6 research outputs found

    Optimalisasi Media Digital sebagai Strategi Pemasaran UMKM pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan para pelaku UMKM mengalami penurunan omset dan keterbatasan konsumen, sebab terdapat pembatasan interaksi yang dilakukan antara produsen dan konsumen, khususnya di lingkungan kampus-kampus besar Yogyakarta. Mrican adalah salah satu wilayah di kabupaten Sleman yang cukup padat dan memiliki perkembangan usaha yang cukup signifikan dikarenakan lokasinya yang berada di lingkungan kampus-kampus besar di Yogyakarta. Situasi pandemi berpengaruh besar pada perkembangan UMKM di kawasan Mrican. Pembatasan kontak langsung tidak bearti roda perekonomian harus terhenti, maka harus adanya strategi bagi UMKM untuk tetap bertahan menghadapi kebiasaan baru ditengah Pandemi Covid-19. Pemanfaatan media digital menjadi salah alternatif bagi UMKM untuk dapat bertahan di saat pandemi. Program pelatihan promosi digital dan pengenalan platform digital terintegrasi menjadi wadah baru bagi para pelaku usaha UMKM untuk melakakun pemasaran terhadap produknya di masa pandemi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan materi tentang pemasaran digital dan prosedur pemasaran ditengah kondisi Pandemi Covid-19 serta menyediakan platform terintegrasi sebagai media pemasaran bagi pelaku usaha UMKM RW 03 Mrican. Kegiatan ini menghasilkan sebuah peningkatan terhadap pengenalan produk UMKM RW 03 Mrican di masa pandemi melalui website dan media sosial Instagram kepada konsumen diluar wilayah Mrican dan membantu UMKM tetap bertahan meskipun dalam pembatasan sosial

    DIPLOMASI PERUBAHAN IKLIM INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    The existence of the COVID-19 pandemic that has hit all regions of the world, including Indonesia, has had a significant impact on people's mobility. The economic impact is the most felt during this pandemic, especially the reduction in industrial and manufacturing activities, but the reduction in industrial activity is considered to have a good impact on environmental security because it can reduce the amount of gas emissions. This situation should be a good opportunity for Indonesia in its efforts to tackle climate change. However, during the implementation of COP-25, it failed to reach an agreement in article 6 of the Paris Agreement and could not describe concrete actions from climate action and Indonesia only managed to take points on the oceanic issue at the meeting, while Indonesia is a pioneer country for climate change action in the G countries. -20. This raises the question of the extent of Indonesia's diplomatic efforts and commitment to climate change. This study aims to see and analyse the direction of Indonesia's climate diplomacy during the COVID-19 pandemic. The Indonesian Pavilion was a form of Indonesian diplomacy during COP-26 in the midst of the Covid-19 pandemic.The existence of the COVID-19 pandemic that has hit all regions of the world, including Indonesia, has had a significant impact on people's mobility. The economic impact is the most felt during this pandemic, especially the reduction in industrial and manufacturing activities, but the reduction in industrial activity is considered to have a good impact on environmental security because it can reduce the amount of gas emissions. This situation should be a good opportunity for Indonesia in its efforts to tackle climate change. However, during the implementation of COP-25, it failed to reach an agreement in article 6 of the Paris Agreement and could not describe concrete actions from climate action and Indonesia only managed to take points on the oceanic issue at the meeting, while Indonesia is a pioneer country for climate change action in the G countries. -20. This raises the question of the extent of Indonesia's diplomatic efforts and commitment to climate change. This study aims to see and analyse the direction of Indonesia's climate diplomacy during the COVID-19 pandemic. The Indonesian Pavilion was a form of Indonesian diplomacy during COP-26 in the midst of the Covid-19 pandemic

    Analisis Implementasi Kerjasama Sister-Province Antara Provinsi Yogyakarta Dengan Gyeongsangbuk-Do Dalam Pengembangan Desa

    Get PDF
    Sister-city cooperation between Yogyakarta and Gyeongsangbuk-Do has existed for 10 years. It has shown that regional authorities are able to carry out cooperation across national borders continously, especially in developing rural areas. Sumbermulyo has unique characteristics, which has a diversity of religious adherents who become religious tourism. This village is also one of the largest rice producers in D.I Yogyakarta. However, the low level of education in this region also complements the complexity of the implementation of the collaboration between the two parties. This study aims to analyze implementation of sister-city cooperation between Yogyakarta and Gyeongsangbuk-Do in the development of Sumbermulyo village, Bantul. The implementation of sister-city cooperation is examined by model of implantation policy with four indicators namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. From the four indicators it was found that the cooperation of D.I Yogyakarta and Gyeongsangbuk-Do in the development of Sumbermulyo village was not successful in its implementation, with only the disposition indicator being met from the program. This is also illustrated by the implementation of program only in the second year of the agreed five years. The failure of this program made the evaluation for the government in the application of sister-province further collaboration

