32 research outputs found
Potensi Pemanfaatan Membran Untuk Regenerasi Refrigeran Dari Absorber Pada Sistem Pendingin Absorpsi Lithium Bromide-H2O
Abstrak. Sistem pendingin absorpsi mempunyai karakteristik yaitu untuk menghasilkan siklus pendinginan tidak menggunakan kompresor tetapi menggunakan energi panas. Pemanfaatan energi tingkat rendah atau panas untuk proses regenerasi pada generator tidak semua bisa dimanfaatkan bila temperatur kurang dari 85 °C. Oleh karena itu perlu dicari alternatif proses untuk memisahkan antara refrigeran dan absorban tanpa penggunaan panas yang tinggi. Salah satu teknik pemisahan yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi membran, dimana prinsip kerjanya adalah dengan memindahkan pelarut dari larutan encer menjadi larutan pekat (strong solution). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tekanan operasi sebesar 7 bar menunjukkan tingkat faktor rejeksi yang paling tinggi yaitu sebesar 0,96 tetapi massa fluks yang dihasilkan adalah paling rendah jika dibandingkan dengan tekanan operasi 7,2 bar dan 7,4 bar. Tekanan 7 bar dengan tingkat rejeksi 0.96 akan menghasilkan waktu pendinginan yang lama, selain itu tingkat faktor rejeksi akan berakibat besarnya beda tekanan uap antara ruang evaporator dan absorber yang akan mempengaruhi temperatur terendah yang dicapai. Utilization Potential Of Membrane For Regeneration Refrigerant From Absorber On Lithium Bromide Absorption-H2O Cooling System Abstract. The absorption refrigeration system has the characteristic is to produce cycle cooling not using compressor but using thermal energy. Utilization of low-level energy or heat to the regeneration process in the generator, not all can be used when the temperature is less than 85 ° C. So it is necessary to find an alternative process for separating between the refrigerant and absorbent to help or do not use high heat. One of the emerging separation technique today is the membrane technology. The working principle of membrane technology in the separation solution is to remove the solvent from weak solution to strong solution. The results showed that the operating pressure of 7 bar indicates the level of the highest rejection factor is equal to 0.96 but the resulting mass flux is low when compared to the operating pressure of 7.2 bar and 7.4 bar. Pressure of 7 bar with a rejection rate of 0.96 will result in a longer cooling time, otherwise it will result in rejection factor levels vapor pressure difference between the evaporator and the absorber chamber that will affect the lowest temperature attained
Pengaruh Flow Rate pada Sistem Pendinginan Panel Surya Monocrystalline 20 Wp
Indonesia merupakan negara astronomi yang memiliki 2 musin yaitu hujan dan panas sehingga sinar matahari terpancar sepanjang tahun. Pembangunan PLTS menjadi potensi EBT terbesar yaitu 3,295 GW. Panel surya bekerja optimal pada suhu 25°C sedangkan suhu di Indonesai sekitar <35°C maka dibutuhkan pendinginan untuk menjaga kestabilan suhu permuakan panel surya. berdasarkan 2 perlakuan yang telah diuji dengan 3 variasi flow yang berbeda didapatkan rata-rata daya keluaran panel surya tanpa pendinginan sebesar 5.56 Watt dan panel surya dengan pendinginan sebesar 5.55 Watt pada variasi flow 4 LPM. Hal ini terjadi karena adanya endapan pada permukaan panel surya dengan pendinginan serta laju aliran mempengaruhi daya serap panel surya terhadap iradiasi matahari
Analisa Aerodinamika Airfoil NACA 4412 Bentuk SemiInverse-Tapper Tipe HAWT (Horizontal Axis Wind Turbine)
Wind turbine blades are using to drive generator, in the blades there are airfoils that can produce lift force. One that affects the airfoil performance is angle of attack (AOA). This study was conducted to analyze the aerodynamics of the NACA 4412 semi inverse-tapper airfoil. The material is using PVC with an airfoil size (length 20 cm, a base chord 13.26 cm and a tip chord 12 cm) at wind speed 3 m/s, 5 m/s, 7 m/s, 9 m/s and 12 m/s. The test was performed by experimental method by using wind tunnel and simulation with solidwork application, the results of two methods are compared for analysis. The results of research show that more fast the wind speed that strikes the airfoil, more greater the value of lift force and drag force, this is directly proportional to the value of lift coefficient and drag coefficient, the best angle of attack for airfoil type NACA 4412 semi inverse-tapper form angular position angle of attack 5 ° at wind speed 3 m/s. Keywords : angel of attack, HAWT, NACA 4412, semi inverse-tappe
