36 research outputs found
Analisis Emisi Gas Buang dari Mesin Diesel Modifikasi Dipengaruhi Daya Mesin dan Bahan Bakar Campuran Oli Bekas dan Dexlite
Salah satu bahan bakar alternatif yang potensial adalah oli pelumas bekas. Pemanfaatan oli pelumas bekas dapat mengurangi limbah dari aktivitas perbengkelan. Pemanfaatan oli pelumas bekas telah dilakukan sebelumnya menggunakan mesin diesel modifikasi di Laboratorium Teknologi Produksi Universitas Riau, namun emisi gas buang masih melebihi baku mutu pada daya pembebanan 2.000 W. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis emisi gas buang dari mesin diesel modifikasi menggunakan variasi campuran oli pelumas bekas dan dexlite. Variasi tersebut adalah D10 (90% oli pelumas bekas dan 10% dexlite), D20 (80% oli pelumas bekas dan 20% dexlite), D30 (70% oli pelumas bekas dan 30% dexlite). Emisi gas buang diujikan pada variasi beban daya kondisi idle, 1.000, dan 2.000 Watt. Hasil penelitian menunjukkan campuran bahan bakar terbaik adalah D10, pada daya pembebanan 2.000 Wmenghasilkan emisi CO, HC, dan Opasitas masing-masing sebesar 1,94%, 0,43 ppm, dan 21,53% yang berada di bawah baku mutu. Pada campuran D20, nilai opasitas sudah melebihi baku mutu pada daya pembebanan 2.000 W, sementara campuran D30 nilai opasitas melebihi baku mutu pada daya pembebanan 1.000 W dan 2.000 W
EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN DI BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU
Tingginya tingkat mobilisasi dan perkembangan Pekanbaru menuju kota metropolitan beberapa tahun belakangan berhubungan langsung dengan pertumbuhan aktivitas transportasi, termasuk tranportasi udara. Bandara Sultan Syarif Kasim II menjadi bandara internasional mengakibatkan aktivitas bandara yang semakin tinggi. Aktivitas bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berpengaruh terhadap peningkatan kebisingan dikawasan Bandara, sehingga diperlukan penelitian tentang kebisingan akibat aktivitas pesawat terbang. Perhitungan tingkat kebisingan sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999. Perhitungan menunjukkan Tingkat kebisingan tertinggi di kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II berada di landasan pacu selatan yaitu 88,63 dBA, sedangkan tingkat kebisingan terendah berada pada titik apron timur yaitu 77,72 dBa. Hasil perhitungan diketahui bahwa lama bekerja paling singkat berada di landasan pacu selatan, maksimal bekerja yang diperbolehkan pada daerah tersebut hanya 3,46 jam. Maksimal bekerja terlama di apron timur selama 43,05 jam. Oleh karena itu pekerja disekitar daerah yang memiliki kebisingan yang tinggi harus menggunakan Alat pelindung diri untuk mengurangi dampak kebisingan yang dihasilkan dari aktivitas Bandar
Pengolahan Tanah Tercemar Logam Berat Pb dan Cd Menggunakan Biochar Sekam Padi dengan Variasi Ukuran Partikel
Soil contamination by heavy metals lead (Pb) and cadmium (Cd) is a form of pollution that is very dangerous for living things. One of the efforts to cultivate polluted soil is the remediation method using biochar from rice husks. The purpose of this study was to analyze the effect of biochar particle size variations on the removal of heavy metals Pb and Cd on contaminated soil. Biochar is made by pyrolysis at 500 0C for 1 hour and flows 0.1 L / minute of N2 gas. This study used a variety of biochar particle sizes of 100 mesh, 60 mesh, 40 mesh and testing time every 10 days for 1 month. The results of this study were the highest Pb and Cd removal in the addition of biochar with a particle size of 100 mesh, namely with a Pb concentration of 91.32 mg / kg and a removal efficiency of 54.05% ; Cd concentration of 10.47 mg / kg and a removal efficiency of 47.36%. Based on the results obtained, it can be stated that the smaller the biochar particle size, the efficiency of heavy metal removal will increase
Analisis Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Publik untuk Penyerapan Emisi Karbondioksida dari Sektor Transportasi di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau
Emisi karbon dioksida merupakan isu yang penting karena berhubungan dengan pemanasan global dan perubahan iklim. Transportasi merupakan sektor yang menyumbangkan emisi karbon dioksida terbesar setelah sektor industri. Aktivitas transportasi di Kecamatan Mandau terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, ditambah lagi jalan di Kecamatan Mandau digunakan sebagai jalur lintas utama pulau sumatera. Dikecamatan Mandau juga terdapat industri minyak bumi yang merupakan industri strategis nasional dan beberapa industri besar dan menengah, serta ratusan industri kecil. Salah satu cara mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau untuk menyerap emisi karbon dioksida. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari sektor transportasi dan menghitung daya serap Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kecamatan Mandau. Dari penelitian ini diketahui bahwa emisi dari sektor transportasi adalah 241.155,66-ton CO2/tahun dan serapan emisi karbon dioksida oleh Ruang Terbuka Hijau eksisting hanya sebesar 7,55%. Untuk itu disarankan melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida yaitu peningkatan pemanfaatan transportasi masal dan Pembangunan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda. Untuk meningkatan daya serap karbon dioksida oleh Ruang Terbuka Hijau dapat dilakukan dengan penambahan lahan potensial, dan mempertahan lahan eksisting dengan meningkatan peran serta masyarakat
ANALISIS PENGARUH KECEPATAN DAN VOLUME KENDARAAN TERHADAP EMISI DAN KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN, KOTA PEKANBARU
