34 research outputs found

    Cancellable biometric using matrix approaches

    Get PDF
    PhD ThesisCancellable biometrics endeavour to hide the appearance of a biometric image into a transformed template which prevents the outsider from recognising whom the biometric belongs to. Current research into cancellable biometric methodologies concentrates on the details of biometric traits. This approach has a drawback which cannot possibly be implemented with other biometric technology. To address this problem, this thesis contributes to development of a novel concept for the feature transformation of biometric technology, especially for fingerprints, by utilizing several matrix operations to provide an alternative algorithm in order to produce multi-implementation of the cancellable system. The matrix operations generate the feature element of the input fingerprint image in an irrevocable form of output fingerprint template by ignoring the type of biometric traits unique to fingerprints; thus, the cancellable algorithm can be implemented in different biometrics technologies. The implementation offers a new concept in generating a cancellable template by considering a sequential procedure for the fingerprint processing, in order to allow the authentication process to succeed in authenticating an enquired input. For example, a region of interest (RoI) step is required to provide a square form input to support the system working in a matrix domain. Meanwhile, the input fingerprints are mostly in rectangular form. This thesis contributes a new approach to selecting a certain area of a fingerprint by utilizing the density of ridge frequency and orientation. The implementation of these two enhancement steps reduces the excision process of this significant region of the fingerprint by avoiding the involvement of a non-feature area. Meanwhile, to avoid obtaining an un classified fingerprint, this thesis offers a new approach to the fingerprint image classification process entailing three requirements in classifying the fingerprint: the core point and its number, ridge frequency, and ridge direction; whilst the tented arch (TA) is only an additional requirement. The proposed idea increases both the percentage accuracy in classifying fingerprints and time consuming of the system. For Example, the accuracy of the fingerprint classification improves from less than 41 per cent of the fingerprint to 86.48 per cent in average for all of databases.Directorate General of Higher Education of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesi

    CORE-POINT, RIDGE-FREQUENCY, AND RIDGE-ORIENTATION DENSITY ROLES IN SELECTING REGION OF INTEREST OF FINGERPRINT

    Get PDF
    ABSTRACT: In fingerprint recognition technology, ridge-frequency and -orientation step are utilized to identify trait pattern of ridge/valley features of the fingerprint by separating foreground and background of the fingerprint image and specifying the directional pattern of the ridges and valleys. The ability to determine the patterns help us as well to select a particular area to be utilized forth. Meanwhile, core-point is needed as a reference point in region of interest (RoI) cropping process. For example, if a desired region is a squareform area, core-point can be as a central of the RoI. Thus, we just need to lay down two diagonal side of the selecting area. In conclusion, it is obvious that the superiority of these three steps can be exploited in RoI step

    Simulator Sistem Pengaman Truk Dari Muatan Berlebih Menggunakan LoadCell Berbasis Mikrokontroller

    Get PDF
    Pengamanan truk dari muatan berlebih adalah hal yang sangat penting dalam dunia transportasi, karena muatan berlebih pada truk adalah masalah serius yang dapat menyebabkan bahaya. Sistem pengaman truk dari muatan berlebih menggunakan loadcell berbasis mikrokontroler adalah sebuah solusi inovatif yang dirancang untuk mengatasi masalah keamanan dan efisiensi dalam transportasi barang. Peningkatan muatan di truk dianggap sebagai masalah serius dalam industri logistik, yang dapat mengakibatkan kecelakaan, kerusakan kendaraan, dan dampak negatif lainnya pada jalan raya. Oleh karena itu, sistem ini dibuat untuk memastikan truk tidak melebihi kapasitas muatan yang ditentukan. Sistem ini dirancang menggunakan loadcell sebagai input dan diproses oleh mikrokontroler Arduino nano dan nodemcu ESP32 sebagai mikrokontroler tambahan yang memiliki kemampuan untuk terhubung ke jaringan internet sebagai keuntungan. Sensor beban (loadcell) terpasang di bawah kendaraan untuk mengukur berat muatan secara real-time. Data yang diperoleh dari loadcell kemudian diproses oleh mikrokontroler, yang memiliki kemampuan untuk menghitung total berat muatan dan membandingkannya dengan batas yang telah ditetapkan. Jika berat muatan melebihi batas yang aman, maka dfplayer akan aktif sebagai peringatan kepada pengemudi truk dan data berat muatan akan ditampilkan pada LCD dan aplikasi mit app. Berdasarkan data dari uji coba yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sistem pengaman truk dari muatan berlebih ini telah dibuat sesuai dengan rancangan dan dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan baik

