206 research outputs found
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLASTISIN PADA KELOMPOK A DI PAUD PLUS AL FATTAH JARAK KULON KABUPATEN JOMBANG
Kemampuan kreativitas merupakan kemampuan berpikir untuk menghasilkan sesuatu baik berupa gagasan atau cara baru untuk menghasilkan pemecahan masalah atau karya nyata yang unik. Dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009 kemampuan kreativitas anak dalam kelompok A harus bisa berkreasi sesuai dengan idenya sendiri. Hasil observasi yang diperoleh dari masalah kemampuan kreativitas anak didik kelompok A PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Kabupaten Jombang menunjukan bahwa masih belum sesuai harapan, dari 20 anak hanya 5 anak yang kreatif. Hal ini terlihat dari cara anak mengerjakan tugas hanya dengan mencontoh, tidak berani/ tidak mau mencoba atau menambah asesoris pada bentuk yang ada. Berdasarkan masalah tersebut untuk mengoptimalkan kemampuan kreativitas anak dilakukan kegiatan melalui bermain plastisin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan bermain plastisin dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok A di PAUD Plus Al Fattah Jarak Kulon Kabupaten Jombang? Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulangmenggunakan dua siklus, yang terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah anak kelompok A PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang berjumlah 20 anak yang terdiri atas 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil analisis siklus I menunjukan bahwa kemampuan kreativitas anak sebesar 50%. Hasil ini belum sesuai dengan kriteria tingkat pencapaian anak sebesar 80%, maka penelitian ini berlanjut pada siklus II. Hasil penelitian pada siklus II menunjukan bahwa kemampuan kreativitas anak meningkat menjadi 85%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui bermain plastisin dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok A di PAUD Plus Al Fattah Jarak Kulon Kabupaten Jombang.Kata kunci: kreativitas anak, bermain plastisin.ABSTRACTThe ability to think creativity is the ability to produce something in the form of ideas or new ways toproduce a real work of solving problems or unique. In the Permendiknas No. 58 In 2009 the ability creativitychildren in group A had to be creative in accordance with his. Observations obtained from students' creativityability problem at PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Jombang shows that still does not meet expectations, only5 of the 20 children creative child. This is evident from the way children do chores just to imitate, not bold/ notwilling to try or add accessories to the existing form. Based on these problems to optimize the ability ofchildren's creativity through playing activities conducted clay. Expectations from this study was to determinewhether the activities of clay game can improve a child's creativity at PAUD Plus Al Fattah Jarak KulonJombang?This study uses action research that is designed in the form of repeated cycles using two cycles, whichconsists of four stages, namely planning, action, observation and reflection. The subjects of this study werechildren at PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Jogoroto Jombang totaled 20 children comprising 10 boys and10 girls. Methods of data collection using observation and documentation, while the analysis of the data used isdescriptive statistics.The results of the first cycle analysis showed that the ability of a child's creativity by 50%. These results are not in accordance with the criteria for the achievement levels in children by 80%, then this researchcontinues on the second cycle. The results of the study on the second cycle showed that the ability of the creativity of children increased to 85%. Based on these studies it can be concluded that by clay game can improve a child's creativity at PAUD Plus Al Fattah Jarak Kulon Jombang.Keywords: Children Creativity, clay gam
PENGARUH KETERAMPILAN BERTANYA GURU TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-HIDAYAH
Penelitian pada anak kelompok B di TK Al-Hidayah Pakis Tirtosari Surabaya dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis anak kelompok B hal tersebut tampak ketika anak tidak mampu menjawab pertanyaan kognitif tingkat tinggi atau pertanyaan terbuka, ini disebabkan karena kurangnya penguasaan keterampilan guru dalam bertanya. Keterampilan bertanya penting dikuasai oleh guru karena dapat merangsang anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan, merangsang anak untuk menemukan pengetahuannya sendiri, serta melatih kemampuan berpikir kritis anak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keterampilan bertanya guru terhadap kemampuan berpikir kritis anak.