7 research outputs found
PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MOTOR YAMAHA FAZZIO
Yamaha Fazzio is one of Yamaha's products in the motorcycle classmates which uses two power sources that automatically synergize between the engine and electricity. Yamaha Fazzio carriesBlue Core Hybrid – Connected engine capacity of 125 cc which is claimed as a motorbike that has advanced technology and is fuel efficient. The research aims to determine the effect of product quality, brand image and price partially and simultaneously on purchasing decisions on Yamaha Fazzio Motorcycles, and to find out the variables that most influence purchasing decisions. Respondents in this study were 125 consumers who used Yamaha Fazzio motorcycles in Malang City. The sampling technique in this study uses purposive sampling. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of the analysis show that the variables of product quality, brand image and price partially and simultaneously influence the purchasing decision on Yamaha Fazzio Motorcycles. The brand image variable is the variable that has the dominant influence on purchasing decisions for Yamaha Fazzio Motorcycle
IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL PENDIDIKAN DINIYAH DALAM PENINGKATAN NILAI SOSIAL DAN SPIRITUAL DI SMPN 1 PETERONGAN
This article aims to describe and analyze the implementation of the local content curriculum of diniyah education in improving the social and spiritual values of students at SMPN 1 Peterongan. This study used a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques were carried out through observation, in-depth interviews with the principal, Islamic education teachers, and students, as well as curriculum documentation. Data analysis used data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study show that the local content curriculum for diniyah education is structured through activities such as learning basic texts, daily worship practices, and character training. In its implementation, diniyah education is able to shape social attitudes such as cooperation, responsibility, and tolerance among students. From a spiritual perspective, students showed improvement in religious discipline, understanding of religious values, and personal integrity. The main factors supporting the success of this implementation were the commitment of school management, teacher competence, and active student involvement. However, several obstacles were also identified, such as limited implementation time and a lack of contextual teaching resources. This study concludes that the implementation of the local content curriculum for diniyah education has a positive influence in shaping the overall social and spiritual character of students. The researchers recommend strengthening the synergy between schools, teachers, and parents for the sustainability of the diniyah program as an integral part of character education in public schools.
ANALISA EFISIENSI PEMBUATAN ETHANOL DARI BAHAN BAKU SHORGUM MENGGUNAKAN DISTILATOR REFLUK BERTINGKAT
Isu utama di bidang penyediaan energi adalah semakin menipisnya cadangan energi yang bersumber dari perut bumi namun sebaliknya tingkat konsumsi energi justru semakin meningkat. Permasalahan energi saat ini bukan lagi masalah suatu negara tetapi telah menjadi permasalahan global. Proses pengembangan bioethanol di Indonesia saat ini belum dapat memenuhi target tersebut. Beberapa kendala diantaranya adalah pasokan bahan baku yang belum lancar, penguasaan teknologi pengolahan yang kurang efisien dan gangguan lingkungan akibat limbah. Rencana kerja dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi sorghum sebagai bahan baku pembuatan bioethanol dan mengetahui pengaruh perubahan lama fermentasi terhadap kadar dan volume bioethanol yang dihasilkan. Untuk mengetahui semua itu pertama yang dilakukan adalah pemilihan bahan baku yang baik, kemudian proses fermentasi yang selanjutnya dilakukan distilasi dan proses akhir adalah dehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat bekerja dengan baik, dimana bahan baku shorgum dapat menghasilkan kadar ethanol. Kadar ethanol yang dihasilkan dipengaruhi oleh lamanya waktu destilasi. Dimana saat waktu yang digunakan 30 menit, kadar ethanol yang dihasilkan sebesar 85% dengan volume hasil ethanol yang dihasilkan kisaran 667ml untuk jenis shorgum merah. Sedangkan untuk jenis shorgum putih dengan waktu destilasi yang sama didapatkan hasil bahwa kadar ethanol yang dihasilkan sebesar 83% dengan volume hasil ethanol kisaran 510ml. Sehingga dapat dikatakan bahan baku shorgum merah lebih baik dibandingkan dengan bahan baku shorgum putih
Prosiding seminar profesi keinsinyuran IV : peran insinyur Indonesia dalam mewujudkan Indonesia 4.0
ANALISA EFISIENSI PEMBUATAN ETHANOL DARI BAHAN BAKU SHORGUM MENGGUNAKAN DISTILATOR REFLUK BERTINGKAT
