14 research outputs found
Analisis Yuridis Penjatuhan Pidana Bersyarat dalam Kasus Kekerasan Terhadap Anak (Studi Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1642 K/PID.SUS/2018)
Abstrak
Kekerasan terhadap anak dapat menimbulkan luka fisik maupun luka psikis. Orang dewasa merupakan teladan bagi anak-anak sehingga tidak seharusnya melakukan kekerasan. Kekerasan terhadap anak diatur pada Pasal 76C UU Perlindungan Anak. Amar putusan hakim pada Putusan Kasasi MA RI Nomor 1642 K/PID.SUS/2018 menguatkan putusan hakim tingkat pertama dan tingkat banding yaitu memvonis terdakwa dengan pidana penjara dengan pidana bersyarat sebagaimana Pasal 14a KUHP. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dasar pertimbangan hakim pada Putusan Kasasi MA RI Nomor 1642 K/PID.SUS.2018 mengenai pidana percobaan dikaitkan dengan pasal 14a KUHP serta menganalisis sanksi pidana yang tepat bagi terdakwa tindak pidana penganiayaan pada putusan kasasi ini berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus pada putusan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1642 K/PID.SUS/2018. Bahan hukum yang digunakan yaitu primer dan sekunder. Teknik analisis menggunakan metode preskriptif untuk menganalisis kasus tersebut. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Pertimbangan yuridis hakim pada putusan kasasi ini telah sesuai dengan Pasal 14a KUHP, yaitu dapat dijatuhkan pidana bersyarat jika hukuman yang diberikan hakim berupa pidana penjara dan tidak lebih dari 1 tahun. Namun, pidana bersyarat yang diberikan kepada Terdakwa belum cukup menimbulkan efek jera. Ketentuan Pasal 14a ayat (1), ayat (4) , dan ayat (5) KUHP penting untuk dipertimbangkan sebab ada keharusan untuk pengawasan terhadap syarat yang ditentukan dalam putusan berupa syarat umum bahwa Terdakwa dalam menjalani pidana percobaan tidak melakukan tindak Pidana. (2) Penjatuhan pidana bersyarat juga menemui banyak hambatan dalam pengawasannya. Sehingga, penjatuhan pidana penjara 2 bulan tanpa adanya masa percobaan selama 4 bulan dinilai sudah cukup tepat untuk memenuhi rasa keadilan bagi korban serta setimpal dengan perbuatan terdakwa.
Kata kunci: kekerasan, perlindungan anak, pidana bersyarat, pidana penjar
Turn-Around Strategy to Develop Community-Based Ecotourism on The Maratua Island, Indonesia
This paper aims to find out the most appropriate strategy to develop community-based ecotourism on the Island of Maratua, East Kalimantan, Indonesia. This paper employs a descriptive research method with qualitative analysis techniques. Data was collected through observations, interviews, Focus Group Discussions (FGDs), and documentation studies. The data were further analyzed using the SWOT Analysis, which compares internal factor analysis system (IFAS) and external factor analysis system (EFAS). The results show that Maratua is in Quadrant III in the SWOT diagram. It means that community-based ecotourism on Maratua has an opportunity to develop despite internal weaknesses. It is suggested that in the future Maratua should be developed through a turn-around strategy, i.e., weakness–opportunity (WO) strategy, a redesign of the island, a strengthening of community capacity, a make-up of supporting facilities, and an improvement of social institutions
Unfolded protein response in rice (Oryza sativa L.) varieties with different level of salt stress tolerance
Plants activate the unfolded protein response as part of cellular adaptation, thereby maintaining the endoplasmic reticulum homeostasis during external stresses exposure. In this study, we examined the relationship between the degree of salt tolerance and unfolded protein response-related gene expression in India salt-tolerant Pokkali and INPARI 35 varieties compared to the Indica salt-sensitive counterpart IR64 and INPARI 4 varieties. Our result showed that the salt tolerance of Pokkali and INPARI 35 had been confirmed by their higher survival rate, higher chlorophyll content, lower electrolyte leakage, and lower H2O2 and malondialdehyde content under salt stress conditions. Furthermore, the expression of unfolded protein response genes was highest in INPARI 35, whereas IR64 and INPARI 4 exhibited low gene induction during endoplasmic reticulum stress conditions. Among the four examined varieties the salt tolerant Pokkali surprisingly showed the lowest induction of all examined unfolded protein response-related genes. These results indicated the possibility that unfolded protein response supports the rice plant for adapting to the saline environment
Effect of Potassium Fertilization on Growth and Head Rice Yield of Rice (Oryza sativa L.) Merah Wangi Variety
The fertilization management is one strategy to optimize the quantity and quality of rice production. Our study was aimedto investigate the effect of potassium fertilization several agronomical parameters andthe rate of head rice after milling process. The study was conducted from March 2018 to July 2018 in the Agrotechnopark experimental field University of Jember in District of Sukorambi, Jember. Randomized Block Design (RBD) was used with the frequency of potassium chlorice (KCl) fertilization asthe single factor. The conducted potassium treatments were as follows: without KCl fertilization (control), one-time KCl fertilization, two times KCl fertilization, three times KCl fertilization and each fertilization level was conducted by sixrepetitions. The agronomic parameters such as plant height, tiller number, flowering time, rate of productive tillers, grain number per panicle, weight of 1000 grains, and percentage of filled grain were analyzed and percentage of head rice rate was determined as quality parameter. Our results showed that different treatment of potassium did not significantly affect the plant height, tillernumber, flowering time, rate of productive tillers, total grains per panicle, and weight of 1000 grains. On the other hands, the percentage of filled grainand the rate of head rice after milling were significantly increased by potassium fertilization. Compare to the control treatment, three times potassium fertilization resulted 9.24% and 13.83% increase of filled grain and head rice after two times milling, respectively. Our result suggest that potassium fertilization is important for grainquality of Merah Wangi rice variety. Keywords: Merah Wangi, potassium fertilization, growth, physical quality
PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI ECO ENZYME DI DUSUN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA.