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis pre-experimental designs dengan menggunakan tipe one group pretest-posttest design. Subyek penelitian berjumlah 22 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dengan alat penilaian berupa lembar observasi. Analisis data menggunakan statistik non parametris dengan rumus Sign Test dimana jika taraf kesalahan > p tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan berpikir kritis anak pada saat sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan penerapan keterampilan bertanya guru diperoleh hasil perhitungan dalam tabel binomial dengan N = 10 (N berkurang bila tidak terjadi perbedaan tidak ada (+) atau (-) dan p = 2 (tanda yang kecil) diperoleh p tabel = 0,055. Bila taraf kesalahan sebesar 5% (0,05), maka harga 0,055 ternyata lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa keterampilan bertanya guru berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis pada anak kelompok B di TK Al-Hidayah Pakis Tirtosari Surabaya.Kata Kunci : keterampilan bertanya, berpikir kritisAbstractThe research on children in kindergarten group Al-Hidayah Pakis Tirtosari Surabaya motivated by the lack of critical thinking skills of children in group B that appear when the child is not able to answer the question of high-level cognitive or open-ended questions, is due to a lack of mastery of the skills of teachers in asking.Critical questioning skills mastered by the teacher because it can stimulate children to be actively involved in the activities , stimulate the child to find his own knowledge , and to train the child's ability to think critically. The purpose of this study was to determine whether or not the influence of teachers' questioning skills to the children's critical thinking skills. This study uses a quantitative approach to the type of pre-experimental designs using a type of one-group pretest-posttest design. The research subjects are 22 children. Methods of data collection using observation with a judgment in form of sheets observation. Data analysis using statistical non parametric with Sign Test formula where if the standard error is greater than the p table then Ho is rejected and Ha accepted.Based on the analysis of data on children's critical thinking skills at the time before treatment and after treatment application of acquired skills teacher asked calculation results in a table binomial with N = 10 (N is reduced if there is not any difference (+) or (-) and p = 2 (small sign) obtained p = 0.055 table. When the error level of 5% (0.05), then the price of 0.055 was greater than 0.05. thus Ho is rejected and Ha accepted. Conclusions research shows that teacher questioning skills influence positively to critical thinking skills in children in the kindergarten group Al-Hidayah Pakis Tirtosari Surabaya.Keywords : questioning skill, critical thinkin
Strategy and Evaluation of The Implementation of Moral Values at Islamic Universities
Penerapan nilai-nilai Islam pada Perguruan Tinggi Islam merupakan hal yang diterapkan dalam tiap aspek kehidupan kampus dan oleh seluruh civitas academia kampus. Nilai-nilai Islam adalah hasil eloborasi antara aturan yang berlaku dengan aspek ibadah dan moralitas. Penerapannya berhubungan dengan perilaku tiap individu hubungannya dengan Allah dan dengan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk penerapan nilai-nilai Islam di Perguruan Tinggi Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini dilakukan pada tiga Perguruan Tinggi Islam yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Al Azhar Indonesia dan Universitas Muhammadiyyah Jakarta dengan nara sumber berasal dari pimpinan kampus, fakultas, staf dan mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Islam pada tiga Perguruan Tinggi tersebut sudah terlaksana namun belum optimal. Hal yang menjadi kendala ialah hambatan pada penerapan ini baik level atas hingga bawah ditambah lagi kebijakan yang belum tertulis atau tersedia pada buku pedoman penerapan. Belum adanya Standar dalam evaluasi penerapan nilai Islam menjadi kendala dalam penerapan sehingga tidak dapat diketahui kategori atau tingkatan penerapan nilai-nilai Islam.(The implementation of Islamic values in campus life is the realization of Islamic values in the form of norms in every aspect of campus life carried out by all levels of the campus community. The elaboration of Islamic values is embodied in the form of legal norms, state, and morals framed in aspects of worship and morality. However, the realization is associated with the behavior of each individual in relation to Allah (hablumminallah) and its relationship with humans (hablumminanas). The purpose of this study is to know the depiction of the application of Islamic values in Islamic universities.The method used is qualitative research method with in-depth interview, documentation, and observation. This research was conducted at three Islamic universities, namely UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UAI, and UMJ with sources from university leaders, faculties, departments, staffs and students. The results show that Islamic values have been applied at the three campuses but not yet optimal, because there are obstacles both at the level of leaders and at the level of students and staff. Barriers at the level of leaders related to the policy agreement to apply Islamic values for all academic communities that affects the availability of a guidebook containing Islamic values. The guidebook could not be used effectively as a medium of socialization for all academic communities. These obstacles also affect the evaluation of the implementation of Islamic values, where the three campuses do not have a standard for evaluation to use in all parts of campuses. Therefore, it is difficult to know the level of the application of Islamic values.
