27 research outputs found
Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Jalur Pejalan pada Kawasan Perdagangan dan Jasa di Surabaya Pusat berdasarkan Preferensi Pengguna
Dalam mewujudkan visi terwujudnya kota perdagangan dan jasa internasional berkarakter lokal yang cerdas, manusiawi dan berbasis ekologi, dan misi meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur kota yang dapat meningkatkan aksesbilitas publik berwawasan lingkungan dan nyaman, Pemerintah Kota Surabaya mengadakan pembangunan serta melakukan perbaikan jalur pejalan kaki terutama pada ruas-ruas jalan utama. Tahun 2010, Pemerintah Kota Surabaya membangun 16 proyek jalur pedestrian dan 14 proyek jalur pedestrian pada Tahun 2011. Salah satu wilayah di Surabaya yang menjadi perhatian dalam pembangunan jalur pejalan kaki yaitu wilayah Surabaya Pusat tepatnya pada Kecamatan Genteng yang direncanakan sebagai pusat kota serta pusat pembangunan ekonomi. Pembangunan jalur pejalan kaki pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Genteng dan Kecamatan Tegalsari tersebut belum diiringi dengan evaluasi kinerja secara optimal dan berkala. Preferensi pengguna juga sangat penting dalam perencanaan jalur pejalan kaki yang sesuai dengan keinginan. Karena itulah, perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui tingkat kinerja serta tingkat harapan pengguna terhadap jalur pedestrian pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Genteng dan Kecamatan Tegalsari. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penilaian tingkat kepentingan dan kinerja jalur pedestrian pada kawasan perdagangan dan jasa di Surabaya Pusat berdasarkan preferensi pengguna sebagai salah satu cara untuk menciptakan ruang jalan yang aman, nyaman dan dinamis untuk mendukung Kota Surabaya dalam mewujudkan visi dan misi dalam membangun serta mengembangkan jalur pejalan kaki melalui 2 tahap analisis. Tahap pertama yaitu menentukan variabel yang berpengaruh terhadap penilaian kepentingan dan kinerja jalur pedestrian pada Kawasan Perdagangan dan Jasa Surabaya Pusat menggunakan metode analisis delphi. Tahap kedua yaitu menilai tingkat kepentingan dan kinerja terhadap jalur pedestrian Kawasan Perdagangan dan Jasa di Surabaya Pusat berdasarkan Preferensi Pengguna dengan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini adalah faktor-faktor dengan nilai tingkat kepentingan dan kinerja jalur pedestrian tertinggi di Surabaya Pusat, khususnya Jalan Embong Malang dan Jalan Tunjungan
公共インフラおよび公共サービスの改善に対する住民選好に与える情報提供のインパクト評価 : インドネシアにおける無作為化コンジョイント実験
広島大学(Hiroshima University)博士(学術)Doctor of Philosophydoctora
Arahan Pengembangan Green Infrastructure Pendukung Kuantitas Air Tanah di Kelurahan Sarangan Magetan berdasarkan Persepsi Stakeholder
Kelurahan Sarangan yang terletak di Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur terpapar bahaya dan risiko kekeringan. Penduduk di Kecamatan Sarangan memiliki terpapar kekeringan hingga 100%, dengan bahaya kekeringan pada tingkat sedang hingga tinggi, kerentanan kekeringan pada tingkat rendah hingga tinggi, dan risiko kekeringan pada tingkat rendah hingga tinggi. Untuk menghindari potensi risiko yang semakin besar, maka perlu dirumuskan langkah-langkah pencegahan. Infrastruktur hijau dipilih sebagai alternatif karena memiliki dampak positif terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangan infrastruktur hijau untuk peningkatan kuantitas air tanah pada Kelurahan Sarangan, Magetan, berdasarkan persepsi stakeholder. Langkah pertama adalah mengidentifikasi ketersediaan dan kondisi infrastruktur hijau yang dapat meningkatkan kuantitas sumber daya air tanah. Langkah kedua adalah mengidentifikasi komponen prioritas infrastruktur hijau menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA). Langkah terakhir adalah merumuskan arahan pengembangan infrastruktur hijau untuk peningkatan kuantitas air tanah menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rainwater harvesting termasuk dalam kuadran 'prioritas utama', di mana strategi pengembangan infrastruktur hijau harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk jenis infrastruktur hijau ini. Sedangkan empat jenis infrastruktur hijau lainnya, yaitu permeable pavements, green streets, urban tree canopy, dan retention pond termasuk dalam kuadran 'pertahankan kinerja', di mana strategi pengembangan infrastruktur hijau harus tetap menjaga keempat jenis infrastruktur hijau tersebut untuk memastikan bahwa kinerja infrastruktur-infrastruktur tersebut tidak menurun
Arahan Pengembangan Infrastruktur Hijau sebagai Pendukung Pasokan Air di Surabaya
