1,060 research outputs found

    PELAKSANAAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA KOTA TEGAL

    Get PDF
    Perkawinan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan lahiriah maupun batiniah. Kebutuhan lahiriah tersebut terdorong oleh naluri manusia untuk mengembangkan keturunan yang sah, ini bersifat biologis. Unsur rohaniah dalam perkawinan merupakan penjelmaan dari hasrat manusia untuk hidup berpasang-pasangan dengan rasa kasih sayang. Perumusan masalah bagaimana konsep menurut Hukum Islam dalam pembagian harta bersama dan pelaksanaannya di Pengadilan Agama Kota Tegal serta mengapa terjadi penyimpangan dalam pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Kota Tegal dan bagaimana solusinya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana konsep menurut Hukum Islam dalam pembagian harta bersama dan pelaksanaannya di Pengadilan Agama Kota Tegal serta mengkaji dan menganalisis mengapa terjadi penyimpangan dalam pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Kota Tegal dan solusinya. Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu suatu penelitian yang tidak hanya menekankan kepada hukum saja tetapi juga kenyataan pelaksanaan hukum dalam masyarakat. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pembagian harta bersama akibat perceraian di Pengadilan Agama Kota Tegal telah melaksanakan sesuai Kompilasi Hukum Islam Pasal 96 dan Pasal 97. Penyimpangan dalam pembagian harta perkawinan dalam Putusan Nomor 0099/Pdt.G/2012/PA.TG adalah karena istri mendapt 2/3 (dua pertiga) bagian sedangkan suami mendapat 1/3 (satu pertiga bagian), hal ini tidak sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam Pasal 96 dan Pasal 97. Solusi dari penyimpangan tersebut adalah penyelesaian secara kekeluargaan atau mediasi di Kelurahan, kemudian melalui lembaga pengadilan jika kelurahan tidak berhasil memberikan solusi

    CAPTBHA: COMPLETELY AUTOMATED PROOF-OF-CONCEPT TEST TO TELL BOT AND HUMAN APART IMPLEMENTATION OF BOT DETECTION TECHNIQUE BASED ON WEB NAVIGATION BEHAVIOUR IN JACK-MAPS

    Get PDF
    CAPTBHA: COMPLETELY AUTOMATED PROOF-OF-CONCEPT TEST TO TELL BOT AND HUMAN APART IMPLEMENTATION OF BOT DETECTION TECHNIQUE BASED ON WEB NAVIGATION BEHAVIOUR IN JACK-MAPS - Bot detection, web navigation behavior, link obfuscation, Support Vector Machine, KNearest Neighbor, NaĂŻve Bayes, Jack-Maps, Web 2.0, Spam 2.