STRATEGI PEMBELAJARAN MENGENALKAN KEAKSARAAN ANAK KELOMPOK B DALM MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PERSIAPAN DI TK ISLAM AL FAJAR
Aspek perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak usia 5-6 tahun. Salah satunya tentang mengenalkan keaksaraan anak. Pengenalan keaksaraan anak usia 5-6 tahun pada tahap pengenalan huruf dan bunyinya (fonologi), kata (morfologi), dan kalimat sederhana (sintaksis). Terkait dengan mengenalkan keaksaraan, di TK Islam Al Fajar Surabaya menggunakan model pembelajaran sentra persiapan sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan mengenal keaksaraan anak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang tejadi dalam pembelajaran mengenalkan keaksaraan anak kelompok B di TK Islam Al Fajar Surabaya.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah guru sentra persiapan di TK Islam Al Fajar Surabaya. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman dimana terdapat tiga langkah dalam menganalisis data, yaitu data reduction (reduksi data), kemudian data display (penyajian data), lalu conclusion drawing / verification (simpulan).Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data selama proses pembelajaran terlihat bahwa berbagai macam densitas yang disiapkan oleh ustadzah di sentra persiapan mampu meningkatkan keaksaraan anak. Penggunaan metode dan media yang tepat, bervariasi, dan menarik mampu menghilangkan rasa bosan anak dan mendorong anak untuk mengerjakan kegiatan yang diberikan oleh guru sampai selesai. Kemudian hambatan terbesar dalam pembelajaran mengenalkan keaksaraan di sentra persiapan adalah terdapat beberapa anak yang belum bisa membaca kalimat sederhana dengan lancar. Sehingga Ustadzah memberikan kegiatan tambahan untuk meningkatkan keaksaraan anak.Kata kunci : Sentra Persiapan, Keaksaraan.AbstractLanguage aspects of language development is one aspect of development which should be developed in children aged 5-6 years. One of them is introducing children literacy. Introducing children for 5-6 ages is the level of introducing letters and sounds (fonology), word (morfology),and simple sentense (sintacsis). Connected to literacy introduction, Al Fajar Islamic Kindergarten Surabaya using the preparation cenrtal as a tool to develope the ability of knowing the children literacy. This research is purposed to descripe how is the implementation and the obastacles thet happen in teaching children literacy at group B in Al Fajar Islamic Kindergarten Surabaya.This research is using descriptive kualitative research. Data collection technic is using observation, interview, and documentation. The subyek of research is children group B in Al Fajar Islamic Kindergarten Surabaya. Data analysis technic is using Miles and Huberman Model where there are theree steps in analysis the data, they are data reduction, data display, and conclusion drawing.Based on research result and data analysis during teaching proses, it can be seen that by those densitas that are prepared by teacher in preparation central are able to improve children literacy. By using interesting, variety, and suitable maehod and media can lose the children bored and support them to do the activity that is given by the teacher until finish. And the big obstacle in teaching of introducing literacy in preparation central is some much children can not read simple sentese fluently yet. So that, teacher gives additional activity to improve the children literacy.Keyword: The Preparation Central, Literacy
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk Geometri Melalui Bermain Papan Berpaku Dengan Kartu Geometri Kelompok Usia 3-4 Tahun di PPT Bougenville
Latar belakang penelitian ini diawali oleh hasil data studi awal yang menunjukkan kondisi kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk melalui bermain anak PPT Bougenville yang sangat kurang. Hal itu terlihat saat anak bermain puzzel bola berlubang geometri, anak belum bisa memasukkan bentuk sesuai lubangnya, menyebutkan, menunjukkan serta mencocokkan dengan benar. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba menerapkan kegiatan bermain sambil belajar dengan menggunakan APE papan berpaku dengan kartu geometri. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui apakah melalui bermain papan berpaku dengan kartu geometri di PPT Bougenville dapat meningkatkan kemampuan kognitf anak dalam mengenal bentuk geometri.