1,252 research outputs found
REKONDISI DAN PENGECATAN TOYOTA KIJANG TAHUN 1985 PADA BAGIAN SISI ATAS
Tujuan dari perbaikan dan pengecatan bodi Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas adalah untuk mengetahui kerusakan pada bodi, mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk rekondisi dan pengecatan, mengetahui proses rekondisi dan pengecatan, dan mengetahui hasil setelah proses rekondisi dan pengecatan. Proses rekondisi dan pengecatan bodi Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas meliputi perbaikan atau pengentengan bodi yang penyok, pengelupasan cat lama, pendempulan dan pengamplasan, proses epoxy primer, proses pengecatan warna, proses pelapisan clear gloss, polishing. Alat yang dibutuhkan untuk rekondisi dan pengecatan Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas antara lain : palu, blok tangan, sander, gerinda tangan, kape/ spatula, mixing plate, batang pengaduk, kompresor, spray gun, air duster gun. Bahan yang digunakan dalam proses rekondisi dan pengecatan bodi Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas antara lain : dempul, amplas, epoxy, clear gloss, dan majun. Setelah dilakukan rekondisi dan pengecatan Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas, maka hasilnya sesuai yang diharapkan hal ini bisa dilihat dengan penilaian melibatkan : dosen, bengkel pengecatan, konsumen atau mahasiswa yang tau tentang teknik pengecatan. Berdasarkan penilaian, dapat disimpulkan untuk kerataan cat atau dempul, dan daya kilap hasilnya baik maksudnya sesuai yang diharapkan
MODEL ADAPTASI EKONOMI NELAYAN KAWASAN TAMBAKLOROK SEMARANG
This study discusses abaut the adaptation pattern of regional fishing economy at Tambaklorok Semarang. Despite being in the area of Semarang, fishermen Tambaklorok including traditional fishermen, depend on natural resources and must be confronted with a sub-system of the city. This study uses the concept of economic adaptation which is defined as a process of human behaviour in maintaining the economic, so the concept of work is interest in economic activity. The research was done through literature, followed by collecting data through field observations and interviews. The results of this study indicate that the fishing profession is no longer a major public profession. The young people in thi area are employed on the ground sector, while the older generations still carry out their economic activities as fisherman. The young generation work in the Fish Auction Place (Tempat Pelelangan Ikan/TPI), as workers in traditional markets, shop and stall keepers, and become workers in some industries that are around in Tambaklorok, Semarang.
Keywords: economic adaptation, economic systems, and fishing communitie
TANTANGAN TERHADAP EKSISTENSI NEGARA BANGSA INDONESIA DAN PEMAKNAAN KEMBALI NASIONALISME
Concrete experience in the past has made the term nationalism very important in constructing Indonesian identity, as a unifying factor of diverse communities throughout the archipelago, not merely an academic, theoretical concept. The nation state ideology found its final expression in Pancasila and the 1945 Constitution. But even since the birth of this Republic, ideological conflicts never stop happening. And unfortunately, since the new order regime, the meaning of nationalism keeps on being distorted, manipulated, and then decreases into phenomena of separating actions from many local communities, showing their refusal to continue to be a part of Indonesia nation state. There is a need to reinterpret nationalism through Pancasila values in the current global era.
Keywords: nationalism, Pancasila, globalizatio
Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengkaji hubungan persepsi siswa
tentang bimbingan guru bimbingan dan konseling dengan motivasi berprestasi siswa
kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. (2) Untuk mengkaji hubungan cara guru
mengajar dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. (3)
Untuk mengkaji hubungan persepsi siswa tentang bimbingan guru bimbingan dan
konseling dan cara guru mengajar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini
mengambil lokasi di SMK Negeri 6 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 724 siswa. Sampel
yang digunakan adalah sebanyak 203 siswa. Teknik analisis data menggunakan
analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara
Persepsi siswa terhadap bimbingan Guru bimbingan konseling dan cara guru dalam
mengajar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta.
