70 research outputs found
KARAKTERISTIK MUTU DAN CITARASA COKELAT KAYA POLIFENOL
Research of Flavor and Quality Characteristics of Rich Polyphenol Chocolate has been done.This research aims to understand the flavor and quality characteristics of polyphenol–rich chocolate,therefore can be used for functional food. Research method referred to Ramlah (2014), whereas cocoabeans roasting temperature was set on 40oC and 120oC and re-formulated without soy milk addition.Testing parameters are moisture content, protein as SNI 2323-2008 procedure, fat content as SNI 3749-2009 procedure, flavor test and polyphenol content using spectrophotometer analyzed in IndonesiaCoffee and Cocoa Research Institute, Jember. Results of this study concluded that chocolate madefrom fermented cocoa beans roasted at 40oC has the quality characteristics of the water content of2.03%; protein content of 11.15%; fat content of 48.67% and polyphenol content of 5.36%. Chocolateprepared from fermented cocoa beans roasted at 120oC has the quality characteristics of water contentof 1.43%; protein content of 8.84%; fat content of 53.39% and polyphenol content of 4.83%. In termsof flavor, overall panelists’ acceptance to chocolate F1 is to have good flavor and aroma and tend to beacidic, whereas chocolate F2 has very good flavor and aroma.Kata Kunci characteristics of quality, flavor, roasting, chocolate, Polyphenol
KARAKTERISTIK MUTU DAN EFEK PENAMBAHAN POLIFENOL PADA HAND BODY LOTION BERBASIS LEMAK KAKAO TERHADAP KULIT. (Characteristics of Quality and Effect of Polyphenol Addition to Cocoa Butter Based Hand Body Lotion to Skin)
Research on Characteristics of Quality and Effects of Polyphenol Addition to Cocoa Butter Based Hand Body Lotion to Skin has been done. This research aims to identify characteristics of quality and effects of polyphenol addition to cocoa butter based hand body lotion to skin. Materials used in this research were cocoa butter, polyphenols from cocoa beans, olive oil, stearic acid, glycerin, and Novemer as emulsifier. Test parameter applied to this research were emulsion test/viscosity, organoleptic, moisture content, pH, heavy metal content, nipasol, nipagin, microbiology test (TPC, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans.), effect test (moisture, smoothness and anti UV B). Research result showed that hand body lotion from cocoa butter and cocoa beans polyphenols have quality characteristics as follow: moisture content 85.56 %; pH 5,57, Total Plate Count< 10 1Cfu/g, Staphylococcus aureus < 10 1Cfu/g, Pseudomonas aeruginosa< 10 1Cfu/g,Candida albicans < 10 1Cfu/g, viscosity 55 dpas; have lotion properties and were able to improve skin moisture, sebum and smoothness. In addition, this hand and body lotion were potentially protect skin damage which followed aging process due to UV B exposure and also maintain skin elasticity.Keywords : quality characteristic, effects, hand body lotion, cocoa butter, poliphenols, skinABSTRAK. Penelitian ”Karakteristik Mutu dan Efek Penambahan Polifenol pada Hand Body Lotion Berbasis Lemak Kakao Terhadap Kulit” telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu dan efek penambahan polifenol pada hand body lotion dari lemak kakao terhadap kulit. Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah lemak kakao, polifenol dari biji kakao, minyak zaitun, asam stearat,gliserin, dengan pengemulsiNovemer. Parameter uji yang digunakan pada penelitian ini adalah: uji emulsi/viskositas, uji organoleptik, kadar air, pH, logam berat, kadar nipasol, kadar nipagin, uji mikrobiologi (ALT,Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans.),uji efek (kelembaban, kehalusan dan anti UV B).Dari hasil penelitian diketahui bahwa hand body lotion dari lemak dan polifenol dari biji kakao mempunyai karakteristik mutu mengandung kadar air 85,56 %, pH 5,57, Angka Lempeng Total < 10 1Cfu/g, Staphylococcus aureus < 10 1Cfu/g, Pseudomonas aeruginosa< 10 1Cfu/g, Candida albicans < 10 1Cfu/g, viskositas 55 dpas,memiliki sifat lotion serta dapat memperbaiki kelembaban, kadar minyak serta kehalusan kulit, juga memiliki potensi melindungi kerusakan kulit yang menyertai proses penuaan akibat paparan sinar UVB serta dapat mempertahankan elastisitas dari kulit. Kata kunci: karakteristik mutu, efek, hand body lotion, lemak kakao, polifenol, kuli
Peningkatkan Motivasi Belajar Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Peserta didik Kelas VII A SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa