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research class) yang dilaksanakan dalam bentuk siklus. Setiap siklus terdiri yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak PPT Bougenville Wiyung Surabaya kelompok usia 3-4 tahun sebanyak 12 anak, yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif dan dokumentasi.Dari hasil analisis data aktivitas proses pembelajaran anak untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif dalam mengenal bentuk geometri pada siklus 1 pertemuan 1 diperoleh data 33%, pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh data 58%. Hal ini menunjukkan penelitian tindakan kelas ini belum berhasil oleh karena target yang ditentukan adalah 80%, maka penelitian berlanjut pada siklus 2. Pada siklus 2 pertemuan 1 diperoleh data 50%, dan pada siklus 2 pertemuan 2 mencapai 83%. Berdasarkan analisis data pada siklus 2 maka target yang diharapkan tercapai dan penelitian ini dinyatakan berhasil. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran melalui bermain menggunakan papan berpaku dengan kartu geometri dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk geometri.Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Mengenal Bentuk Geometri, Papan Berpaku dengan Kartu Geometri.ABSTRACTBackground this study initiated by the results of the initial study data which shows the condition of the child's cognitive ability to recognize shapes through play children PPT Bougenville very less. it is seen when children play ball hollow geometry puzzles, children can not enter corresponding holes form, said, showed and matching correctly. Based on the said illustration, researcher tries to apply a “learn and play” activity by using a spiked board (APE) with geometry card. The goal insisted by the researcher is to know whether by playing the spiked board with the geometry card in PPT Bougenville can improve children’s cognitive abilities in identifying the geometry shape.This study uses a class action research conducted in the form of a repeating cycle. Each cycle comprises planning, action, observation, and reflection. These study subjects are 12 children of the third and fourth age group of PPT Bougenville, Wiyung, Surabaya consisting of 5 female and 7 male. Data collection technique uses observation as its data analysis makes use of descriptive statistic.From the analysis of the learning process of children's activity data to determine the level of cognitive ability to recognize shapes in cycle 1 meeting 1 data obtained 33 %, in cycle 1 second meeting 58% of the data obtained. This suggests the study of this class action have not been successful because the specified target is 80 %, the research continues in cycle 2. At the meeting of 1 cycle 2 data showed 50 %, and at cycle 2 meeting 2 reached 83 %. It is drawn conclusion that the learning process of playing by using the spiked board with the geometry card can improve children’s cognitive abilities in identifying the geometry shape.Keywords : cognitive ability, identifying geometry shape, spiked board with geometry car
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI KELOMPOK ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT FLAMBOYAN RW.II
Latar belakang penelitian ini diawali oleh hasil data studi awal yang menunjukkan kondisi kemampuan mengenal warna di PPT Flamboyan yang sangat kurang. Hal ini terbukti anak masih bingung ketika ditanya tentang warna primer maupun sekunder. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba menerapkan kegiatan bermain mencampur warna sambil mengenal warna. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan aktivitas guru, anak dan peningkatan belajar anak melalui kegiatan mencampur warna.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research class) yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklus terdiri 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak PPT Flamboyan Rungkut Surabaya kelompok usia 3-4 tahun sebanyak 15 anak, yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif.Dari hasil analisis yang diperoleh data hasil belajar mengenal warna dengan metode eksperimen, Pada siklus I pertemuan 1 mendapat skor 65% sedangkan pada pertemuan 2 meningkat 68%. Hal ini menunjukkan penelitian tindakan kelas ini belum berhasil oleh karena target yang ditentukan adalah 80%, maka penelitian berlanjut pada siklus 2. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh data 91% dan pada pertemuan 2 mencapai 93%. Peningkatan persentase pada siklus I ke siklus ke II dikarenakan guru menyampaikan materi dengan jelas dan benar, menjaga situasi kelas yang selalu kondusif dan menyenangkan bagi anak, serta memberikan pujian/reward untuk anak. