3 research outputs found
Kontribusi R.A.A. Wiranatakoesoema V dalam menerjemahkan sejarah Nabi Muhammad saw. di tatar Sunda tahun 1941: Karya Riwajat Kangdjeng Nabi Moehammad saw.
Penerjemahan memiliki andil penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan, agama, maupun kebudayaan yang ada di seluruh penjuru dunia. Tradisi ini secara alami masuk ke bumi Nusantara pada masa Hindu Buddha dengan ditemukannya sebuah karya Kakawin Ramayana yang diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam Bahasa Jawa Kuno pada abad ke-9. Aktivitas penerjemahan selanjutnya berkembang hingga menghasilkan banyak naskah-naskah yang ditulis secara tradisional menggunakan berbagai aksara dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Sunda. Ragam naskah beraksara Arab pegon dalam bentuk wawacan/dangding (puisi bermatra tradisional Sunda) menghiasi dunia penerjemahan Sunda.
Ketika pemerintah kolonial Belanda mulai mengenalkan percetakan dengan menggunakan aksara Latin, buku-buku Eropa menjadi genre penulisan baru dengan gaya prosa. Hal ini berdampak pada terserapnya tradisi tulis dan baca Eropa ke Tanah Sunda. Tradisi tulis Sunda lambat laun beralih dari bentuk dangding ke dalam bentuk prosa. Kemudian, terbentuklah masyarakat pembaca modern yang sebelumnya membaca dengan cara menembangkan dangding bersama orang banyak mulai beralih menuju cara membaca dalam hati yang dilakukan secara pribadi. Dalam masa peralihan ini, Bupati Bandung R.A.A. Wiranatakoesoema V menyumbangkan karya terjemah berbahasa Sunda dengan menggunakan dua model penulisan. Ia memadukan penulisan modern khas Eropa yang berbentuk prosa berdampingan dengan tradisi tulis tradisional Sunda dalam bentuk dangding.
Karyanya terbit pada tahun 1941 dengan judul Riwajat Kangdjeng Nabi Moehammad saw. Buku ini menjadi litelatur sejarah nabi awal yang dicetak dengan menggunakan aksara Latin dan aksara Arab serta mewarnai corak penerjemahan di Tatar Sunda sehingga penting untuk diteliti lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi R.A.A. Wiranatakoesoema V dalam menerjemahkan sejarah Nabi Muhammad saw. di Tatar Sunda tahun 1941 (Karya: Riwajat Kangdjeng Nabi Moehammad saw.). Adapun metode yang digunakan ialah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi
Kontribusi R.A.A. Wiranatakoesoema V dalam Menerjemahkan Sejarah Nabi Muhammad Saw. di Tatar Sunda Tahun 1941
Translation has an important role in the dissemination of knowledge, religious teachings, and culture existing throughout the world. The ex-Regent of Bandung R.A.A. Wiranatakoesoema V gave contribution to Sundanese language with his translation work in the field of religion. He translated the works of E. Dinet and Sliman bin Ibrahim by using two writing models, namely combining modern European writing in the form of prose, in line with traditional Sundanese writing traditions, called dangding. His work was published in 1941 entitled Riwajat Kangdjeng Nabi Moehammad, peace be upon him. This book became an early historical literature of prophets printed using Latin and Arabic characters, and it contributed to the translation style in the Sundanese Land