571 research outputs found
PRODUKTIVITAS PERIKANAN PURSE SEINE BERDASARKAN MUSIM PENANGKAPAN DI PULAU AMBON
Background: The difference between ship dimensions (size, GT and PK of the ship) and the size of fishing devices, as well as the number of days of purse saine operation due to the effect of the season in Ambon Island is suspected as the significant problems which are affecting the productivity of fishing devices, besides that the season is also affecting the fishermen’s income because of the difference in the selling prices between the seasons of East and West. This research aims to know the productivity of the business of Purse Sein in Ambon Island.
Method: The method of analysis used is the productivity of fishing vessels according to the regulation of the Minister of Maritime and Fisheries number 86, 2016.
Result: The result of the research, it is concluded that the productivity of fishing purse seine in Ambon Island showed that the highest productivity/trip of fishing in the fish season amounted to 638 kg/trip and the season less fish amounted to 288.6 kg/trip, while the productivity/number of crew in the fish season is 36.1 kg/crew and the season less fish is 16.6 kg/crew.
Conclusion: Productivity of fishing purse seine in Ambon Island is not determined entirely by the use of adequate facilities and infrastructure; it means that the rationalization of the use of facilities and infrastructure should be proportional to the increase in production, because not always the use of facilities and infrastructures in high quantities can produce high production
PERBANDINGAN METODE STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN MSB (MOST SIGNIFICANT BIT) UNTUK MENYEMBUNYIKAN INFORMASI RAHASIA KEDALAM CITRA DIGITAL
Steganografi merupakan salah satu teknik penyembunyian informasi yang sangat banyak dimanfaatkan untuk keamanan data. Steganografi mampu menyembunyikan informasi rahasia dalam media digital seperti citra/gambar. Tujuan dari penelitian yang adalah merancang aplikasi komputer untuk membandingkan tingkat Robustness pada metode MSB dan LSB untuk menyembunyikan informasi rahasia kedalam citra digital. Dari hasil pengujian terlihat bit dari raster gambar yang dilakukan menggunakan metode MSB mengalami perubahan bit sebanyak 112 bit sedangkan LSB mengalami perubahan sebanyak 109 sehingga hasil perubahan bit dari raster gambar original relatife tidak jauh berbeda antara kedua metode. Dengan demikian disimpulkan bahwa metode MSB menghasilkan gambar yang relative sangat signifikan perubahan warna asli gambar, sedangkan metode LSB menghasilkan gambar yang secara kasat mata tidak mengalami perubahan warna gambar
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHADIRAN ANAK BALITA DALAM PENIMBANGAN POSYANDU DI DESA CEPER KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH
MOHAMAD ROSIHAN. J310090214
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEHADIRAN ANAK BALITA DALAM PENIMBANGAN POSYANDU
DI DESA CEPER KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN
PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang : Pemantauan berat badan balita akan berhasil dengan baik apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat yang ditandai dengan tingkat kehadiran ibu-ibu di posyandu. Bentuk partisipasi masyarakat yang membawa balita datang ke posyandu Di Kabupaten Klaten pada tahun 2009 cakupan partisipasi masyarakat ke penimbangan sebesar 79,47%, di Kecamatan Ceper
67,2%, sedangkan cakupan penimbangan terendah terdapat di Desa Ceper sebesar 31,2 %, sehingga masih di bawah standar pelayanan minimal. Tujuan : mengetahui hubungan antara umur balita, pendidikan ibu, jumlah anak dan pengetahuan ibu dengan kehadiran anak balita di posyandu di Desa Ceper,
Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan rancangan
cross sectional. Jumlah responden sebanyak 80 orang. Data karakteristik responden, umur balita, pendidikan ibu, jumlah anak dan pengetahuan ibu serta kehadiran anak balita di posyandu diperoleh dengan kuesioner. Uji statistik untuk
mengetahui hubungan di antara variabel menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil : Hasil uji statistik hubungan antara umur balita dengan kehadiran anak balita di posyandu nilai p = 0,721, hubungan pendidikan ibu dengan kehadiran
anak balita di posyandu nilai p = 0,818, hubungan jumlah anak dengan kehadiran anak balita di posyandu nilai p= 0,980 dan pengetahuan ibu dengan kehadiran anak balita di posyandu nilai p= 0,106 Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur anak balita, pendidikan ibu, jumlah anak, pengetahuan ibu dengan kehadiran anak balita di
posyandu
BIOSINTESIS MENTHOL PADA BERBAGAI PERIODE PENCAHAYAAN TANAMAN MENTHA (Mentha piperita L.)
