173 research outputs found
Studi Kebiasaan Makanan Ikan Gurame Osphronemus Gouramy
Untuk memucu pertllmbuhun ibn gllrame perlu dilukukan perubahan pola pemberiun pakan, duri kebiusuun memberikun pakan hunya berupa daun tumbuhan ke pemberiun pukan buutan yang kaya akan nutrisi. Untuk meneliti kebutuhannutrisi pada ikan ini perlu informasi dasar tentang kebutuhan nutriisi ikan tersebut Inforn13si yang dimaksud adalah gambaran komposisi makanannya di alam (kolam alami) kelompok makanan dominan yang dimakan ikan ini berubah dari insekta (pada ikan ukuran kecil) menjadi tumbuhan (pada ikan ukuran besar). Perubahan komposisi pakan ini sejalan dengan perubahan ukuran tubuh dan perbandingan antara panjang usus dan panjang tubuh. Dengan demikian pada saatmasih muda ikan gurame bersifat karnivor dan pada saat dewasa berubah menjadi omnivor yang cenderung herbivor.Kata-kala kunci: kebiasaan makanan, nutrisi, karnivor
Community Structure of Fish and Environmental Characteristics in Cisadea River, West Java, Indonesia
 Environmental characteristics can influence the distribu-tion of animal communities including fish in aquatic habitats such as a river. The study of fish communities in Cisadea River aimed to learn the relation between the fish community structure and the environmental characteristics of the river itself. This research was conducted in Cisadea River, Cianjur Regency, West Java, Indone-sia during dry season from July 2012 until February 2013. Samples of fish were caught using active fishing gear (Electrofishing Gear, spreading nets, scoop, lift net) and passive fishing gear (trap). The results showed that the quality of the physical chemistry of Cisadea waters was still in the normal range that could support fish life. The fish community in Cisadea River consisted of 11 orders, 26 families, 35 genera and 48 species. During the study, Rhyacichthys aspro (19,85%) and Glyptothorax plathypogon (20,15%) were the domi-nant species caught. The diversity index value (H’) was 2.87 (mid-dle category) with the dominance value of 0.09 (low category) and evenness value of 0.74 (high category). Moreover, community simi-larities according to the presence of species made the LC1 and LC2 locations in one group while the LC3 locations in a separate group.
Anatomical and Histological Characteristics of Gonad of Tropical Eel Anguilla bicolor McClelland, 1844 in Different Length Body Size
The sex status of Anguilla bicolor McClelland is difficult to be distinguished between males and females. Thus, we evaluated 309 fishes from The Serayu River, with length and weight range around 9 - 81 cm and 0.59 - 1260 g respectively to access the anatomical and histological characteristics of their gonads for each sex. Parameters assessed were body sizes, eye diameter, fin length, and gonad weight. The results showed that body length, weight, eye index, and gonadosomatic index of the male were significantly smaller (p0.05) between males and females. The histological structure of gonad showed that the eel gonads can be classified as either indifferent gonads, testis, or ovary based on the length of body size. Collecting all the data together it can be concluded that A. bicolor is a gonochoric.
GENETIC DIFFERENTIATION OF THE KAMPAR RIVER'S GIANT FEATHERBACK (Chitala lopis BLEEKER 1851) BASE ON MITOCHONDRIAL DNA ANALYSIS
Although the giant featherback Chitala lopis is an important fish in Kampar River, the population structure has not been investigated. In this study, genetic diversity and population structure of giant featherback were examined using nucleotide sequence analysis of mitochondrial DNA control region for 54 fish collected from Kampar River
Preferensi Makanan Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) Terhadap Klorofil-A
Kandungan klorofil-a yang tinggi akan berpengaruh pada meningkatnya jumlah fitoplankton dan diikuti oleh keberadaan zooplankton. Jumlah fitoplankton dan zooplankton berpengaruh pada organisme perairan lainnya, seperti ikan pelagis kecil. Ikan kembung lelaki merupakan ikan ekonomis dan banyak dikonsumsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komposisi makanan ikan kembung lelaki dengan konsentrasi klorofil-a. Penelitian ini dilaksanakan sejak Mei 2018 sampai September 2018, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing, Lampung dengan pengambilan sampel sebanyak 240 ekor yang terdiri atas 140 ekor jantan dan 101 ekor betina. Hasil pengamata menunjukkan bahwa ikan kembung lelaki memanfaatkan fitoplankton, zooplankton, ikan, udang, dan crustace sebagai makanannya. Komposisi makanan fitoplankton kelas Bacillariophyceae mendominasi isi lambung ikan kembung lelaki selama waktu pengamatan. Konsentrasi klorofil-a di perairan Selat Sunda cenderung meningkat selama waktu pengamatan. Puncak komposisi fitoplankton terdapat pada bulan Agustus yang diduga terjadi upwelling. Komposisi fitoplankton terendah terdapat pada bulan Mei dengan konsentrasi klorofil-a di perairan lebih rendah daripada waktu lainnya
Kondisi Fisiologis Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forskal) Yang Dipelihara Pada Media Yang Terpapar Merkuri Dengan Tingkat Salinitas Berbeda [Physiological Condition of Milkfish, Chanos Chanos Forskal Reared in Medium Containing Mercury with Various Level of Salinity]
Merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kehidupan ikan, bahkan dapat membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi logam berat tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh merkuri terhadap kondisi fisiologis ikan bandeng yang dipelihara pada berbagai tingkat salintas. Percobaan terdiri atas empat perlakuan yakni: A (0% + 0 mg Hg L-1), B (0%o + 0,012 mg Hg L-1), C (10%o + 0,012 mg Hg L-1), dan D (20%o + 0,012 mg Hg L-1).Masing-masing perlakuan memiliki tiga ulangan. Ikan bandeng yang berukuran 7-8 cm dipelihara dalam akuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm3 dengan volume air 40 L. Masing-masing akuarium diisi dengan 20 ekor ikan bandeng dan dipelihara selama 30 hari. Pakan buatan berbentuk pellet diberikan tiga kali per hari sebanyak 5% dari bobot biomassa. Parameter yang diukur meliputi beban osmotik, tingkat konsumsi oksigen, dan kadar glukosa darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ikan bandeng yang dipelihara di media air tawar, keberadaan merkuri menyebabkan naiknya beban osmotik dan kadar glukosa darah serta menurunkan tingkat konsumsi oksigen. Kondisi fisiologis ikan bandeng yang dipelihara pada salinitas 10%o lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya dengan nilai beban osmotik 0,237±0,088 Osm kg-1 H2O, tingkat konsumsi oksigen 0,257±0,037 mgO2 g-1 jam-1 dan kadar glukosa darah 11,7±1,30 mg.mL-1. Dampak toksisitas merkuri terhadap kondisi fisiologis ikan bandeng berkurang ketika dipelihara pada media dengan salinitas 10%o
- …