 96% dan 5216 individu parasit per ikan, dengan kondisi kualitas air masih dapat ditoleransi ikan gabus, yaitu 25-26oC, DO 4,1-9 ppm, pH 5,7-6,8, kecerahan terendah 6 cm dan kekeruhan tertinggi 746 NTU.
 
KINERJA PERTUMBUHAN IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI PREBIOTIK MADU DAN PROBIOTIK Lacticaseibacillus paracasei
Pembesaran ikan gabus sering mengalami tantangan, antara lain efisiensi pakan dan toleransi yang rendah terhadap fluktuasi ekstrem pH dan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan ikan gabus (Channa striata) yang diberi prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 21 hari. Dalam penelitian ini, prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), prebiotik madu 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 25,0-28,5 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (20 ekor / jaring hapa). Efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 21 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok ikan gabus yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi prebiotik madu dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 19,27%, 0,48%, 10,4%, 95% dan 581,67 g.Pembesaran ikan gabus sering mengalami tantangan, antara lain efisiensi pakan dan toleransi yang rendah terhadap fluktuasi ekstrem pH dan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan ikan gabus (Channa striata) yang diberi prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei. Ikan diberi pakan perlakuan dengan tiga ulangan selama 21 hari. Dalam penelitian ini, prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dicampurkan ke pakan dengan metode coated tanpa penambahan prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei (A), prebiotik madu 1% (B), probiotik Lacticaseibacillus paracasei 1% (C) dan kombinasi prebiotik madu dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei masing-masing 1% (D). Ikan dengan bobot tubuh awal 25,0-28,5 g dipelihara di satu kolam (15x10x1,5) m3 dengan total 12 jaring hapa ukuran 1x1x1 (m3) (20 ekor / jaring hapa). Efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, tingkat pertambahan bobot tubuh, tingkat kelangsungan hidup dan bobot biomassa akhir terbaik pada 21 hari pemeliharaan didapatkan pada kelompok ikan gabus yang mengkonsumsi suplementasi pakan kombinasi prebiotik madu dosis 1% dan probiotik Lacticaseibacillus paracasei dosis 1%, masing-masing sebesar 19,27%, 0,48%, 10,4%, 95% dan 581,67 g
KINERJA PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp) YANG DIBERIKAN PAKAN DENGAN CAMPURAN EKSTRAK BATANG PISANG (Musa sp)
Salah satu kendala dalam budidaya ikan lele (Clarias sp) adalah efisiensi pakan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu terobosan dalam budidaya ikan lele guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan yang berujung pada peningkatan produksi dan profit usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi ekstrak batang pisang terhadap kinerja pertumbuhan ikan lele di kolam tanah gambut tergenang. Pada penelitian ini terdiri dari empat perlakuan, yaitu kontrol (A), ekstrak batang pisang dengan dosis 2% (B), ekstrak batang pisang 4%(C), dan ekstrak batang pisang 6%(D) di campurkan ke dalam pakan dengan ulangan tiga kali. Ikan dengan bobot awal rata-rata 1,25 g ditebar secara acak pada 12 hapa berukuran 1 x 1 x 1 m³ yang dipasang pada kolam tanah dengan kepadatan 40 ekor/hapa. Ikan diberi pakan uji secara ad satation dengan frekuensi dua kali sehari selama 14 hari. Suplementasi Ekstrak batang pisang (perlakuan B) menunjukan nilai rata-rata hasil yang lebih baik pada parameter kinerja pertumbuhan ikan lele, yaitu jumlah konsumsi pakan lebih hemat, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan lebih tinggi dan rasio konversi pakan lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Suplementasi Ekstrak batang pisang menunjukan pengaruh positif pada jumlah konsumsi pakan (165g), laju pertummbuhan bobot harian(8,21g/hari), laju pertumbuhan spesifik (12,31%/hari), efisiensi pakan(69,85), yang ditunjukan dengan nilai rasio konversi pakan (1,43