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji mekanisme sintesis mentholpada berbagai periode pencahayaan tanaman M. piperita L. Penelitiandilakukan di Instalasi Penelitian Balai Penelitian Tanaman Obat danAromatik, Lembang, Jawa Barat, dari bulan Januari 2000 hingga Juli 2000.Penelitian dilakukan tiga tahap. Tahap pertama membuat variasilingkungan cahaya, tahap kedua penyulingan dan analisis komponenminyak dengan kromatografi gas spektrometer massa dan tahap ketigamerunut lintasan biosintesis menthol. Penelitian menggunakan rancanganacak kelompok 5 perlakuan, yaitu L 0 (panjang hari normal sebagaikontrol), L 1 (pemutusan periode gelap 1 jam, pukul 21.00-22.00 mulaiumur 30 hari), L 2Â (pemutusan periode gelap 1 jam, pukul 21.00-22.00mulai umur 60 hari), L 3 (penambahan cahaya 4 jam, pukul 18.00-22.00mulai umur 30 hari), dan L 4 (penambahan cahaya 4 jam, pukul 18.00-22.00 mulai umur 60 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwaperubahan lingkungan mempengaruhi mekanisme sintesis menthol didalam tanaman Mentha piperita L. Perubahan lingkungan mengubahlintasan menthol yang selanjutnya mengubah komponen minyak dan mutumenthol. Tingginya kadar menthol dan rendahnya menthofuran padapenambahan cahaya 4 jam terjadi melalui penghambatan pembentukansenyawa menthofuran dengan mereduksi pulegon menjadi menthol,sehingga menthol meningkat, sedangkan pada perlakuan kontrol terjadioksidasi pulegon ke menthofuran sehingga menthol rendah. Penambahancahaya 4 jam mulai umur 30 hari setelah tanam menghasilkan minyakdengan kadar menthol paling tinggi yaitu 54,89% dan menthofuran palingrendah yaitu 7,83%.Kata kunci :Â Mentha, Mentha piperita L., periode pencahayaan, hasil,komposisi minyak, Jawa BaratABSTRACTThe effect of photoperiod on menthol sysnthesis ofMentha piperita L.Research on the effect of photoperiod on menthol synthesis ofMentha piperita L, was carried out at the Experimental Garden of InstituteReseach for Medicinal and Aromatic Crops, Lembang, West Java, fromJanuary until July, 2000. The objective is to study the machanism ofmenthol synthesis in relation with the manipulation of light periode, threesteps were taken: The first step was manipulation of environment using TLlamps (two experiments), the second step was distillation and analisis ofpeppermint oil from their products with gas chromatography and massspectrometry, and the third step was tracing the pathway on mentholbiosynthesis. At the first experiment, 5 treatments were given i.e. (1)control or normal light period, (2) four hours light supplement at the age of30 days and 60 days after planting, and (3) one hour interruption of darkperiod at the age of 30 days and 60 days. The result showed that the effectof light period manipulation can change the pathway of mentholbiosynthesis and oil component and finally the quality of menthol. Fourhours light supplement at the age of 30 days after planting could enhancethe menthol content and reduce menthofuran by blocking the reaction frompulegone to menthofuran, so the pulegone was reduced into menthon andmenthol. Four hours light supplement at 30 days after planting showed thehighest menthol content (54.89%) and the lowest menthofuran (7.83%).Control treatment (normal light period) showed the lowest mentholcontent, due to no reduction of pulegone into menthon, but pulegone wasoxidized into menthofuran. Without additional light the menthol contentdecreased and the menthofuran content increased.Key words : Mentha, Mentha piperita L., oil composition, photoperiod,yield, West Jav
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TUTORIAL INTERAKTIF DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Sintang)
This research aimed to know the correlation between the of tutorial interactive learning instructional media and learning motivation toward learning results, Indonesian history subject, of senior high students at SMK Negeri 1 Sintang. As the result, it showed that instructional media and learning motivation positively influenced students learning result. These results indicate that the use of interactive tutorial learning media can be used to improve student learning outcomes.
