99 research outputs found
Dampak Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Keluarga Sejahtera di Provinsi Kalimantan Timur
Development can be push by population as a subject of the development it self, and economic growth will be rise up if that population have a hight quality on productivity . But if the big population has low productivity it can make a problem not only in the population, but through the social economic condition. In this case population become a burden of development, it make the economic development run slowly because lack of population contribution in economy it self. In many theory that economic growth suggested will followed with create much employment opportunities, in the other hand population can involve as labor in that economic development. They will have income and that condition can be increasing his family welfare
Capaian dan determinan bonus demografi di kalimantan timur
Puncak Bonus Demografi di Indonesia diproyeksikan akan terjadi pada rentang periode 2020-2030, tetapi bonus demografi tersebut telah dirasakan di Kalimantan Timur, karena berdasarkan observasi jumlah penduduk produktif lebih banyak dari penduduk non produktif. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini ditujukan untuk menghitung capaian bonus demografi dengan formula perhitungan Dependency Ratio dan juga menganalisis determinan bonus demografi. Adapun variable yang diperkirakan mempengaruhi Bonus Demografi adalah Pertumbuhan Penduduk, Contraseptive Prevalency Rate (CPR), Angka Harapan Hidup sebagai variable bebas dan Bonus Demografi sebagai variable terikat. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Kalimantan Timur secara runtut waktu yakni tahun 2009 2015, sedangkan alat analisis yang digunakan adalah Regressi Berganda. Berdasarkan hasil perhitungan Dependency Ratio (DR) bahwa Kalimantan Timur telah memperoleh DR dibawah 50 persen artinya Kaltim telah masuk pada masa dimana penduduk produktif (15 64 tahun) lebih banyak dibandingkan penduduk non produktif (0- 14 + 65 tahun ke atas). Selain itu hasil perhitungan juga menunjukan bahwa variable bebas yang terdiri dari pertumbuhan penduduk, Contraceptive Prevalence Rate dan Angka Harapan Hidup berpengaruh terhadap Bonus Demografi. Dengan R2 sebesar 94.4%. Variable Angka Harapan Hidup yang berpengaruh signifikan terhadap Bonus Demografi secangkan dua variable bebas lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap Bonus Demografi
Analisis tingkat pengangguran serta tingkat kemiskinan di indonesia
Penelitian ini menggunakan alat analisis jalur yang merupakan pengembangan dari analisis regresi. Adapun yang menjadi variabel operasional penelitian adalah tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, upah minimum dalam perekonomian di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan secara langsung terhadap tingkat pengangguran maupun terhadap tingkat kemiskinan. Inflasi dan investasi berpengaruh signifikan secara langsung terhadap pengangguran, tetapi berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Upah berpengaruh tidak signifikan secara langsung terhadap tingkat pengangguran maupun terhadap tingkat kemiskinan. Sementara tingkat pengangguran berpengaruh signifikan secara langsung terhadap tingkat kemiskinan. Diantara variabel bebas yakni pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi dan upah yang memiliki pengaruh dominan secara tidak langsung terhadap tingkat kemiskinan adalah variabel inflasi
Implementasi program penanggulangan kemiskinan perkotaan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, selain itu juga untuk mengetahui perbedaan antara program P2KP dengan program penanggulangan kemiskinan lainnya. Penelitian in menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini merupakan peneliti sendiri dan teknik pemilihan informan berdasarkan kriteria tertentu. Teknik analisis data diolah dengan langkah pengumpulan informasi, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi atau pelaksanaan P2KP di Kelurahan Teluk Lerong Ulu sudah sesuai dengan tahapan kebijakan P2KP. Hasil penelitian juga menemukan perbedaan program penanggulanagan kemiskinan perkotaan dengan program kemiskininan lainnya
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Fitria Aulia Sari, 2019. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Dibimbing oleh Eny Rochaida dan Rahcmad Budi Suharto. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto Upah Minimum Provinsi dan Inflasi terhadap Tingkat Pengangguran serta mengetahui variabel yang paling dominan yang berpengaruh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam kurun waktu sepuluh tahun dari periode tahun 2008 sampai 2017.Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan alat analisis Regresi Linier Berganda. Data yang ada diolah dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22. Hasil analisis menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2008-2017 disebabkan oleh peningkatan Produk Domestik Regional Bruto pada masing-masing kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Timur yang dialokasikan untuk berbagai kegiatan ekonomi yang berorientasi pada sektor riil sehingga berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja dan menurunkan jumlah pengangguran dan Upah Minimum Provinsi berpengaruh signifikan terhadap tingkat Pengangguran hal ini disebabkan kenaikan Upah Minimum Provinsi yang terjadi di masing-masing kabupaten/kota provinsi Kalimanatan Timur tahun 2008 - 2017 masih berada dibawah titik keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja, sehingga tidak terjadi kekakuan upah.Sedangkan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran hal ini terjadi karena tingkat inflasi yang terjadi di kabupaten/kota provinsi Kalimantan Timur tidak disebabkan oleh terjadinya peningkatan permintaan agregat yang bermutiflier efek terhadap peningkatan kapasitas produksi dan penyerapan tenaga kerja sehingga akhirnya mengurangi jumlah pengangguran. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto lebih dominan memberikan pengaruh terhadap Tingkat Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur
Pengaruh pemberdayaan ekonomi mustahik oleh lembaga pemberdaya ekonomi mustahik laz pkt
