548 research outputs found
Fungsi Minyak Isolasi Pada Tranformator Yang Berkapasitas Besar
Sekarang seperti kita ketahui, pada era globalisasi kebutuhan akan Tenaga Listrik cenderung sudah merupakan hal yang sangat vital, atau sangat dibutuhkan. Maka keberadaan Gardu Induk pada instalansi listrik PLN khususnya, dan Perusahaan-Perusahaan yangmembutuhkan tenaga listrik pada umumnya, sangat mutlakdiperlukan. Hal ini juga dilakukan pada fungsi minyak trafo. Tujuan penelitian adalah mengetahui cara pemeliharaan minyak isolasi yang baik dan benar untuk dipakai pada transformator yang berkapasitas besar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Minyak Isolasi adalah merupakan pendingin dari pada belitan yang ada pada trafo dan sekaligus merupakan isolasi antara yang bertegangan dengan body trafo. Pemeliharaan Minyak Isolasi terutama pada trafo nomor 4 di Gardu Induk Kebasen, perlu dilengkapi dengan alat – alat pengamanan agar Minyak Transformator bisa selamat / aman dari gangguan – gangguan yang timbul. Dan Pemeliharaan minyak isolasi perlu persiapan pemikiran urutan kerja, alat–alat bantu, dan pengecekan–pengecekan seperti minyak minyak transformator, tegangan input-output, frekuensi
Rancang Bangun Aktuator Pada Prototype Sistem Peringatan Dini Pengendalian Banjir Dengan Menggunakan Electronic Data Process
Dimasa sekarang, perkembangan dunia teknologi semakin cepat, namun kecanggihan tersebut tidak dapat dilawan oleh kekutan alam. Banjir yang merupakan masalah klasik bagi setiap kota yang ada didunia merupakan bencana yang sering sekali terjadi, yang diakibatkan dari beberapa aspek contohnya adalah humam error. Kecanggihan teknologi dimasa sekarang yang bertumpu pada bidng elektronika dan instrumentasi dpat dijadikan modal awal dalam pengembangan teknologi pengendalian pintu air yang berbasis pada Electronic data process..Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan teknologi ini adalah dengan pengumpulan data dari obyek dan menggunakan landasan literatur dengan mempelajari teori – teori dari buku – buku, majalah, internet, maupun tulisan – tulisan yang dapat membantu menyelesaikan masalah dengan menguji kebenaran dari hasil penelitian.Sebagai hasil dari penelitian ini adalah sebuah tekologi pengendalian pintu air yang dapat bekerja menutup dan membuka pintu air berdasarkan tinggi rendahnya permukaan air sungai dalam waktu tertentu secara otomatis. Yang berbasis pada pemrosesan data elektronik atau electronic data process (EDP) dengan aktuator sebagai peran utama dalam mengangkat dan menutup pintu air, dengan terlebih dahulu melalui beberapa proses dari komponen-komponen yang lain sebagai pemicu dalam menggerakan aktuator itu sendiiri
Fungsi Minyak Isolasi Pada Transformator Yang Berkapasitas Besar
Listrik yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu kebutuhan listrik bagi bangsa Indonesia harus selalu tersedia. Hal ini terlibat oleh negara Indonesia untuk memasok energi listrik adalah PT. PLN (Persero). Untuk mendukung penyediaan tenaga listrik, terutama di daerah perkotaan dibandingkan peralatan Listrik peralatan- di PT. PLN harus selalu dalam kondisi baik dan prima. Salah satu peralatan listrik yang harus dipertahankan dalam kondisi baik dan sebuah transformator utama dan trafo distribusi listrik biasa disebut transformator berkapasitas besar, transformator yang berfungsi untuk mengubah dari tegangan tinggi (150 kV) menjadi tegangan menengah (20 kV) . Kemudian di tengah-tengah Perubahan tegangan ke tegangan rendah (380 V) untuk penggunaan selanjutnya dalam rumah tangga konsumen dan sebagainya. Jadi untuk menjaga keandalan transformator yang harus dijaga salah satunya adalah minyak isolasi dalam transformator. isolasi minyak berfungsi untuk mendinginkan gulungan primer dan sekunder kawat yang ada di transformator dan juga berfungsi untuk mengisolasi keterikatan antara gulungan primer dan sekunder dan juga antara tubuh trafo
Study of implosion in an attractive Bose-Einstein condensate
By solving the Gross-Pitaevskii equation analytically and numerically, we
reexamine the implosion phenomena that occur beyond the critical value of the
number of atoms of an attractive Bose-Einstein condensate (BEC) with
cigar-shape trapping geometry. We theoretically calculate the critical number