Keywords: instructional media, learning motivation, learning result
Pemilihan Cerita Anak sebagai Bahan Ajar Membaca di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan cerita anak yang layak sebagai bahan ajar membaca di MTs. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis cerita anak yang layak sebagai bahan ajar membaca di MTs berdasarkan kriteria-kriteria itu
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah cerita anak yang ada di Buku Sekolah Elektronik, buku bacaan, dan internet. Objek penelitiannya adalah isi cerita. Ada dua puluh cerita anak yang yang dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan mencatat. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian, dan penyimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada tiga kriteria yang digunakan dalam pemilihan cerita anak yang layak sebagai bahan ajar membaca di MTs. Kriteria-kriteria itu adalah kriteria nilai/moral, motivasi, dan kesesuaian jenis sekolah. (2) Berdasarkan kriteria nilai/moral, satu cerita berkategori sangat baik, lima cerita berkategori baik, lima cerita berkategori kurang baik, dan sembilan cerita berkategori tidak baik. (3) Berdasarkan kriteria motivasi, tujuh cerita berkategori sangat baik, tujuh cerita berkategori baik, dua cerita berkategori kurang baik, dan empat cerita berkategori tidak baik. (4) Berdasarkan kriteria kesesuaian jenis sekolah, enam cerita berkategori sangat baik, sepuluh cerita berkategori baik, satu cerita berkategori kurang baik, dan tiga cerita berkategori tidak baik. (5) Dari dua puluh cerita yang dianalisis, sebelas cerita dinyatakan layak dan sembilan cerita dinyatakan tidak layak dijadikan bahan ajar membaca di MTs. Dengan kata lain, 55% dinyatakan layak dan 45% dinyatakan tidak layak dijadikan bahan ajar membaca di MTs
KERAHIMAN SEBAGAI INTISARI INJIL DALAM TEOLOGI WALTER KASPER DAN PAUS FRANSISKUS
This research aims to make an observation on theology of mercy. Two important theologians who take seriously mercy as the essence of the Gospel are Cardinal Walter Kasper and Pope Francis. Mercy as the essence of the Gospel is the hypothesis of this thesis. To prove that hypothesis, the writer had two foundational questions: what are similarity and difference of both thinkers. To answer those questions, the writer proposes several other questions: what is the background of their thought, what are their theological and pastoral views on the theology of mercy. This study based on a textual research with two methods, text analysis and comparative method. First, with text analysis method, the writer will read, observe, and analyze the works of Walter Kasper and Pope Francis about theology of mercy. Second, with comparative method, the writer will try to make parallelism of both thoughts to come to a synthesis about mercy as the essence of the Gospel. From that synthesis, the writer will make theological reflection and relevance for the present Church, especially in Indonesia and particularly the Archdiocese of Jakarta
IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI EVAKUASI BENCANA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS
Penyandang disabilitas merupakan orang yang memiliki keterbatasan fisik maupun sosial ekonomi sehingga sangat rentan ketika terjadi bencana, untuk itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi lokasi dan akses jalan ke tim evakuasi agar proses evakuasi bisa dilakukan dengan cepat. Salah satu algoritma yang dapat menunjukan jalur terpendek adalah algoritma dijkstra. Cara kerja algoritma dijkstra memakai strategi greedy, dimana pada setiap langkah dipilih sisi dengan bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan simpul lain yang belum terpilih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan algoritma dijkstra untuk penentuan jalur terpendek pada aplikasi evakuasi bencana dan sistem perhitungan dijkstra berbasis web. Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman java dan PHP dengan prototype sebagai metode pengembangan sistemnya. Aplikasi dibuat dengan memanfaatkan teknologi GPS untuk menunjukan lokasi user. Dari hasil perbandingan antara aplikasi evakuasi bencana dan sistem berbasis web bahwa keduanya menunjukan rute terpendek yang sama hanya saja bobot jarak yang di tampilkan berbeda. Hal ini di karenakan pada sistem berbasis web hanya menggunakan koordinat yang tersedia di database, sedangkan pada aplikasi evakuasi bencana koordinatnya diambil langsung dari maps server. Dengan demikian penerapan algoritma dijkstra pada sistem akan memiliki jalur yang tepat dan akurat jika koordinat yang ditentukan semakin banyak
SISTEM INFORMASI GEOFISIKA DI STASIUN GEOFISIKA KELAS III TENATE BERBASIS WEB
BMKG atau sering disebut dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan, Merupakan sebuah instansi yang menangani tentang masalah gempabumi dan tsunami,penyebaran petir, dan tanda waktu (Hilal) dan lainlain yang dapat digunakan untuk tujuan penelitian. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah membuat sistem informasi geofisika di stasiun geofisika kelas III ternate berbasis web. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode waterfall yang meliputi komunikasi perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan deployment. Dengan menggunakan Microsoft visio untuk pemodelan aplikasi. Sedangkan bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP dengan menggunakan database MySQL. Hasil yang dicapai berupa suatu aplikasi untuk website yang dapat memperoleh informasi tentang geofiisika. Misalnya informasi-informasi gempa bumi dan tsunami yang terbaru dari BMKG. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi geofisika berbasis web yang bisa digunakan masyarakat untuk mendapatkan informasi dari BMKG. Pengujian yang dilakukan deengan menggunakan metode blackbox dan hasil pengujian menunjukan bahwa aplikasi sudah sesuai dengan perancangan
- …