10 research outputs found
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA PEMBELAJARAN AKSELERASI DAN PEMBELAJARAN REGULER
Penelitian ini didasarkan pada perbedaan karakteristik peserta didik akselerasi dan peserta didik reguler dalam kegiatan pembelajaran. Dimana, peserta didik yang berkemampuan jauh di atas rata-rata ini, biasanya sering terkesan santai dan tampak kurang memperhatikan pelajaran. Hal yang lebih buruk lagi, peserta didik tersebut cenderung mengganggu temannya sehingga kegiatan belajar mengajar dalam kelas menjadi kurang lancar. Oleh karena itu, untuk melayani peserta didik tersebut dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan implementasi kurikulum yang berbeda pada kedua pembelajaran agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rapor pembelajaran XI CI+BI dan nilai rapor pembelajaran XI IPA pada mata pelajaran IPA. Pendekatan penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu terdapat perbedaan penilaian guru hal penyampaian, minat dan motivasi pada pembelajaran akselerasi dan pembelajaran reguler. terdapat perbedaan antara pembelajaran akselerasi dan pembelajaran reguler yang meliputi: kebijakan, prosedur pengembangan desain kurikulum, penetapan tujuan, pengembangan bahan ajar, implementasi kurikulum. Sedangkan hasil penelitian hasil belajar menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rapor pembelajaran akselerasi kelas XI CI+BI dengan nilai rapor pembelajaran reguler kelas XI IPA pada mata pelajaran IPA.
Kata kunci: pembelajaran akselerasi, pembelajaran reguler, implementasi kurikulum
The study was based on differences in the characteristics of accelerated learners and regular learnes in learning activites. Where, learners are capable of far above this average, usually often seemed relaxed and seemed less attention to the lesson. What is even worse, learners tend to disturb her so that teaching and learning activities in the classroom becomes less smooth. Therefore, to serve the students in learning activities required different curriculum implementation at both learning in order to achieve the expected competencies. This study aimed to describe whether there are significant differences between the grades XI CI + BI learning and learning XI IPA grades in science subjects. This research approach that uses qualitative and quantitative approaches. The results using qualitative approach, there are differences in terms of the delivery of teacher assessment, interest and motivation in accelerated learning and regular learning. There is a difference between the accelerated learning and regular learning include: policies, procedures curriculum design development, goal setting, development of teaching materials, curriculum implementation. While the results of learning outcomes research using quantitative approach that is no significant difference between the grades of accelerated learning XI CI + BI with grades of regular learning XI IPA in science subjects.
Keywords: accelerated learning, regular learning, curriculum implementatio
IMPLEMENTASI LANDASAN LAYANAN BK DALAM KEBERMAKNAANNYA DI SEKOLAH
The research was conducted to find the implementation of guidance and counseling services in elementary schools. The method used is descriptive qualitative. Data was collected through three activities, namely interviews, observation, documentation. The results of this study indicate planning and implementation. The research was carried out in three activity cycles. The results of the study show 1) guidance services can be carried out by analyzing the needs of students, 2) the need for collaboration between parents and schools regarding guidance and counseling provided to students, 3) supervising teachers observe students' responses to the guidance and counseling services provided. Furthermore, the teacher observes changes in students which can be seen from the achievement of the goals of guidance and counseling services, the achievement of developmental tasks, learning outcomes, and the success of students after graduating from school both in further studies and life in society.