    Robot Pintar Penerima Pesanan Berbasis Suara

    Get PDF
    Pelanggan merupakan nyawa dari setiap bisnis yang dibangun. Bisnis tidak akan tumbuh dengan besar tanpa adanya dukungan dan dorongan dari pelanggan yang mempercayakan kebutuhan mereka kepada bisnis tersebut. Seperti pada bisnis restoran, salah satu cara mendapatkan kepercayaan dari pelanggan yakni pelayanan dengan cepat dan tepat. Permasalahan yang biasa dihadapi pada bisnis restoran yakni lambatnya penerimaan pesanan ke meja konsumen, mengakibatkan konsumen kurang puas, dikarenakan pelayan mempunyai double job yang harus menerima pesanan dan mengantarkan pesanan ke meja konsumen. Namun dengan adanya teknologi di bidang robotik, kini masalah tersebut bisa diatasi. Oleh karena itu, dibuatkan sebuah alat yang bertujuan untuk dapat merancang dan memonitoring sistem robot pintar penerima pesanan berbasis suara dengan inputan sensor photodiode, sensor ultrasonik dengan output driver motor L298N dan LCD melalui Arduino Mega2560. Diaktifkan dengan perintah suara melalui Aplikasi smartphone berupa kata meja 1, meja 2, dan meja 3. Kemudian motor pada robot berjalan menuju meja pelanggan mengikuti garis dan pelanggan memilih menu pada LCD dan akan terkirim menuju Aplikasi smartphone melalui WiFi menuju database. Setelah melakukan pengujian dan analisa terhadap sistem robot pintar penerima pesanan berbasis suara dengan inputan sensor photodiode, sensor ultrasonik dengan output driver motor L298N dan LCD dapat diambil kesimpulan bahwa sistem robot telah dapat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan prinsip kerja dan hasil yang dicapai sesuai fungsi serta kerja alat

    Effect of Implementing the Google Classroom Based on Learning Motivation, Interest in Learning and Student Learning Outcomes in Craft and Entrepreneurship Subjects

    Get PDF
    Advancements in modern technology provide teachers with opportunities to develop their skills in using media and teaching materials. This shift helps transform the instructional paradigms used in school learning processes, making education more modern and high-quality. Therefore, teachers need to be proficient in using information technology to enhance classroom learning, especially in subjects like crafts and entrepreneurship. This study is a quantiative research that focuses on examining the impact of Google Classroom on students' learning motivation, interest, and outcomes. The research was conducted at SMK Negeri 1 Tualang, Tualang District, Siak Regency, with a sample size of 95 eleventh-grade students. The data collected from this study were deemed valid and reliable, particularly concerning the influence of Google Classroom on learning motivation. The research findings were obtained through the use of questionnaires, with 33 respondents, providing data on the Google Classroom variable with a maximum score of 40. This indicates that there is a significant difference between the learning outcomes of students who were taught using the Online Google Classroom Learning Method and those taught using the conventional learning model in the subject of Crafts and Entrepreneurship for the 10th-grade students of SMK Negeri 1 Tualang in the Odd Semester of the Academic Year 2023/2024