    PENGEMBANGAN UMKM DI RW 03 MRICAN MELALUI PENGENALAN PROMOSI DIGITAL

    No full text
    Salah satu daerah yang menunjukkan perkembangan usaha kecil menengah yang singnifikan adalah kabupaten Sleman sebab daerah ini merupakan lokasi strategis dimana terdapat banyak kampus-kampus besar di Yogyakarta, terutama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai penyumbang terbesar konsumen produk dan jasa di wilayah ini. Namun, usaha kecil dan menengah di wilayah ini memiliki pasang surut dikarenakan pengelola usaha masih menggunakan media promosi konvensional seperti menjual door to door ataupun dari perbincangan sehari-hari. Pengabdian  ini bertujuan untuk meningkatkan terget konsumen ke arah pasar global. Selain itu pelatian keterampilan membuat website terintegrasi diharapkan dapat membekali pengetahuan masyarakat mengenai promosi dengan media digital. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan pendampingan dan pembuatan website untuk pengembangan promosi bagi UMKM di RW 03 Mrican. Pengabdian ini menghasilkan sebuah website UMKM RW 03 Mrican sebagai promosi awal bagi pelaku UMKM RW 03 Mrican untuk meraih konsumen global, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada konsumen di wilayah RW 03 Mrican dan sekitarnya, melainkan meluas hingga ke ranah internasional

    Kapitalisme Bencana Global pada Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Bencana global diakibat virus telah melanda dunia hampir dalam satu tahun terakhir. Dunia seakan sedang berperang melawan virus dengan ketidakpastian kondisi akibatnya. Kondisi pandemi ini menimbulkan pola kebiasaan baru bagi negara dan masyarakatnya. Pola aktivitas baru akibat upaya untuk menangani krisis ini mengakibatkan bentuk-bentuk baru kapitalisme global di masa Pandemi. Ketimpangan ekonomi di dunia semakin luas diikutin kerentanaan masyarakatnya baik dari ekonomi maupun kesehatan. Penelitian ini akan mengkaji lebih dalam kerentanan baru yang terbentuk pada masa pandemi covid-19 sebagai celah bagi kaum kapitalis untuk melaksanakan agenda politik dan ekonominya. Kerangka berpikir yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsep kapitalisme bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dari penelitian deskriptif yang mana teknik pengambilan datanya berupa studi kepustaakan dan internet searching sesuai dengan desain penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk ketergantungan yang diciptakan oleh pandemi Covid-19 antara negara-negara maju dan berkembang. Pola ketergantungan ini menciptakan relasi kuasa semakin jelas bagi negara maju terhadap negara berkembang

    Keterlibatan Desa Sumbermulyo dalam Kerjasama Sister Province antara D.I Yogyakarta dengan Gyeongsangbuk-Do

    Get PDF
    Provinsi D.I. Yogyakarta telah menjalin kerjasama dengan Provinsi Gyeongsangbuk-Do dalam waktu yang cukup lama. Dalam perjalanannya, kerjasama ini sudah melibatkan berbagai aktor di kedua wilayah, hingga fokus kerjasama keduanya dalam beberapa tahun terakhir ini adalah pembangunan desa. Salah satu desa yang mencoba ikut berpartisipasi dalam kerjasama ini adalah desa Sumbermulyo. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut alasan keterlibatan desa Sumbermulyo dalam kerangka kerjasama sister-province yang dilakukan oleh Provinis D.I. Yogyakarta dengan Gyeongsangbuk-Do. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara dengan stakeholder terkait disertai studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemerintah desa Sumbermulyo dalam kerangka kerjasama sister-province antara D.I. Yogyakarta dan Gyeongsangbuk-do didasari oleh kebutuhan desa akan sumber daya pengetahuan pertanian modern dan pendanaan pembangunan infrastruktur paska bencana tahun 2008. Pilihan atas penerimaan kerjasama ini telah memperhatikan UU Nomor 03 Tahun 2008 tentang kerjasama dengan pihak luar negeri, meskipun pada poin kesamaan status administrasi sedikit tidak berkesesuaian, sehingga membutuhkan pihak ketiga sebagai fasilitator dari hubungan kerjasama keduanya.Abstract D.I. Yogyakarta has cooperated with Gyeongsangbuk-Do Province for quite a long time. This collaboration has involved various actors in the two regions, so the focus of their cooperation in recent years has been village development. One of the villages that is trying to participate in this collaboration is Sumbermulyo village. This study aims to explain the reasons for the involvement of Sumbermulyo village within the framework of the sister-province cooperation carried out by the Province of D.I. Yogyakarta with Gyeongsangbuk-Do. The method used in this study is qualitative research with data collection techniques in the form of interviews with relevant stakeholders accompanied by a literature study. The results of this study indicate that the involvement of the Sumbermulyo village government in the framework of sister-province cooperation between D.I. Yogyakarta and Gyeongsangbuk-do are based on the village's need for modern agricultural knowledge resources and funding for infrastructure development after the 2008 disaster. The choice of accepting this collaboration has taken into account Law No. 03 of 2008 concerning cooperation with foreign parties, although the points of similarity in administrative status are slightly incompatible, thus requiring a third party as a facilitator of the cooperative relationship between them
    corecore