 
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI ORGAN GERAK MANUSIA DI KELAS V SEKOLAH DASAR
This research is motivated by several problems, namely there are several concepts in science material that require special understanding. On the materialof human movement organs because it cannot be seen directly if there is no intermediary in the formof learning media and there is no interactive multimedia learning media, especially on the material of human movement organs. Based on these problems, interactive multimedia-based learning media was developed on the material of human movement organs in grade V elementary school on theme 1 sub-theme 2 learning 2. This research was conducted at SDN 05 Sawahan Padang. The purpose of this research is to produce valid, practical, and effective learning media. This type of research is research and development (R&D) using a 4-D model (Define, Design, Development, Dissemination). The data collection instruments in this study were in the form of learning media validation sheets (for design, language, and material experts), practicality tests, and effectiveness tests. The results of the validation test for developing interactive multimedia-based learning media on human movement organs with 3 validators were categorized as very valid, the results of the practicality test by one educator and twenty-six students were categorized as very practical, and the results of the effectiveness test by twenty-six people. students are categorized as very effective. The level of validity obtained by the validity test results with the percentage of design feasibility (90%), the percentage of language (92.5%), the percentage of material (75%). The results of the practicality test by educators get an average value (95%) and the practicality results of students get an average value (98.2%). The results of the effectiveness test of twenty-six students got an average score (94.5%). Proving that interactive multimedia-based learning media on the material of human movement organs in grade V elementary school theme 1 sub-theme 2 learning 2 is declared valid, practical, effective and feasible to us
PENGINTEGRASIAN KURIKULUM, PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DAN HAK ANAK MELALUI MEDIA DI MASA PANDEMI
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan guru dalam memberikan bahan pelajaran kepada siswa khususnya pada masa pandemi covid - 19. Pada masa pandemi, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara online sehingga guru merasa kurang maksimal dalam memberikan materi kepada siswa. Guru memerlukan media pembelajaran yang dapat memenuhi isi kurikulum sebagai upaya dalam penyampaian materi kepada siswa. Kenyataannya, tidak semua guru mampu merancang media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Selain itu, anak berhak memproleh pendidikan dan pengajaran walaupun dimasa pandemi covid. Melalui media audio visual dengan aplikasi kinemaster diharapkan dapat membantu guru dan menjadi solusi dalam pembelajaran saat ini. Hasilnya, media audio visual tersebut dapat membantu guru dalam menyampaikan materi terutama berkenaan dengan perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini dengan indikator mengenal agama dan hari besar agama.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Nilai Agama dan Moral Anak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya perkembangan Nilai Agama dan Moral (NAM) anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak ā Kanak. Dilihat dari perkembangan NAM, masih banyak anak yang belum bisa mengenal agama dan hari besar keagamaan. Hal ini terlihat ketika dilakukan observasi, indikator pertama mengenal agama yang dianut 53,33% yang perkembanganya kurang (K), 33,33% cukup berkembang (C) dan 13,33% perkembanganya baik (B) . Sedangkan pada indikator kedua, mengetahui hari besar agama 46,67% yang perkembangannya kurang (K), 40% yang perkembanganya cukup (C), 2 anak dengan persentase 13,33% yang perkembanganya baik (B). Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan media pembelajaran audio visual terhadap nilai moral dan agama anak usia 5-6 tahun. . Jenis penelitian ini adalah desaign eksperimental quasai. Hasil yang diperoleh thitung >ttabel (2.301 > 2.048), kemudian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat pengaruh penerapan media pembelajaran audio visual terhadap NAM anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak ā Kanak.
 
PELATIHAN GURU DALAM MERANCANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) UNTUK ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK PKG CEMPAKA KEC. NANGGALO
Pengabdian ini dilatar belakangi oleh minimnya pengetahuan dan kreatifitas guru dalam menciptakan alat permainan edukatif. Berdasarkan itulah maka perlu diberikan Pelatihan kepada guru mengenai āPelatihan Guru Dalam Merancang Alat Permainan Edukatif (APE) Untuk Anak Usia Dini Pada Kelompok PKG CEMPAKA Kec Nanggaloā. Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi pengalaman guru dalam membuat Alat permainan edukatif (APE). Dan juga bertujuan untuk memberikan pemahaman guru betapa penting menciptakan alat permainan edukatif yang dapat menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak. Adapun yang menjadi peserta pengabdian masyarakat kaliiniadalahguru-guruTK dan guru PAUD yang menjadi anggota PKG Cempaka Nanggalo. Berbagai aspek perkembangan AUD dapat terstimulasi dengan penggunaaan APE.Untuk itu Guru diharapkan dapat terus mengasah kreativitasnya dalam pembuatan APE AUD.Dengan kreativitas yang dimiliki guru diharapkan peserta didikdapat terstimulasi dengan baik dan benar. Sehingga tingkat capaian anak dapat berkembang dengan baik