of atoms in the condensate by using Ritz's variational optimization technique
and investigate the stability and collapse dynamics of the attractive BEC by
numerically solving the time dependent Gross-Pitavskii equation
Analisis Finansial Penggunaan Benih Kentang G4 Bersertifikat dalam Meningkatkan Pendapatan Usahatani Petani Kentang
. Permasalahan utama USAhatani kentang ialah produktivitas rerata yang masih rendah, yaitu sekitar16,94 t/ha. Penggunaan benih G4 bersertifikat diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan para petanikentang. Penelitian mengenai analisis finansial penggunaan benih G4 bersertifikat dalam meningkatkan pendapatanusahatani kentang di Indonesia telah dilakukan di Kecamatan Pangalengan, Bandung, Jawa Barat dan KecamatanBatur, Banjarnegara, Jawa Tengah, dari bulan Januari-Desember 2008. Tujuan penelitian ialah menganalisis secarafinansial penggunaan benih kentang G4 bersertifikat dalam hal biaya, produksi, penerimaan, dan keuntungan bersihusahatani dibanding dengan penggunaan benih kentang tidak bersertifikat. Penelitian dilaksanakan dengan metodesurvei. Data primer diperoleh melalui wawancara berstruktur dengan petani, sedangkan data sekunder dikumpulkan dariinstansi terkait. Analisis data kualitatif dilakukan secara deskriptif, sedangkan analisis biaya dan pendapatan dilakukandengan metode analisis finansial statik serta uji t untuk membandingkan dua perlakuan. Hasil analisis biaya USAhatanikentang menunjukkan bahwa di Pangalengan rerata biaya produksi kentang dengan benih G4 bersertifikat mencapaiRp37.042.970,00, dan benih tidak bersertifikat Rp29.305.108,00 per ha/musim. Di Batur, rerata biaya produksikentang dengan benih G4 bersertifikat mencapai Rp23.718.196,00 dan benih tidak bersertifikat Rp22.589.475,00 perha/musim. Di Pangalengan, rerata produksi kentang yang dihasilkan dengan benih G4 bersertifikat mencapai 26.364kg, dan benih tidak bersertifikat mencapai 22.001 kg per ha/musim. Di Batur, rerata produksi kentang dengan benihG4 bersertifikat dan benih tidak bersertifikat masing-masing mencapai 16.976 kg dan 14.031 kg per ha/musim. Hasilanalisis masukan dan keluaran menunjukkan bahwa, di Pangalengan USAhatani kentang yang menggunakan benihG4 bersertifikat dan benih tidak bersertifikat mendapatkan penerimaan serta keuntungan bersih masing-masingRp70.417.354,00 dan Rp53.529.785,00 serta Rp33.374.384,00 dan Rp24.224.677,00 per ha/musim, sedangkan di Baturmendapatkan penerimaan Rp67.130.010,00 dan Rp51.338.645,00 serta keuntungan bersih sebesar Rp43.411.814,00dan Rp28.749.170,00 per ha/musim. Hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa, di Pangalengan penggunaan benihkentang G4 bersertifikat memperlihatkan adanya perbedaan nyata dalam biaya dan penerimaan, sedangkan di Batur,memperlihatkan adanya perbedaan nyata dalam penerimaan dan keuntungan bersih USAhatani dibanding dengan yangmenggunakan benih tidak bersertifikat
Adopsi Inovasi Teknologi Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
. Produktivitas dan mutu buah jeruk di Indonesia saat ini masih rendah dan perlu ditingkatkan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura telah melaksanakan program penelitian dan pengkajian penerapan pengelolaan terpadu kebun jeruk sehat (PTKJS) di beberapa provinsi sentra produksi jeruk. Pengelolaan terpadu kebun jeruk sehat meliputi (a) penggunaan bibit berlabel bebas penyakit, (b) pengendalian OPT terutama vektor penyakit CVPD, (c) sanitasi kebun yang baik, (d) pemeliharaan tanaman secara optimal, dan (e) konsolidasi pengelolaan kebun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adopsi inovasi teknologi PTKJS oleh petani. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dari bulan April sampai dengan Desember 2006, menggunakan metode survai. Hasil penelitian menunjukan bahwa inovasi teknologi PTKJS dari komponen teknologi, seperti penggunaan bibit unggul berlabel bebas penyakit, konsolidasi pengelolaan kebun, dan subkomponen teknologi, seperti penggunaan perangkap kuning, penyiraman tanah dengan insektisida, penggunaan sex feromon, pemberongsongan, penyulaman dengan bibit berlabel, pemangkasan, penyiraman tanaman, dan pemanenan secara benar, tidak diadopsi oleh sebagian besar petani jeruk di Kabupaten Ponorogo
- …