131 research outputs found
MOTIVASI PETANI DALAM UPAYA PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DI KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR
MOTIVASI PETANI DALAM UPAYA PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DI KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAROlehPutri Sakinah/Agribisnis Universitas Syiah KualaABSTRAKMotivasi adalah suatu dorongan bagi perilaku seseorang untuk melakukan suatu usaha termasuk usaha dalam pemanfaatan lahan tidur. Lahan tidur merupakan lahan yang tidak diusahakan selama lebih dari dua tahun untuk kegiatan pertanian yang produktif.Motivasi sangat diperlukan oleh seorang petani untuk mengupayakan pemanfaatan lahan tidur yang di pengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor sosial petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi petani dan faktor-faktor yang memotivasi petani dalam upaya pemanfaatan lahan tidur di Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi petani dalam upaya pemanfaatan lahan tidur tergolong sedang, artinya petani memiliki keinginan dan harapan yang tinggi akan tetapi petani memiliki keyakinan yang rendah untuk dapat memanfaatkan lahan tidur. Faktor-faktor yang memotivasi petani dalam upaya pemanfaatan lahan tidur yaitu faktor ekonomi yang terdiri dari modal dan pendapatan dan faktor sosial yang terdiri dari persepsi, sikap dan lingkungan.Kata Kunci: Motivasi, Lahan Tidur, Pemanfaatan Lahan Tidur, FaktorEkonomi dan SosialMOTIVATION OF FARMERSIN EFFORTS TO USE OF IDLE LAND IN PEUKAN BADA SUBDISTRICT OF ACEH BESARByPutriSakinah/AgribusinessSyiah Kuala UniversityABSTRACTMotivation is a boost for someone to do a business, including business in the utilization of idle land. Idle land is land that is not cultivated for more than two years for productive agricultural activities. Motivation is required by a farmer topursue the utilization of idle land that is affected by economic and social factors farmers. This study aims to determine the level of motivation of farmers and the factors that motivate farmers in efforts to use idle land in Peukan Bada Districts,Aceh BesarRegency. The results showed that the level of motivation of farmers in efforts to use idle land is classified, meaning that farmers have the desire and expectations were high but farmers have low confidence to be able to take advantage of idle land. Factors that motivate farmers in efforts to use idle land that is economic factors which consist of capital and income and social factors which consists of perception, attitude and environment.Keywords: Motivation, Idle Land, Utilization of Idle Land, Economic andSocial Factor
Peer and Self Error Correction Process of Speaking Performance in English Speaking Community at University
AbstrakEnglish Speaking Community adalah salah satu cara terbaik untuk mengaktifkan keterampilan berbicara siswa di luar kelas. Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui peer learning di mana guru tidak terlibat langsung di dalamnya. Namun, dalam kemampuan berbicara, siswa diharapkan untuk memperbaiki kesalahan dan belajar dari kesalahan yang mereka buat. Oleh karena itu, penelitian ini menguji proses mengoreksi kesalahan teman dan diri mereka sendiri kemampuan berbicara siswa saat melakukan kegiatan di English Speaking Community. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dimana observasi dan wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data. Dua kelompok diamati dalam penelitian ini. Observasi direkam menggunakan rekaman audio dan ditranskripsikan ke dalam transkripsi pengamatan data. Field-notes juga digunakan untuk memudahkan analisis data. Hasil menunjukkan bahwa siswa biasanya melakukan kesalahan dalam pengucapan, aturan tata bahasa, pilihan kosakata, dan kesalahan berbasis strategi komunikasi. Proses koreksi juga menunjukkan bahwa siswa melakukan koreksi diri dalam dua cara; koreksi diri langsung dan koreksi diri yang tertunda. Sementara dalam mengoreksi teman, siswa melakukan mengoeksi secara langsung, mengoeksi secara tertunda, dan mengoeksi secara diskusi. Namun, penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar siswa tidak mengoreksi kesalahan. Dengan demikian, wawancara terhadap tiga siswa dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa mereka cenderung tidak memperbaiki kesalahan. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak mengenali kesalahan, mereka lebih fokus pada kegiatan berbicara daripada kesalahan yang dibuat, merasa tidak enak jika mereka memperbaiki kesalahan, dan mereka ingin untuk memotong waktu.Kata Kunci: pengoreksian diri sendiri, pengoreksian teman, produksi kesalahan, kemampuan berbicara. AbstractEnglish Speaking Community is one of the best ways to activate students’ speaking skill outside the classroom. This activity allows students to learn through peer learning in which lecturers are not directly involved in it. However, in speaking performance students are expected to correct errors in order to learn from the mistakes they make. Thus, this study examines the process if peer and self error correction in students’ speaking performance in English Speaking Community. This study used qualitative descriptive research in which observation and interview were conducted as the data collection method. Two groups were observed in this study. The observation was recorded into audio recording and transcribed into observation transcription. Filed notes were also used to ease the data analysis. The result showed that students usually commit errors in their pronunciation, grammar rule, vocabulary choice, and communication strategy-based error. The process of correction also showed that students conducted self-correction in two ways; they are direct self-correction and delayed self-correction. While in peer correction, students conducted direct peer correction, delayed peer correction, and discussion peer correction. However, this study found that students were mostly not to correct error. Thus, interview towards three students were conducted to know the reason why they tended not to correct error. Here, the result showed that students mostly didn’t recognize the errors, they preferred to focus on the speaking rather than the errors, felt bad if they corrected errors, and they intended to cut out the time. Keywords: self-correction, peer correction, error production, speaking performance
TEKNIK PERMAINAN GORDANG SAMBILAM DALAM UPACARA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT MANDAILING DI PANYABUNGAN MANDAILING NATAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiinstrumentasi, teknik permainan, pola irama, serta fungsi gordang sambilan dalam Upacara perkawinan pada masyarakat Mandailing di Panyabungan Mandailing Natal.
Landasan teoritis dalam penelitian ini membahas tentang pengertian musik, pengertian musik tradisional, pengertian gordang sambilan, pengertian teknik permainan, perkawinan, dan pengertian peranan.
Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Mandailing di Panyabungan dengan kurun waktu penelitian mulai bulan Agustus 2017 sampai Oktober 2017. Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 20 orang, dan sampel juga sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya, observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka, serta dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.
Dari penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya : Instrumentasi gordang sambilan dalam upacara perkawinan pada masyarakat mandailing di Panyabungan adalah Sembilan buah gordang, seruling, gong, tali sasayat, talempong, doal, dan vokal. Produksi bunyi dalam permainan gordang sambilan dinamai berdasarkan syllabi bunyinya diantaranya duk dan tak. Pola irama permainan gordang sambilan pada lagu Jeir saat penyambutan pengantin yaitu pola irama 4/4 dengan tempo sedang (Andante). Gordang sambilan berfungsi sebagai hiburan, media melestarikan adat serta norma pada masyarakat mandailing, media komunikasi, sarana pengitegrasian masyarakat, dan sarana perlambangan
The Influence Of Product Quality, Price Perception, And Promotion On Purchase Decisions In Micro Small Medium Business (Case Study on Traditional Culinary Consumers of Mangkuak Badeta Souvenirs from Pesisir Selatan)
Kualitas produk merupakan salah satu faktor penentu keputusan pembelian konsumen. Selain itu, persepsi harga dan promosi juga mampu mempengaruhi keputusan pembelian seorang konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas produk, persepsi harga dan promosi terhadap keputusan pembelian pada usaha mikro kecil menengah kuliner tradisional mangkuak badeta. Sampel dalam penelitian ini 85 responden yang pernah melakukan pembelian pada kue tradisional mangkuak badeta. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji determinasi dan uji hipotesis.Hasil regresi berganda menunjukkan arah regresi yang positif dengan persamaan Y =10.448 + 0,454X1 + 0,095X2 +0,244 X3 + e. Kualitas Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mangkuak badeta oleh-oleh pesisir selatan karena nilai signifikan sebesar 0,000 kecil dari 0,05. Hal ini menggambarkan semakin meningkat kualitas produk maka keputusan pembelian juga akan semakin meningkat. Persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelianpada Mangkuak badeta oleh-oleh pesisir selatan karena nilai signifikan sebesar 0,033 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menggambarkan bahwa semakin meningkat persepsi harga maka kualitas produk juga akan semakin meningkat. Promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mangkuak badeta oleh-oleh pesisir selatan karena nilai signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menggambarkan bahwa semakin meningkat promosi maka kualitas produk juga akan semakin meningkat kualitas produk, persepsi harga, dan promosi pengaruh secara simultan yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Lebong karena nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
 
PENGARUH PENGGUNAAN JERAMI JAGUNG SEBAGAI PENGGANTI RUMPUT LAPANGAN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN KASAR SECARA IN VITRO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah optimal penggunaan jerami jagung sebagai pengganti rumput lapangan dalam ransum ternak ruminansia secara in vitro. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 kali pengambilan cairan rumen sebagai kelompok. Perlakuan terhadap ransum disusun sebagai berikut: A (0% jerami jagung + 50% rumput lapangan + 50% Konsentrat), B (10% jerami jagung + 40% rumput lapangan + 50% Konsentrat), C (20% jerami jagung + 30% rumput lapangan + 50% Konsentrat), D (30% jerami jagung + 20% rumput lapangan + 50% Konsentrat), E (40% jerami jagung + 10% rumput lapangan + 50% Konsentrat), F (50% jerami jagung + 0% rumput lapangan + 50% Konsentrat). Parameter yang diukur adalah kecernaan bahan kering, bahan organik dan kecernaan protein kasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecernaan bahan kering, bahan organik dan kecernaan protein kasar berbeda tidak nyata (P>0,05). Disimpulkan bahwa jerami jagung dapat digunakan sebanyak 50% dalam ransum ternak ruminansia atau 100% pengganti rumput lapangan dilihat dari kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein kasar secara in vitro dengan nilai kecernaan bahan kering 53,30%, kecernaan bahan organik 55,49% dan kecernaan protein kasar 63,26% pada perlakuan F
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH DI MAN 2 KAMPAR
ABSTRAK
Putri Sakinah (2022): Pengaruh Penerapan Starategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Fikih di MAN 2 Kampar
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fikih antara penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir (SPPKB) dengan strategi konvensional di MAN 2 Kampar. Jenis
penelitian ini adalah Quasi Ekperiment. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
78 orang siswa. Sampel penelitian berjumlah 44 orang siswa, peneliti
menggunakan 2 kelas, XII MIA 1 sebagai kelas Ekperimen, dan XII MIA 2
sebagai kelas Kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Uji t. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara
penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB)
dengan strategi inquiry discovery di MAN 2 Kampar, diperoleh t hitung 3.503 > t
tabel 2.074, dengan perbedaan nilai rata-rata (mean) kelas ekperimen bernilai 80,
sedangkan kelas kontrol bernilai 68.5.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
(SPPKB), Hasil Belajar Sisw
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Terhadap Anak Melalui Media Audio Visual Di Taman Kanak–Kanak Qurrata Aini Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Terhadap
Anak Melalui Media Audio Visual Di Taman Kanak-Kanak Qurrata Aini Kecamatan
Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang”. Fokus penelitian ini ialah Apa saja penerapan
Media Audio Visual Di Taman Kanak-Kanak Qurratai aini Kecamatan Tanjung Morawa
Deli Serdang,
Adapun tujuan dari pada penelitian ini secara umumnya ialah penggunaan untuk
memperoleh gelar sarjana S1 pada Prodi Studi Ilmu Komunikasi dan untuk bahan referensi
tambahan pada peneliti selanjutnya.. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan
melakukan penelitian secara lapangan dengan menggunakan sumber referensi dari taman
kanak-kanak Qurrata Aini. .
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan bahwa upaya meningkatkan
berkomunikasi sangat penting bagi terutama di taman kanak-kanak Qurrata Aini
kecamatan tanjung morawa deli serdang. Karana media audio visual dapat dipahami anak-
anak dan dapat dimengerti. Kata kunci: Meningkatkan Kemampuan Berkomunikas
- …