12 research outputs found

    STUDI KOMPARATIF TENTANG KETENTUAN PERCERAIAN (Studi Undang-Undang Perkawinan Indonesia dan Brunei Darussalam)

    Get PDF
    ABSTRAK Indonesia dan Brunei Darussalam merupakan negara mayoritas berpenduduk muslim yang terletak di Asia Tenggara dengan mengikuti aliran madzhab Syafi'i. Namun, peraturan tentang perceraian seperti cerai dan talak memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan ini tentu bukan tanpa alasan. Untuk itu perlulah mengetahui mengapa perbedaan tersebut bisa muncul mengingat kedua negara ini berpedoman dengan hukum islam yang sama. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana ketentuan cerai talak dan cerai gugat dalam perundang-undangan hukum keluarga di Indonesia dan Brunei Darussalam dan bagaimana persamaan dan perbedaan perundang-undangan tersebut. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengetahui Undang-undang perceraian Indonesia dan Brunei Darussalam serta apa saja persamaan dan perbedaan perundang-undangan tersebut. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis komparatif didasarkan pada riset pustaka (Library Research) atau data sekunder. Yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dikaji kemudian ditarik kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti. Bahan hukum yang digunakan ialah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perceraian dan Peraturan Negara Brunei Darussalam yang diatur dalam Perintah Darurat (Undang-undang Keluarga Islam) Tahun 1999. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan talak dan cerai di Indonesia harus dilakukan di depan sidang pengadilan. Selanjutnya di Indonesia proses mediasi menjadi prosedur sidang perceraian. Akibat pasca perceraian bagi wanita ialah idah bagi perempuan, kecuali perceraian Qobla al-Dughul maka tidak ada masa idahnya. Selanjutnya ketentuan talak dan cerai di Brunei Darussalam memperbolehkan perceraian diluar sidang pengadilan. Namun dalam tempo tujuh hari haruslah melaporkan perceraian tersebut. Jika tidak melaporkan lebih dari tujuh hari maka ada sanksi terhadap pelangaran itu. Dalam proses persidangan ada pula proses mediasi namun mediasi iii hanya dilakukan apabila salah satu pihak tidak setuju dengan perceraian. Brunei memberikan masa idah bagi perempuan yang bercerai qobla dughul. Persamaan dan Perbedaan Undang-undang Perceraian Indonesia dan Brunei Darussalam yaitu, persamaan pertama, sama-sama mendaftarkan perceraian ke pengadilan. Kedua, adanya mediasi dan adanya hakam. Perbedaan pertama, perceraian di Indonesia harus dilakukan didepan pengadilan. Di Brunei perceraian boleh dilakukan diluar pengadilan. Kedua, Indonesia tidak memberikan sanksi bagi pelanggaran aturan perceraian. Brunei Darussalam memberikan sanksi pelanggaran aturan perceraian. Ketiga, Indonesia tidak memberikan masa idah bagi wanita yang bercerai Qobla al-Dughul. Brunei menetapkan masa idah bagi wanita yang bercerai Qobla al-Dughul. Keempat, Mediasi menjadi prosedur dalam sidang perceraian di Indonesia. Sedangkan di Brunei Darussalam mediasi hanya dilakukan apabila hanya satu pihak saja yang setuju atas perceraian. Kata kunci: Cerai Talak, pengadilan, Undang-undan

    Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) serta Pentingnya Menjaga Kesehatan Diri dan Kebersihan Lingkungan pada Anak-anak

    Get PDF
    Kegiatan penyuluhan ini dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat karena masih kurangnya edukasi terhadap anak-anak terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta masih minimnya pemahaman anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Kegiatan ini diselenggarakan di ruang kelas dan area sekitar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muttaqin yang berada di Desa Negara Bumi, Kecamatan Sungkai Tengah, Kabupaten Lampung Utara. Metode yang dilakukan adalah dengan cara memberikan penyuluhan kepada para murid (anak-anak) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muttaqin dengan peserta berjumlah 20 orang. Tujuan diadakannya kegiatan penyuluhan ini adalah untuk mengedukasi peserta bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menjaga kesehatan diri dan lngkungan itu sangat penting untuk diketahui dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, para peserta (anak-anak) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muttaqin sudah mengetahui dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mampu menjaga kesehatan diri dan lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari

    Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Program Pengolahan Keripik Bayam serta Branding dan Marketing Pada KWT Flamboyan, Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah di Indonesia. Menyikapi hal tersebut maka diperlukan pengambilan langkah dalam mengembangkan ekonomi masyarakat terutama pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Flamboyan Bogor. Program ini terdiri dari pengolahan keripik bayam serta sosialisasi branding dan marketing yang dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan meskipun sebagian besar kegiatan dilakukan secara daring akibat kebijakan PPKM. Kegiatan pengolahan keripik bayam dilakukan dengan dua tahap, yaitu sosialisasi dan praktik langsung pengolahan. Sosialisasi branding dan marketing dilakukan dua tahap, materi edukasi pada tahap pertama dan materi yang berkelanjutanpada tahap kedua. Hasil dari program ini adalah anggota KWT Flamboyan dapat mengetahui langkah-langkah pengolahan keripik bayam serta cara-cara meningkatkan penjualan melalui implementasi branding dan marketing.&nbsp

    PENDAMPINGAN PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN RUMAH TANGGA MENJADI PRODUK BERNILAI DI WILAYAH RURAL FARMING MENGGUNAKAN PARTISIPATORY RURAL APPRAISAL

    Get PDF
    Abstrak: Isu Lingkungan hidup saat ini menjadi persoalan yang kompleks di Indonesia, dilihat dari kerusakan dan pencemaran lingkungan yang semakin meningkat disebabkan oleh sampah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan berdasarkan analisis permasalahan yang ada di Kecamatan Tosari, Kab. Pasuruan yang tidak memiliki TPA dan sebagai wilayah dengan penghasil sampah organik. Tujuan pendampingan pengelolaan limbah pertanian ini agar masyarakat dapat memilah sampah organik dan non organik serta dapat menciptakan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik menjadi eco enyzme, biowash, dan kompos. Pengabdian ini menggunakan pendekatan sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan. Kegiatan pengabdian melibatkan mitra Gapoktan Bala Daun dan Universitas Yudharta Pasuruan. Kegiatan ini dilaksanakan tepatnya di Desa Tosari, Baledono, Mororejo, dan Wonokitri. Terdapat tiga tahap kegiatan yakni pra-kegiatan, inti kegiatan, dan pasca kegiatan. Evaluasi kegiatan mencakup evaluasi pemahaman materi pelatihan dan pendampingan menggunakan statistik deskriptif dengan hasil rata-rata peningkatan pemahaman masyarakat pada seluruh materi sebesar 64,74% ini menunjukkan bahwa pendampingan yang dilakukan mampu memberikan dampak baik kepada mitra masyarakat dalam pengelolaan sampah.Abstract: Environmental issues are currently a complex problem in Indonesia, seen from the increasing environmental damage and pollution caused by waste. This community service activity was carried out based on an analysis of the problems that exist in Tosari District, Pasuruan Regency which does not have a landfill and as an area with organic waste producers. The purpose of this agricultural waste management assistance is so that the community can sort organic and non-organic waste and can create environmentally friendly products by utilizing organic waste into eco enyzme, biowash, and compost. This service uses a socialization, counseling and mentoring approach. The service activities involved partners of Gapoktan Bala Daun and Yudharta University Pasuruan. This activity was carried out precisely in the villages of Tosari, Baledono, Mororejo, and Wonokitri. There are three stages of activity, namely pre-activity, core activities, and post-activity. Evaluation of activities includes evaluation of understanding of training and mentoring materials using descriptive statistics with the results of an average increase in community understanding of all materials of 64.74%, indicating that the assistance provided is able to have a good impact on community partners in waste management

    Modernisasi di iran (Fenomena pemikiran khatami)

    No full text

    Optimization of Soil Temperature and Humidity Measurement System at Climatology Stations with IoT-Based Equipment

    No full text
    Temperature and humidity are important weather parameters that require close observation due to their importance across various fields, including agriculture. Apart from the use of automatic weather system (AWS), the station of meteorology and climatology also relies on conventional devices to observe these parameters, but they have been proven to be inefficient, imprecise, and prone to systematic errors. The alternative AWS consists of several sensors with different functions, allowing for more accurate measurements, but it also has one major limitation. This includes its inability to carry out measurements with the sensors when one of them is damaged. Therefore, this study aims to develop high-precision soil temperature and humidity (STH) monitoring equipment using the DHT11 sensor module. The equipment consisted of a box containing a series of device builder electronics. The building electronics circuit contained a DHT11 sensor, NodeMCU ESP8266 microcontroller, an on/off switch, and a reset button. The results of measurements of temperature and humidity often appeared on the smartphone. The DHT11 sensor detected the soil parameters, which were processed by the NodeMCU ESP8266. The data obtained were then sent to the Thingspeak server, where they could be accessed on a smartphone. The developed equipment showed good performance with accuracies of 98.201%, 97.330%, 98.982%, 98.973%, and 99.649% in measuring STH at each depth, while values of 98.487% and 98.587% were obtained for humidity measurement. Furthermore, precision values of 99.93% and 99.95 were recorded for the measurement of temperature and humidit
    corecore