Berdasarkan hasil analisis angket motivasi belajar matematika siswa, observasi motivasi belajar matematika siswa, ada peningkatan motivasi belajar matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Hal ini ditunjukkan dengan:(1) Data hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 61,11%menjadi 86,11% dengan kategori tinggi. (2) Data hasil observasi aktivitas peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar
62,50%menjadi 86,11% dengan kategori sangat tinggi (3) Data hasil angket motivasi siswa mengalami peningkatan dari pratindakan, siklus I ke siklus II sebesar 65,33%,75,33% menjadi 80,58% dengan kategori tinggiBerdasarkan hasil penelitian, motivasi belajar matematika pada peserta didik meningkat setelah proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share pada peserta didik kelas VII A SMP Negeri 3 Bajeng Kabupaten Gowa tahun pelajaran 2015/201
KARAKTERISTIK MUTU DAN MASA SIMPAN SARI BUAH JERUK MANIS DARI SELAYAR DAN MALANGKE
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu dan masa simpan sari buah jeruk manis Selayar dan Malangke. Bahan baku yang digunakan adalah jeruk manis Selayar dan Malangke, bahan penolong gula sukrosa, CMC, asam sitrat dan natrium benzoat. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu; Penelitian Pendahuluan dan Penelitian Lanjutan. Penelitian pendahuluan untuk mendapatkan proses dan formula yang tepat. Penelitian Lanjutan menggunakan perlakuan Asal jeruk manis, yaitu Selayar dan Malangke, Konsentrasi natrium benzoate, yaitu; 0, 0,03, 0,06 %, Lama Penyimpanan yaitu; 0, 1, 2, 3, 4, 5 minggu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan analisis data secara deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sari buah jeruk manis Selayar mempunyai karakteristik mengandung kadar gula 22,40 - 28,20 %, vitamin C 8,42 - 9,93 %, pH 4,0 - 4,9 , sedangkan sari buah jeruk manis Malangke mengandung kadar gula 28,25 - 34,60 %, kadar vitamin C 3,52 - 4,92 %, pH 3,8 -4,6. Penggunaan 0,06% natrium benzoate dapat memperpanjang masa simpan sari buah jeruk manis Selayar dan Malangke hingga lama penyimpanan 5 minggu dan mempunyai rasa yang disukai panelis serta kandungan ALT yang memenuhi syarat mutu untuk minuman sari buah SNI 3719-2014.Kata kunci : Jeruk manis, sari buah, Selayar, Malangke, karakteristik
UJI AKTIVITAS EKSTRAK BIJI SELASIH (Ocimum basilicum L.) DENGAN BEBERAPA PELARUT SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT (Mus musculus)
Seeds basil (Ocimum basilicum L.) has been known to the publicand is widely used to treat a variety of diseases. One of its benefits as lowering fever but have not been proven scientifically. This study was to determine whether there is an antipyretic effecte basil seeds (Ocimum basilicum L.) and to determine the effectiveness of extracts of basil seeds by using some of the solvent is n-hexane, ethyl acetate and ethanol compared with paracetamol in mice (Mus musculus). This study was an experimental study using RAL. Experimental animals used were 15 mice, stages of research giving treatment af mice in each group who had fasted for 12 hours, measured rectal temperature (initial temperature), then injected with 1 ml peptone/tail subcutaneously. The data obtained were analyzed ANOVA followed BNJ test. Test antipyretic extract basil seeds (Ocimum basilicum) with some solvent, most effectively used as a solvent in the basil seeds that solvent ethyl acetate compared with solvent n-hexane and ethanol. The results oft his study showed that the extract of basil seeds antipyretic effect
PERBANDINGAN NUTRISI DAN KEBERTERIMAAN PRODUK JIPANG - COKELAT YANG DIOLAH MASING - MASING DARI BERAS KETAN HITAM DAN PUTIH
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nutrisi dan keberterimaan jipang-cokelat yang diolah masing-masing dari beras ketan hitam dan beras ketan putih. Cokelat yang digunakan sebagai bahan substitusi pengganti gula merah, adalah cokelat susu. Beras ketannya disiapkan sebagai beras ketan goreng. Adonan dibuat dengan komposisi beras ketan konstan 160 g, sedangkan cokelat susu masing-masing 80 g, 160 g, dan 240 g. Hasil penelitian menunjukkan produk jipang-cokelat dari beras ketan hitam, kadar lemak, protein, dan karbohidratnya berada pada kisaran masing-masing 39,00 – 55,18 %, 7,67 - 13,67 % dan 37,09 - 39,12 %. Sedangkan yang dari beras ketan putih masing- masing 34,62 – 39,76 %, 7,47 – 13,47 %, dan 37,14 - 38,75 %. Skor keberterimaan panelis terhadap produk berada pada kisaran 2,9 - 3,7 untuk produk dari beras ketan hitam, dan pada kisaran 2,6 - 3,0 untuk produk dari beras ketan putih (dengan rentang skor 1-4)Kata Kunci : jipang- cokelat, nutrisi, keberterimaan produk.