PENERAPAN APE BALOK UNTUK MENGENALKAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TKIT KOTA PADANG
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode guru dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan APE balok untuk mengenalkan bentuk geometri kepada anak usia 4-5 tahun di TKIT Adzkia Plus Padang. Ā Berdasarkan indikator 61% anak belum berkembang dalam mengenalĀ benda dengan mengelompokkan berbagaiĀ benda diĀ lingkungannyaĀ dan 53% belum berkembang dalam mengenalĀ konsepbesar-kecil. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam penerapan APE balok untuk mengenalkan bentuk geometri kepada anak usia 4-5 tahun di TKIT Adzkia PlusĀ Padang.Ā PenelitianĀ iniĀ menggunakanĀ penelitian deskriptif kualitatif yaituĀ mendeskripsikan apa yang ada sesuai dengan data dilapangan.Ā Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, danĀ dokumentasi.Ā Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penerapan APE balok untuk mengenalkan bentuk geometri secara keseluruhan fakta yang peneliti temukan diĀ lapangan serta hasil wawancara dengan ahli 50% Ā (baru sebagian)Ā diterapkan sesuai dengan teori yang ada, sehingga berdampak pada hasil belajar anak didik yaitu sebesar 50% anak belum mampu mengelompokkan struktur geometri pada tempatnya
PENGGUNAAN E-MODUL SEBAGAI BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA PGII 2 Bandung)
Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari observasi di lapangan yang memperlihatkan bahwa pada umumnya di sekolah ā sekolah hanya menggunakan buku teks sebagai bahan ajar. Namun, ada beberapa sekolah yang telah menerapkan bahan ajar mandiri yaitu modul. Oleh karena mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi telah diterapkan di sekolah-sekolah, maka timbulah keinginan peneliti untuk membuat suatu bahan ajar elektronik yaitu E-modul.
Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu āApakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan e-modul dengan siswa yang menggunakan modul pada ranah kognitif Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA PGII 2 Bandung?ā. Secara lebih rinci rumusan masalah terdiri dari (1) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan e-modul dengan siswa yang menggunakan modul pada ranah kognitif aspek memahami (C2) mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi program aplikasi Microsoft Office Access?; (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan e-modul dengan siswa yang belakangmenggunakan modul pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi program aplikasi Microsoft Office Access?ā
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design bentuk pretest-posttest control group design menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol tanpa penugasan random. Instrumen yang digunakan berupa tes objektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA PGII 2 Bandung. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Nonprobability sampling bentuk sampel jenuh .
Hasil Penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan e-modul dengan siswa yang menggunakan modul sebagai bahan ajar terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif kelas XI semester satu pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Atas.
Kata Kunci: E-modul (Modul Elektronik) dan Hasil Belaja
Studi Komparasi Implementasi Kurikulum Pada Pembelajaran Akselerasi Dan Pembelajaran Reguler (Kajian Pada Kelas Xi Ci+Bi Ipa Dan Kelas Xi Ipa Di Sman 1 Padang)
The study was based on differences in the characteristics of accelerated learners and regular learnes in learning activites. Where, learners are capable of far above this average, usually often seemed relaxed and seemed less attention to the lesson. What is even worse, learners tend to disturb her so that teaching and l earning activities in the classroom becomes less smooth. Therefore, to serve the students in learning activities required different curriculum implementation at both learning in order to achieve the expected competencies. This study aimed to describe whether there are significant differences between the grades XI CI + BI learning and learning XI IPA grades in science subjects. This research approach that uses quantitative approaches. While the results of learning outcomes research using quantitativeapproach that is no significant difference between the grades of accelerated learning XI CI + BI with grades of regular learning XI IPA in science subjects.Keywords: accelerated learning, regular learning, curriculum implementatio
The Effect Of Audio Visual Media On The Ability To Count Of Kindergarten
The problem of this research is based on the low ability of children in numeracy when using the number symbol and matching numbers with the number symbol in kindergarten.This study aims to improve the ability to count children at the age of 5-6 years through audio visual media of kindergarten. This type of research is an experimental study nonequivlent control group design. The research population of all children aged 5-6 years while the selected research samples were grade B2 and B4. Sampling techniques using purposive sampling techniques, this study uses the t-test formula preceded by the analysis requirements test in the form of normality test and homogeneity test. Based on the analysis of data obtained from the test results of data from the sample class that is normal and homogeneous distribution, further hypothetical tests with t-test showed obtained . thitung > ttabel is 3,186>2,042 and sig. > sig.a (0.00