26 research outputs found

    PENATALAKSANAAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS PENGOBATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN ACUTE MYELOID LEUKEMIA

    Get PDF
    Acute myeloid leukemia (AML) adalah suatu bentuk kelainan sel hematopoetik yang dikarakteristikkan dengan adanya proliferasi berlebihan dari sel mieloid yang dikenal dengan mieloblast. AML dapat berkembang dengan cepat jika tidak diterapi dan dapat berakibat fatal dalam beberapa bulan. Tujuan telaah literatur ini adalah untuk melakukan review artikel tentang penatalaksanaan terapi dan efektivitas pengobatan pada pasien anak dengan AML. Metode yang digunakan adalah literature review dari artikelartikel penelitian yang diterbitkan tahun 2011-2021 dan bisa diakses seluruh bagian artikel. Artikel dikumpulkan dari jurnal nasional dan internasional dengan menggunakan kata kunci therapy, AML, pediatric. Artikel penelitian diperoleh melalui google scholar, science direct dan PubMed. Hasil telaah literatur menunjukkan bahwa penatalaksanaan terapi pada pasien anak dengan AML berupa kemoterapi induksi, konsolidasi dan transplantasi sel induk. Allogeneic hematopoietic stem cell transplantation (alloHSCT) yang dilakukan setelah mendapatkan protokol kemoterapi induksi dan konsolidasi dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien. Allo-HSCT juga dapat mengurangi risiko kekambuhan dan memberikan prognosis yang baik. Pelayanan keperawatan melalui manajemen kemoterapi diperlukan untuk meningkatkan perkembangan normal anak sehingga dapat memfasilitasi koping terhadap penyakit dan pengobatan.Kata kunci: AML, terapi, ana

    PENGARUH TERAPI KANGAROO MOTHER CARE PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DENGAN HIPOTERMIA : LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Hipotermia merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami penurunan suhu tubuh terus menerus di bawah 35,5Ā°C per rectal karena peningkatan kerentanan terhadap faktorfaktor eksternal. Menurut WHO sebesar 42% kematian bayi baru lahir disebabkan oleh hipotermia. Salah satu metode perawatan alternatif yang lebih mudah, murah dan efektif dalam menstabilkan suhu tubuh bayi berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu dengan cara metode Kangaroo Mother Care (KMC). Telaah literatur bertujuan untuk melakukan review artikel tentang pengaruh Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi BBLR dengan hipotermia. Literature review dengan cara mengumpulkan, membaca dan menganalisis artikel-artikel penelitian yang diterbitkan antara tahun 2011-2021 dan bisa diakses seluruh bagian artikel. Artikel dikumpulkan dari jurnal nasional dan internasional dengan menggunakan kata kunci BBLR, Hipotermia, KMC Artikel penelitian diperoleh melalui google scholar, science direct, BMJ journal, cochrane library dan PubMed. Penelitian dalam telaah literatur ini dianalisis menggunakan analisis PICO (Population, Intervention, Compare, Outcome). Didapatkan 10 artikel penelitian yang menganalisis terkait dengan judul yaitu pengaruh Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian-penelitian tersebut dilakukan di Indonesia, Bangladesh dan Nepal. Penelitian-penelitian yang ditelaah paling sedikit memiliki jumlah sampel sebanyak 15 responden dan paling banyak 126 responden. Implikasi keperawatan berupa pelayanan keperawatan melalui metode kangguru diperlukan untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup bayi bblr dengan hipotermia. Penatalaksanaan terapi Kangaroo Mother Care (KMC) dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup bayi. Kanggaro Mother Care juga dapat meningkatkan suhu dan mengurangi risiko hipotermia pada bayi berat badan lahir rendah.Kata Kunci: BBLR, hipotermia, kangaroo mother car

    PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENINGKATAN SIKAP JAJANAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH

    Get PDF
    Tujuan: Angka obesitas semakin meningkat pada anak usia sekolah. Salah satu yang dapat menyebabkan obesitas adalah tingginya angka konsumsi jajanan junkfood. Salah satu metode untuk meningkatkan sikap pada anak sekolah yaitu pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi metode peer group terhadap peningkatan sikap anak obesitas tentang jajanan sehat.Ā Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experiment dengan rancangan one grup pre-post test design. Jumlah responden sebanyak 30 siswa dengan status gizi obesitas. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pemberian edukasi diberikan secara berkelompok menggunakan media power point dan video sebanyak dua kali pertemuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pada pre test dan post test.Ā Hasil: Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sikap sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan nilai p=0,000.Ā Simpulan: Edukasi mengenai jajanan sehat melalui peer group dapat meningkatkan sikap anak sekolah dengan obesitas untuk memahami tentang jajanan sehatĀ Kata Kunci: edukasi, jajanan sehat, obesitas, sika

    PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG

    Get PDF
    Peningkatan kadar kolesterol akan menyebabkan berbagai penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) seperti, stroke, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis, diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Senam ergonomis dapat mencegah berbagai macam penyakit salah satunya penyakit yang diakibatkan oleh kolesterol,

    HUBUNGAN FREKUENSI MENGKONSUMSI JUNKFOOD DAN DURASI TIDUR DENGAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI TAHUN 2017

    Get PDF
    Obesitas pada anak menjadi perhatian utama, karena berisiko berlanjut sampai dewasa dan berdampak panjang bagi kesehatan. RISKESDAS tahun 2013 Provinsi Jambi juga termasuk kedalam 15 provinsi dengan prevalensi obesitas di atas nasional yaitu sebesar 20%. Salah satu yang dapat menyebabkan obesitas adalah mengkonsumsi junkfood dan durasi tidur. Asupan nutrisi yang tidak seimbang yaitu lebih dari kebutuhan tubuh dapat memicu terjadinya obesitas. Kurang tidur juga akan menyebabkan penurunan leptin dan peningkatan ghrelin, meningkatkan rasa lapar dan berkurangnya kemampuan membakar lemak dalam tubuh sehingga memicu timbulnya obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi mengkonsumsi junkfood dan durasi tidur dengan obesitas pada anak sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Aur Duri Kota Jambi tahun 2017. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Sampel diambil dengan cara proportional random sampling pada 2 sekolah dasar yaitu SDN 120 dan MI AL Munawaroh. Sampel terdiri dari 35 anak obesitas dan 35 anak tidak obesitas. Variable independen adalah frekuensi mengkonsumsi junkfood dan durasi tidur dengan mennggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square, somersā€™d, dan uji T tidak berpasangan. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara mengkonsumsi junkfood dengan kejadian obesitas P value 0,048 (<Ī±0,05). Frekuensi mengkonsumsi junkfood paling banyak pada kategori sering (75,7%), dan terdapat perbedaan frekuensi mengkonsumsi junkfood responden obesitas dan tidak obesitas P value=0,000 (<Ī±0,05). Untuk tidur terdapat 46 (65,7%) anak SD memiliki durasi tidur pendek < 10 jam/hari, terdapat hubungan yang signifikan antara durasi tidur dengan obesitas dengan P value < 0,05, rata-rata durasi tidur anak obesitas 1 jam lebih pendek daripada anak yang tidak obesitas. Kesimpulan anak obesitas lebih banyak mengkonsumsi junkfood dengan jenis junkfood yang banyak dikonsumsi adalah gorengan. Anak yang obesitas juga memiliki durasi tidur lebih pendek daripada anak yang tidak obesitas.Kata Kunci : obesitas, junkfood, durasi tidu

    Effect of Dreall Healthy about Sedentary Life Style for Increasing Motivation to Children with Obesity

    Get PDF
    The Increasing prevalence of children with obesity was showed in all around the world include in Indonesia. The dominant factor was a sedentary life style and lack of activity. Those habits would be made the energy being unused so the fat will be accumulation become obesity. This Study aimed to know the effect of dreall healthy sedentary lifestyle on obese school-age children. This research was used pre-experimental with one group pre posttest design to analyze the data about motivation. The number of was 60 school-age children with obesity in Palembang city the data collected by using questioner after arranging the puzzle that was a development based on the collected data. The statistic result with Wilcoxon test showed improving motivation with the result p=0,001. Fun education might become one method for increasing motivation on children to raise their physics activity

