392 research outputs found

    PERAN KELOMPOK INDUSTRI PERSENJATAAN TERHADAP KEBIJAKAN EKSPOR PERSENJATAAN AMERIKA SERIKAT PADA MASA PEMERINTAHAN DONALD TRUMP: STUDI KASUS ARAB SAUDI

    Get PDF
    Statistik menunjukkan bahwa Amerika Serikat selama masa pemerintahan Donald Trump mengalami peningkatan jumlah ekspor persenjataan dengan jumlah yang cukup besar. Setidaknya, pada tiga tahun masa kepemimpinan Donald Trump (2017 -2019), ekspor persenjataan Amerika Serikat mencapai angka rata-rata tertinggi dalam 20 tahun yakni 11,07 miliar TIV (Trend Indicator Value) pertahun. Angka ini naik kurang lebih 20% jika dibandingkan dengan nilai ekspor persenjataan selama 4 tahun masa pemerintahan Barack Obama periode kedua. Meningkatnya ekspor persenjataan tentu memberikan angin segar bagi industri manufaktur persenjataan Amerika Serikat. Pengambilan keputusan dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat banyak dipengaruhi oleh kelompok kepentingan (lobbying group), tak terkecuali dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri yang berkaitan dengan ekspor persenjataan. Atas dasar itu, penulis berupaya untuk menganalisis bagaimana dan sejauh mana pengaruh kelompok kepentingan dalam peningkatan ekspor persenjataan Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump. Sebagai instrumen dalam analisis topik ini, penulis akan menggunakan perspektif politik domestik dalam analisis kebijakan luar negeri. Dan penulis menyimpulkan, hasil analisis menggunakan 5 variabel pemetaan politik domestik bahwa kelompok industri persenjataan berpengaruh terhadap kebijakan ekspor persenjataan ke Arab Saudi

    STUDI SIKUENSTRATIGRAFI BERDASARKAN HASIL ANALISIS DATA PALINOLOGI PADA SUMUR Y, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

    Get PDF
    Palynology is a study of biostratigraphy for determining relative age and depositional environment based on the abundance of palynomorf. Palynology study develompent in Indonesia is still could be more increased along with more oil and gas exploration moved to transitional environtment. Study of palynology in stratigraphy is aiming to determine relative age and depositional environment. Besides, palynology could also determine sequence stratigraphy in a large scale of study based on palynomorf percentage. The study of sequence stratigraphy based on palynomorf percentage has been done in WellY, South Sumatra basin. The method of this research is descriptive method through the microscopic observation on sample 1 - 14 from 1400 m depth Y-Well’s cutting and quantitative method calculation and analysis method from this observation and calcuation could determine the percentage of each palynomorf. This percentage lead to a trend then interpretated into several sequencestratigraphy. From this observation, it can be determined characteristic zone of this well. The characteristic zone of palynology in this well is divided into 3 zones of palynology; Proxapertites operculatus Zone, Flocshuetzia meridionalis Zone, and Stenoclaeniidites papuanus Zone. Each zone shows the characteristic of age from Eocene to Pliocene and also depositional environment from delta plain to pro delta. From palynomorf percentage trend, we may also see the pattern of sequece stratigraphy works in this depth. The percentage trend shows the time whether sea level fall at the minimum percentage of palynomorf and sea level rise at the maximum percentage of palynomorf. The trend shows the sequence with sequence boundary lying in the start and the end of the sequence and also transgressive surface indicates the sea level start rise. Overall, this well has 5 sequences based on this trend; sequence a, sequence b, sequence c, sequence d, and sequence e and all the sequences are bordered by sequence boundary. Keyword: Palynostratigraphy, Quantitative Method, Palynology ZoneandSequencestratigraph

    NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ETNIS MINANGKABAU SEBAGAI PEDAGANG DI PASAR AL-WATHONIYAH, CAKUNG, JAKARTA TIMUR

