12 research outputs found

    Uji fitopreventif katarak pada pemberian infus daun kitolod (Laurentia longiflora) terhadap histopatologi lensa mata tikus yang diinduksi methyl nitroso urea

    Get PDF
    Tanaman kitolod (Laurentia longiflora) merupakan tanaman yang banyak tumbuh liar dan dapat dengan mudah dijumpai. Masyarakat banyak memanfaatkan daun kitolod secara empiris sebagai pencegahan (fitopreventif) pada sakit mata khususnya katarak. Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh dan berkabut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji fitopreventif dengan pemberian infus daun kitolod (Laurentia longiflora) dapat mencegah terjadinya katarak pada mata tikus. Hewan coba yang digunakan adalah tikus jenis Wistar sebanyak 24 ekor. Hewan coba dikelompokkan menjadi 4 kelompok: kelompok kontrol sehat, kelompok kontrol sehat dengan infus daun kitolod 20%, kelompok kontrol katarak dan kelompok perlakuan fitopreventif dengan infus daun kitolod 20%. Kelompok kontrol sehat hanya diberi tetes air mata buatan dan kelompok sehat kitolod 20% hanya diberi infus daun kitolod 20% tanpa diinduksi Methyl Nitroso Urea (MNU), sedangkan 2 kelompok lainnya merupakan kelompok yang diinduksi MNU. Hewan coba diinduksi MNU sebagai penginduksi katarak dengan dosis 100mg/kgBB secara intraperitonial (i.p.). Katarak terjadi setelah 14 hari. Pada kelompok perlakuan fitopreventif tikus sebelum diinduksi MNU diteteskan dengan infus daun kitolod 20% selama 7 hari. Hewan coba diberi perlakuan sesuai perlakuan masing-masing kelompok selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infus daun Kitolod 20% dapat mencegah pembentukan katarak sampai 98,43%. Hal itu dilihat dari penurunan luas area mata yang mengalami kekeruhan pada lensa mata tikus

    Uji fitopreventif katarak pada pemberian infus daun kitolod (Laurentia longiflora) terhadap histopatologi lensa mata tikus yang diinduksi methyl nitroso urea

    No full text
    Tanaman kitolod (Laurentia longiflora) merupakan tanaman yang banyak tumbuh liar dan dapat dengan mudah dijumpai. Masyarakat banyak memanfaatkan daun kitolod secara empiris sebagai pencegahan (fitopreventif) pada sakit mata khususnya katarak. Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh dan berkabut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji fitopreventif dengan pemberian infus daun kitolod (Laurentia longiflora) dapat mencegah terjadinya katarak pada mata tikus. Hewan coba yang digunakan adalah tikus jenis Wistar sebanyak 24 ekor. Hewan coba dikelompokkan menjadi 4 kelompok: kelompok kontrol sehat, kelompok kontrol sehat dengan infus daun kitolod 20%, kelompok kontrol katarak dan kelompok perlakuan fitopreventif dengan infus daun kitolod 20%. Kelompok kontrol sehat hanya diberi tetes air mata buatan dan kelompok sehat kitolod 20% hanya diberi infus daun kitolod 20% tanpa diinduksi Methyl Nitroso Urea (MNU), sedangkan 2 kelompok lainnya merupakan kelompok yang diinduksi MNU. Hewan coba diinduksi MNU sebagai penginduksi katarak dengan dosis 100mg/kgBB secara intraperitonial (i.p.). Katarak terjadi setelah 14 hari. Pada kelompok perlakuan fitopreventif tikus sebelum diinduksi MNU diteteskan dengan infus daun kitolod 20% selama 7 hari. Hewan coba diberi perlakuan sesuai perlakuan masing-masing kelompok selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infus daun Kitolod 20% dapat mencegah pembentukan katarak sampai 98,43%. Hal itu dilihat dari penurunan luas area mata yang mengalami kekeruhan pada lensa mata tikus
    corecore