6 research outputs found

    Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Keagamaan: Perspektif Islam dan Konteks Sosial

    Get PDF
    Artikel ini mendiskripsikan model intregrasi pembentukan karakter dengan tujuan memperoleh model pembentukan karakter. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literatur review. Model integrasi kurikulum dapat menjadi acuan untuk pendidikan karakter dengan tujuan membentuk karakter keagamaan khususnya Islam. Penataan pola hidup masyarakat yang berbudaya tinggi, pendidikan karakter harus memiliki falsafah kebangsaan sebagai kekayaan bangsa. Pendidikan terpadu dengan pengembangan kepribadian menumbuhkan rasa cinta terhadap keluarga, saling menghormati, dan tingkat toleransi yang tinggi. Islam dan semua struktur sosial mempengaruhi Pancasila, dan Pancasila sebagai dasar bangsa sangat terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman. Di sini pentingnya pembentukan karakter bangsa bangsa Indonesia dapat diberikan ciri menjadi bangsa yang besar, beradab, maju dan bermartabat

    EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI LITOSFER KELAS X SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Efektivitas pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar geografi pada materi litosfer kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain Penelitian yang digunakan adalah Pretest-posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMA Islam 1 Surakarta dari dua kelas memiliki jumlah 34 siswa yaitu 17 siswa pada kelompok kontrol dengan pendekatan konvensional dan 17 siswa pada kelompok eksperimen dengan pendekatan CTL. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah test ( pre-test dan post-test) dan dokumentasi. Uji validitas instrumen menggunakan teknik korelasi product moment. Uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach. Teknik analisis data yang dilakukan dengan uji hipotesis menggunakan independen sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan CTL lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis diperoleh nilai p sebesar 0,000, yang berarti hasil signifikansi pada α < 0,05. Hasil belajar geografi menggunakan pendekatan CTL lebih tinggi dibanding menggunakan metode ceramah. Rerata nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 12,70, sedangkan rerata kenaikan nilai pre-test dan post-test kelas kontrol sebesar 1,50. Kenaikan rerata kelas eksperimen yang lebih tinggi membuktikan bahwa hasil belajar geografi pada materi litosfer menggunakan pendekatan CTL lebih baik peningkatannya dibanding menggunakan metode ceramah Kata Kunci: Efektivitas, Pendekatan CTL, Hasil Belaja

    Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi pada Materi Litosfer Kelas X SMA

    No full text
    Abstract: This study aims to determine: The Effectiveness of the Blended Learning Learning Model to improve geography learning outcomes in lithosphere class X SMA material. This research is an experimental research. The research design used was the Pretest-posttest Control Group Design. The results showed that the Blended Learning Learning Model approach was more effective than conventional methods. This is evidenced by testing the hypothesis obtained p value of 0,000, which means the results of significance at α <0.05. Geography learning results using the Blended Learning Learning Model are higher than using the lecture method. The average pre-test and post-test values of the experimental class increased by 12.70, while the mean increase in the control class pre-test and post-test values was 1.50. The increase in the mean of the higher experimental class proves that the results of geography learning on lithospheric material using the Blended Learning Learning Model are better than the lecture method. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Blended Learning untuk meningkatkan hasil belajar Geografi pada materi litosfer kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan responden 17 siswa kelas X IPS1 sebagai kelas kontrol dan X IPS2 sebagai kelas eksperimen. Desain Penelitian yang digunakan adalah Pretest-posttest Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Blended Learning lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis diperoleh nilai p sebesar 0,000 yang berarti hasil signifikansi pada α < 0,05. Hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran Blended Learning lebih tinggi dibanding menggunakan model konvensional. Rerata nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 12,70, sedangkan rerata kenaikan nilai pretest dan posttest kelas kontrol sebesar 1,50. Kenaikan rerata kelas eksperimen yang lebih tinggi membuktikan bahwa hasil belajar Geografi menggunakan model pembelajaran Blended Learning lebih baik peningkatannya dibanding menggunakan model konvensional

    Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi pada Materi Litosfer Kelas X SMA