(2) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara Persepsi siswa terhadap
bimbingan guru bimbingan konseling terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Surakarta. (2) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara cara
guru mengajar terhadap motivasi prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 6
Surakart
Kimpul (Xanthosoma spp.) characterization based on morphological characteristic and isozymic analysis
Nurmiyati, Sugiyarto, Sajidan. 2009. Kimpul (Xanthosoma spp.) characterization based on morphological characteristic and
isozymic analysis. Nusantara Bioscience 1: 138-145. This research is aimed: (i) to know the variety of kimpul (Xanthosoma spp.) based
on morphological characteristics and isozymes analysis; (ii) to know the correlation between its genetic space based on morphological
characteristics and its genetic resemblance based on isozymes-banding pattern. This research results were analyzed and described by
descriptive qualitative methods. Morphological observation was carried out in sub-District of Galur, Lendah and Girimulyo, Kulonprogo
District, Yogyakarta. Morphological data of the kimpul plant was explored descriptively and then made dendogram. Data of isozymic
banding pattern were analyzed quantitatively based on the appearance of the band on the gel, and qualitatively based on the thickness of
the band formed, and then made dendogram. The correlation, between its genetic distance based on morphological characteristics and its
genetic resemblance based on isozymes-banding pattern, were then analyzed grounded on coefficient correlation between product-
moment and goodness of it criteria based on correlation. The results pointed out that morphologically, on eight observed samples which
were consist of four different types (species), each Xanthosoma from different locations did not indicate obvious differences. Esterase
was formed four different banding-patterns, Glutamate Oxaloacetate Transaminase indicated eight different banding-patterns, and
Peroxidase indicated seven different banding-patterns. Correlation between morphological data and data from EST and GOT isozymic
banding pattern were very good (0.967918 and 0.937113), While, the correlations between morphological data and POD isozymes were
good (0.892721).
Key words: kimpul, Xanthosoma, morphological characteristic, isozyme
Analisis Tegangan pada Kapal Perang Tipe Corvette Akibat Beban Slamming
Kapal perang biasanya desain untuk dapat melaju pada kecepatan tinggi dan harus memiliki manouver yang bagus. Namun pada Kenyataannya, pada waktu beroperasi, kapal perang dihadapkan pada kondisi lingkungan yang tidak menentu yang menyebabkan terjadinya slamming. Slamming disini menyebabkan terjadinya kegagalan struktur pada kapal sehingga membahayakan keselamatan. Tugas akhir ini menganalisa tegangan pada kapal perang tipe Corvette akibat beban slamming. Beban slamming yang terjadi akibat variasi tinggi gelombang 4, 5, dan 6 serta variasi sudut hadap 90 derajat, 135 derajat dan 180 derajat. Dari analisa yang didapatkan bahwa semakin tinggi beban gelombang maka semakin tinggi peluang terjadinya slamming, intensitas terjadi slamming, beban slamming dan tegangan yang diakibatkan beban slamming. Kondisi paling ekstrim terjadinya slamming terjadi pada sudut 180 derajat pada tinggi gelombang 6 meter dengan nilai probabilitas terjadinya slamming mencapai 0.71 serta jumlah kejadian slamming per jam mencapai 527 kali kejadian. Beban terbesar akibat slamming mencapai 92,619 kPa pada bagian 0.15 dari FP. Tegangan yang terjadi masih memenuhi standart aturan BKI
Effect of IAA and GA3 toward the growing and saponin content of purwaceng (Pimpinella alpina)
Abstract. Fathonah D, Sugiyarto. 2009. Effect of IAA and GA3 toward the growing and saponin content of purwaceng (Pimpinella
alpina). Nusantara Bioscience 1: 17-22. The aims of this research are to examine (i) the effect of IAA and GA3 in different
concentrations to the growth of the plants and (ii) the saponin contained inside the P. alpina, leaves. The research was done in Sikunang
Village, Kejajar Subdistrict, Wonosobo District, Central Java from July to November 2007. The experiment methods were used the
Completely Random Design with two factors were used to analyze this experiment. First treatment gives IAA and GA3, second was done
by giving different IAA and GA3 concentration. These experiments were repeated three times. Variables measured in this research were
the growth of plant which is consisted of the number of leaves, their height, width, wet weight as well as dry weight. The chemical
compound of the secondary metabolite in the form of leave saponin was employed. The result was analyzed by Analysis of Variance
(ANOVA), then continued to Duncan Multiple Range Test in 5% level to analyze the real difference between those treatments. The
result showed that giving IAA and GA3 differently affect the growth P. alpina. In variable of the height, the optimal wet weight and dry
weight of the plant in GA3 treatment was 50 ppm; optimum number of leaves in GA3 treatment was 50 ppm where as the leave width in
IAA treatment was 200 ppm and GA3 treatment was 75 ppm and optimum saponin treatment was IAA 200 ppm and GA3 25 ppm.
