14 research outputs found

    Kahoot in Maritime English Teaching: Its Impact on Nautical Science Cadet’s Oral Reproduction and Vocabulary

    Get PDF
    This type of research was Participatory Action Research using the Denzin and Lincoln (2005) model which consists of the Kahoot pre-action cycle and post-action cycle. This study aimed to examine the use of Kahoot Platform in Maritime English learning. It improved the speaking skill of nautical science cadets by the increasing number of maritime vocabularies as an indication. The results of this study described that the use of Kahoot quiz made learning experienced in the classroom very interactive, interesting, and effective, because of the two cycles carried out increased from the beginning of the cycle to the next cycle marked by the increasing number of correct answers done by the cadets. Thus, their vocabulary mastery increased as well. Kahoot not only increased vocabularies that supported cadet’s speaking skill initiated by the correct oral reproduction, but also increased cadet’s enthusiasm in learning Maritime English. In conclusion, the use of online gamification-based Kahoot quiz toward nautical science cadets at Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta had a significant impact on vocabulary mastery for effective communication skills

    EFFECT OF GREEN TEA EXTRACT ON MODULATING THE ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF STANDARD ANTIBIOTICS AGAINST THE CLINICAL ISOLATES OF Acinetobacter baumannii

    Get PDF
    Most of the clinical isolates of Acinetobacter baumannii are found resistant to the β-lactam antibiotics. This research aimed to determine the ability of green tea extract in modulating the antibacterial activity of standard antibiotics amoxicillin, cefotaxime, and imipenem against the clinical isolates of A. baumannii. The clinical isolates used in this study were collected from the Laboratory of Clinical Pathology, Wahidin Sudiro Husodo Hospital Makassar, Indonesia. To determine whether the bacterial isolate is resistant, the experiment was carried out using disk agar diffusion and Vitek-2 methods. Further, the antibacterial activity of the green tea, selected antibiotics, and their combination was determined by using a checkerboard microdilution assay. Results of the study revealed that among the selected two clinical isolates one of the A. baumannii isolates was found resistant to selected standard amoxicillin-clavulanate, cefotaxime, and imipenem, while the other one was found sensitive. Further, green tea extract with a concentration of up to 1.2 mg/ml didn't have any significant effect on the inhibition of A. baumannii growth. Similarly, at the same concentration (1.2 mg/ml) no modulation effect of green tea extract was reported on the antibacterial activity of amoxicillin, cefotaxime, and imipenem against the A. baumannii isolates

    Cadets’ Perception and Effectivity of Quiz-Based Maritime English Teaching in V-Class During Covid-19 Pandemic Time

    Get PDF
    Education across Indonesia has declared a lockdown temporarily due to Covid 19 pandemic. E-learning was forced to be conducted to fulfil the education objectives. Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (STIMARYO) as one of academic institutions was impacted and had to search new alternatives for its academic delivery. Virtual class named as V-class as a Moodle-based platform was the way forward. This study was aimed to gain an effective information on cadets’ perception toward the implementation of V-class specifically on the use of Maritime English Quiz-based instruction. Further it aimed to find correlation between cadet’s perception on V-class and cadet’s final score on quiz. The respondents were 45 cadets of Nautical Science and Ship Machinery Departments of Academic year 2020/2021. Descriptive statistics and bivariate correlation test were performed to analyze the collected data. The study revealed that cadet’s perception on STIMARYO V-class through the quiz-based instruction in Maritime English was satisfying. Thus, it led them to be self-directed learners that affected their learning motivation. Although it was medium correlation of r =0,464, p=0,004, it proved that cadet’s perception contributes to their learning success.  Eventhough some drawbacks were also existed, in pandemic situation, they were normal to occur

    Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril.) Terhadap Aplikasi Pupuk Hayati dan Tepung Cangkang Telur : The Growth Response and Production of Soybean (Glycine max (L.) Merril.) on Biological Fertilizer and Eggshell Powder