    No full text
    &lt;p&gt;&lt;strong&gt;Abstract:&lt;/strong&gt; This study aims to determine: The Effectiveness of the Blended Learning Learning Model to improve geography learning outcomes in lithosphere class X SMA material. This research is an experimental research. The research design used was the Pretest-posttest Control Group Design. The results showed that the Blended Learning Learning Model approach was more effective than conventional methods. This is evidenced by testing the hypothesis obtained p value of 0,000, which means the results of significance at α &amp;lt;0.05. Geography learning results using the Blended Learning Learning Model are higher than using the lecture method. The average pre-test and post-test values of the experimental class increased by 12.70, while the mean increase in the control class pre-test and post-test values was 1.50. The increase in the mean of the higher experimental class proves that the results of geography learning on lithospheric material using the Blended Learning Learning Model are better than the lecture method.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;Abstrak:&lt;/strong&gt;&lt;em&gt; &lt;/em&gt;Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran &lt;em&gt;Blended Learning &lt;/em&gt;untuk meningkatkan hasil belajar &lt;strong&gt;G&lt;/strong&gt;eografi pada materi litosfer kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan responden 17 siswa kelas X IPS1 sebagai kelas kontrol dan X IPS2 sebagai kelas eksperimen. Desain Penelitian yang digunakan adalah &lt;em&gt;Pretest-posttest Control Group Design&lt;/em&gt;. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran &lt;em&gt;Blended Learning&lt;/em&gt; lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis diperoleh nilai p sebesar 0,000 yang berarti hasil signifikansi pada α &amp;lt; 0,05. Hasil belajar geografi menggunakan model pembelajaran &lt;em&gt;Blended Learning&lt;/em&gt; lebih tinggi dibanding menggunakan model konvensional. Rerata nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 12,70, sedangkan rerata kenaikan nilai &lt;em&gt;pretest&lt;/em&gt; dan &lt;em&gt;posttest&lt;/em&gt; kelas kontrol sebesar 1,50. Kenaikan rerata kelas eksperimen yang lebih tinggi membuktikan bahwa hasil belajar Geografi menggunakan model pembelajaran &lt;em&gt;Blended Learning&lt;/em&gt; lebih baik peningkatannya dibanding menggunakan model konvensional.&lt;/p&gt;</jats:p

    Pengembangan Media Komik Digital Mitigasi Bencana Berbasis Science, Environtment, Technology, and Society (SETS) untuk Meningkatkan Responsibility Siswa Sekolah Dasar.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran komik digital berbasis SETS yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan responsibility siswa SD terhadap bencana. Penelitian ini merupakan research and development yang mengikuti prosedur pengembangan Borg & Gall. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas V SD di tiga sekolah di sekitar Kawasan rentan bencana erupsi gunung Merapi di Kabupaten Sleman DIY. Implementasi media dilaksanakan sebanyak tiga kali pembelajaran pada setiap sekolah. Tahap pertama persiapan pembelajaran dengan mengenalkan produk, tahap ke dua pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan produk dan evaluasi. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif, yang meliputi data survei analisis kebutuhan dengan angket, wawancara, dan observasi; data validitas media pembelajaran komik digital dengan skala; data keterlaksanaan media pembelajaran komik dengan lembar observasi; dan data keefektifan media pembelajaran komik digital dengan lembar observasi, angket, dan tes penguasaan konsep materi mitigasi bencana. Data dianalisis secara deskriptif dan dengan menggunakan independent sample t-test. Temuan penelitian adalah sebagai berikut. (1) Media pembelajaran yang dihasilkan telah memenuhi spesifikasi media pembelajaran, yaitu melengkapi produk yang sudah ada dengan berfokus pada pengintegrasian mitigasi bencana secara tematik dan berkontribusi dalam mitigasi dan responsibility siswa SD. Media tersebut terdiri atas enam tahap kegiata: tahap organisasi dan orientasi, tahap pembentukan konsep, tahap aplikasi dan pementapan konsep, tahap mengadaptasikan konsep, tahap merencanakan dan membuat keputusan, dan tahap evaluasi berbasis SETS. (2) Media pembelajaran yang dihasilkan layak untuk digunakan berdasarkan penilaian ahli. Skor rata-rata validasi media adalah 87,14 (sangat valid). (3) Media pembelajaran yang dihasilkan efektif, ditandai dengan lebih dari 83,3% siswa telah mampu melakukan aktivitas mitigasi dan responsibiity selama pembelajaran, skor rata-rata pengusaaan konsep materi mitigasi bencana lebih dari 70% dan kemampuan penguasaaan konsep materi mitigasi bencana dalam kelompok yang dibelajarkan dengan media pembelajaran yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang dibelajarkan dengan media pembelajaran konvensional. (4) Media pembelajaran yang dihasilkan praktis, ditandai dengan lebih dari 96% siswa memberikan respons positif dan nilai rata-rata tingkat keterlaksanaan pembelajaran sebesar 98 pada kategori tinggi
    corecore