2 research outputs found
Famili Rhizophoraceae di Hutan Mangrove KKPD Rupat Utara Provinsi Riau Bagian I, Deskripsi Anggota
Monitoring the richness of mangrove species is very much needed in formulating management and conservation of mangroves, so a study of the description of the members of the Rhizophoraceae family was conducted in July 2018 in the mangrove forest of the North Rupat KKPD. This study aims to explore the Rhizophoraceae family members who compile the North Rupat KKPD mangrove forest and also aims as a baseline in evaluating the mangrove ecosystem of the North Rupat KKPD in the future. The method used is line transect and cruising. This means that the collected specimens become more complete. A total of 5 species of Rhizophoraceae members have been identified as compilers of the North Rupat KKPD mangrove forest namely Bruguiera gymnorrhiza, B. sexangula, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata and R. mucronata.Pemantauan kekayaan spesies mangrove sangat diperlukan dalam merumuskan suatu pengelolaan dan konservasi mangrove, sehingga kajian deskripsi angota-anggota famili Rhizophoraceae dilakukan pada bulan Juli 2018 di hutan mangrove KKPD Rupat Utara. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi anggota famili Rhizophoraceae yang menyusun hutan mangrove KKPD Rupat Utara dan juga bertujuan sebagai data dasar dalam mengevaluasi ekosistem mangrove KKPD Rupat Utara dikemudian harinya. Metode yang digunakan adalah transek garis dan jelajah. Hal ini bermaksud agar spesimen yang dikumpulkan menjadi lebih lengkap. Sebanyak 5 spesies anggota Rhizophoraceae teridentifikasi sebagai penyusun hutan mangrove KKPD Rupat Utara yaitu Bruguiera gymnorrhiza, B. sexangula, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata dan R. mucronata
Hubungan Tutupan Karang Terhadap Kelimpahan Ikan Karang Menggunakan Metode LIT (Line Intercept Transect) di Keude Bungkaih, Aceh Utara
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat penting bagi wilayah pesisir. Ekosistem terumbu karang memiliki peran sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat berlindung dan tempat berkembangbiak bagi biota ikan karang. Ikan karang pada umumnya lebih banyak ditemukan pada ekosistem terumbu karang yang masih dalam kondisi baik. Keude Bungkaih merupakan salah satu wilayah di pesisir Aceh Utara yang memiliki ekosistem terumbu karang di perairan lautnya. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari nelayan yang sering menangkap ikan dan penyelam yang sering menyelam di Perairan Keude Bungkaih, bahwasanya terdapat ekosistem terumbu karang yang cukup luas, namun belum ada data secara akurat perihal persentase tutupan karang di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tutupan karang hidup terhadap kelimpahan ikan karang yang meliputi tutupan karang dan struktur komunitas ikan karang di perairan Keude Bungkaih, Aceh Utara pada bulan Desember 2021. Metode yang digunakan untuk pengambilan data tutupan karang yaitu LIT (Line Intercept Transect) dan data ikan karang yaitu visual sensus pada kedalaman 3 m dan 6 m. Untuk mengetahui hubungan tutupan karang terhadap kelimpahan ikan karang menggunakan persamaan regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil pengamatan tutupan karang hidup yang paling baik berada pada stasiun II yaitu 44.68% dengan kategori sedang. Kelimpahan ikan karang paling banyak terdapat pada stasiun II dengan nilai 14320 Ind/ha. Nilai indeks keanekaragaman (H’) tertinggi 2.58, Keseragaman (E) 0.81 dan Dominansi 0.25. Hasil analisis regresi linear diperoleh nilai sebesar 0.34 pada stasiun I dan 0.43 pada stasiun menunjukkan kategori hubungan yang cukup