37 research outputs found

    Laju Sedimentasi Di Muara Sungai Tayu Kabupaten Pati Jawa Tengah

    Full text link
    Sungai Tayu berada di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Sungai Tayu merupakan sungai terbesar yang melintasi Kecamatan Tayu. Setiap tahunnya daerah sekitar muara terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Tayu. Sedimentasi yang terus menerus di daerah muara sungai dapat menyebabkan pendangkalan serta penutupan di mulut sungai. Sedimentasi yang semakin tinggi juga berpotensi mengurangi kapasitas tampung sungai. Sehubungan dengan kondisi yang terjadi di muara Sungai Tayu, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai laju sedimentasi dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-17 Januari 2016. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi sampel sedimen dan data debit sungai. Sedangkan untuk data sekunder meliputi data pasang surut dan peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Tayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penentuan lokasi pengambilan data debit sungai dan sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Sediment trap diletakan di 7 titik lokasi. Pengukuran arus sungai menggunakan bola duga. Pengolahan data yakni pasang surut dengan metode Admiralty, analisis laju sedimentasi dan penamaan sedimen dengan metode Buchanan dan Holme Mc Intyre. Berdasarkan hasil penelitian di muara Sungai Tayu diketahui nilai rata-rata laju sedimentasi di setiap stasiun berkisar 199,959 gr/m2/hari sampai 446,932 gr/m2/hari dengan nilai debit sungai berkisar 4,33 m3/detik sampai 7,69 m3/detik. Pasang surut di perairan muara Sungai Tayu mempunyai nilai Formzahl sebesar 2,78 yang merupakan tipe pasang surut campuran condong ke harian tunggal

    Kajian Kerentanan Bencana Tsunami Di Pesisir Kabupaten Kulon Progo Provinsi D. I. YOGYAKARTA

    Full text link
    Coastal of Kulon Progo Regency is located in the southern coastal area of Java island that potentially vulnerable to tsunami disaster because of its geographical position that directly opposite the Indian Ocean and the meeting place of two tectonic plates, the Eurasian plate and the Indo- Australian plate which is tectonically very active and can be tsunami source. Identification of tsunami vulnerable areas in Kulon Progo Regency is a disaster mitigation step to minimize the negative impact of the tsunami. The purpose of this research is to map the vulnerability of the environment to the tsunami in Kulon Progo Regency coastal. There are five classes of tsunami vulnerabilities in Kulon Progo Regency coastal is the particularly vulnerable class 7.77 km2, 19.82 km2 vulnerable class, the class is quite vulnerable 33.98 km2, 51.38 km2 less vulnerable class, and the class is not vulnerable 31.19 km2 . The area included in very susceptible and vulnereable class in the village of Glagah, Jangkaran, Karang Sewu, Banaran, Sindutan, Palihan, Garongan, Pleret, and Bugel. The class are quit vulnerable, less vulnerable, and not vulnerable include around the village areas of reserarch in Galur, Panjatan, Wates, and Temon district

    Studi Arus Dan Sebaran Sedimen Dasar Di Perairan Pantai Larangan Kabupaten Tegal

    Full text link
    Kecepatan dan arah arus yang selalu berlawanan arah setiap tahun dapat mempengaruhi sebaran sedimen dasar di sekitar pantai, sehingga diperlukan beberapa analisis mengenai kondisi arus serta pola sebaran sedimen dasar di perairan Pantai Larangan, Kabupaten Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecepatan dan arah arus serta sebaran sedimen dasar di perairan Pantai Larangan Kabupaten Tegal. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, pengumpulan data lapangan yang meliputi pengukuran dan pengambilan data arus, pasang surut, dan sedimen dasar dilakukan pada tanggal 19 Mei - 5 Juni 2013, dan pengolahan data pada bulan Juni 2013. Teknik pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive (Grab sampler), pengambilan data arus dan pasang surut menggunakan metode Euler (ADCP dan Palem pasut). Berdasarkan analisis data, diperoleh kecepatan arus rata-rata berkisar antara 0,023 – 0,301 m/s dengan arah dominan menuju Barat dan Barat Daya. Kecepatan rata-rata pada kolom air permukaan adalah 0,472 m/s, kolom air tengah 0,056 m/s, dan kolom air dasar 0,049 m/s. Pola pergerakan arus dominan dipengaruhi oleh arus pasang surut. Sebaran sedimen dasar didominasi oleh lanau dan pasir. Kecepatan arus di perairan Pantai Larangan relatif kecil sehingga sebaran sedimen dasar didominasi oleh sedimen dengan ukuran butir halus (lanau)