    Implementasi Web SCADA Pada Sistem PLTS

    Get PDF
    Salah satu isu yang semakin mendesak untuk dicari solusinya adalah krisis energi yang semakin meningkat dan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Dalam menghadapi masalah ini, salah satu alternatif sumber energi yang sangat menjanjikan adalah energi surya yang dapat diubah menjadi energi listrik melalui penggunaan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Namun, masih banyak kendala yang dihadapi dalam penggunaan PLTS, terutama pengontrolan dan monitoring yang efektif pada penggunaan energi listrik di rumah, sehingga dapat mengakibatkan penggunaan energi listrik yang tidak efisien. Oleh karena itu, dibuat sebuah sistem SCADA yang dapat mengontrol dan memonitoring sistem PLTS. Dalam konteks ini, penelitian memfokuskan pada pemantauan arus, tegangan, dan daya yang dihasilkan oleh modul surya, serta pengendalian nyala lampu sebagai output daya PLTS. Data dari sensor yang terpasang pada PLTS dikirim ke sebuah web server melalui jaringan, memungkinkan pengguna untuk memonitor dan mengontrol sistem melalui alamat IP. Web server ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Python dan dijalankan pada mikrokontroler ESP32 dengan firmware MicroPython. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata daya puncak yang dihasilkan oleh PLTS adalah sekitar 18 Volt pada interval waktu tertentu, kemudian diubah oleh Solar Charge Controller (SCC) menjadi 14 Volt untuk mengisi baterai aki 12 Volt 3.5 Ah. Hasil analisis data menunjukkan selisih tegangan rata-rata sebesar 0.097%, selisih arus rata-rata sebesar 2.128%, dan selisih daya rata-rata sebesar 2.121%. Hasil ini menegaskan bahwa sistem SCADA berbasis web ini mampu memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan dalam pemantauan dan pengendalian sistem PLTS

    Sistem Buka Tutup Pintu Otomatis Berbasis Sensor Wajah

    Get PDF
    Kegiatan sehari-hari kadang memaksa seseorang untuk meninggalkan rumah atau toko dalam keadaan kosong, seperti halnya di saat jam kerja ataupun sekolah. Hal ini mengakibatkan rumah atau toko menjadi rentan untuk dibobol dan terjadi tindakan pencurian. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah sistem baru yang berfungsi untuk mencegah tindak pembobolan dan pencurian rumah karena lemahnya tingkat pengaman kunci atau gembok. Sehingga terciptalah gagasan inovasi sistem keamanan pintu berbasis pengenalan wajah menggunakan metode fisherface tentunya memiliki keamanan yang lebih baik dibandingkan pengaman kunci atau gembok. Kendali sistem dikendalikan dengan python dengan metode tenshorflow dengan menghubungkan catu daya dengan sumber listrik PLN, setelah sistem aktif dan semua alat menyala dan dilakukan pengaktifan program di python dan dilanjutkan dengan percobaan pendeteksian wajah. Berdasarkan hasil penelitian Camera web dapat mengenali wajah selama 0,5 detik hingga 1 detik ketika posisi camera dan wajah berhadapan lurus dengan jarak maksimal 50 cm. Pencahayaan pada wajah atau cahaya sekeliling yang menyinari dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan maupun kegagalan Camera untuk mengenali wajah penggunanya

    Rancang Bangun Sistem Keamanan Pintu Menggunakan Fingerprint Berbasis Internet Of Things (IoT)

    Get PDF
    Pada saat sekarang ini, tindak kejahatan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tindak kejahatan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, ketika pelaku memiliki kesempatan untuk melakukan aksinya tersebut. Adapun kasus tindak kejahatan yang banyak terjadi dilingkungan masyarakat, yakni kasus pencurian. Biasanya kasus pencurian ini melakukan aksinya dengan cara merusak atau membobol kunci pada pintu. Oleh karena itu dibuatkan sebuah sistem keamanan pada pintu menggunakan sensor fingerprint berbasis internet of things. Metode sistem keamanan pada pintu menggunakan sensor fingerprint berbasis internet of things diaktifkan dengan menggunakan inputan sidik jari yang diletakkan pada sensor fingerprint dan juga menu keypad yang ada pada LCD TFT. Ketika sistem keamanan ini diinputkan benar maka akan mengaktifkan buzzer dan relay sehingga solenoid doorlock akan membuka kunci pintu dan data pengguna akan dikirimkan menuju website agar dapat dimonitoring siapa yang mengakses pintu. Setelah melakukan pengujian dan analisa terhadap sistem keamanan menggunakan sensor fingerprint berbasis internet of things, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem keamanan pada pintu telah dapat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan prinsip kerja dan hasil yang dicapai sesuai fungsi serta kerja alat

