154 research outputs found

    URGENSI KURIKULUM KOMPETENSI PEMBELAJARAN DI MADRASAH

    Get PDF
    The existence of developments and changes in this era of globalization in various aspects of life that have become so fast, have become national challenges and demand immediate and serious attention. This is very reasonable because the phenomena in the global era, especially those related to the world of work, are always marked by uncertainty, are transforming and frequent, and demand greater flexibility. This change demands not only a workforce that can work in its field (hard competencies) but is also very important to master the ability to face change and take advantage of the change itself (soft competence). Therefore, it becomes an educational challenge to integrate the two kinds of competency components in an integrated manner in preparing students to can work and develop in the future. One effort to expect global changes and developments is to develop an educational curriculum, especially in education that can provide skills and expertise to survive and compete in change, conflict, uncertainty, uncertainty, and difficulties in life. One of the strategic steps to expect these problems is by implementing a Competency Curriculum. According to Djemari Mardapi (2003), there are two considerations for the need to implement a competency-based curriculum, firstly the competition that occurs in the global era lies in the human resource capacity of educational institutions, and second, clear competency standards will facilitate educational institutions in developing their assessment system. Based on these two considerations, actually the application of the competency curriculum is not merely an effort to improve the previous curriculum, but is caused by the situation and the needs of the community that demand the availability of superior and competent human resources

    Kegiatan Halaqah Usbu'iyah dalam menanamkan aqidah Darisah Hizbut Tahrir Surabaya

    Get PDF
    Aqidah merupakan dasar-dasar kepercayaan dalam agama yang mengikat seseorang dengan persoalan-persoalan yang prinsipal dari agama itu. Tauhid merupakan aqidah Islam yang menopang seluruh bangunan keislaman seseorang. Ia tidak hanya sebatas kepercayaan, melainkan keyakinan yang mempengaruhi kehidupannya. Keyakinan mendorong seseorang untuk konsisten dan berpegang teguh bahwa sanggup menyerahkan segenap hidupnya bagi keyakinan itu. Kegiatan Halaqah Usbu'iyah Dalam Hizbut Tahrir ini merupakan kajian intensif yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. Kegiatan Halaqah Usbu'iyah tersebut dibimbing oleh seorang musyrifah dan diikuti oleh peserta Halaqah yang disebut Darisah atau syabab. Kegiatan Halaqah Usbu'iyah ini dirancang secara khusus untuk menanamkan Aqidah Islam serta ide-ide Hizbut Tahrir kepada darisahnya, dengan metode yang tepat dan strategi yang diteladani dari sistem pembelajaran pada masa Rasulullah saw. diharapkan mampu mencapai tujuan tersebut. Skripsi ini merupakan laporan hasil penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan tehnik observasi, interview dan catatan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari musyrifah kegiatan Halaqah Usbu'iyah di Hizbut Tahrir Cabang Surabaya, beserta Dewan Pengurus Hizbut Tahrir cabang Surabaya. Hasil dari penanaman aqidah di Halaqah Usbu'iyah dalam Hizbut Tahrir tersebut adalah tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kepribadian Islami yang dimiliki oleh darisah-darisah Hizbut Tahrir dalam kesehariannya serta mampu mencetak kader-kader dakwah yang siap terjun di masyarakat, mampu menerapkan serta memperjuangkan dalam seluruh aspek kehidupannya sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi sumbangan pemikiran dan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan Halaqah Usbu'iyah di Hizbut Tahrir dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya

    EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DIALISER RE-USE DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN BUN DAN SERUM KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISIS RS ISLAM JEMURSARI SURABAYA

    Get PDF
    Dialiser digunakan sebagai terapi pengganti ginjal yang dibuat seperti ginjal yang ada pada tubuh kita. Dialiser terbuat dari holllow semipermiable fibre. Salah satu fungsi dari dialiser adalah untuk membuang residu dan cairan dari metabolisme tubuh. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektifitas dialiser reuse dalam menurunkan kandungan BUN dan serum kreatinin pada pasien GGK. Desain penelitian dengan metode observasi. Populasi sebanyak 19 pasien dengan jumlah sample 18 responden. Pengumpulan data dengan melihat hasil laboratorium BUN dan Serum Creatinin sebelum dan sesudah hemodialisis kemudian data di analisa menggunakan uji T test berpasangan dengan nilai signifikansi p < 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dialiser re-use dapat menurunkan kadar BUN dan Serum Creatinin pada pasien GGK dengan nilai signifikansi p=0.0000. berdasarkan uji T test berpasangan menunjukkan bahwa adanya perbedaan penurunan kadar BUN dan Serum Creatinin pada pasien sebelum dan sesudah melakukan hemodialisis. Hal ini menunjukkan bahwa dialiser re-use memiliki efektifitas dalam menurunkan kandungan BUN dan Serum Creatini pada pasien GGK. Perawat diharapkan meningkatkan body of knowledge dengan mengikuti seminar atau training mengenai perkembangan penggunaan dialiser