POTENTIALS STUDY ON WIND ENERGY IN PAYANGAN BEACH, JEMBER BY DRONE SURVEYOR DATA OBSERVATION
In an effort to develop and improve the energy mix, diversification of one of the new renewable energies that needs to be studied is wind energy. Wind energy is a renewable energy whose availability is of all time. Wind energy is also a renewable energy that does not produce pollution in its development. In Jember district, wind energy has the potential to be studied and developed especially in the southern coastal areas, one of them is on Payangan beach. This study aims to find out how much the potential of wind energy that can be converted into electrical energy on the Payangan coast. Observation of wind speed data using a drone surveyor enables researchers to reach a monitoring point that is impossible to reach by conventional anemometers. The wind speed varies between 3 to 52 m/s with a dominant wind speed of 25.2 m/s which has a wind power potential of 9644 Watt/m 2 and the power absorbed by the generating system is 1402 Watt/ m 2 area of the windmill
Kajian Eksergi pada Mesin Pendingin Adsorpsi Menggunakan Pasangan Silikagel-Metanol
Sistem pendingin adsorpsi merupakan salah satu dari sistem pendingin yang ramah lingkungan, dimana dalam ope-rasinya sistem ini dapat dibangkitkan menggunakan sumber energi terbarukan seperti biomassa ataupun sinar surya. Sistem pendingin adsorpsi yang digunakan dalam percobaan ini menggunakan pasangan silika gel-metanol sebagai absorben dan refrigeran. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kinerja mesin pendingin adsorpsi intermit- ten pasangan silikagel-metanol dan melakukan analisis eksergi pada mesin pendingin adsorpsi intermitten pasangan silikagelmetanol. Metode penelitian diawali dengan pengujian terhadap kebocoran pada semua komponen di da- lam sistem pendingin adsorpsi dan dilanjutkan dengan pengujian sistem pendingin adsorpsi menggunakan pasangan silikagelmetanol. Suhu tiap komponen yaitu generator, kondensor, evaporator dan pipapipa masukan dan keluaran diukur dengan menggunakan termokopel tipe CC yang dihubungan dengan alat perekam suhu. Sedangkan untuk analisis eksergi diawali dengan perancangan model pada masingmasing komponen dalam sistem pendingin adsorpsi intermitten. Hasil percobaan menunjukkan nilai kehilangan eksergi yang diperoleh untuk tiap proses dalam sistem pendingin adsorpsi. Nilai kerugian eksergi menggambarkan ketidak efektifan proses transfer energi dalam sistem pendinginan adsorpsi. Rincian hasil yang dicapai dari perhitungan dengan analisis eksergi memberikan data pada generator desorpsi kehilangan eksergi (exergy destroy) sebesar 35.33 Watt (90.57 %). Kondensor memberikan nilai sebesar 0.20 Watt (0.51 %). Evaporator memberikan nilai sebesar 0.07 Watt (0.18 %) dan pada generator adsorpsi memberikan nilai sebesar 3.51 %
KAJIAN ENERGI MESIN PEMBEKU LEMPENG SENTUH DENGAN PENURUNAN SUHU MEDIA BERTAHAP
Pembekuan yang dilakukan pada saat ini merupakan pembekuan yang menggunakan suhu tetap mulai dari awal proses pembekuan bahan pangan sampai dalam kondisi beku. Penggunaan energi pada pembekuan konvensional yang menggunakan suhu tetap, memiliki konsumsi energi yang kurang efisien karena pada setiap fase penurunan suhu bahan memerlukan energi yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan mesin pembeku lempeng sentuh dengan sistem penurunan suhu media secara bertahap namun hanya menggunakan satu buah evaporator tanpa conveyor untuk menciptakan penurunan suhu media secara bertahap. Berdasarkan pengujian, nilai COP mesin pembeku evaporator tunggal menghasilkan nilai sebesar 4,13 sampai 4,39. Sedangkan kinerja mesin pembeku menurut nilai laju pembekuannya tergolong dalam pembekuan cepat yaitu sebesar 0,98 sampai 1,43 cm/jam. Perlakuan dengan suhu media bertahap berada pada kondisi paling efisien dalam penggunaan energinya daripada tanpa penurunan suhu bertahap. Pembekuan dengan metode bertahap mampu memberikan nilai penghematan energi listrik sebesar 19,22 sampai 24,41 % dibandingkan pembekuan konvensional biasa. Perlakuan suhu media bertahap terbaik terjadi pada perlakuan pertama yaitu pada suhu media -5 °C, -15 °C dan -20 °C dengan nilai COP sebesar 4,35, laju pembekuan 1,43 cm/jam dan konsumsi energi listrik sebesar 0,6233 kWh. Secara ratarata, kinerja dan penggunaan energi listriknya mampu lebih baik dan lebih hemat energi daripada mesin pembeku multi evaporator Chusni. Rata-rata COP sebesar 4,30 dan laju pembekuannya sebesar 1,10 cm/jam dan mampu lebih menghemat penggunaan energi listrik sebesar 68,05 % daripada mesin pembeku multi evaporator Chusni
