47 research outputs found

    Penggunaan Media Gambar Rangka Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Tegalrejo 1 Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media gambar rangka manusia. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas/Class Room Action Research (CAR). Penelitian dilakukan sebanyak 3 siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, analisis dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Tegalrejo 1. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar rangka manusia dapat meningkatkan hasil belajar dari adanya peningkatan partisipasi aktif siswa dalam diskusi kelompok. Peningkatan proses pembelajaran ini mampu meningkatkan hasil belajar siklus I sebesar 18,42 % pada siklus II 12,63 % pada siklus III, 18,97. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan media gambar rangka manusia dapat meningkatkan hasil belajar IPA (ilmu pengetahuan alam)

    Hubungan Antara Pes Planus Dengan Osteoarthritis Knee

    Get PDF
    “ HUBUNGAN ANTARA PES PLANUS DENGAN OSTEOARTHRITIS KNEE” (Dibimbing Oleh: Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc dan Wahyuni, SSt. FT, M. Kes) Latar belakang : Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang paling banyak dijumpai dalam masyarakat yang prevalensinya di Indonesia cukup tinggi yaitu 15,5 % pada pria dan 12,7 % pada wanita. Salah satu faktor risiko terjadinya OA lutut yakni adanya kelainan anatomis (pes planus). Pes planus mempunyai kecenderungan untuk mengalami nyeri lutut sebesar 1,39 kali dan kecenderungan untuk mengalami cartilago damage pada sisi aspek sebelah dalam dari sendi lutut (medial tibiofemoral comparetment) sebesar 1,76 kali. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara pes planus dengan osteoarthritis knee. Metode: Penelitian ini menggunakan disain Cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Variabel bebas yaitu pes planus dan variabel tergantung yaitu osteoarthritis knee. Hasil penelitian: Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pes planus dengan OA knee (p=0,017, RP=2,2, 95% CI: 1,15-4,26), BMI dengan OA knee (p=0,003, RP=3, 95% CI: 1,24-7,20) sedangkan untuk variabel SAI hasil dari uji independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata nilai SAI antara pasien dengan OA knee dibanding dengan bukan OA knee (0,82±0,26vs0,62±0,23,p=0,047). Simpulan : Terdapat hubungan antara pes planus dengan osteoarthritis knee dengan rasio prevalensi 2,

    Representasi Matematis Ditinjau Dari Rasa Percaya Diri Siswa Pada Pembelajaran Problem Posing

    Get PDF
    Bahasan pada matematika berkenaan dengan objek abstrak yang membutuhkan pemahaman  konsep-konsep ilmiah. Pembelajaran matematika yang efektif sangat diperlukan guna membangun pemahaman yang utuh mengenai konsep-konsep dalam ilmu matematika sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Sebagaimana yang dirumuskan oleh NCTM berkaitan dengan proses pembelajaran yang menekankan lima standar proses antara lain pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reason and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi (representation). Oleh karena itu, kemampuan representasi matematika menjadi salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran matematika. Artikel ini memikliki tujuan untuk mendeskripsikan mengenai kemampuan representasi matematis ditinjau dari rasa percaya diri siswa pada pembelajaran problem posing. penelitian dengan metode literatur review berdasarkan kajian penelitian-penelitian terlebih dahulu yang relevan mengenai kemampuan representasi matematis. Berdasarkan laporan hasil Trends in International Mathematics and Science Study diketahui bahwa peserta didik SMP di Indonesia kemampuan dalam mengungkapkan ide atau konsep matematika, seperti materi pembagian bilangan, aljabar, geometri, representasi data, analisis, dan peluang belum optimal. Selain kemampuan representasi matematis sebagai salah satu aspek kognitif, guna mencapai keberhasilan peserta didik dalam belajar matematika juga diperlukan aspek afektif, salah satunya rasa percaya diri. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan mengemukakan ide penelitian mengenai representasi matematis siswa ditinjau dari rasa percaya diri siswa pada pembelajaran problem posing

    Representasi Matematis Ditinjau Dari Rasa Percaya Diri Siswa Pada Pembelajaran Problem Posing