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran melalui metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna anak usia 3-4 tahun di PPT Flamboyan SurabayaKata kunci: Kemampuan Mengenal Warna, dengan Metode EksperimenAbstractBackground This study initiated by the results of the initial study data which shows the condition of the ability to know the color in PPT Flamboyan very less . This proved the child was still confused when asked about primary and secondary colors . Under these conditions, the researchers tried to implement a color mixing play activities while getting to know the color . The purpose of this study is to describe the activity of the teacher the child and the child's learning enhancement through color mixing . This study uses action research (action research class ) is designed in the form of a repeating cycle . Each cycle comprises four phases: planning , action , observation and reflection . The subjects in this study were children PPT Flamboyan Rungkut Surabaya age group of 3-4 years as many as 15 children , which is composed of 8 girls and 7 boys . Data collection techniques used observation and documentation , while data analysis using descriptive statistic.From the analysis of the data obtained with the results of getting to know the color of the experimental method , the first cycle 1 meeting got a score of 65 % while at the confluence of 2 increased 68 % . This suggests the study of this class action have not been successful because the specified target is 80 % , so the research continues in cycle 2 . 1 meeting the second cycle of data obtained in 91 % and reached 93 % 2 meeting . Increased percentage in the first cycle to the second cycle due to the teachers present material clearly and correctly , always keeping the classroom situation conducive and fun for children , as well as giving praise / reward for the child . It can be concluded that the process of learning through the experimental method can improve the color recognize ability of children aged 3-4 years in PPT Flamboyan SurabayaKeywords : Getting to Know Color Capability , Experimental Metho
PENGEMBANGAN PERMAINAN GOBAK SODOR MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KECAMATAN SEKARAN LAMONGAN
Penelitian pada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak dengan rentang usia 5-6 tahun ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan motorik kasar anak. Hal ini disebabkan karena kegiatan untuk motorik kasar anak kurang bervariasi. Sehingga sebagian besar kemampuan motorik kasar anak dalam hal berjalan jinjit sambil membawa bola, berjalan ke samping sambil membawa bola dan berlari sambil melompat dengan membawa bola masih belum banyak mengalami perkembangan. Hal ini dibuktikan ketika anak melakukan kegiatan berjalan jinjit masih banyak yang belum seimbang, ketika berjalan ke samping masih banyak yang melihat kesegala arah dan ketika kegiatan berlari sambil melompat anak masih terjatuh. Melihat keadaan seperti itu dalam penelitian ini akan mengembangkan sebuah permainan yang merupakan salah satu inovasi dari kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak berupa permainan gobak sodor modifikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah permainan gobak sodor modifikasi efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.Penelitian ini menggunakan desain Research and Development. Jenis penelitian menggunakan one group pretest-postest desagn. Subyek yang digunakan untuk uji coba terbatas dilakukan di TK Al Hikma jugo dengan 20 anak dan uji coba lebih luas dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 23 anak di TK Muslimat Rahayu Miru dan 16 anak di TK Muslimat Bunga Harapan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik non parametrik uji jenjang bertanda Wilcoxon dengan rumus Jika t hitung < t tabel maka Ha diterima, dan Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak.. Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan motorik kasar pada saat sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan permainan gobak sodor modifikasi diperoleh nilai rata-rata hasil sebelum perlakuan 11,3 dan rata-rata hasil sesudah pemberian perlakuan 16,2. Hasil perhitungan dengan uji jenjang diperoleh t hitung < t tabel (0<30). Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa permainan gobak sodor modifikasi efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia kelompok B di Taman Kanak-kanak.Kata kunci : permainan gobak sodor modifikasi, motorik kasar.AbstractResearch on children in group B in kindergarten with an age range of 5-6 years is motivated by the lack of interest and the interest of the students to participate in gross motor activities that exist in their school. This is because not a lot of innovation is given on any activities related to the improvement of gross motor skills. So that most gross motor skills of the students in terms of throwing objects (seed sacs), throwing objects and catching back up, walk forward (above the bridge board) to carry the load at the top of the head, jumped