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang berada ± 25 m dpl mulai Mei sampai Agustus 2015. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan pupuk hayati dan tepung cangkang telur dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk hayati yaitu 0 ; 5 dan 10 g/kg benih dan faktor kedua tepung cangkang telur yaitu 0 ; 25 ; 50 dan 75 g/polibeg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati meningkatkan jumlah dan berat bintil akar efektif dan bobot biji kering per tanaman. Sedangkan perlakuan tepung cangkang telur nyata dalam meningkatkan jumlah dan bobot bintil akar efektif. Sedangkan interaksi antara pupuk hayati dan tepung cangkang telur cenderung meningkatkan jumlah dan berat bintil akar efektif dan bobot biji kering per tanaman.   This research was conducted at the experimental field of Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara located ± 25 m above sea level on May to August 2015. The objective of the research was to determine the ability of biological fertilizer and eggshell powder on growth and production of soybean. This research using Randomized Block Design with 2 factors. The first factor was application of biological fertilizer ie (0 ; 5 and 10 g/kg seeds ) and the second factors was eggshell powder ie (0 ; 25 ; 50 and 75 g/plant ). This research showed that application of eggshell powder increased the number and weight of effective nodule and dry seeds weight per plant. While the biological fertilizer treatment significantly increased the number and weight of effective nodule. The interaction among eggshell powder and biological fertilizer tended to increase number and weight of effective nodule and dry seeds weight per plant

    PENDAMPINGAN BAHASA INGGRIS PRAKTIS PELAKU USAHA DI KAWASAN PESISIR PANTAI BARU YOGYAKARTA UNTUK PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan para pelaku usaha di kawasan pesisir Pantai Baru Yogyakarta. Mitra tergabung dalam komunitas pedagang dengan nama Ulam Sari. Komunitas pedagang Ulam Sari memerlukan kemampuan berbahasa Inggris praktis guna mendukung mereka dalam memasarkan barang dagangannya lebih luas kepada para wisatawan asing yang banyak berkunjung ke daerah pantai tersebut. Minimnya kemampuan berbahasa Inggris praktis menghambat kemampuan komunikasi terhadap wisatawan asing. Oleh karena itu dalam kegiatan ini diberikan pelatihan tentang berbagai metode pembelajaran berkomunikasi secara praktis yang mudah diserap dan dipraktikkan oleh para mitra dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan sebagai bekal dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga. Metode penyelesaian yang digunakan pada program ini adalah melakukan evaluasi terhadap komunitas Ulam Sari dalam berkomunikasi praktis bahasa Inggris. Hasilnya sekarang para pelaku usaha di komunitas Ulam Sari sudah memiliki kemampuan berbicara secara praktis terutama dalam topik menawarkan barang atau jasa, menyebutkan harga, tawar menawar barang dan jasa serta merespon percakapan sederhana sesuai rutinitas sehari-hari. Di samping itu kepercayaan diri para pedagang meningkat setelah mendapatkan kegiatan pendampingan.  Kata kunci : Bahasa Inggris, praktis, pesisi

    FORMULASI TABLET KUNYAH ANTIKARIES GIGI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) DAN UJI KARAKTERISTIK FISIKNYA

    No full text
    Ekstrak teh hijau diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Tujuan penelitian ini untuk memformulasi tablet kunyah antikaries gigi dan menguji karakteristik fisiknya. Serbuk teh hijau diekstraksi secara maserasi dengan pelarut n-heksan 1:10 untuk menghilangkan senyawa non polarnya, kemudian bagian yang tidak larut n-heksan diremaserasi menggunakan pelarut etanol 50% dengan perbandingan 1:10. Tiap tablet kunyah dirancang menggunakan ekstrak teh hijau 100 mg dengan variasi bahan pengisi yaitu manitol, sorbitol dan xilitol. Tablet yang diperoleh diuji kestabilan fisiknya meliputi uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji cemaran mikroba dan uji hedonik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ekstrak dengan rendamen 20,74 % dengan kadar polifenol total sebesar 74,7 ± 1,66 % b/b dihitung ekivalen dengan asam galat. Berdasarkan analisis statistika Analysis of Variance (ANOVA), ketiga formula memiliki perbedaan yang signifikan (p-value <0,0001) pada uji keseragaman bobot, namun pada uji keseragaman ukuran (tebal) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar formula. Pada uji kekerasan (p-value <0,0001) terdapat perbedaan yang signifikan antara formula F2 terhadap F1 dan F3, serta perbedaan yang tidak signifikan antara formula F1 dan F3. Kerapuhan yang terendah dimiliki oleh F3, sedangkan kerapuhan tertinggi dimiliki oleh F2. Dari segi kualitas mikroorganisme, semua formula memenuhi syarat nilai ALT (Angka Lempeng Total) ≤104 koloni/ml, dan hanya formula F3 yang memiliki nilai ALT terendah yaitu 5,4 x 102 koloni/ml. Formula F3 merupakan tablet kunyah yang paling disukai oleh responden pada uji hedonik. Berdasarkan hasil evaluasi fisik, uji cemaran mikroba dan tanggapan rasa, diperoleh hasil tablet kunyah yang memiliki karakteristik fisik yang terbaik adalah formula 3 yang menggunakan bahan pengisi xilitol