    Get PDF
    Budaya merupakan sebuah hal terpenting yang ada pada struktur masyarakat. budaya berkontribusi dalam bagaimana manusia hidup, bagaimana mereka berperilaku, juga berpengaruh terhadap bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri. Masalah ini dipilih dengan alasan yaitu ingin menemukan jawaban mengapa fenomena berdagang masyarakat Minangkabau dapat muncul di masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui nilai-nilai sosial budaya etnis Minangkabau yang menunjang kegiatan berdagang dan merantau yang dilakukan oleh mereka. dan bagaimana mereka menerapkannya di kehidupan rantau. Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif yang didukung oleh wawancara yang dilakukan kepada informan. Informan penelitian ini terbagi atas tiga bagian, yaitu pedagang, masyarakat umum, dan ahli budaya Minangkabau dimana pedagang sebagai informan kunci. Berdagang dan merantau menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh para leluhurnya dahulu dan hal itu menghasilkan sebuah nilai-nilai yang dipakai oleh masyarakat Minangkabau sekarang ini sebagai pedoman bagi mereka seperti istilah, ka ratau madang di hulu, babuah babungo balun, ka rantau bujang dahulu, di rumah baguno balun. Yang mana memiliki arti bahwa bujang lebih baik merantau, tidak baik berdiam di rumah. ada alasan yang membuat mereka melakukan kegiatan berdagang, alasan tersebut ada yang bersifat alasan umum, dan ada juga alasan yang memang didasari atas aspek-aspek budaya mereka. namun dalam hal ini, merantau memiliki potensi memudarkan nilai-nilai sosial budaya yang ada pada masyarakat Minangkabau. namun hal tersebut nampaknya dapat teratasi oleh sifat inklusifitas masyarakat Minangkabau di tanah rantau. Penelitian ini hendaknya menjadi sebuah referensi bagi masyarakat umum untuk dapat mengetahui bagaimana sistem sosial dan budaya masyarakat etnis Minangkabau. bagaimana mereka hidup, dan bagaimana mereka menyikapi kehidupan itu sendiri. ----------Social and cultural value is the most important thing on society structure that contribute to they lives, how the behave, and also have an impact to how they look themselves as part of the societies. The reasons why i have choosen this research are to find the answer why many of Minangkabau’s society have a proffesion as a trader and why so many Minangkabau’s society that doing outmigration. The purpose of this research are to know about the cultural and social values of Minangkabau that support them to be a traders and migrans and to know how they apply their cultural and social values in the overseas life. This research uses a qualitative methods which is supported by the interview to the informants. The informants for this research are divided into three, the trader, common society, and the cultural experts of Minangkabau, whereas trader as a key informant. Outmigration and trade are being a habbits for Minangkabau Society which is produce values that being obey by its society, such as “ka ratau madang di hulu, babuah babungo balun, ka rantau bujang dahulu, di rumah baguno balun, which means that Minangkabau’ youth are recommended to be a migran, because doing nothing in their house is a negative for them. There are some reasons that made them doing bargain. Some reasons are commonly did by them whom want to make their lives changes. But, there is some reasons that based on theri cultural aspects. Outmigration has a potential issues that makes their cultural and social values to be weak. But it seems likely could handled by their inclusiveness in the overseas life. This research should be a reference for common society to know the coltural and social values of Minangkabau, how they lives, and how they react to life itself

    ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTARA KABUPATEN PIDIE DAN KABUPATEN PIDIE JAYA PASCA PEMEKARAN PADA TAHUN 2007

    Get PDF
    ABSTRAKJudul: Analisis Ketimpangan Pembangunan Antara Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya Pasca Pemekaran Pada Tahun 2007Nama: Rizki RamadhanNim: 1101101010053Fakultas/Jurusan: Ekonomi/Ekonomi PembangunanKonsentrasi: Ekonomi Regional dan PerkotaanDosen Pembimbing: Muhammad Ilhamsyah Siregar SE.,M.ATujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis ketimpangan pembangunan antara kabupaten Pidie dan Pidie Jaya pasca pemekaran pada tahun 2007. Penelitian ini menggunakan data tahunan PDRB dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Model yang digunakan adalah Indeks Williansom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya memiliki indeks ketimpangan, maka Pemerintah perlu melakukan upaya untuk menanggulangi ketimpangan dengan pemerataan pendapatan untuk mensejahterakan masyarakat. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambahkan beberapa Kabupaten dengan metode yang berbeda.Kata Kunci : Produk Domestik Bruto Daerah (PDRB), dan Indeks Williansom

    Re-proposing Cultural Based Curriculum System of Tamansiswa as the National Education Foundation in Indonesia

    Get PDF
    The problems faced by the Indonesia educational system should have been examined deeply as it seems difficult to apply an educational system that can be implemented effectively. This issue can be seen from the number of curriculum changes recently. Considering that problems, developing educational system based on its own nation culture will be considered to be more effective in order to build the characters of the students. By developing Ki Hadjar Dewantara’s idea with his system, the educational system in Indonesia will be more practical and suitable, since this idea has been admitted as modern thought or ideas which will give a lot of beneficial for the learner

    PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI RESIMEN MAHASISWA 101 UNSYIAH

    Get PDF

    HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN KUALITAS PERTEMANAN PADA SANTRI BARU ASRAMA AL AZHAR PONPES DARUSSALAM

    Get PDF
    New students of Islamic boarding schools need social interaction skills and the ability to create good quality friendships, one way is to accept themselves first. Good quality of friendship through good self-acceptance, new students will have the ability to cope with various problems of life well. The researcher uses quantitative methods and aims to determine the relationship between self-acceptance and the quality of friendship in the new students of the Al Azhar dormitory, Darussalam Islamic boarding school, Blokagung Banyuwangi. The subjects of this study were 60 new students from the class of 2021. Sampling used the proportional stratified random sampling technique. Data analysis used the Pearson Product Moment correlation test with the help of Spss 25.0. The results of the analysis obtained r = 0.563 and p = 0.000. The hypothesis is accepted that there is a relationship between self-acceptance and the quality of friendship in new students. Thus, it can be concluded that the better self-acceptance of new students, the better the quality of their friendship

    Konflik Keluarga Betawi dalam Cerpen Belum Selesai Karya S.M. Ardan dan Dzikir Karya Chairil Gibran Ramadhan: Suatu Perbandingan

    Get PDF
    Sastra merupakan sebuah refleksi dari kehidupan. Refleksi tersebut dapat diketahui dari apa yang disajikan di dalam karya sastra, khususnya prosa. Hal ini ditemukan melalui penelitian karya sastra yang mengupas kondisi sosial-budaya masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk konflik serta faktor penyebab munculnya konflik dalam cerpen Belum Selesai karya S.M. Ardan dan Dzikir karya Chairil Gibran Ramadhan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sastra bandingan dengan cara membandingkan cerpen yang satu dengan cerpen lainnya. Objek material dalam penelitian ini adalah cerpen Belum Selesai karya S.M. Ardan dan Dzikir karya Chairil Gibran Ramadhan. Objek formal dalam penelitian ini menggunakan teori konflik, bentuk konflik, dan faktor penyebab konflik. Teknik pemerolehan data yang digunakan adalah teknik pustaka. Hasil penelitian ini meliputi bentuk konflik dan faktor penyebab terjadinya konflik. Bentuk konflik yang terjadi dalam perbandingan karya ini terletak pada konflik suami dan istri. Faktor penyebab konflik meliputi permasalahan keagamaan dan pekerjaan