Zakat yang diberikan kepada mustahik akan berperan sebagai pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila dikonsumsikan pada kegiatan produktif. Pengembangan zakat bersifat produktif dengan cara dijadikan danazakat sebagai modal usaha, untuk pemberdayaan ekonomi penerimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan ekonomi mustahik yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdaya Ekonomi Mustahik LAZ PKT Bontang terhadap penjagaan harta mustahik. Penelitian ini dilaksanakan di kota Bontang Kalimantan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rumus Analisis Regresi Sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kepustakaan, kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sampel populasi dikarenakan jumlah populasi dibawah 100 yaitu 41 responden yang menjadi binaan LPEM LAZ PKT Bontang. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa Pemberdayaan Ekonomi Mustahik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Maqashid Syariah (Penjagaan Harta) yang dinyatakan t hitung 7,163 t tabel 2,023 dengan tingkat signifikan 0,00 lebih kecil dari α=0,05. Kesimpulanya bahwa pemberdayaan ekonomi mustahik yang dijalankan oleh LPEM LAZ PKT berpengaruh kepada penjagaan harta mustahik yang menjadi binaan mereka
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan istri bekerja
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh tingkat pendidikan perempuan, pendapatan suami, jumlah tanggung jawab keluarga, dan usia terhadap keputusan kerja istri di Desa Penajam Kecamatan Penajam. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel unit analisis menggunakan metode Slovin. Data diperoleh dari observasi, wawancara, kuesioner dan analisis data dengan menggunakan teknik regresi logistik, sedangkan untuk data uji yang digunakan (Goodness of Fit Test) dan uji W (Wald) menggunakan software SPSS 2.0 version. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan perempuan, suami perokok, jumlah tanggung jawab keluarga, dan umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan istri untuk bekerja di Desa Penajam di Kabupaten Penajam
Analisis faktor yang memepengaruhi keputusan untuk migrasi ulang alik di balikpapan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur, jarak tempuh, jenis pekerjaan, status perkawinan dan tingkat pendapatan terhadap keputusan untuk migrasi ulang alik di Balikpapan. Menurut Everett S. Lee (1966) Migrasi adalah perubahan tempat tinggal yang permanent atau semi permanent dan tidak ada batasan mengenai jarak yang ditempuh, apakah perubahan tempat tinggal itu dilakukan secara sukarela atau terpaksa, dan apakah perubahan tempat tinggal itu antar Negara atau masih dalam suatu Negara. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan dianalisis dengan menggunakan Logistic Regression Model dan program Statistical Packege For The Social Sciences 20.0. Populasi penelitian ini adalah 18.746 penduduk migrasi masuk berdasarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Balikpapan, sedangkan sampel penelitian menggunkan rumus Slovin dengan total sampel 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel umur, variabel jarak, variabel jenis pekerjaan dan variabel status perkawinan berpengaruh terhadap keputusan untuk melakukan migrasi ulang alik. Sedangkan variabel tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk melakukan migrasi ulang alik di Balikpapan
Economic Growth Model with Regional Expenditure as a Moderation Variable: Scale in Berau Regency
The motivation of this paper aims to investigate the relationship between local taxes, DAU, and DBH on the economic growth of Berau Regency. Apart from that, the paper also identifies the relationship between regional taxes, DAU, and DBH on economic growth which interacts with regional expenditure in Berau Regency. Government revenue is an important instrument for regions to foster economic growth. At the same time, government spending is used as a fiscal support to review the degree of budget absorption. With surplus revenue performance, it will generate financing which also plays a vital function in boosting economic growth. Secondary data for 2013–2022 was collected from government budget documents. Then, the data is tabulated using a time-series linear regression model with moderating variables. The statistical output finds that regional taxes and DBH have a negative effect on economic growth. However, DAU actually has a positive effect on economic growth. Uniquely, the interaction between regional taxes and DAU which is moderated by regional spending has a positive influence on economic growth. Then, regional spending plays a negative role in the relationship between DBH and economic growth. Future implications of considering practical regulations that do not only depend on income from the DAU side, but must focus on the existence of regional taxes in Berau Regency. By optimizing regional taxes, it also allows for a large fiscal gap in terms of regional spending. Financing the development of Berau Regency requires adequate expenditure allocation
The Influence of Compensation and Organizational Culture and Work Conflict to Organizational Commitment and Cooperatives Management Performance in East Kalimantan - Indonesia
This study is intended to test and analyze the influence of compensation, organizational culture, and work conflict to organizational commitment and performance of cooperative management. The study used 120 persons of cooperative management on East Kalimantan as the respondents and used stratified random sampling method. The data was collected by using questionnaires and analyzed with Structural Equation Modeling (SEM) using SmartPLS program. The study found out that compensation has no significant influence to organizational commitment. The compensation has no significant influence to performance of cooperative management. The organizational culture and work conflict have significant influence to organizational commitment. The compensation and organizational culture have no significant influence to the performance of cooperative management. The work conflict and organizational commitment have significant influence to the performance of cooperative management. Keywords : compensation, cooperative management performance, organization commitment, work conflict
- …