to the side, and jump to the front is still not much increased. Seeing such circumstances in this research will be to develop a game that is one of the innovation activities to improve a child's gross motor skills gobak sodor game modification. Gobak sodor game was quite effective modifications to improve the gross motor skills of early childhood group B.The design of this research study Research and Development. This type of research uses one group pretest-posttest design.On research and development, there are several stages. In a preliminary study resulted in a product form modification gobak sodor game due to a book that will be tested and socialized. In the test conducted with the experiment, which compared the effectiveness and efficiency of the new system with the old work.Analysis using non-parametric statistical test Wilcoxon marked degree. Based on the analysis of data on gross motor skills in pre test and post test using modifications gobak sodor game earned an average value of pre-test results of 11,3 and an average of the results of the post test 16,2. Calculation results obtained with test levels t <t table (0 <30) so that Ha is accepted and Ho is rejected. Conclusions This study shows that the game gobak sodor modifications effective in improving gross motor abilities of early childhood group B in kindergarten.Keywords: game gobak sodor modification, gross motor skills
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BALOK UNIT PADA ANAK KELOMPOK B DI SPS AL-MUTTAQIN DUSUN NGEMBUL KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG
Berdasarkan kurikulum Permendiknas No 58 tahun 2009 anak usia 5-6 tahun sudah mampu menceritanpengalaman atau kejadian secara sederhana dan bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia, mereka. Tapi kenyataannya kemampuan bercerita anak kelompok B SPS AL-Muttaqin Ngembul Kesamben Jombang masih rendah,mayoritas anak belum terbiasa untuk bercerita. Hal ini terlihat ketika anak diminta untuk bercerita masih belum lancardalam berbicara. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan anak dalam bercerita yaitu menggunakan mediabalok unit. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empattahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Subyek dalam penelitian iniberjumlah 20 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakanlembar observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan bercerita anak sebesar 70%. Hal ini menunjukkanpenelitian tindakan kelas belum sesuai dengan kriteria pencapaian tingkat perkembangan anak sebesar 75%. Oleh sebabitu penelitian ini berlanjut pada siklus II. Hasil penelitian pada siklus II kemampuan bercerita anak meningkat menjadi82,5%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bercerita menggunakan media balok unit dapatmeningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok B di SPS AL-Muttaqin Ngembul Kesamben Jombang.Kata kunci: kemampuan bercerita, balok unitABSTRACTChildren ability to telling story at playgroup B SPS Al-Muttaqin Ngembul Kesamben Jombang still relative low,most of children are still not used to telling story. It is show when children were asked to telling a story and the childrenstill cannot tell the story fluently. The purpose of this research is to find out if log unit method can increase the ability totelling a story from children at playgroup B Al-Muttaqin Kesamben Jombang.This research are using class action method that have been design into spiral. The subject of the research are thechildren from playgroup b SPS Al-Muttaqin Kesamben Jombang that consist of 20 children; 6 boys, and 14 girl. Thecollecting data technique are using observation while the analys data technique are using static descriptive.Conclusion derived from first cycle is fine motor skills of research subject have 70% improvement. Thisconclusion show the classroom action research isn’t success yet. Therefore this research continoes second cycle.Conclusions derifed from second cycle is fine motor skills of research subject have 82,5% improvement. The conclutionof this research is through log unit method, we can increase the children ability to telling a stroy at SPS Al-MuttaqinNgembul Kesamben Jombang.Key Word: Story telling ability, Log Uni
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLE KELOMPOK ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PPT GEMBIRA