    PENERAPAN BREATHING EXERCISE PADA KLIEN ACUTE LUNG ODEMA POST EKSTUBASI VENTILASI MEKANIK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI ICU RSI JEMURSARI SURABAYA

    Get PDF
    Akhir dari aplikasi ventilasi mekanik pada pasien Acute Lung Odem adalah penyapihan. Adaptasi untuk mengembalikan fungsi pernafasan klien post ventalilasi mekanik dengan masalah ketidakefektifan pola nafas adalah dengan Breathing Exercise. Breathing Exercise merupakan salah s atu fisioterapi nafas yang banyak dikembangkan dalam kajian keperawatan untuk perbaikan fungsi ventilasi paru. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian Breathing Exercise pada klien Acute Lung Odema post ekstubasi ventilasi mekanik dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas di IC U RS I Jemursari S urabaya. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. S ubyek penelitian adalah satu pasien dengan Acute Lung Odema post ekstubasi ventilasi mekanik de ngan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas. Tehnik pengumpulan data dengan format askep dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumen. Hasil penerapan Breathing Exercise selama 4 hari menunjukkan perbaikan fungsi ventilasi oksigenasi paru, pola pernafasan dan saturasi O2 pada hari ke-3 post ekstubasi. Simpulannya, pada klien kelolaan membutuhkan penerapan Breating Exercise dalam perbaikan pola nafas selama 4 hari kemudian pindah ruangan, hal ini dikarenakan dalam penerapannya klien secara periodik dan teratur melakukan latihan nafas

    KORELASI ANTARA METODE PROBLEM SOLVING DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS 5 MADRASAH IBTIDAIā€™YAH (MI) SALAFIYAH KOTA CIREBON

    Get PDF
    SITI ROMLAH : Dalam pembelajaran IPA keberhasilan belajar siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah metode pembelajaran. Metode yang selama ini banyak di gunakan adalah metode konvensional, sementara itu terdapat metode lain yang dapat di gunakan, salah satu diantaranya yaitu metode problem solving atau metode pemecahan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui data tentang metode problem solving pada mata pelajaran IPA, dan korelasi antara metode problem solving dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI Salafiyah Kota Cirebon. Metode problem solving yaitu metode pengajaran yang menekankan pada penemuan tugas-tugas atau masalah. Untuk memecahkan masalah siswa menggunakan segenap kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empirik dan teoritik, Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,angket dan dokumentasi. Subjek penelitian ini kelas V di MI Salafiyah Kota Cirebon yang berjumlah 28 siswa dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan Teknik Pengambilan sampel adalah sampel dengan teknik simpel sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan. Dengan jumlah siswa kelas 5 adalah 28 orang. Berdasarkan hasil penelitian dari penyebaran angket untuk mengetahui respon/sikap siswa terhadap metode problem solving di Madrasah Ibtidaā€™iyah (MI) Salafiyah sebagian kecil menjawab ā€œsangat setujuā€™ yaitu 26,,072%, sebagian kecil menjawab ā€œsetujuā€ yaitu 44,285%, sebagian besar yang menjawab ā€œragu-raguā€ yaitu 18,572%, dan sedikit sekali yang menjawab ā€œtidak setujuā€ yaitu 11,071% ternyata ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara metode problem solving dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA termasuk kategori ā€œkuatā€ yaitu sebesar 6,19, sehingga membuktikan adanya korelasi yang signifikan antara metode problem solving dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI Salafiyah. Untuk uji signifikansi diperoleh nilai t hitung > t tabel atau 6,19 > 2,056, maka koefisien korelasi metode problem solving terhadap hasil belajar siswa adalah signifikan yang artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi siswa MI Salafiyah Kota Cirebon. Dan tingkat hubungan antra metode problem solving dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA sebesar 46,78

    Implementasi Mode ASSURE dalam Pengembangan Multimedia Berbasis Komputer dan Interaktif Video di Kelas XI SMA

    Get PDF
    Education is one way to improve the quality of human resources. The activity of providing learning materials to students so that they can have adequate knowledge and provide benefits in life. The development of science and technology is increasingly encouraging reform efforts in the use of technological results in the learning process. Teachers as educators are required to be able to use technology in the learning process. The learning design developed by the teacher is designed by implementing an ASSURE model in the learning process. The learning design is arranged, arranged, and designed as attractive as possible so as to create a pleasant learning atmosphere for students. Educators also develop learning media using the Powtoon platform. Using computer-based multimedia and video interactive, with the material "Composing Explanatory Text" which has been determined on the basis of easier student understanding of non-printed media in learning. Integrated thematic learning links Indonesian language subjects to provide real experiences for students and improve learning outcomes for students. In addition, it also helps teachers in evaluating the learning process that has been implemente