Utilization of Cacao Pods Shells For Charcoal Briquettes
Utilization of cacao pod shells waste into charcoal briquettes is a way to find an alternative energy that can be produced within household scale. The aim of the research is to produce charcoal briquettes from cacao pod shells and its characterization. Research was designed with two factors, which is charcoal size (30, 50, and 70 mesh) and the percentage of starch used (3, 5, and 7%). Charcoal briquette produced then tested its physical and chemical properties. In general, charcoal briquettes from cacao pod shells with a mesh of 30 and 7% starch gives the best results. This charcoal briquette have a moisture content of 6.52%, ash content 16.73%, density 0.96 g/cm3; levels of volatile matter 20.18%, bonded carbon content 56.58%, and calorific value 4163.11 cal./g. Most of the parameters have not been meet the quality standards for charcoal briquettes of the SNI, Japan, England, nor American
PENGARUH FORMULASI DAN ASAL BIJI KAKAO FERMENTASI TERHADAP MUTU DAN CITARASA DARK CHOCOLATE. (Effect of Formulation and Fermented Cocoa Beans Origin to Dark chocolate’s Quality and Flavour)
Research on the effect of formulation and fermented cocoa beans origin to dark chocolate’s quality and flavour has been done. This research aims to know how is the effect of formulation and fermented coco beans origin to the quality and flavours of resulted dark chocolate. This research used 2 (two) treatment . First treatment was origin of coco beans used on the research (A), in which : South Sulawesi (A1), West Sulawesi (A2), Central Sulawesi (A3), second treatment was formula quality of dark chocolate to be produced (B), in which medium quality (B1) and high quality formula (B2). Testing parameter used were water moisture, fat content, sucrose content, FFA, fatty acid, amino acid, polyphenol, flavour, TPC and melting point. Research result can be concluded that formulation and origin of fermented cocoa beans affecting quality and flavourof resulted dark chocolate in tenns of melting point, amino acids content, fatty acids, polyphenol content, and flavour score. Dark chocolate produced Central Sulawesi both for medium quality and high quality had higher polyphenol content compare to those from both South and West Sulawesi.Keywords : Cocoa beans, fermentation, dark chocolate, medium quality, high quality, flavour.ABSTRAK Penelitian Pengaruh Formulasi Dan Asal Biji Kakao Fermentasi Terhadap Mutu Dan Citarasa Dark Chocolate telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh formulasi da asal biji kakao fermentasi terhadap mutu dan citarasa dark chocolate yang dihasilkan. Pada penelitian pembuatan Dark Chocolate menggunakan 2 (dua) perlakuan . Perlakuan pertama yaitu Asal Daerah (provinsi) biji kakao yang digunakan (A) yaitu ; Sulawesi Selatan (A1), Sulawesi Barat (A2), Sulawesi Tengah (A3), dan perlakuan ke dua adalah formula/kualitas Dark Chocolate yang akan di buat (B), yaitu Formula Kualitas sedang (B1), dan Formula Kualitas Tinggi (B2). Parameter uji yang digunakan adalah kadar air, kadar lemak, kadar gula, FFA, asam lemak, asam amino, polifenol, citarasa, ALT dan titik leleh. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formulasi dan asal biji kakao fermentasi mempengaruhi mutu dan citarasa dark chocolate yang dihasilkan terutama dari segi titik leleh, kadar asam amino, asam lemak, kadar polifenol dan nilai citarasa. Dark chocolate yang dihasilkan dari kakao asal Sulawesi tengah baik kualitas sedang maupun kualitas tinggi memiliki kandungan polifenol tertinggi dibanding dark chocolate dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.Kata Kunci : Biji kakao, fermentasi, dark chocolate, kualitas sedang, kualitas tinggi, mutu, citarasa
- …