    Motif Sosial Mahasiswa Suku Sunda, Jawa, Madura dan Bali Suatu Penelitian Antar Budaya

    No full text
    Sasaran penelitian ini adalah motif sosial mahasiswa Sunda, Jawa, Madura, dan Bali. Subyek yang diambil ada dua macam, satu kelompok diambil dari mahasiswa Sunda yang berkuliah di Universitas Padjajaran, bandung, mahasiswa Jawa yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mahasiswa Madura yang berkuliah di Universitas Jember dan Universitas Erlangga Surabaya, dan mahasiswa bali yang berkuliah di Universitas Udayana Denpasar. Semua subyek terdiri dari wanita dan pria. Sedangkan kelompok dua terdiri dari mahasiswa Sunda yang berkuliah di Yogyakarta, mahasiswa Jawa yang berkuliah di Universitas Padjajaran Bandung, mahasiswa Madura yang berkuliah di Universitas Erlangga Surabaya dan mahasiswa Bali yang Berkuliah di Yogyakarta. Karena kesukaran mendapatkan mahasiswa wanita dari masing-masing suku, maka untuk kelompok dua ini hanya terdiri dari pria saja. Tujuan penelitian adalah mencari apakah ada perbedaan motif special antara mahasiswa Sunda, Jawa, Madura dan Bali. Juga apakah ada perbedaan motif sosial antara mahasiswa pria Sunda, Jawa, Madura dan Bali. Selain itu juga diselidiki apakah ada perbedaan morif sosial antara mahasiswa Sunda, Jawa, Madura dan Bali yang berkuliah di daerah asal dan di daerah bukan asal. Alat yang dipergunakan adalah tes yang berupa gambar-gambar yang bersifat "thematic aperceptive". Gambar terdiri dari 6 gambar untuk pria dan 6 gambar untuk wanita yang dipergunakan oleh Veroff et al. (1974). Sedangkan penyekoran, bagi motif berprestasi di daerah asal, Madura di daerah asal (tidak di daerah asal). Malahan bagi mahasiswa Madura juga ada perbedaan dalam motif berafiliasi dan motif berkuasa (untuk kedua motif ini Madura di daerah asal (bukan di daerah asal), sedangkan mahasiswa Jawa, motif berafiliasi dan motif berkuasa tidak ada perbedaan antara mahasiswa yang berkuliah di daerah asal dan bukan di daerah asal. Antara mahasiswa pria dan wanita Sunda, Jawa, Madura ternyata ada perbedaan dalam motif berprestasi. mahasiswa pria lebih tinggi daripada mahasiswa wanita. Sedangkan untuk motif berafiliasi tidak ada perbedaan antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita Sunda, Jawa, Madura dan Bali. Di antara mahasiswa pria dan wanita Sunda, Jawa dan Balu ada perbedaan dalam motif berkuasa. Pada mahasiswa Sunda dan Jawa motif berkuasa wanita lebih tinggi. Sedangkan antara mahasiswa pria dan wanita Madura tidak ada perbedaan dalam motif berkuasa
    corecore