Key words: Pimpinella alpina, IAA, GA, growth, saponin, Dieng
Penelitian Stainless Steel 202 Hasil Las SMAW Dengan Post Weld Heat Treatment 900oC Selama 1 Jam Pada Proses Quenching, Annealing, dan Normalizing Terhadap Uji Struktur Mikro, Impact dan Tarik
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase komposisi kimia pada spesimen baja tahan karat 202 serta struktur mikro, harga impact dan harga uji tarik hasil las baja tahan karat 202 dengan Post Weld Heat Treatment 900C pada variasi proses quenching, annealing dan normalizing.
Material yang diteliti adalah baja tahan karat seri 202. Benda uji menggunakan dilakukan masukan panas sesudah las (PWHT) 900 C selama 1 jam dengan variasi pendinginan yaitu air, dapur dan udara. Pengujian yang dilakukan adalah : pengujian komposisi kimia, pengujian struktur mikro,
pengujian tarik dan pengujian impact. Hasil uji komposisi kimia diketahui material jenis baja tahan karat austenitik, kadar besi (Fe) = 72,6 %, khrom (Cr) = 17,6 %, mangan (Mn) =
10,0 % dan nikel (Ni) = 4,01 % . Struktur mikro didapatkan fasa : austenit, ferit dan karbida khrom. Untuk spesimen PWHT 900C + quenching struktur butir yang paling halus dan sedikit karbida khrom. Pada spesimen PWHT 900C +
normalizing didapatkan struktur butir paling kasar dan terbentuk karbida khrom. Sedangkan spesimen PWHT 900C + annealing struktur butirnya agak kasar dan lebih banyak karbida khrom. Dari pengujian tarik didapatkan
harga kekuatan tarik maksimum rata-rata dari tertinggi menuju terendah, yaitu : spesimen PWHT 900C + annealing (55,35 kg/mm 2), spesimen PWHT 900C + normalizing (37,55 kg/mm 2) dan terendah pada spesimen PWHT 900C + quenching (532,56 kg/mm 2). Pengujian impact didapatkan harga impact rata-rata tertinggi pada spesimen PWHT 900C + quenching sebesar 0,527 J/mm 2. Untuk spesimen PWHT 900C + annealing sebesar 0,497J/mm 2. Dan harga impact rata-rata terendah pada spesimen PWHT 900C + normalizing sebesar 0,299 J/mm 2
Characterization of white grub (Melolonthidae; Coleoptera) in salak plantation based on morphology and protein banding pattern
Abstrak. Maryati KT, Sugiyarto. 2010. Karakterisasi lundi putih (Melolonthidae: Coleoptera) pada pertanaman salak berdasarkan ciri
morfologi dan pola pita protein. Nusantara Bioscience 1: 72-77. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman lundi putih
(Melolonthidae; Coleoptera) berdasarkan ciri morfologi dan pola pita protein yang ditemukan di lahan pertanaman salak pondoh di
Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada masing-masing wilayah diambil lima titik sampling.
Analisis morfologi lundi putih digunakan metode deskriptif, dan analisis pola pita protein digunakan analisis kualitatif berdasarkan
muncul tidaknya pola pita pada gel, dan secara kuantitatif berdasarkan nilai mobilitas relatif protein (RF). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sampel lundi putih di Kabupaten Sleman dan Magelang, berdasar karakter morfologi hanya satu spesies yaitu Holotrichia sp.
Karakter pola pita protein sampel lundi putih dari Sleman dan Magelang mempunyai perbedaan jumlah pita protein dan berat
molekulnya.
Kata kunci: salak, lundi putih, morfologi, pola pita protein
- …