Sampah merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat modern di seluruh dunia. Dibutuhkan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan agar tercipta lingkungan yang sehat dan lestari. Pengolahan sampah menjadi eco enzyme memiliki potensi besar untuk mengurangi dampak negative sampah terhadap lingkungan dan menciptakan system yang berkelanjutan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di wilayah dusun Kasihan Tamantirto Bantul. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan keahlian masyarakat dalam mengelola sampah organik menjadi eco enzyme. Metode pelaksanaannya mencakup penyampaian ceramah, demonstrasi, dan pelaksanaan praktik. Hasil dari program ini adalah ibu-ibu PKK dusun Kasihan memiliki ketrampilan dalam pengolahan sampah menajdi eco enzyme
PEMANFAATAN DAGING JAMBU METE SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ABON DI DESA BATU RAKIT KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu sector startegis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) Indonesia. Salah satu hasil pertanian dan perkebunan unggulan adalah jambu mete. Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menjadi penghasil devisa. Indonesi menjadi salah satu pemasok kebutuhan jambu mete dunia sebesar 6%. Desa Batu rakit, Kecamatan bayan menjadi salah satu pengasil jambu mete di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Namun pemanfaatan jambu mete saat ini hanya sebatas pada biji, sedangkan daging jambu mete dibuang. Untuk meningkatkan nilai eknomi dari jambu mete dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dilaksanakan kegiatan sosialisai dan pelatihan pengolahan daging jambu mete sebagai bahan dasar pembuatan abon. Metode yang digunakan yaitu melakukan analisis situasi daerah mitra, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan abon dari bahan daging jambu mete. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Hasil kegiatan berupa penyuluhaan pengolhan daging jambu mete dan olahan abon dari daging jambu mete.ABSTRACTThe agriculture and plantation sector is one of the strategic sectors for Indonesia's Gross Domestic Product (GRDP) growth. One of the leading agricultural and plantation products is cashew nuts. Cashew nut (Anacardium occidentale L.) is a plantation commodity which is a foreign exchange earner. Indonesia is one of the suppliers of the world's cashew demand by 6%. Batu Rakit village, Located in Bayan District, is one of the cashew producers in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara. However, the current use of cashew nuts is only limited to the seeds, while the cashew meat is discarded. To increase the economic value of cashew nuts and improve the economy of the local community, socialization activities and training were carried out on processing cashew meat as a basic ingredient for making shredded meat. The method used is to analyze the situation in partner areas, then proceed with counseling and training in making shredded cashew meat. Socialization and training activities are carried out for 1 (one) day. The results of the activity were in the form of counseling on the processing of cashew meat and processed shredded cashew meat
SOSIALISASI PERAN SEKOLAH DALAM MENCEGAH BULLYING DI SDN PEPE DESA PEPE SEDATI SIDOARJO
Mencegah Bullying. Kekerasan Merupakan sesuatu yang sudah sering terjadi khususnya di dunia pendidikan. Hampir di setiap kota yang ada di Indonesisa, sering terjadi adanya tawuran pelajar. Bullying digunakan untuk menunjuk perilaku agresif seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap orang atau sekelompok orang lain yang lebih lemah untuk menyakiti korban secara fisik maupun mental. Cara mencegah bullying ini dapat dilakukan untuk menghindari diri sendiri atau orang lain dari kasus perundungan