Latar belakang penelitian ini diawali oleh hasil data studi awal yang menunjukkan kondisi kemampuan motorik kasar sebagai aktivitas otot tangan dan kaki melalui permainan anak PPT Gembira yang sangat kurang. Hal itu terlihat saat anak belum mampu berdiri dua kaki dengan seimbang, berdiri satu kaki dengan seimbang, meloncat dengan tepat dan melempar benda dengan tepat. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mencoba menerapkan kegiatan bermain sambil belajar dengan menggunakan permainan engkle. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mendeskripsikan aktivitas dan tingkat efektivitas dalam permainan engkle terhadap meningkatkan kamampuan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di PPT Gembira Kecamatan Tambaksari Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam bentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak PPT Gembira Tambaksari Surabaya kelompok anak usia 3-4 tahun sebanyak 10 anak yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan unjuk kerja sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif. Dari hasil penelitian pada siklus I, peningkatan kemampuan motorik kasar diperoleh 70%. Hal ini menunjukan penelitian tindakan kelas ini belum berhasil oleh karena target kriteria tindakan yang diharapkan adalah 80%, maka penelitian ini berlanjut pada siklus II. Pada siklus II diperoleh data kemampuan motorik kasar melalui permainan engkle mencapai 90%. Berdasarkan hasil data pada siklus II maka penelitian ini berhasil dan dapat disimpulkan bahwa permainan engkle dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di PPT Gembira Kecamatan Tambaksari Surabaya.Kata Kunci : motorik kasar, permainan engkleAbstractBackground research is begun by preliminary study data results showing the condition of the motor ability of muscle activity as rough hands and feet through the children's games are very less in PPT Gembira. It looks when children have not been able to stand on two legs with balance, stand on one foot with balanced, leaping and throwing objects appropriately. Based on those rights, the researcher tries to apply learning-play activities by using engkle. The purpose of this research was to describe activities and effectiveness level engkle game in improving rude motor ability in group of children age 3-4 years old at PPT Gembira Tambaksari Surabaya. This research uses a class action research carried out in the form of a cycle. Each cycle consists of planning, action, observation and reflection. The subjects are 10 children that consist of 5 boys and 5 girls at PPT Gembira Tambaksari Surabaya. This research was done by 2 cycles that each cycles done with twice meetings. Techniqueof collection data are observation and working showed while technique of analyzing data uses percentage count. Based on the study in the 1st cycle, the motor ability become increased 70%. This study shows a class action has not been successful because the action research target specified for obout 80%, this study continutes on the 2st cycle. In 2st cycle to obtain data on the increase rude motor ability increased in chain reaches 90%. So, it can be concluded that the implementation of engkle game is able to improve rude motor ability in group of children age 3-4 years old at PPT Gembira Tambaksari district Surabaya.Keywords: Rude Motor, engkle gam
Pembuatan Games Edukatif Berbasis Power Point Untuk Mendukung Kemampuan Kognitif Anak Taman Kanak-kanak
Pandemi Covid-19 seolah mendukung dan memaksa pendidik untuk berusaha lebih ekstra dalam meningkatkan berbagai kemampuannya, terutama dalam penguasaan IT. Program pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara dalam jaringan membutuhkan kemampuan guru untuk dapat menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada. Di sisi lain dunia anak yang dikenal dengan dunia bermain tidak bisa juga diabaikan. Perlu ada upaya untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak untuk dapat belajar dalam sistem pembelajaran saat ini namun memperoleh pencapaian kemampuan sesuai dengan yang diharapkan. Khususnya pembelajaran untuk mendukung kemampuan kognitif anak.Solusi untuk mengatasi kondisi tersebut di antaranya dilakukan dengan meningkatkan kemampuan guru membuat games edukatif dengan menggunakan powerpoint. Kegiatan yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021 secara daring dengan jumlah peserta sebanyak 14 orang guru dengan mitra Paud Di Rumahku (PDR) 4 Jakarta Selatan. Kegiatan dilaksanakan dengan pemberian materi, penugasan dan pendampingan, presentasi dan evaluasi dengan pendekatan partisipatif. Hasil dari kegiatan ini adalah 100% peserta mampu membuat games edukatif dengan konten untuk mengembangkan kemampuan kognitif mencakup games pemecahan masalah, games berpikir logis, dan games berpikir simbolik dengan menggunakan fitur gambar, suara, dan hyperlink. Adanya games edukatif ini disambut antusias oleh anak-anak murid di masing-masing lembaga dan didukung oleh orangtua dalam penggunaannya.Kata kunci: Games edukatif, Kemampuan kognitif, Guru T
- …