Studi Penggunaan Plat Elektroda Netral Stainless Steel 316 dan Aluminium Terhadap Performa Generator HHO Dry Cell
Abstrak. Generator HHO merupakan alat yang menggunakan prinsip elektrolisis air untuk memisahkan unsur-unsur kandungan air murni (H2O) menjadi Gas HHO, dalam upaya peningkatan performanya tentu dibutuhkan bahan konduktor yang memiliki sifat kelistrikan baik. Penambahan plat elektroda netral ialah bertujuan untuk meningkatkan performa elektroliser dan mengatasi berbagai macam permasalahan yang terjadi pada saat proses elektrolisis air bekerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa plat elektroda netral aluminium mampu meningkatkan nilai performanya sedangkan untuk plat SS 316 mampu meminamalisir persentase losses energy. Larutan AMDK murni terbukti mampu meningkatkan produktivitas gas dibandingkan dengan larutan aquades murni, tetapi kelemahan dari larutan AMDK yaitu mudahnya terbentuk gel-gel, sehingga menghambat pergerakan elektron dan laju aliran produksi. Karateristik sifat bahan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Generator HHO karena tidak semua jenis plat elektroda netral mampu meningkatkan performanya. Sifat-sifat kelistrikkan bahan yang sangat berpengaruh ialah sifat keelektronegatifan atau potesial elektroda dan koefisien nilai muai dari suatu bahan konduktor. Usage Study Neutral Electrode Plate Stainless Steel 316 and Aluminium of Performance Generator HHO Dry Cell TypeAbstract. Generator is a tool that use principle of water electrolysis to separated the element of pure water conscience (H2O) be HHO gas, in effort to increase the perform of HHO Generator is needed a conductor ingredients which has a good electricity character the direction of addition neutral electrode plate is to increase the electrolyzer perform and to overcome every problem that happen when the water electrolisys process is going. This research shows that neutral electrode aluminium plate can increase the performance value and the SS 316 plate can minimize the percentage of losses energy. The pure AMDK solution proofs that can increase the gas productivity than the pure aquadest solution, but the weakness of AMDK solution can to form gel easily, which cause the electrons movement and the flowrate production are blocked. The characteristic of water usage is influence to HHO Generator work maximum value, because for every type of netral electrode plate can’t increase the performance of generator. The electricity characteristic of material that every influence is the electronegatifity character or electrode potential and the expansion coefficient from the conductor materials
Characteristic of Fuzzy, ANN, and ANFIS for Brushless DC Motor Controller: An Evaluation by Dynamic Test
Brushless DC (BLDC) motors are the most popular motors used by the industry because they are easy to control. BLDC motors are generally controlled by artificial controls such as Fuzzy Logic Controller (FLC), Artificial Neural Network (ANN), and Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS). However, the performance of the BLDC control system in previous studies was compared separately with their respective parameters, making it difficult to evaluate comprehensively. Therefore, in order to investigate the characteristic performance of Fuzzy, ANN, and ANFIS, this article provides a comparison of these artificial controls. Two scenarios of the dynamic tests are conducted to investigate control performance under constant torque-various speed and constant speed-various torque. By dynamic testing, characteristics of Fuzzy, ANN, and ANFIS can be observed as real applications. The testing parameters are: Settling Time, Overshoot and Overdamp (in the graph and average value), and then statistic performance are: Integral Square Error (ISE), Integral Absolute Error (IAE), Integral Time Absolute Error (ITAE), and Mean Absolute Error (MAE). The test result in scenario 1 showed that the ANN has a better performance compared to other controllers with the MAE, IAE, ITAE, and ISE value of 31.3003; 105.6280; 208.0630; and 5,7289 e4, respectively. However, in scenario 2, ANN only has a better performance compared to other controllers on just a few parameters. In scenario 2, ANN is indeed able to maintain speed but it has a more ripple value than ANFIS. Even so, the ripple that occurs in ANN does not have too much value compared to the setpoint. Therefore, the MAE value of the ANN is smaller than the ANFIS (18.8937 of ANN and 28.4685 of ANFIS)