    Pemetaan Genanagan Rob Di Pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

    Full text link
    Pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi merupakan wilayah pesisir yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa sehingga memiliki kerentanan bencana terhadap potensi kenaikan muka air laut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komponen dan tipe pasang surut, menganalisis perkembangan kedudukan rerata muka air laut serta memetakan dan menghitung luas daerah yang terkena genangan rob di Pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis yang memanfaatkan data spasial untuk membangun model (spasial) sesuai dengan kondisi sebenarnya. Pendekatan spasial dilakukan melalui pengolahan DEM yang diturunkan dari titik tinggi pada peta RBI Pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi skala 1:25.000, data DEM SRTM hasil perekaman tahun 2000 dan pengamatan lapangan. Data pasang surut dan data MSL (Mean Sea Level) diolah untuk mendapatkan komponen pasang surut dan perkembangan kedudukan rerata muka air laut. Pembuatan model genangan dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan WD = Con(Con("DEM" <= X,X),Con("DEM" <= X,X)-"DEM",0). Hasil penelitian menunjukkan kenaikan muka air laut yang terjadi di Pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi adalah 0,6997 cm/tahun, luas genangan rob pada tahun 2015 adalah 3097,19 Ha dan area genangan rob paling luas, yaitu 1405,95 Ha, berada di Desa Pantai Bakti

    Studi Pola Arus Dan Sebaran Material Padatan Tersuspensi Di Pantai Marina Ancol, Jakarta

    Full text link
    Pantai Marina Ancol merupakan kawasan pariwisata pesisir di Teluk Jakarta. Padatnya pembangunan di perairan Teluk Jakarta akan menyebabkan kondisi oseanografi di Pantai Marina Ancol seperti arus dan material padatan tersuspensi menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan yang terjadi dapat menyebabkan pendangkalan dan kekeruhan pada daerah sekitar muara sungai yang berakibat buruk pada ekosistem muara sungai dan pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola arus laut dan sebaran material padatan tersuspensi di Pantai Marina Ancol, Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penentuan lokasi dengan purposive sampling. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu pengumpulan data di lapangan yang terdiri dari pengambilan data sampel air dan pengukuran arus laut pada tanggal 27-30 April 2016,sertatahap analisis data arus dan pasang surut serta pemodelan numerik dan analisis laboratorium data material padatan tersuspensipada tanggal 19-24 Mei 2016.Tipe arus laut di Pantai Marina Ancol adalah arus pasang surut yang bergerak ke arah tenggara saat pasang dan ke arah barat laut saat surut.Hasil konsentrasi material padatan tersuspensi tertinggi sebesar 266 mg/L dan konsentrasi material padatan tersuspensi terendah sebesar 33 mg/L. Konsentrasi rata-rata material padatan tersuspensi di kedalaman 0,2 d sebesar 96 mg/L, kedalaman 0,6 d sebesar 135 mg/L dan kedalaman 0,8 d sebesar 174 mg/L

    Keterkaitan Varibilitas Angin terhadap Perubahan Kesuburan dan Potensi Daerah Penangkapan Ikan di Perairan Jepara

    Full text link
    Salah satu upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan laut di perairan Jepara melalui pendugaan potensi daerah penangkapan ikan. Faktor oseanografi yang memiliki keterkaitan dengan pendugaan potensi daerah penangkapan ikan salah satunya adalah angin. Hal tersebut disebabkan variabilitas angin mempengaruhi klorofil-a dan suhu permukaan laut sebagai dasar indikator dalam pendugaan potensi daerah penangkapan ikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pola sirkulasi angin dan kaitannya dengan klorofil-a, SPL (Suhu Permukaan Laut) dan potensi daerah penangkapan ikan untuk nelayan kecil di perairan Jepara. Penelitian ini dilakukan pada 4-5 November 2015 di perairan Jepara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penentuan lokasi pengambilan titik lokasi dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan angin dalam satu tahun mengalami peningkatan dua kali, peningkatan kecepatan angin pertama terjadi pada musim barat (bulan Februari) sebesar 5,17 m/dtk dan peningkatan kedua terjadi pada musim timur (bulan Juli) sebesar 4,94 m/dtk. Penurunan kecepatan angin terjadi pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2, yang puncak terendah terjadi pada bulan April dan November masing-masing kecepatannya sebesar 1,40 m/dtk dan 1,34 m/dtk. Potensi daerah penangkapan ikan mengikuti pola peningkatan klorofil-a dan SPL (Kunarso et al.,2015), dimana potensi daerah penangkapan ikan di perairan Jepara tertinggi terjadi pada bulan Februari dan Juli. Sedangkan distribusi potensi daerah penangkapan ikan secara spasial kategori tinggi dominan berada di tiga lokasi yaitu, disebelah barat Kecamatan Kedung, di utara Kecamatan Donorojo dan di utara Kecamatan Keling