    AN ANALYSIS OF STUDENTSā€™ DICTION IN TRANSLATING QURAN INDONESIAN TRANSLATION BY DEPARTMENT OF RELIGIOUS AFFAIRS IN SURAH AL-INSYIQAAQ AT XII GRADE STUDENTS OF SMA DAARUL AMANAH

    Get PDF
    OOM SITI ROMLAH : AN ANALYSIS OF STUDENTSā€™ DICTION IN TRANSLATING QURAN INDONESIAN TRANSLATION BY DEPARTMENT OF RELIGIOUS AFFAIRS IN SURAH ALINSYIQAAQ AT XII GRADE STUDENTS OF SMA DAARUL AMANAH Translation is one of the technique for learning foreign language, it has special purpose of demonstrating the learnerā€™s knowledge of the foreign language, either as a form of control or to exercise studentsā€™ intelligence in order to develop their competence. The objective of this research is to know the result of studentsā€™ diction in translating Quran Indonesian translation into English in surah Al-Insyiqaaq verse 1-25, and to know the qualities of studentsā€™ diction in translating Quran Indonesian translation into English in surah Al-Insyiqaaq verse 1-25. This thesis used qualitative method, while the design of the research used content analysis and descriptive qualitative. The instrument of this research is the researcher herself. And the techniques of collecting data are study documentation, observation, and interview, while the techniques of collecting data used data triangulation to make the data of this research are valid. The result of this research that there are many differences between the studentsā€™ word choices and the standard of Quran English translation word choices that used in this study. There are 42 from 112 studentsā€™ word choices are same with the standard of Quran English translation word choices. And this study reveals that this study did not find any literary and vernacular level in studentsā€™ translation result. There are 112 studentsā€™ diction which consist of 14 studentsā€™ diction are informal level, 98 studentsā€™ diction are formal level, 0 studentsā€™ diction are literary level, and 0 studentsā€™ diction are vernacular level. Key words: Translation, Diction, Literary, Formal, Informal, Vernacula

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

    Get PDF
    Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah. Upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah dengan pemilihan dan pelaksanaan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS). Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa. (2) untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS). Penelitian ini dilakukan dalam bentuk metode kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Pasundan 6 Bandung tahun pelajaran 2015/2016 dengan pokok bahasan segiempat dan segitiga. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan skala sikap siswa. Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa. (2) sikap siswa positif terhadap model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS). Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran SSCS efektif diterapkan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII di SMP Pasundan 6 Bandung. Saran yang diberikan peneliti yaitu: (1) ketika pelaksanaan model pembelajaran SSCS perlu diperhatikan keaktifan siswa; dan (2) ketika akhir pembelajaran sebaiknya peneliti memeriksa tugas yang dikerjakan siswa secara berkelompok. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS)

    Penghasilan Hibridoma yang Merembeskan Antibodi Monoklon Terhadap Hormon Tiroksin (T4)

    Get PDF
    Pengimunan hormon T4 yang dikonjugatkan dengan molekul albumin serum manusia(ASM) telah dilakukan dengan menyuntik 100 pg/ml hormon tersebut ke atas mencit balb/c. Didapati selepas cabaran kelima, mencit tersebut telah menghasilkan antibodi terhadap hormon T4 dengan titer sebanyak 640. Sel limpa yang telah diimunkan dilakurkan dengan sel miloma NS-l. Untuk mendapat parameter kecekapan perlakuran yang optimum, maka beberapa kajian telah dilakukan. Kajian tersebut meliputi kesan jenama dan berat molekul Polietilina glikol (PEG), suhu semasa perlakuran dan kepekatan PEG telah dilakukan. Hasil yang diperolehi didapati parameter optima bagi proses perlakuran adalah menggunakan PEG jenama Merck yang mempunyai berat molekul 1000(0) dalton yang berkepekatan 50% dan suhu semasa perlakuran adalah 37Ā°C. Oengan menggunakan ketiga-tiga parameter tersebut, sebanyak lima kali perlakuran dilakukan dan didapati koloni hibridoma yang terhasil mencapai sehingga 95%. Oleh yang demikian, parameter yang optima ini digunakan untuk melakurkan sel miloma NS-1 dan limfosit B mencit yang telah diimunkan dengan T4-ASM . Didapati pada kepekatan 2.7 x 106 sel per telaga, hibridoma positif yang terhasil adalah, sebanyak 2.5%, 5.4% dan 1.03% untuk setiap kali perlakuran. Sementara pad a kepekatan sel 8.25 x 105, 5.5 x 105 dan 1.38 x 105 per telaga hibridoma yang terhasil tidak menghasilkan antibodi terhadap hormon T4
    • ā€¦
    corecore