Isu utama di bidang penyediaan energi adalah semakin menipisnya cadangan energi yang bersumber dari perut bumi namun sebaliknya tingkat konsumsi energi justru semakin meningkat. Permasalahan energi saat ini bukan lagi masalah suatu negara tetapi telah menjadi permasalahan global. Proses pengembangan bioethanol di Indonesia saat ini belum dapat memenuhi target tersebut. Beberapa kendala diantaranya adalah pasokan bahan baku yang belum lancar, penguasaan teknologi pengolahan yang kurang efisien dan gangguan lingkungan akibat limbah. Rencana kerja dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi sorghum sebagai bahan baku pembuatan bioethanol dan mengetahui pengaruh perubahan lama fermentasi terhadap kadar dan volume bioethanol yang dihasilkan. Untuk mengetahui semua itu pertama yang dilakukan adalah pemilihan bahan baku yang baik, kemudian proses fermentasi yang selanjutnya dilakukan distilasi dan proses akhir adalah dehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat bekerja dengan baik, dimana bahan baku shorgum dapat menghasilkan kadar ethanol. Kadar ethanol yang dihasilkan dipengaruhi oleh lamanya waktu destilasi. Dimana saat waktu yang digunakan 30 menit, kadar ethanol yang dihasilkan sebesar 85% dengan volume hasil ethanol yang dihasilkan kisaran 667ml untuk jenis shorgum merah. Sedangkan untuk jenis shorgum putih dengan waktu destilasi yang sama didapatkan hasil bahwa kadar ethanol yang dihasilkan sebesar 83% dengan volume hasil ethanol kisaran 510ml. Sehingga dapat dikatakan bahan baku shorgum merah lebih baik dibandingkan dengan bahan baku shorgum putih.</jats:p
Analisa efisiensi pembuatan ethanol dari bahan baku shorgum menggunakan distilator refluk bertingkat
Isu utama di bidang penyediaan energi adalah semakin menipisnya cadangan energi yang bersumber dari perut bumi namun sebaliknya tingkat konsumsi energi justru semakin meningkat. Permasalahan energi saat ini bukan lagi masalah suatu negara tetapi telah menjadi permasalahan global. Proses pengembangan bioethanol di Indonesia saat ini belum dapat memenuhi target tersebut. Beberapa kendala diantaranya adalah pasokan bahan baku yang belum lancar, penguasaan teknologi pengolahan yang kurang efisien dan gangguan lingkungan akibat limbah. Rencana kerja dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi sorghum sebagai bahan baku pembuatan bioethanol dan mengetahui pengaruh perubahan lama fermentasi terhadap kadar dan volume bioethanol yang dihasilkan. Untuk mengetahui semua itu pertama yang dilakukan adalah pemilihan bahan baku yang baik, kemudian proses fermentasi yang selanjutnya dilakukan distilasi dan proses akhir adalah dehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat bekerja dengan baik, dimana bahan baku shorgum dapat menghasilkan kadar ethanol. Kadar ethanol yang dihasilkan dipengaruhi oleh lamanya waktu destilasi. Dimana saat waktu yang digunakan 30 menit, kadar ethanol yang dihasilkan sebesar 85% dengan volume hasil ethanol yang dihasilkan kisaran 667ml untuk jenis shorgum merah. Sedangkan untuk jenis shorgum putih dengan waktu destilasi yang sama didapatkan hasil bahwa kadar ethanol yang dihasilkan sebesar 83% dengan volume hasil ethanol kisaran 510ml. Sehingga dapat dikatakan bahan baku shorgum merah lebih baik dibandingkan dengan bahan baku shorgum putih
Kata Fasad dalam Al Quran (Analisis Semantik Al Quran)
This study aims to find out the concept of the word Fasa>d in the Qur'an and the development of its meaning. The approach used is the semantic approach of the Qur'an proposed by Toshihiko Izutsu. The data sources of this research are the verses of the Qur'an which use the word fasa>d and its derivations as well as the verses of the Qur'an which have a similar meaning to the word fasa>d. The steps taken by the researcher in collecting data are as follows: First, collecting the verses of the Qur'an that contain the word fasa>d. Second, classifying verses. Third, analyze the word fasa>d using focus word techniques, keywords, basic meanings, and relational meanings, synchronic and diachronic meanings, semantic fields, and weltanschauung, Fourth, draw messages from the Qur'an. Fifth, drawing conclusions. The results of the research show that the word fasa>d with its various derivations is repeated 50 times in the Qur'an. Syntagmatically It means disobedience, destruction, drought/ withholding of rain, murder, corruption, and sorcerers, while paradigmatically, fasa>d has similarities with the words Syarr, Halaka or ahlaka , 'As\a>, Bat{ala , Sa>'a and Z}alama . Words that are opposite to the word fasa>d are As}laha, Ah}sana, Khair and, al-h}aqqu. This study also shows that even though the word fasa>d has experienced a development or expansion of meaning, it still refers to a single meaning, namely deviating from the path and containing a negative meaning.</jats:p