    Penggunaan Media Animasi Adobe Flash Professional Cs3 Materi Gaya Pada Siswa Kelas Viii Semester I Di Mtsn 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang Penggunaan Media Animasi Adobe Flash Professional CS3 Materi Gaya Pada Siswa kelas VIII semester I di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas guru dalam menggunakan media animasi Adobe Flash Professional CS3, (2) ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan media animasi Adobe Flash Professional CS3, (3) respon siswa terhadap penggunaan media animasi Adobe Flash Professional CS3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan aktivitas guru, tes hasil belajar (THB) kognitif siswa dan angket respon siswa. Hasil uji coba THB kognitif dari 40 soal diperoleh 25 soal valid dengan reliabilitas 0,67 dalam kategori tinggi. Soal digunakan dalam penelitian sebanyak 20 soal diambil dari 25 soal valid dan 5 soal direvisi sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Sampel penelitian adalah kelas VIII-6 semester I MTsN 1 Model Palangka Raya dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang, sampel di ambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel diajarkan materi Gaya dengan menggunakan media animasi Adobe Flash Professional CS3. Sampel diberikan tes akhir pada akhir pembelajaran dan semua siswa hadir mengikuti tes untuk mengetahui hasil belajar mereka pada aspek kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran didapat rata-rata penilaian sebesar 3,39 dengan kategori baik, (2) Ketuntasan hasil belajar siswa secara individu diperoleh 32 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas. Secara klasikal pembelajaan tidak tuntas karena belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal ≄ 85%. TPK yang tuntas sebanyak 16 TPK (84%) dari total 19 TPK, (3) Respon siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan media animasi 70% siswa menyatakan tidak pernah belajar menggunakan media animasi, 95% siswa menyatakan senang, 92,5% siswa menyatakan materi lebih mudah setelah Pembelajaran menggunakan media animasi, 100% siswa menyatakan animasi menarik, 87,5% siswa menyatakan lebih memahami konsep dikarenakan pertanyaan-pertanyaan dalam media animasi, 87,5% siswa menyatakan tampilan animasi terlihat jelas. English The research has been done on the use of Media Animation Adobe Flash Professional CS3 subject of force In the first semester of eighth grade students in MTsN 1 Model Palangkaraya Academic Year 2014/2015. This study aimed to determine (1) the activities of teachers in using the media of animation Adobe Flash Professional CS3, (2) mastery learning outcomes of students after using the media of animation Adobe Flash Professional CS3, (3) students' response to the use of animation media Adobe Flash Professional CS3. This research method is descriptive quantitative approach. The instrument used was an observation sheet of teacher activity, the achievement test of student’s cognitive learning (THB) and student questionnaire responses. The result a try out learning result test cognitive 40 of questions found 25 question were valid with reliability 0,67 high category. Questions used in the research of 20 questions taken from 25 questions is valid and 5 questions revised in accordance with the applicable requirements. Samples were class VIII-6 first semester MTsN 1 Model Palangkaraya the number of students is 40 people, a sample was taken by using purposive sampling technique. The sample was taught by using the media of animation Adobe Flash Professional CS3 in the subject of force. Samples were given a final test at the end of the lesson and all the students present to take the test to determine student learning outcomes in the cognitive aspects. The results of research can be explained as follow: (1) the teacher’s activity in the learning obtained an average value of 3,39 with good categories, (2) individual mastery learning outcomes are 32 students succesfully with persentage of 80%, there are 8 students with the percentage of 20% students unsuccesfully, it is not succes get are a classical, because it doesn’t reach the classical completeness criteria ≄ 85%. There are 16 TPK (84%) of 19 TPK are succesful, (3) the responses of the students toward physics learning using of animation media are 70% stated never taught by use the media of animation, 95% stated feel happy, 92.5% stated that the subject is easy after learning use the media of animation, 100% stated was interest, 87.5% stated the questions in media animation made more comprehended the concept, 87.5% stated the view animation looks clear

    ANALISA KINERJA MESIN OVEN PENGERING BUAH BERKAPASITAS 1 KG

    Get PDF
    One way to process pineapples, pineapples are classified as highly perishable and rotten foods. For this reason, it is necessary to handle fruit to save the abundance of fruit that occurs during harvest. One example of what the community has done is dealing with the abundant harvest of pineapples by making fruit as a daily snack, namely getting dry fruit products that are ready to eat by making pineapple chips. The production of fruit kiripik is usually done by frying which is done by frying which contains oil which is usually called conventional frying. Therefore, with this oven drying machine, it can help the community in making pineapple chips. The purpose of this study was to determine the moisture content in the manufacture of pineapple chips in a drying oven machine, to analyze the ratio of temperature settings that were set 95 to 110 in the drying process. The fastest drying time is achieved at drying at a drying temperature of 110 ° C. &nbsp

    Optimisme Narapidana Setelah Keluar dari Rumah Tahanan (Studi Kasus di Rumah Tahanan Boyolali)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimisme narapidana setelah keluar dari rumah tahanan dan mendiskripsikan faktor- faktor yang mempengaruhi optimisme narapidana. Subjek penelitian ini adalah narapidana yang berada di Rumah Tahanan Boyolali sebanyak sepuluh orang. Permasalahan dari penelitian ini adalah Bagaimana optimisme narapidana setelah keluar dari rumah tahanan Faktor- faktor yang mempengaruhi Optimisme Narapidana. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang di lakukan dalam penelitian ini secara deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif. Lokasi penelitian di Rumah Tahanan Boyolali. Hasil penelitian menggambarkan keadaan dan kondisi optimisme narapidana di Rumah Tahanan Boyolali dan faktor yang mempengaruhi optimisme narapidana. Tindak kejahatan yang dilakukan oleh narapidana yang menghuni sel tahanan Rumah Tahanan Boyolali berbeda-beda ada yang melakukan tindak penggelapan, pencurian, perjudian, penjabretan dan perlindungan anak. Peran petugas Rumah Tahanan dalam memberikan pembinaan dan pemberian keterampilan pada narapidana belum terlaksana dengan maksimal, hal tersebut terkendala oleh sarana dan prasarana serta masa tahanan yang dibawah satu tahun. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : (1) Kondisi sosial ekonomi narapidana di Rumah Tahanan Boyolali, sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah. (2) faktor-faktor penyebab narapidana melakukan tindak kejahatan yaitu : kemiskinan, dendam ,emosi dan minimnya pengetahuan akan hukum (3) Peran petugas Rumah Tahanan dalam melindungi dan menjamin hak-hak narapiadana seperti pembinaan mental spiritual tercapai sesuai dengan pola pembinaan narapidana (4) Optimis yang dimiliki narapidana sangat kuat.(5) dukungan dari keluarga dan keinginan untuk menjadi manusia yang lebih baik adalah salah satu faktor yang mempengaruhi optimis para narapidana

    MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

    Get PDF
    Dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Salah satu usaha untuk mewujudkannya, diperlukan fasilitas peribadatan yang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitas. Di kota Purwodadi yang mayoritas penduduknya beragama Islam, adanya bangunan masjid dalam jumlah cukup, mutlak diperlukan. Saat ini, jumlah penduduk yang beragama Islam berjumlah lebih dari 45.000 jiwa, atau hampir 95% dari keseluruhan jumlah penduduk. Sementara jumlah penduduk. Sementara jumlah masjid yang ada di Kota Purwodadi sebanyak 22 buah. Ini belum termasuk fasilitas peribadatan lain seperti musholla atau langgar yang jumlahnya diperkirakan tidak sedikit. Akan tetapi dari keseluruhan jumlah tersebut, belum ada satu pun masjid yang memiliki fasilitas penunjang lengkap serta memadai untuk menampung berbagai aktivitas umat Islam. Padahal di zaman yang serba modern ini, fungsi sebuah masjid dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman. Jika kita menengok sejarah perkembangan Islam, khususnya pada saat Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Medinah, maka yang mula-mula dibangun di tempat yang baru itu adalah Masjid Quba. Namun, tidak seperti kebanyakan orang melihatnya, Rasulullah SAW memfungsikan masjid bukan sekedar sebagai tempat shalat atau bersujud belaka, melainkan beliau memfungsikannya pula sebagai pusat kehidupan, pusat kebudayaan, pusat pertahanan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi sebuah masjid juga harus mampu menampung berbagai aktifitas masyarakat baik yang bersifat formal maupun informal. Masjid Jabalul Khoir merupakan salah satu masjid terbesar di Kota Purwodadi yang terletak di Kawasan Simpang Lima. Kawasan Simpang Lima Purwodadi merupakan daerah yang menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat Kota Purwodadi. Kegiatan yang berlangsung di kawasan ini antara lain perdagangan, pendidikan, olah raga dan rekreasi, perkantoran, dsb. Lokasi masjid ini sangat strategis karena terletakdi kawasan yang menjadi landmark kota Purwodadi sehingga Masjid Jabalul Khoir berpotensi menjadi landmark Kawasan Simpang Lima sekaligus landmark Kota Purwodadi. Akan tetapi potensi-potensi yang ada pada Masjid Jabalul Khoir belum mampu dimanfaatkan dengan optimal. Keterbatasan fasilitas penunjang pada Masjid Jabalul Khoir mengakibatkan minimnya kegiatan masyarakat yang dapat ditampung. Di lingkungan masjid sendiri, masih terdapat tanah wakaf yang cukup luas yang belum dimanfaatkan dengan baik. Lahan yang belum termanfaatkan ini sebenarnya dapat digunakan untuk membangun berbagai fasilitas tambahan. Selain itu, penampilan kawasan masjid kurang mencerminkan fungsinya sebagai landmark di Kawasan Simpang Lima Purwodadi. Dengan dilakukannya perubahan tampilan bangunan serta ditambah dengan adanya bangunan-bangunan penunjang yang ditata secara menarik diharapkan akan dapat meningkatkan nilai kawasan bangunan sebagai landmark di Kawasan Simpang Lima Purwodadi. Melihat kenyataan di atas, keberadaan Masjid Jabalul Khoir perlu direncanakan dan dirancang untuk dijadikan sebagai masjid modern yang memiliki tampilan atraktif. Islam dalam memandang arti modern lebih dekat dengan gerakan pembaharuan, yaitu usaha untuk menghilangkan pikiran-pikiran tradisional yang tidak mendukung upaya umat Islam dalam melepaskan diri dari kebodohan, kemiskinan dan sebagainya. Para tokoh pembaharu mendorong umat Islam untuk melakukan pengkajian bahasan dan rumusan yang lebih mudah diterima oleh pikiran modern. Dengan kata lain upaya yang dilakukan diarahkan untuk menghadirkan Islam ke dalam bentuk yang tetap sesuai dengan perkembangan jaman. Demikian pula organisasi dan institusi pendidikan Islam hendaknya juga dikelola secara modern sehingga dapat memenuhi tuntutan kebutuhan umat pada jamannya. Untuk menentukan gaya arsitektur yang akan diterapkan dalam mendesain masjid, tidak ada aturan khusus untuk menggunakan gaya arsitektur tertentu. Dalam proses perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir ini, konsep arsitektur yang digunakan adalah neo vernakular baik dalam aspek fisik maupun non fisik. Dalam penerapannya, gaya arsitektur tradisional dipadukan dengan arsitektur khas Islam maupun modern. Diharapkan bangunan akan tampil lebih atraktif tanpa harus meninggalkan cirri khas kebudayaan local melalui inovasi-inovasi terhadap tampilan bangunannya. Sementara pengembangan yang dilakukan dapat berupa lebih memaksimalkan lagi bangunan-bangunan maupun kegiatan-kegiatan yang sudah, ataupun dengan menambah bangunan-bangunan penunjang baru sehingga kegiatan yang dapat berlangsung menjadi lebih beragam. Selain ibadah, bidang-bidang pengembangan Masjid Jabalul Khoir sangatlah diperlukan mengingat lokasinya di pusat kota, pada setiap harinya dikunjungi oleh banyak warga masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Grobogan. Dengan demikian masyarakat tidak hanya memanfaatkan Masjid Jabalul Khoir hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga aktifitas-aktifitas lain seperti kegiatan perekonomian, pendidikan, dan lain-lain. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan dimaksudkan untuk menggali, mendalami, serta merumuskan potensi dan permasalahan yang berkaitan dengan Masjid Jabalul Khoir ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai pusat pengembangan dan pembinaan masyarakat muslim yang meliputi segenap aspek kehidupan masyarakat di sekitarnya seperti bidang pendidikan, perekonomian, perkantoran, dan sebagainya. Sasaran yang hendak dicapai adalah untuk merumuskan suatu landasan program perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir Purwodadi sebagai masjid modern. 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 1. Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir sebagai masjid modern adalah suatu perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir Purwodadi menjadi suatu bangunan masjid yang mampu mewadahi segenap aspek kegiatan masyarakat, dengan tetap memperhatikan tampilan fisik bangunan melalui penerapan gaya arsitektur yang sesuai dengan budaya setempat, teknologi, serta tuntutan fungsional. 2. Ruang Lingkup Spasial Lingkup pelayanan dari Masjid Jabalul Khoir Purwodadi adalah masyarakat di Kota Purwodadi. Secara administrative, Masjid Jabalul Khoir Purwodadi terletak di Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. 1.4 Metode Pembahasan Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif dokumentatif. Metode deskriptif yaitu studi pustaka tentang masjid dan aspek-aspek lain yang terkait di dalamnya, yang kemudian dijabarkan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur. Metode dokumentatif dilakukan degan survey lapangan, yaitu dengan pengamatan langsung terhadap Masjid Jabalul Khoir Purwodadi dan objek-objek lain yang dijadikan bahan studi banding, serta dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan : 1. Studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakuakn untuk mendapatkan data-data melalui buku-buku, standar-standar, serta criteria yang berkaitan dengan bangunan masjid. 2. Wawancara Menggali data dari pihak-pihak yang terkait dalam proses perencanaan dan perancangan Masjid Jabalul Khoir Purwodadi sebagai masjid modern. 3. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung terhadap Masjid Jabalul Khoir Purwodadi dan lingkungan sekitarnya. 4. Studi Banding Studi banding dilakukan untuk mengetahui segenap aspek yang berkaitan dalam perencanaan dan perancangan suatu masjid, baik aspek fisik maupun non fisik. Sementara pembahasannya dilakukan melalui langkah-langkah : mengidentifikasi permasalahan, menganalisa segala data yang diperoleh melalui survey, wawancara, dan studi literature, kemudian menyimpulkan dan menyusun pendekatan ke arah program perencanaan dan perancangan arsitektur. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang tinjauan Islam, tinjauan umum masjid, arsitektur masjid, dan tinjauan masjid-masjid di Indonesia, tinjauan arsitektur neo vernakular, dan tinjauan teori perancangan kota. BAB III TINJAUAN MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI Menguraikan tinjauan Kota Purwodadi, tinjauan Kawasan Simpang Lima Purwodadi, data-data fisik Masjid Jabalul Khoir Purwodadi, serta studi banding terhadap Masjid Agung Propinsi Jawa Tengah dan Masjid Agung Demak. Kemudian dilakukan analisa serta ditarik kesimpulan untuk merumuskan potensi serta permasalahan yang dimiliki oleh Masjid Jabalul Khoir Purwodadi. BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Menguraikan batasan dan anggapan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Menguraikan pendekatan yang berkaitan dengan aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek kinerja, aspek teknis, dan aspek arsitektural. BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Menguraikan konsep dasar perencanaan dan perancangan arsitektur, program perencanaan yang meliputi program ruang dan tapak, dan konsep perancangan yang meliputi bentuk, penekanan desain, dan struktur