    Pengaruh Penggunaan Metode Bagian Repetitif Terhadap Hasil Lay-up Bola Basket

    Get PDF
    ABSTRAKPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian penting dari pendidikan secara keseluruhan, yang memiliki tujuan untuk menjaga kebugaran para peserta didik, menambah keterampilan gerak, menumbuhkan sikap sportif, bekerja sama dan masih banyak lagi yang saling berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional. Bola basket merupakan salah satu materi permainan bola besar yang diajarkan dalam mata pelajaran PJOK. Ada beberapa teknik dasar dalam permainan bola basket diantaranya driblle, passing, dan shooting. Ada banyak kendala yang ditemui ketika pembelajaran bola basket pada materi lay-up dikarenakan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap teknik lay-up. Hal ini disebabkan karena ketika pembelajaran PJOK berlangsung guru tidak menjelaskan langkah demi langkah proses melakukan gerakan lay-up. Metode pembelajaran yang cocok untuk mengatasi kesulitan saat proses pembelajaran teknik dasar yang kompleks dan perlu pemahaman dari setiap bagian seperti gerakan lay-up pada permainan bola basket adalah dengan menggunakan metode bagian repetitif agar peserta didik memahami penjelasan setiap bagian per bagian secara berulang pada saat melakukan pembelajaran teknik dasar lay-up permainan bola basket .tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode bagian repetitif terhadap hasil lay-up permainan bola basket pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sidoarjo Tahun Ajaran 2018-2019. 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode bagian repetitif terhadap hasil lay-up permainan bola basket pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sidoarjo Tahun Ajaran 2018-2019.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan data yang diperoleh dari kelompok eksperimen sebelum diterapkannya metode bagian repetitif (pre-test) yaitu didapat jumlah skor rata-rata sebesar 16,16 dengan standar deviasi 7,32, varian sebesar 53,67 dan hasil keterampilan lay-up peserta didik kelas IX K SMP Negeri 1 Sidoarjo data yang diperoleh sesudah diterapkannya metode bagian repetitif (post-test) yaitu didapat jumlah skor rata-rata sebesar 22,32 dengan standar deviasi 5,84 varian sebesar 34,15. Hasil perhitungan uji T, thitung ≥ ttabel (6,07 >1,697) dengan taraf Signifikan 0,05) maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh metode bagian repetitif terhadap hasil lay-up bola basket pada kelas IX SMP Negeri 1 Sidoarjo dinyatakan diterima dan presentase pengaruh sebesar 38,12% Kata Kunci: Repetitif, Lay-up, BolaBasketABSTRACTPhysical Education is the important part of education, which has purpose of maintaining students fitness, increase motor skills, grows sportsmanship, teamwork etc. Which is associated with national education goal. Basketball is one of the big ball subtopic on physical education. There are some techniques, they are dribble, passing, shooting. There are many difficulity when practicing lay up caused by low understanding of the techniques. This is because the teacher did not explain the technique part by part. Suitable learning method in this case is part repetitive method to understand every part of the lay up techniques. Because this method allows students to practice and understand every part repeatedly.Research purposes are 1. To know the effect of part repetitive method to lay up learning results on ninth grade students of the first state junior high school of Sidoarjo 2018-2019 school year. 2. To know how much the effect of part repetitive method to lay up learning results on ninth grade students of the first state junior high school of Sidoarjo 2018-2019 school year.Data collected are mean of the pre test shows 16.16 with 7.32 of standard deviation and 53.67 of varian value. And mean of the post test shows 22.32 with 5.84 of standard deviation and 34.15 of varian value. Statistical test using T test shows tcount > ttable (6.07 > 1.697). It is concluded that there is a significant effect of part repetitive method to lay up learning results on ninth grade students of the first state junior high school of Sidoarjo with an effect of 38.12%. Keyword(s): Repetitive, Lay up, Basketbal

    Analisis Yuridis Penjatuhan Pidana Bersyarat dalam Kasus Kekerasan Terhadap Anak (Studi Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1642 K/PID.SUS/2018)

    Get PDF
    Abstrak Kekerasan terhadap anak dapat menimbulkan luka fisik maupun luka psikis. Orang dewasa merupakan teladan bagi anak-anak sehingga tidak seharusnya melakukan kekerasan. Kekerasan terhadap anak diatur pada Pasal 76C UU Perlindungan Anak. Amar putusan hakim pada Putusan Kasasi MA RI Nomor 1642 K/PID.SUS/2018 menguatkan putusan hakim tingkat pertama dan tingkat banding yaitu memvonis terdakwa dengan pidana penjara dengan pidana bersyarat sebagaimana Pasal 14a KUHP. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dasar pertimbangan hakim pada Putusan Kasasi MA RI Nomor 1642 K/PID.SUS.2018 mengenai pidana percobaan dikaitkan dengan pasal 14a KUHP serta menganalisis sanksi pidana yang tepat bagi terdakwa tindak pidana penganiayaan  pada putusan kasasi ini berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus pada putusan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1642 K/PID.SUS/2018. Bahan hukum yang digunakan yaitu primer dan sekunder. Teknik analisis menggunakan metode preskriptif untuk menganalisis kasus tersebut. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Pertimbangan yuridis hakim pada putusan kasasi ini telah sesuai dengan Pasal 14a KUHP, yaitu dapat dijatuhkan pidana bersyarat jika hukuman yang diberikan hakim berupa pidana penjara dan tidak lebih dari 1 tahun. Namun, pidana bersyarat yang diberikan kepada Terdakwa belum cukup menimbulkan efek jera. Ketentuan Pasal 14a ayat (1), ayat (4) , dan ayat (5) KUHP penting untuk dipertimbangkan sebab ada keharusan untuk pengawasan terhadap syarat yang ditentukan dalam putusan berupa syarat umum bahwa Terdakwa dalam menjalani pidana percobaan tidak melakukan tindak Pidana. (2) Penjatuhan pidana bersyarat juga menemui banyak hambatan dalam pengawasannya. Sehingga, penjatuhan pidana penjara 2 bulan tanpa adanya masa percobaan selama 4 bulan dinilai sudah cukup tepat untuk memenuhi rasa keadilan bagi korban serta setimpal dengan perbuatan terdakwa. Kata kunci: kekerasan, perlindungan anak, pidana bersyarat, pidana penjar
    • …
    corecore