58 research outputs found
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR
ABSTRAK Latar Belakang : IMD sangat bermanfaat bukan hanya bagi bayi yang baru lahir tetapi juga bagi ibu yang melakukan IMD. Jika bayi berada dalam dekapan ibu, maka bayi tersebut dengan sendirinya merangkak ke payudara ibu dan akan mulai menghisap puting susu ibunya. Data menunjukkan bahwa di Indonesia, persentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan masih rendah yaitu sebesar 38%. Angka tersebut masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Oman (85%), Srilangka (75%), Filipina (54%), dan Turki (54%)(SDKI 2017). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui faktor yang mempengaruhi penerapan inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tahun 2018..Jenis penelitian ini: Penelitian ini menggunakan desain case control study. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru. Pengambilan sampel dilakukan dengan Consecutive Sampling yaitu dengan perbandingan 1 : 2 yang dibutuhkan adalah 30 kasus dan 60 kontrol.. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembaran kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji Regresi Berganda LogistikHasil penelitian : Ada pengaruh pengetahuan ( OR = 5,5), peran bidan/penolong persalinan (OR = 12,571), dukungan dari suami ( OR = 3,3) terhadap penerapan inisiasi menyusu dini dan Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa variabel peran bidan/penolong persalinan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penerapan inisiasi menyusu dini dengan nilai Wald sebesar 13 dan signifikansi sebesar 0,010.Kesimpulan : Terdapat pengaruh pengetahuan, peran bidan/penolong persalinan , dukungan dari suami terhadap penerapan inisiasi menyusu dini, dan variable peran bidan/penolong persalinan yang paling berpengaruh terhadap penerapan inisiasi menyusu dini. Kata Kunci: Penerapan Inisiasi Menyusu DiniABSTRACT Background: IMD is very beneficial not only for newborns but also for mothers who do IMD. If the baby is in the mother's arms, the baby naturally crawls into the mother's breast and will start sucking her mother's nipples. Data shows that in Indonesia, the percentage of breastfeeding in the first 1 hour after the baby is born is still low at 38%. This figure is far behind when compared to other developing countries such as Oman (85%), Sri Lanka (75%), the Philippines (54%), and Turkey (54%) (IDHS 2017) . Therefore the purpose of the research This is to find out the factors that influence the application of early breastfeeding initiation in the working area of the Jumpandang Baru Makassar Health Center in 2018 ..Type of research: This study uses a case control study design. The population in this study were all mothers who gave birth in the Working Area of the Jumpandang Baru Health Center. Sampling was done by Consecutive Sampling, which is a ratio of 1: 2. It takes 30 cases and 60 controls. Data collection is done using a questionnaire sheet. Data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate using the Multiple Logistic Regression testResults: There was influence of knowledge (OR = 5,5), role of midwife / birth attendant (OR = 13), support from husband (OR = 3,3) on the application of early breastfeeding initiation and multivariate test results showed that the role of midwives / birth attendants was a factor the most influential on the application of early breastfeeding initiation with a Wald value of 12,956 and a significance of 0.010.Conclusion: There is an influence of knowledge, the role of midwives / birth attendants, support from husbands on the application of early breastfeeding initiation, and the role variables of midwives / birth attendants who most influence the application of early breastfeeding initiation. Keywords: Application of Early Breastfeeding Initiation
Peningkatan Peran Kader Sebagai Pendamping Ibu Hamil Dalam Konsumsi Tablet Fe Di Wilayah Kerja Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar
Abstrak. Mitra Program Kemitraan Masayarakat (PkM) ini adalah Pengabdian kepada masyarakat. Masalahnya adalah: (1 Kurangnya sosialisasi petugas kesehatan (2 Kurangnya pengetahuan ibu hamil (3 Kurangnya Kerjasama petugas kesehatan dengan kader dalam menyampaikan informasi (4 Kurangnya sarana penyuluhan dan pemantauan (5 kebiasaan masayarakat mitos tertentu tantang konsumsi Fe. Khalayak Sasaran eksternal adalah (1 Ibu hamil (2 Keluarga dan (3 Kader Posyandu. Metode yang digunakan adalah: pelatihan/refreshing kader, penyuluhan, Refleksi Diskusi Kasus, Curah pendapat dan mitra pendamping. Hasil yang dicapai adalah (1 terbentuknya kelompok kader pendamping ibu hamil dalam konsumsi tablet Fe (2 Meningkatnya pengetahuan ibu hamil dan keluarganya tentang manfaat konsumsi tablet Fe selama masa kehamilan (3 Meningkatnya kerjasama petugas kesehatan dan kader posyandu dalam penyebarluasan informasi manfaat konsumsi tablet Fe selama masa kehamilan