    THE CORRELATION BETWEEN THE STUDENTS’ KNOWLEDGE OF PRESENT PERFECT AND SIMPLE FUTURE TENSE ON THEIR ABILITY IN DOING CONVERSATION OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS AT SMP NEGERI 3 CILIMUS - KUNINGAN

    Get PDF
    ADI WIJAYA SAPUTRA: The Correlation Between the Students’ Knowledge of Present Perfect and Simple Future Tense on Their Ability in Doing Conversation of the Eighth Grade Students at SMP Negeri 3 Cilimus – Kuningan Many teachers have problem to teach speaking because of some reasons. First, many teachers teach English in serious atmosphere. They prefer spending the time in class reading textbooks and writing assignments. They rarely devote their time to speak the language. Therefore, students do not have enough chances to practice speaking in the classroom. Furthermore, many English teachers have limited references and experiences in providing speaking activities in the classroom. Therefore, students do not pay attention to the activities as they do not enjoy the class. So that, the quality of teaching English in every level of education always gets a big attention. By choosing the right and suitable approach or method, it will facilitate in learning of English language skills. Practicing is necessary in learning second language. Conversation is one way to help students for speaking, because speaking is considered by many to be the single most important aspect of foreign language learning. The aims of the research are to know the students‟ knowledge of present perfect tense, to know the students‟ knowledge of simple future tense, and to know if there is positive and significant Correlation Between the students‟ knowledge of simple perfect and simple future tense on their ability in Doing conversation. The approach of the research in writing this thesis is using quantitative approach. It means that the data which will be achieved in particular forms are simpled by number, consequently, they can be measured and interpreted by means of using statistical analysis. The techniques of collecting the data is by using test. The population of the eighth grade students is in number of 128 students. Because he number of population is more than 100 students, so the sample was taken 25% from the number of population namely, 25/100 X 128 = 32 students. The sample was taken at purposive of 4 classes. The writer took 8 students from each class. Consist 4 male students and 4 female students. The analysis of data obtained correlation coefficient of 0,60, the value is included into a sufficient correlation. And determination coefficient shows 36%, while 64% is determined by the other factor. In short, it can be considered that there is a correlation between the students‟ knowledge of present perfect and simple future tense on their ability in Doing conversation. The analytical results obtained by testing the hypothesis H0 is rejected and Ha is accepted so that it can be concluded that there is the correlation between the students‟ knowledge of present perfect and simple future tense on their ability in Doing conversation

    Asuhan Keperawatan Pada An. M Dengan Gangguan Sistem Pernafasan: Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo

    Get PDF
    Latar Belakang: ISPA menyebabkan empat dari 15 juta kematian pada anak berusia di bawah lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut adalah bayi dan balita. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan ISPA meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil: setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam didapatkan hasil batuk-batuk dan secret di hidung sudah berkurang, nafsu makan meningkat, badan klien teraba hangat, dan klien sudah tidak rewel lagi. Kesimpulan: Kerjasama antar tim kesehatan dan pasien/keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapeutik yang baik antara perawat ke keluarga dan diteruskan ke pasien sangat mendukung keberhasilan dari asuhan keperawatan
    • 

    corecore