2 research outputs found
PENGARUH TEKANAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN HASIL PENGECORAN PADA MATERIAL ALUMINIUM DAUR ULANG
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tekanan dan temperatur cetakan terhadap sifat fisis dan mekanis pada pengecoran squeeze (direct squeeze casting) pada paduan aluminum daur ulang. Paduan dilebur pada dapur krusibel dan dituang pada temperatur 700°C pada cetakan yang berbentuk die-punch yang dipanaskan pada variasi temperatur 300°C dan 400°C. Tekanan diberikan pada saat pembekuan sebesar 0 MPa, 10 MPa, 20 MPa dan 30 MPa selama 100 detik. Perubahan struktur mikro diamati dengan menggunakan mikroskop optik, perubahan sifat mekanis dilakukan dengan pengujian kekerasan Brinell. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengecoran squeeze mampu mengurangi cacat penyusutan, struktur silikon semakin halus, meningkatkan dan meratakan distribusi kekerasan Brinell. Penurunan temperatur cetakan menyebabkan struktur silikon semakin halus dan kekerasan naik.Kata Kunci : pengecoran squeeze, sifat fisis dan mekanis, aluminum daur ulan
PENGARUH WAKTU ELECTROPLATING TERHADAP LAJU KOROSI DAN KEKUATAN TARIK PADA PELAPISAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN HARDCHROME
Baja ST 40 merupakan salah satu jenis baja karbon rendah, dengan kandungan karbon (C) kurang dari 0,3% C. Secara umum baja karbon rendah mempunyai beberapa kelebihan yaitu mempunyai sifat tangguh, ulet serta harganya relatif murah. Namun, baja karbon rendah juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya laju korosi yang tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi pada baja adalah electroplating hardchrome. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu electroplating terhadap laju korosi dan kekuatan tarik pada pelapisan baja karbon rendah dengan hardchrome. Proses electroplating hardchrome menggunakan variasi waktu proses 5 menit, 10 meni, 15 menit dan 20 menit dengan kerapatan arus 25 A/dm2 dan tegangan 6,5 volt. Pengujian laju korosi menggunakan metode kehilangan berat dengan media korosi larutan NaCl konsentrasi 3% dan pengujian tarik menggunakan alat uji tarik dengan standar ASTM D 638 tipe II untuk mengetahui nilai kekuatan tariknya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lapisan yang terbentuk pada proses electroplating hardchrome sangat dipengaruhi waktu proses pencelupan. Ketebalan lapisan mengalami kenaikan dengan meningkatnya waktu pencelupan electroplating hardchrome, dimana ketebalan lapisan tertinggi pada waktu 20 menit yaitu 233,3 µm. Nilai laju korosi mengalami penurunan dengan meningkatnya waktu pencelupan electroplating hardchrome, dimana laju korosi terendah pada waktu 20 menit yaitu 0,19 mm/th. Nilai kekuatan tarik mengalami penurunan karena material menjadi getas saat proses pencelupan, tetapi semakin lama proses waktu pencelupan electroplating hardchrome yang dilakukan maka kekuatan tarik akan semakin tinggi karena mengalami pertambahan ketebalan setiap variasi waktu, dimana kekuatan tarik tanpa adanya pelapisan yaitu 784,574 Mpa sedangkan kekuatan tarik tertinggi dengan adanya pelapisan pada waktu pencelupan selama 20 menit electroplating hardchrome yaitu 709,089 Mpa.
Kata kunci: electroplating hardchrome, waktu, laju korosi, kekuatan tari