INISIASI MENYUSU DINI LANGKAH AWAL KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan suatu proses kontak kulit antara ibu dan bayinya segera setelah bayi lahir, yang banyak memberi manfaat pada ibu dan bayinya. Bayi yang senantiasa di dekap oleh ibunya akan merasakan kehangatan. Bayi yang diletakkan di antara kedua payudara ibu segera setelah lahir, akan merangkak mencari payudara ibunya. Proses tersebut berpengaruh terhadap pelepasan oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi dengan baik sehingga mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Inisiasi Menyusu Dini akan menjamin produksi Air Susu Ibu (ASI) yang memadai, sesuai dengan kebutuhan bayiTujuan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini sebagai Langkah awal keberhasilan ASI Eksklusif. Pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan pada ibu hamil dengan tetap memperhatikan protoKol Kesehatan di masa pandemic. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah target peserta telah tercapai sebanyak 45 orang ibu hamil dan meningkatnya pengetahuan ibu hamil yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini, Ibu hamil termotivasi dan berkomitmen untuk melakukan Iisiasi Menyusu Dini. Saran yang dapat diberikan adalah lebih mengintensifkan penyuluhan tentang Inisiasi Menyusu Dini pada masa kehamilan sehingga ibu hamil mendapatkan pengetahuan sehingga bisa menerapkannya pada saat persalinan, perlu adanya motivasi dari ibu hamil dan dukungan dari keluarga dalam penerapan Inisiasi Menyusu Din
OPTIMALISASI PIJAT BAYI CARA JOHNSON DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULUROKENG MAKASSARDAN INDIA PADA PETUGAS KESEHATAN DAN KADER POSYANDU
Angka kematian bayi merupakan salah satu indicator RPJMN dan SDGs. Tujuan yang dimaksud adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi 24/1000 KH. Wilayah kerja Puskesmas Bulurokeng belum optimal melakukan pijat bayi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup bayi yaitu melakukan pijat bayi. Kegiatan pengabdian dimaksudkan untuk mengoptimalkan pijat bayi cara Johnson dan India di wilayah Puskesmas tersebut melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas Kesehatan dan kader posyandu serta menjadi Inovasi dan kegiatan rutin posyandu. Kegiatan pelatihan dengan metode ceramah, Simulasi, Praktik di lapangan. Tahapannya adalah Pretest-Posttest pengetahuan, dilanjutkan dengan simulasi menggunakan boneka, dilanjutkan dengan demonstrasi menggunakan bayi oleh pengabdi. Hasil post test keterampilan pijat bayi, yaitu semua petugas dan kader Kesehatan yang ikut pelatihan semua mahir pijat bayi cara Johnson dan india, sehingga dicanangkan menjadi produk Inovasi Puskesmas Bulurokeng tahun 2019sampai sekaran
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMK KOMPUTER MUTIARA ILMU MAKASSARTHE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON YOUTH KNOWLEDGE ABOUT PREVENTION OF HIV/AIDS IN COMPUTER VOCATIONAL SCHOOL, MUTIARA ILMU MAKASSAR
ABSTRAKIndonesia merupakan negara dengan angka kejadian HIV/AIDS yang cukup tinggi. Pada tahun 2015, penderita HIV sebanyak 30.935 kasus dan AIDS 7.185 kasus. Sedangkan penderita HIV pada usia remaja sebanyak 1.458 kasus, dan penderita AIDS sebanyak 218 kasus. tahun 2016 penderita HIV sebanyak 41.250 kasus dan AIDS 7.491 kasus. Sedangkan penderita HIV pada usia remaja sebanyak 1.916 kasus dan AIDS sebanyak 220 kasus. maka dapat dikatakan adanya peningkatan kasus HIV sebesar 33% dan kasus AIDS sebesar 4%. Sedangkan kasus HIV pada remaja mengalami peningkatan sebesar 31% dan AIDS sebesar 1%.Penelitian ini adalah jenis Kuantitatif, menggunakan rancangan Pra eksperimen one group pretest posttest design rancangan menggunakan satu kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Komputer Mutiara Ilmu Makassar pada bulan Juli 2018.Populasi adalah siswa kelas X berjumlah 178 siswa adapun Sampel sebanyak 33 orang kelas X. Penelitian ini menggunakan teknik cluster. penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian disimpulkan pengetahuan remaja tentang pencegahan HIV/AIDS sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu 69.7% dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan meningkat menjadi 93.9%, terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 24.2%. ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja didukung dengan hasil uji statistik Wilcoxon dengan nilai ρ = 0.021. Kata Kunci : Remaja, Pendidikan Kesehatan, HIV/AIDSTHE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON YOUTH KNOWLEDGE ABOUT PREVENTION OF HIV/AIDS IN COMPUTER VOCATIONAL SCHOOL, MUTIARA ILMU MAKASSARDjuhadiah Saadong1], Subriah2], SyarahWahyuni Syamsir3]Midwaifery Department of Health Poltytechnic MakassarMidwaifery Department of Health Poltytechnic MakassarMakassar Nursing Academy Makassar Indonesia is a contry with a high incidence of HIV/AIDS. In 201, there were 30.935 HIV cases and 7.185 AIDS cases. Some HIV sufferers in adolescence are 1.458 cases, and suffer from AIDS in 218 cases. In 2016 there were 41.250 HIV sufferers and 7491 cases of AIDS were as there were 1916 cases of HIV and teenagers with 220 cases of AIDS, so there could be an increase in HIV cases by 33% and AIDS cases by 4%. Where as HIV cases in adolescents have increased by 31% and AIDS by 1%. This study was a quantitative type, using a Pre-experimental design of one group pretest posttest design using a group of subject, measurements were made before and after treatment. This research was conducted at Mutiara Ilmu Makassar Computer Vocational School in July 2018.The population was students of class X totaling 178 students to samples of 33 class X students. This study used cluster techniques. This study used the Wilcoxon test. The results before the health education were given were the findings of a conclusion on the prevalence of HIV infection and 69,7% and after being given knowledge health education increased to 93,9%, there was an increase in knowledge by 24,2%. There is the influence of health education on adolescent assesment supported by Wilcoxon statistical test result with a value of p- 0,021. Keywords: Teenagers, Health Education, HIV/AID
The Relationship of Mother's Role in Stimulation with Motor Development in Toddler
Toddler period is an important phase in the growth and development of children. The role of parents, especially mothers, is needed to help children develop motor skills so that children's development can be maximized. The objective of this study is to analyze the mother's role in stimulating the child's motor development. The research method is cross sectional. The population in this study were mothers who had children aged 1-3 years in the work area of the Mangasa Primary Health Center, Makassar, amounting to 45 people. The sample in this study was 45 people, taken with a saturated sampling technique or the total population. The statistical test used the chi square test. The results presented that 95.7% of mothers who played a role in stimulating children's motor development had children whose development was appropriate. The results of the chi square test obtained p value <0.001. The conclusion is that there is a relationship between mother's role in stimulation and the motor development of toddler. It is expected that the Primary Health Center or midwives will provide training to mothers about providing developmental stimulation so that mothers can independently assess their child's development and pay attention to their child's development according to age.Toddler period is an important phase in the growth and development of children. The role of parents, especially mothers, is needed to help children develop motor skills so that children's development can be maximized. The objective of this study is to analyze the mother's role in stimulating the child's motor development. The research method is cross sectional. The population in this study were mothers who had children aged 1-3 years in the work area of the Mangasa Primary Health Center, Makassar, amounting to 45 people. The sample in this study was 45 people, taken with a saturated sampling technique or the total population. The statistical test used the chi square test. The results presented that 95.7% of mothers who played a role in stimulating children's motor development had children whose development was appropriate. The results of the chi square test obtained p value <0.001. The conclusion is that there is a relationship between mother's role in stimulation and the motor development of toddler. It is expected that the Primary Health Center or midwives will provide training to mothers about providing developmental stimulation so that mothers can independently assess their child's development and pay attention to their child's development according to age
- …