    Analisa Perbaikan Susut Non Teknis Dengan Pemetaan Pju Ilegal Di Ulp Sijunjung Menggunakan Gps Garmin Gpsmap64s

    Get PDF
    Losses atau lebih dikenal dengan istilah susut merupakan parameter yang harus selalu diperhatikan oleh PT. PLN (Persero), karena parameter tersebut menunjukan seberapa baik efisiensi dari suatu sistem. Losses atau rugi-rugi daya adalah kerugian energi listrik akibat permasalahan teknis dan non teknis. Akibatnya terjadi penyusutan daya yang menyebabkan kerugian listrik tersalurkan. Salah satu penyebab terjadinya losses ialah banyaknya terdapat penerangan jalan umum (PJU) yang belum meterisasi atau ilegal. Dari laporan inventaris Penerangan Jalan Umum ULP Sijunjung pada tahun 2019 didapatkan jumlah titik yang tersambung 96 titik serta total pemakaian sebanyak 168.963 kWh. Dimana pelaksanaannya masih secara manual tanpa koordinat, tanpa gambar, hanya melihat hasil dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan kerugian yang ditimbulkan terus bertambah, sehingga diperlukan suatu analisis pelaksanaan pemetaan Penerangan Jalan Umum. Dimana hal ini bertujuan untuk mencapai target susut distribusi ULP Sijunjung 5,7 % setiap tahunnya

    Konsep Penginjeksian Mata Kuliah Baru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

    Get PDF
    Higher education must adapt to the advencement of Science and Technology, one of the ways that Universities can do by implementing curriculum enhancement. Curriculum enhancement can be done by adding new courses. Subjects that are in line with current developments are Image Processing courses. Image Processing is a course in Electrical Engineering that discusses data processing and analyzing data in the form of images to be used as important information as referred. The usage of Image Processing courses is found in daily life, for example on smartphones, parking systems, medical, television and many others that utilize image processing subjects. The characteristics of this study compare two different groups, namely comparing the curriculum of the University of LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) and the curriculum of the University of Non-LPTK to look for curriculum characteristics in covering different subjects with the characteristics of vocational education, but in accordance with the characteristics of vocational education in considering eye input lectures that are aligned with digital characteristics in the field of vocational education studies. The suitability of the characteristics of the Image Processing course with the characteristics of the LPTK curriculum results in a Semester Learning Plan for Image Processing courses to be applied to the Electrical Engineering Vocational Education study program at State University Of Padang.Higher education must adapt to the advencement of Science and Technology, one of the ways that Universities can do by implementing curriculum enhancement. Curriculum enhancement can be done by adding new courses. This article aims to find the concept of injecting new subjects, especially in the Electrical Engineering Education study program, State University of Padang. The method in this study uses a qualitative research ex post facto comparative approach. The characteristics of this study compare two different groups, namely comparing the curriculum of the University of LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) and the curriculum of the University of Non-LPTK to look for curriculum characteristics in covering different subjects with the characteristics of vocational education, but in accordance with the characteristics of vocational education in considering eye input lectures that are aligned with digital characteristics in the field of vocational education studies. The suitability of the characteristics of the Image Processing course with the characteristics of the LPTK curriculum results in a Semester Learning Plan for the Image Processing course to be applied to the Electrical Engineering Education study program in State University of Padang
    corecore