    Get PDF
    Bahasan pada matematika berkenaan dengan objek abstrak yang membutuhkan pemahaman  konsep-konsep ilmiah. Pembelajaran matematika yang efektif sangat diperlukan guna membangun pemahaman yang utuh mengenai konsep-konsep dalam ilmu matematika sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Sebagaimana yang dirumuskan oleh NCTM berkaitan dengan proses pembelajaran yang menekankan lima standar proses antara lain pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reason and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi (representation). Oleh karena itu, kemampuan representasi matematika menjadi salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran matematika. Artikel ini memikliki tujuan untuk mendeskripsikan mengenai kemampuan representasi matematis ditinjau dari rasa percaya diri siswa pada pembelajaran problem posing. penelitian dengan metode literatur review berdasarkan kajian penelitian-penelitian terlebih dahulu yang relevan mengenai kemampuan representasi matematis. Berdasarkan laporan hasil Trends in International Mathematics and Science Study diketahui bahwa peserta didik SMP di Indonesia kemampuan dalam mengungkapkan ide atau konsep matematika, seperti materi pembagian bilangan, aljabar, geometri, representasi data, analisis, dan peluang belum optimal. Selain kemampuan representasi matematis sebagai salah satu aspek kognitif, guna mencapai keberhasilan peserta didik dalam belajar matematika juga diperlukan aspek afektif, salah satunya rasa percaya diri. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan mengemukakan ide penelitian mengenai representasi matematis siswa ditinjau dari rasa percaya diri siswa pada pembelajaran problem posing

    Solving mathematical word problems using dynamic assessment for scaffolding construction

    Get PDF
    Students need the ability to solve word problems can connect mathematics with the context of everyday life. However, students experience many difficulties and need assistance in the form of scaffolding can to solve word problems well. Dynamic assessment is an alternative approach to constructing the form of scaffolding that student need to solve mathematical word problems. This study aimed to analyze the students' difficulties in solving word problems and the required form of scaffolding through dynamic assessment. The subjects of this study consisted of 177 students spread across 10 public junior high schools in Jeneponto Regency, South Sulawesi Province, Indonesia. There was a four-word problem tested and analyzed using dynamic assessment. Student solutions were grouped based on the type and form of scaffolding needed: level 5 (no solution), level 4 (without analysis/unrepresentative), level 3 (computational error), level 2 (incomplete procedure), level 1 (lack of thoroughness in the final stage). The form of scaffolding is constructed to help students solve mathematical word problems step by step at each level. The use of scaffolding accompanied by instructions helps students develop word problem-solving skills. Dynamic assessment can be considered to be integrated with the mathematics learning process that supports scaffolding construction to solve students' word problems

    Batasan cacat yang memperbolehkan putusnya pernikahan : studi komparatif pendapat Imam al-Syirāzi dan Imam al-Sarkhāsi

    Get PDF
    Putusnya pernikahan bisa terjadi karena disebabkan adanya cacat diantara pasangan suami istri yaitu mengidap salah satu penyakit. Dengan alasan penyakit tersebut menghalangi tujuan utama pernikahan atau bisa pula penyakit yang berbahaya dan menular. Diantara aib atau cacat yang di derita oleh laki-laki yaitu: jabb, ‘unnah, dan khuṣā’, dan bagi perempuan ialah ratq, qarn,’afal, dan ifḍa’. Sedangkan penyakit yang bisa terdapat pada laki-laki atau perempuan yaitu: junun, jużam, dan baraṣ. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan metode pengumpulan data dari referensi-referensi dan literartur berdasarkan sumber-sumber materi yang terkait. Konsentrasi penelitian ini adalah analisis perbedaan dan persamaan Imam al-Syirāzi dan Imam al-Sarkhāsi tentang batasan cacat yang memperbolehkan putusnya pernikahan dan kaitannya dalam hukum di Indonesia dengan metode komparasi. Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa cacat/penyakit yang dapat menetapkan hak khiyār dalam pernikahan dengan dua klasifikasi, yang petama adalah penyakit yang sama sekali tidak bisa untuk melakukan hubungan badan (cacat primer) dan yang kedua adalah beberapa penyakit yang bisa menyebabkan suami/istri terhalang karena enggan bergaul dengannya (cacat sekunder). Imam al-Syirāzi dan Imam al-Sarkhāsi sepakat akan adanya hak khiyār terhadap pasangan suami istri, jika dari salah satu mereka mengidap penyakit tersebut. Namun dalam penetapan hukum hak khiyarnya terdapat perbedaan, Imam al-Syirāzi berpendapat dengan adanya hak khiyār fasakh dalam pernikahan karena beliau menyamakan dengan jual beli. Sedangkan Imam al-Sarkhāsi menetapkan adanya hak khiyār karena cacat dengan talak, karena ungkapan pemutusan dalam pernikahan adalah merupakan kinayah dari talak. Kaitannya dengan kedua pendapat Imam tersebut, setelah penulis teliti pendapat yang paling sesuai dengan hukum Indonesia adalah pendapat Imam al-Sarkhāsi yang menawarkan khiyār ath-thalq yang tentu lebih menghormati kedudukan perempuan daripada pendapat al-Syirāzi yang menetapkan khiyār al-faskh. Dalam khiyār ath-thalq, perempuan didudukkan sebagai pasangan dalam pernikahan (manusia). Sedangkan dalam khiyār al-faskh, status perempuan disamakan dengan barang yang bisa diperjualbelikan (al-mabî’). Begitu juga dalam KHI telah menyebutkan kaitannya salah satu alasan perceraian yaitu dalam pasal 116 huruf (e) Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri

    PEMANFAATAN SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI PADA APLIKASI INVENTORY CONTROL DI TOKO PARIS KLATEN

    Get PDF
    Pengendalian persediaan barang merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting terutama bagi perusahaan yang bergerak dalam usaha perdagangan. Aplikasi pengendalian persediaan barang dengan menggunakan sistem database terdistribusi adalah salah satu solusi agar aplikasi yang berjalan pada komputer client tidak tergantung pada database yang terdapat di server pusat. Toko Paris Klaten sebagai salah satu usaha yang bergerak dalam perdagangan perlu menggunakan aplikasi inventory control dengan memanfaatkan sistem database terdistribusi ini agar persediaan barang tetap terkontrol dengan baik dan bisa berjalan lancar. Dalam mendistribusikan data dari server pusat ke server slave menggunakan replikasi dengan jenis merge yang terdapat pada Microsoft SQL Server 2000. Dengan menggunakan aplikasi inventory control yang memanfaatkan sistem database terdistribusi maka aktifitas sehari-hari dalam melayani transaksi yang dilakukan dengan konsumen bisa berjalan dengan lancar. Kata kunci: database terdistribusi, inventory contro

    ETHNOMATHEMATICS THOUGHT AND ITS INFLUENCE IN MATHEMATICAL LEARNING

    Get PDF
    Mathematics is a symbol of rationality and the highest intellectual achievements of human civilization. Mathematics has always been seen as abstract and formal knowledge. However, in the last few decades, the idea has emerged that mathematics is a knowledge that develops in human cultural activities. The concept of mathematics in culture is widely known as ethnomathematics. This paper aims to briefly describe the history, criticism, and challenges of ethnomathematics, the thoughts of ethnomathematics experts, and their influence in learning mathematics today. The development of ethnomathematics gave rise to a field of study covering aspects of anthropology and the history of mathematics, non-formal mathematics practice, traditional mathematics, and multicultural learning. Various research results indicate that ethnomathematics contributes to improving school mathematics. Although culture has an important role in learning mathematics, to integrate it requires comprehensive efforts to overcome various obstacles. Teachers need to improve competencies related to understanding local culture to maximize the transformation of ethnomathematics learning in the classroom

    Penggunaan Tanda Metaforis Sebagai Penguat Dramatisasi Cerita Pada Penyutradaraan Film Fiksi Renjana

    Get PDF
    Film juga berfungsi untuk menyuarakan ekspresi, kegelisahan dan pemikiran penciptanya, seperti isu-isu tentang lingkungan, sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Karena film dapat menyampaikan pesan maka dengan demikian sangat penting atau perlu sekali membuat film dengan tema yang dekat dan sedang marak di masyarakat seperti perselingkuhan, baik untuk menghibur ataupun menegur perilaku perselingkuhan. Penggunaan tanda metaforis dijadikan sebagai konsep utama pada visualisasi film fiksi “Renjana” agar dapat memperkuat penceritaan dengan gaya nonverbal dan meningkatkan dramatisasi cerita pada film fiksi “Renjana”. Tanda metafora dipilih karena memiliki hubungan yang kuat terhadap sebuah adegan film dengan komunikasi nonverbalnya yang cukup lugas. Tanda metafora yang dipilih berdasar kemiripan atau similaritas yang dapat mewakilkan makna dari tanda itu sendiri, salah satunya seperti penggunaan cincin kawin, gantungan kunci dengan pola yang sama dipakai suami dan istri sebagai sebuah gambaran ikatan. Film fiksi “Renjana” yang mengangkat isu dari korban perselingkuhan, dengan penggunaan tanda metafora sebagai penguat dramatisasi cerita. Film fiksi “Renjana” ini mengusung tema perjuangan dari kalangan menengah ke bawah yang menceritakan tentang Wati seorang perempuan yang telah menikah selama tiga tahun sedang berjuang menjalani hidup seorang diri setelah suaminya pergi meninggalkannya. Kehidupannya menjadi buah bibir, statusnya yang seperti janda dan kehamilannya menyebabkan beberapa masyarakat membicarakannya
    corecore