APLIKASI SISTEM KONTROL PI PADA MESIN PENDINGIN TIPE AIR BLAST SEBAGAI KONTROL EKSPANSI OTOMATIS (APPLICATION PICONTROL SYSTEM ON REFRIGERATOR PLATE TOUCH TYPE FOR AUTOMATIC EXPANSION VALVE CONTROL)
Salah satu cara untuk melakukan penghematan energi dalam proses pembekuan, adalah dengan cara melakukan proses pembekuan secara bertahap menggunakan mesin pendingin tipe lempeng sentuh dengan melakukan pengontrolan temperatur secara otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses perancangan dan pembuatan kontrol katup ekspansi otomatis dengan menggunakan sistem kontrol PI, yang selanjutnya akan diaplikasikan pada mesin pendingin lempeng sentuh untuk melakukan proses pengontrolan temperatur pembekuan. Sensor temperatur LM35 digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan pembacaan temperatur pada ruang evaporator, yang mana dari hasil pembacaan sensor tersebut digunakan sebagai sinyal masukan untuk sistem kontrol PI. Berdasarkan hasil pengujian sensor LM35 mempunya sensitivitas pembacaan yang hampir sesuai dengan data sheet yaitu sebesar 0,009335 V/oC. Unjuk kerja sistem kontrol PI pada penelitian ini didapatkan respon yang baik pada nilai Kp = 20 dan Ki = 10, dimana dengan nilai berikut untuk mencapai temperatur set point waktu yang dibutuhkan selama 251 detik dengan nilai maximum overshoot lebih rendah yaitu -2,4oC. Hasil pendingan yang didapatkan pada penelitian ini dengan menggunakan sistem kontrol katup ekspansi otomatis didapat proses pendinginan yang lebih cepat dan energi yang dibutuhkan jauh lebih hemat yaitu sebesar 0,265 kWh
Studi Ketebalan Elektroda Pada Produksi Gas HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) Oleh Generator Hho Tipe Basah Dengan Katalis NaHCO3 (Natrium Bikarbonat)
Abstrak. Salah satu energi alternatif yang efektif dikembangkan sekarang ini untuk mengganti bahan bakar minyak yaitu hidrogen. Untuk mendapatkan gas hidrogen dapat dilakukan melalui proses elektrolisis air dengan memecahkan senyawa H2O menjadi gas HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) dengan bantuan listrik arus searah (Direct Current) melalui media elektroda berupa plat stainless steel 304. Pada penelitian ini, akan diteliti hasil produksi gas HHO oleh generator HHO tipe basah dengan metode elektrolisa H2O menggunakan variasi ketebalan elektroda jenis stainless steel 304 yaitu 0,8 mm, 1 mm dan 1,2 mm dengan katalis NaHCO3 (Natrium Bikarbonat) pada larutan elektrolitnya. Karakteristik yang diketahui meliputi konsumsi daya listrik yang digunakan oleh generator, volume gas yg dihasilkan, laju produksi gas HHO yang dihasilkan dan efisiensi generator. Hasil penelitian dan pengujian generator HHO tipe basah ini didapatkan generator terbaik pada ketebalan elektroda 1 mm diperoleh data hasil pengujian dengan daya HHO yang digunakan sebesar 59,11 Watt, laju produksi gas HHO yang dihasilkan sebanyak 0,00054 kg/s dan efisiensi generator HHO sebesar 9,42 %. Study On The Electrode Thickness In HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) Gas Production By Wet Type HHO Generator With Catalyst NaHCO3 (Natrium Bikarbonat)Abstract. One of the alternative energy that effective and currently being developed to replace fossil fuels is hydrogen. To obtain the hydrogen gas can be done through the process of electrolysis of water by breaking the compound H2O into HHO (Hydrogen Hydrogen Oxygen) gas by using an electric direct current through the medium of 304 stainless steel plate as an electrode. This research will be developing and observing HHO gas production process using HHO generator wet type (wet cell) through electrolysis H2O with thickness variation of electrode that used 0.8 mm, 1 mm and 1.2 mm of electrode 304 stainless steel plate with NaHCO3 (Nathrium Bicarbonat) catalyst in the electrolyte solution. Characteristics that will be observed including the consumption of electrical power used by the generators, produced gas volume, HHO gas production rate and generator efficiency. Results of research and HHO generator wet type (wet cell) testing have obtained the best generator at a thickness of 1 mm electrode, testing data obtained with the use of HHO power of 59.11 watts, the rate of production of HHO gas is 0.00054 kg/s and HHO generator efficiency by 9.42%