    HUBUNGAN PENGETAHUAN RESPONSIVE FEEDING IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-24 BULAN

    Get PDF
    Tingginya pravelensi stunting di Indonesia dengan persentase 30-40%. Pravelensi stunting di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2013 mencapai 32,67% sedangkan tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 35,56%. Mayoritas ibu yang mempunyai anak balita di Indonesia belum mengetahui cara dan waktu yang tepat untuk memberikan MP-ASI kepada anaknya sehingga hal ini memberikan dampak kepada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan responsive feeding Ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 12-24 Bulan. Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 83 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil analisis menggunakan uji chi square didapatkan hubungan pengetahuan responsive feeding ibu dengan kejadian stunting (p value 0,001). Perlu adanya peningkatan penyuluhan mengenai gizi kepada ibu dengan anak usia 12-24 bulan oleh petugas kesehatan tentang bagaimana memberikan pemberian makan yang baik serta pola asuh yang baik agar dapat memperbaiki status gizi anak dan hal ini dapat mencegah dampak terjadinya stunting.Kata Kunci: Pengetahuan Responsive Feeding, Stuntin

    ANALISIS TIMBULNYA KELUHAN PRURITUS VULVAE PADA REMAJA DIHUBUNGKAN DENGAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

    Get PDF
    Tujuan: Perilaku menstrual hygiene yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan pada area kelamin salah satunya pruritus vulvae. Hasil riset Kementrian Kesehatan Indonesia menunjukkan 5,2 juta remaja putri diIndonesia mengalami keluhan pruritus vulvae akibat tidak menjaga kebersihan area genetalia saat menstruasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan perilaku menstrual hygiene saat menstruasi dengan timbulnya keluhan pruritus vulvae pada remaja. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitikdengan populasi pada penelitian ini adalah siswi di SMPN 5 Madang Suku I dengan jumlah sampel sebanyak 90 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Pengumpulan datadilakukan menggunakan kuesioner dengan diperoleh hasil lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 52 (57,8%) responden sudah memiliki perilaku menstrual hygiene yang cukup, dan kurang dari setengah responden yaitu sebanyak 41 (45,6%) responden mengalami gejala pruritus vulvae ringan. Simpulan: Analisis data dilakukan menggunakan uji Somersā€™d Gamma menunjukkan tidak ada korelasi yang bermakna antara perilaku menstrual hygiene saat menstruasi dengan timbulnya keluhan pruritus vulvae (p value = 0,443 > 0,05). Kata Kunci: Menstruasi, Menstrual Hygiene, Perilaku, Pruritus Vulvae, Remaj

    PENGETAHUAN SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI PADA REMAJA

    Get PDF
    Infeksi saluran reproduksi (ISR) rentan terjadi pada remaja karena perilaku perawatan organ reproduksi yang buruk. Pembentukan perilaku perawatan organ reproduksi disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pengetahuan, sikap, jenis kelamin, keterpaparan informasi, uang saku, kebersihan toilet dan kamar mandi, dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan perilaku perawatan organ reproduksi pada remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 344 responden yakni 174 remaja perempuan dan 170 remaja laki-laki yang diambil dengan teknik multistage random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil analisis data bivariat menggunakan uji chi square diperoleh faktor yang berhubungan dengan perilaku perawatan organ reproduksi adalah pengetahuan (p=0,000). Faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku perawatan organ reproduksi adalah jenis kelamin (p=0,289), keterpaparan informasi (p=0,205). Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik didapatkan pengetahuan adalah faktor yang paling berhubungan dengan perilaku perawatan organ reproduksi dengan nilai OR = 3,409. Artinya, remaja yang berpengetahuan baik memiliki peluang sebesar 3,409 kali lebih tinggi untuk berperilaku perawatan organ reproduksi yang baik. Pengetahuan dapat menimbulkan kesadaran sehingga menyebabkan remaja berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, peningkatan pengetahuan pada remaja sangat diperlukan agar remaja memahami dan sadar akan pentingnya perawatan organ reproduksi. Perlu adanya pendidikan kesehatan menggunakan leaflet mengenai perawatan organ reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan remaja.Kata Kunci: Keterpaparan informasi, pengetahuan, perawatan, organ reproduksi, perilaku, remaj
    corecore