Surabaya merupakan salah satu kota yang pertumbuhan populasinya berkembang pesat. Semakin bertambahnya populasi, akan terjadi peningkatan konsumsi air yang dapat menyebabkan kelangkaan air apabila tidak dikelola dengan baik. Pada tahun 2017, rata-rata konsumsi air telah melebihi rata-rata nasional dan diprediksi akan terus meningkat. Selama pandemi Covid-19, masyarakat menggunakan air untuk kebutuhan domestik lebih banyak daripada saat kondisi normal. Berdasarkan praktik yang pernah dilakukan, implementasi infrastruktur hijau dapat menyediakan air tambahan untuk kebutuhan air kota. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan pengembangan infrastruktur hijau dalam mendukung suplai air di Kota Surabaya. Pertama, penelitian ini menggunakan proyeksi pertumbuhan penduduk dan proyeksi kebutuhan air bersih untuk mengetahui kebutuhan air untuk kegiatan domestik hingga tahun 2050. Selanjutnya, dilakukan analisis isi untuk mengetahui ketersediaan dan kondisi infrastruktur hijau di Surabaya. Tahap terakhir menggunakan analisis triangulasi untuk merumuskan arahan pengembangan infrastruktur hijau sebagai pendukung pasokan air bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Surabaya akan mengalami defisit air di tahun 2035. Boezem serta jalur hijau dan taman merupakan jenis infrastruktur hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung pasokan air bersih di Surabaya. Arahan pengembangan infrastruktur hijau meliputi penyediaan instalasi pengolahan dan jaringan air di Kecamatan Semampir, Kenjeran, Bulak, Pakal, dan Benowo, yang tersebar dalam 15 kelurahan untuk menyuplai air kebutuhan domestik. Dengan memanfaatkan boezem yang ada di sekitarnya, akan menambah pasokan air sebesar ±10.805m³ di Surabaya utara dan ±297.272m³ di Surabaya barat
Willingness to Pay Kantong Belanja Pakai Ulang di Wilayah Urban dan Peri Urban Surabaya
Adopsi reusable bag sebagai salah satu strategi pengelolaan sampah plastik dipengaruhi oleh preferensi konsumen. Faktor harga disebutkan dalam beberapa penelitian sebelumnya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran rata-rata willingness to pay (WTP) konsumen terhadap serangkaian atribut kantong belanja yang dapat dipakai berkali-kali. Atribut yang dimaksud meliputi atribut kepedulian sosial, atribut pertimbangan ekonomi, atribut pengurangan limbah, atribut bahan material dan atribut harga per kantong. Adapun rata-rata WTP pada artikel ini dielisitasikan dari serangkaian atribut tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan stated preference dengan metode randomized conjoint analysis (RCA) yang dilakukan di wilayah urban dan peri urban Surabaya. Hasil survei face-to-face terhadap 500 responden pada wilayah urban dan peri urban Surabaya menunjukkan bahwa rata-rata WTP konsumen adalah Rp12.639,-, untuk wilayah urban dan Rp13.956,- untuk wilayah peri urban
Perbedaan Karakteristik Kunjungan ke Ruang Terbuka Hijau di Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus Taman Kota di Kota Bekasi: Differences in the Characteristics of Green Open Space Visits during The Covid-19 Pandemic: A Case Study of City Parks in Bekasi City
Green open space is one of the most needed spaces in a city, especially during the Covid-19 pandemic. However, the number of green open spaces in many cities is insufficient. Another problem is the increasing population growth which has an impact on the need for built-up land. The emergence of the Covid-19 pandemic has raised people’s awareness on the need for green open spaces. The presence of green open spaces in the form of city parks is widely used by the community for various activities during the Covid-19 pandemic. Therefore, it is necessary to understand the differences in the use of parks and park visits, both before and during the Covid-19 pandemic. This study aims to analyze the differences between the characteristics of park visits before and during the Covid-19 pandemic and the socioeconomic characteristics of the visitors. Analytical methods used in this study include a cross-tabulation analysis, Chi-square test, and Cramer’s V test to determine whether there are relationships and to identify the strengths of the existing relationship between the characteristics of park visits and visitors before and during the Covid-19 pandemic. Data on the characteristics of park visits and visitors were obtained through an online survey. A number of 141 valid responses were used for further analysis. Results of this study indicated that there are differences in park visits related to the characteristics of visitors before and during the Covid-19 pandemic. The differences in the characteristics of park visits are found in the frequency of visits, duration of visits, and habitual companion
Peninjauan Substansi Pembangunan Inklusif Disabilitas dalam Rencana Pembangunan Kota Surabaya