    Pemetaan Sebran Suhu Permukaan Laut Dan Klorofil-a Untuk Menentukan Fishing Ground Potensial Menggunakan Data Citra Satelit Aqua Modis Pada Musim Timur Di Selat Bali

    Full text link
    Perairan Selat Bali merupakan perairan yang mendapatkan pengaruh cukup besar dari Samudera Hindia. Fenomena yang terjadi di Samudera Hindia sangat dinamis, salah satunya adalah peristiwa upwelling yang sangat mempengaruhi tingkat produktivitas primer perairan Selat Bali pada musim timur, sehingga perairan ini menarik dikaji dalam penentuan fishing ground yang berkaitan erat dengan tingkat kesuburan perairan. Data utama yang digunakan adalah data citra Aqua MODIS level 3 bulanan dari tahun 2011-2012. Lokasi potensi Fishing Ground yang diasumsikan sebagai daerah upwelling didapatkan dengan melakukan overlay antara sebaran SPL dan klorofil-a yang sesuai dengan kriteria upwelling. Daerah penelitian mengalami penurunan SPL dan kenaikan konsentrasi klorofil-a setiap bulannya. SPL rata-rata terendah terjadi pada bulan Agustus tahun 2011 yaitu sebesar 26.13°C dan bulan Juli tahun 2012 sebesar 26.14°C. Nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan Juni tahun 2011 sebesar 1.31mg/m3 dan bulan Agustus tahun 2012 sebesar 1.45mg/m3. Kondisi ini dipengaruhi oleh fenomena upwelling yang terjadi di Samudera Hindia yang mengakibatkan massa air yang bersuhu rendah dan mengandung unsur hara tinggi masuk ke perairan Selat Bali. Luasan lokasi potensi fishing ground pada bulan juni mencapai 1191.762 km2, pada bulan Juli mencapai 649.63 km2, dan pada bulan Agustus mencapai 1862.63 km2

    Studi Perubahan Garis Pantai Wulan Demak Jawa Tengah Menggunakan Pendekatan Model Genesis (Generalized Model for Simulating Shoreline Change)

    Full text link
    Pada umumnya permasalahan pantai adalah erosi dan akresi. Jika transpor sedimen yang masuk lebih besar dibandingkan dengan transpor sedimen yang keluar, maka pantai akan menglami akresi, begitu juga sebaliknya apabila transpor sedimen yang keluar lebih besar dibandingkan dengan transpor sedimen yang masuk, maka pantai akan mengalami erosi. Transpor sedimen sepanjang pantai akan membawa sedimen terangkut sampai jauh sesuai dengan penjalaran gelombang dan menyebabkan Perubahan garis pantai. Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap pengumpulan data di lapangan dan tahap pengolahan data. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni s.d. 5 Juli 2012 berlokasi di Pantai Wulan Demak Jawa Tengah. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perubahan garis Pantai Wulan melalui simulasi dengan pendekatan model GENESIS selama periode sepuluh tahun. Besarnya erosi, akresi dan Perubahan posisi garis pantai di Wulan Demak pada tahun 2012 s.d. 2022 dapat diketahui melalui pendekatan model GENESIS (Generalized Moel for Simulating Shoreline Change). Hasil simulasi model selama 10 tahun didapatkan kalkulasi volumetri +8.76E+06 yang berarti daerah pantai Wulan mengalami akresi

    Laju Sedimentasi Di Muara Sungai Slamaran Pekalongan

    Full text link
    Perairan pantai dan muara Sungai Slamaran berada di perairan pantai utara Pulau Jawa telah mengalami proses sedimentasi. Laju sedimentasi tergantung pada ukuran partikel sedimen, yang kebanyakan terbawa ke daerah estuaria dalam bentuk suspensi dengan ukuran partikel kecil (berdiameter < 2µm). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya laju sedimentasi di muara Sungai Slamaran Pekalongan dan faktor oseanografi yang mempengaruhi Perubahan morfologinya. Metode yang digunakan dalam penentuan titik sampling adalah sampling purposive. Hasil analisis laboratorium dan perhitungan konsentrasi MPT per stasiun pengambilan sampel antara 0,15 – 0,26 gr/l. Hasil perhitungan laju sedimentasi diperairan muara Sungai Slamaran dalam rata-rata per hari berkisar antara 1 x 10-3- 1,38x 10-3kg/detik. Laju sedimentasi di muara Sungai Slamaran dipengaruhi oleh debit sungai dan debit suspensi. Faktor oseanografi paling mempengaruhi muara Sungai Slamaran Pekalongan adalah debit sungai. Debit sungai yang kecil di muara Sungai Slamaran pada saat musim kemarau menyebabkan suplai sedimen mengalami pengendapan di mulut sungai yang terjadi secara terus menerus sehingga mengakibatkan penutupan di mulut sungai dan pendangkalan dasar muara
    corecore