Jumlah penduduk yang semakin meningkat mempengaruhi mobilitas masyarakat yang berdampak pada meningkatnya volume kendaraan dan kemacetan. Kemacetan akan bisa menyebabkan menurunnya kualitas udara diperkotaan, terutama gas CO yang berasal dari gas buang kendaraan. Penelitian ini dilakukan di Jalan Jenderal Sudirman yang memiliki kepadatan kendaraan tertinggi di Kota Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis emisi dan konsentrasi CO yang dipengaruhi kecepatan dan volume kendaraan  yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu menghitung kecepatan dan volume kendaraan, mengukur konsentrasi CO di lapangan, menghitung emisi CO, dan menganalisis besarnya pengaruh kecepatan dan volume kendaraan terhadap konsentrasi dan emisi CO. Pengambilan data dilakukan pada dua titik di jalan Jendral Sudirman Kota Pekanbaru yang dibedakan berdasarkan kecepatan rata-ratanya. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis linier berganda menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian memperlihatkan adanya hubungan yang selaras antara jumlah kendaraan, kecepatan kendaraan, dan emisi CO, dimana semakin banyak jumlah kendaraan pada suatu titik maka kecepatan kendaraan akan semakin rendah sehingga emisi CO yang dihasilkan lebih besar. Sebaliknya untuk konsentrasi CO, jumlah dan kecepatan kendaraan tidak selalu berpengaruh terhadap konsentrasi CO. Hal ini dikarenakan konsentrasi CO terdispersi di udara yang disebabkan oleh faktor lain seperti kecepatan angin dan suhu
Perencanaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru
Tampan District doesn\u27t have a facility construction faecal sludge treatment plan so that the septic tank draining directly discharges to open lands. Based on Permen PU No. 01/PRT/M/2014 Tampan District already complete the minimum services standards of a faecal sludge treatment plan was planned to solve the faecal sludge problem in four subdistrict in Tampan District. Processing system that is applied is physically processing by sludge seperation chamber (SSC) to separate solids from faecal sludge at the beginning of processing, SSC are provided 4 bath processing efficiency for BOD 35% and TSS 85%. Subsequent processing in biology by the 2 units of anaerobic baffle reactor (ABR) each of which consists of five compartments, 2 units ABR processing efficiency for BOD 95% and 85%, TSS is 85% and 80%. the Characteristics of faecal sludge before processing BOD 6,400 mg/l and TSS 29,900 mg/l. t Effluents water from the faecal sludge processing already met the standard based on Permen LH No. 5 in 2014 with a value of BOD 36 mg / liter and the value of TSS 155 mg / liter
Analisis Produksi Gas Metana (CH4) dan Karbon Dioksida (CO2) dari Tempat Pembuangan Akhir Kota Pekanbaru
In 2013, Municipal Solid Waste (MSW) of Pekanbaru was transported to landfill reach 14.631 tonnes/month from 999.031 people with 4,06% population growth rate. The waste in landfill will be decomposed in anaerobic digestion process and produced methane (CH4) with composition of 45%-60%. Based on Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/Prt/M/2013 the operational of the landfill either by controlled landfill or sanitary landfill should be able to control the landfill gas, ensure the worker safety and emergency response and management of flammable threat. This research predicted the production and dispersion of methane gas and carbon dioxide from MSW of Pekanbaru landfill from anaerobic fermentation process. Production of methane gas and carbon dioxide were analyzed with LandGEM. Based on the LandGEM analysis shown that the total landfill gas from Pekanbaru landfill in 2020 will reach 3.147.585 m3/year equalsto 359,313 m3/hour. Total methane generation will reach 1.888.551 m3/year equals to 215,588 m3/hour and 1.259.034 m3/year equals to 143,725 m3/hour for total carbon dioxide
Prediksi Sebaran Partikulat Insinerator RSUD Arifin Achmad Menggunakan Screen View
Hospitals as health facilities that are curative and rehabilitative should be free of pollutants such as particulate matter. One cause of the particulate matter in the hospital is incineration. Hospital incinerators that burn trash in hazardous / infectious, so it is necessary to determine the level of distribution of the particulates produced by burning incinerator. This research is a descriptive study using dispersion method gauss with Screen View program. Parameters that are seen medical waste generation, particulate concentrations, wind direction and wind speed, and distance distribution of particulates. The data obtained are presented in the form of graphs and tables. The highest particulate distribution on the wind direction is north east with the concentration of 2.32 μg / m3 at a distance of 100 m from the incineratorat a distance of 100 m from the incinerator emissions rate 0.00957 g/s, 0.38 stack inside diameter and 9 m stack high
Studi Carbon Footprint dari Aktivitas Rumah Tangga di Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru
Limbungan Baru is the most populous Sub-District in Rumbai Pesisir District. The high level of density population in Limbungan Baru Sub-District is as one potential contributor of CO2 emissions. The calculation of total energy consumption that generate CO2 emmision was called carbon footprint. The CO2 emissions from the household activities are divided into primary and secondary CO2 emissions. The primary CO2 emissions is resulting from fuel used in households, while the secondary CO2 emissions is resulting from the used of electric household equipment. CO2 emmision were calculated using IPCC method (1996). Total CO2 emissions from household activities in Limbungan Baru Sub-District is 2.194,614 tons CO2/month where primary CO2 emissions amounted to 185,535 tons CO2/month, and secondary CO2 emissions amounted to 2.009,089 tons CO2/month