Pergeseran sudut pandang pendekatan bagi pelibatan penyandang disabilitas sebagai objek pembangunan ke penyandang disabilitas sebagai subjek pembangunan menjadi langkah awal pemenuhan hak penyandang disabilitas. Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas oleh PBB merupakan langkah awal untuk melibatkan penyandang disabilitas pada proses pembangunan. Di Indonesia, pemenuhan hak penyandang disabilitas diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 mengenai Rencana Induk Penyandang Disabilitas, namun masih diperlukan rencana dalam tingkat lokal untuk memastikan penyampaian layanan lebih efektif dan efisien. Studi ini bertujuan untuk meninjau substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas pada rencana pembangunan di Kota Surabaya. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisa isi. Hasil tinjauan mengindikasikan bahwa rencana pembangunan yang berlaku di Kota Surabaya masih belum memasukkan substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas sebagai sebuah permasalahan, isu dan arah kebijakan di rencana pembangunan yang ada di Kota Surabaya
The Quality of Pedestrian Based on Pedestrian Environment Quality Index (PEQI) Standards in the Cultural Heritage Area of Tunjungan Street Surabaya
Tunjungan Street is one of the historical tourist destinations and one of the Cultural Conservation Areas in Surabaya. The use of pedestrian in Tunjungan Street is classified as high because it is a downtown area with various activities and its use as a pathway to access Cultural Conservation buildings. Many visitors use the pedestrian as an area to enjoy the Cultural Conservation building while walking along Jalan Tunjungan or as a photo point with the Cultural Heritage building in the background. This study aims to analyze the quality of pedestrian to determine the feasibility of infrastructure and pedestrians so that they can be an indicator of the completeness of pedestrian facilities in the Tunjungan Street Cultural Heritage Area. In this study, the problems that exist in the existing condition of the pedestrian path are investigated and studied regarding the quality of the pedestrian. The method used in this study was a quantitative method by assessing the quality of the pedestrian and scoring based on the Pedestrian Environmental Quality Index (PEQI) standard on both pedestrian sections of Jalan Tunjungan. This study indicates that the pedestrian in the Cultural Heritage Area of Jalan Tunjungan Surabaya meets the basic quality according to the calculation of the PEQI index with a total score of 60.77. This means that the pedestrian in the Cultural Heritage Area of Jalan Tunjungan Surabaya is suitable for use as a pedestrian that pays attention to the safety of road users for all. However, improving the quality of the pedestrian path to a reasonable rate will be better so that visitors can enjoy the pedestrian path facilities more appropriately and become the main attraction for visitors and become the pride of the people around the Cultural Conservation Area
Persebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO2) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian Timur
Kawasan Perkotaan Gresik bagian timur merupakan bagian dari Kawasan Perkotaan Gresik yang menunjukkan perkembangan wilayah paling dominan. Wilayah tersebut merupakan pusat kegiatan ekonomi maupun pemerintahan Kabupaten Gresik. Perkembangan tersebut berdampak pada peningkatan kebutuhan hunian di Kawasan Perkotaan Gresik bagian timur sehingga banyak permukiman-permukiman baru yang terbangun dimana hal tersebut diindikasikan berdampak pada peningkatan produksi emisi karbon dioksida (CO2). Permukiman juga merupakan salah satu dari tiga sektor pengkonsumsi energi terbesar di Indonesia dimana konsumsi energi merupakan sektor penghasil emisi karbon dioksida (CO2) terbesar. Melalui analisis perhitungan matematis yang mengacu pada pedoman perhitungan emisi, dapat diketahui nilai produksi emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan permukiman. Hasil tersebut kemudian menjadi input untuk analisis selanjutnya menggunakan analisis GIS (Geographic Information System) sehingga didapatkan hasil persebaran spasial produksi emisi karbon dioksida (CO2) dari permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik bagian timu
Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Rawan Air Bersih di Pesisir Utara Lamongan
Permukiman di pesisir Utara Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kawasan rawan air bersih yang ada di Jawa Timur.Selama ini, distribusi air bersih dilakukan melalui sambungan rumah yang diperoleh dari PDAM dan HIPPAM, namun pelayanan yang didapatkan ini masih sangat minim dan jauh dibawah standar pelayanan minimum air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskanarahan penyediaan air bersih pada kawasan rawan air di permukiman pesisir Utara Lamongan.Metode yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif untuk mengidentifikasi kebutuhan dan cakupan pelayanan air bersih, analisis regresi spasial dengan GWR (Geographically Weighted Regresion)untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyediaan air bersih dan analisis deskriptif untuk merumuskan arahan penyediaan air bersih di pesisir Utara Lamonga