50 research outputs found
Pengaruh Berbagai Media Budidaya terhadap Performa Produksi Larva Maggot (Hermetia ilucens): The Effect of Using Different Cultivation Media For The Cultivation of Hermetia Ilucens Larvae
Maggot has the potential as a feed mixture. In an effort to produce good Maggot, the best media is needed for the growth and reproduction of these larvae. The purpose of this study was to determine the effect of using different cultivation media for Black Soldier Fly Larvae (Hermetia ilucens) culture media. This research was conducted in Sidomulyo Village, Puncu District, Kediri Regency. This research method used a completely randomized design (CRD), which consisted of 4 treatments and 6 replications and each replication consisted of 0.5 grams of MAGGOT Larvae eggs, the study was carried out until the larvae were 28 days old. The treatment was arranged in the order P1 using food waste, P2 fruit and vegetable and fruit waste, P3 commercial feed and P4 chicken excreta. The observed variables were regarding the performance of Maggot larvae in the form of colony weight, larval weight, length and consumption of Maggot larvae. The results showed that there was no significant effect in each treatment on colony weight, larval weight, length and consumption of Maggot larvae. The average colony weight from lowest to highest was P4 (391), P2 (800), P1 (900), P3 (933) gram/colony. The average weight of Maggot larvae started from the lowest to the highest, namely P4 (45), P1 (71), P2 (94), P3 (94) mg/head. The average length from the lowest to the highest was P4 (4.43), P1 (9.63), P2 (10.1), and P3 (13.3) mm/head and the average consumption from the lowest to the highest P4 (1842), P2 (2150), P3 (2467), and P1 (2500) g/treatment for 28 days of study. The results of the study explained that commercial feed media gave the best results on colony weight, average weight and maggot length.Maggot berpotensi sebagai campuran pakan. Upaya untuk menghasilkan Maggot yang baik, diperlukan media yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan larva tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media budidaya yang berbeda untuk media budidaya Larva Black Soldier Fly (Hermetia ilucens). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan 6 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 0,5 gram telur Larva MAGGOT,penelitian dilakukan sampai larva berumur 28 hari. Perlakuan disusun dengan susunan P1 menggunakan limbah makanan, P2 limbah buah dan sayur dan buah, P3 pakan komersil dan P4 eskreta ayam. Variabel pengamatan yaitu tentang performa larva Maggot berupa berat koloni, bobot larva, panjang dan konsumsi larva Maggot. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata di setiap perlakuan terhadap berat koloni, bobot larva, panjang dan konsumsi larva Maggot. Rataan berat Koloni dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu P4 (391), P2 (800), P1 (900), P3 (933) gram / koloni. Bobot rata-rata larva Maggot mulai yang terendah sampai yang tertinggi yaitu P4 (45), P1 (71), P2 (94), P3 (94) mg/ekor. Rataan panjang mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu P4 (4,43), P1 (9,63), P2 (10,1), dan P3 (13,3) mm/ekor dan rataan konsumsi dari yang terendah sampai yang tertinggi P4 (1842), P2 (2150), P3 (2467), dan P1 (2500) g/perlakuan selama 28 hari penelitian Hasil penelitian menjelaskan bahwa media pakan komersil memberikan hasil terbaik terhadap berat koloni, bobot rata-rata dan panjang Maggot
Pengaruh Kemasan Plastik dan Lama Penyimpanan pada Suhu 4 – 50C terhadap Kualitas Internal Telur Burung Puyuh
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kemasan plastik dan lama penyimpanan pada suhu 4-5 oC terhadap kualitas internal telur puyuh. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan infromasi tentang pengaruh kemasan plastik dan lama penyimpanan pada suhu 4-5 oC terhadap kualitas internal telur burung puyuh dan memberikan wawasan terhadap pembaca. Materi penelitian berupa telur Burung puyuh berumur baru satu hari sebanyak 240 butir dan mika plastik berisi dari 10 butir telur. Metode penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. P0 : telur tidak dikemas dan tanpa penyimpanan, P1: telur dikemas dengan plastik mika disimpan dalam kulkas dengan suhu 4- 5oC selama 7 hari, P2: telur dikemas dengan plastik mika disimpan dalam kulkas dengan suhu 4-5oC selama 14 hari, P3: telur dikemas dengan plastik mika disimpan dalam kulkas dengan suhu 4-5oC selama 21 hari, P4: telur dikemas dengan plastik mika disimpan dalam kulkas dengan suhu 4-5oC selama 28 hari. Variabel penelitian meliputi : susut bobot, indeks kuning, indeks putih dan haugh unit. Data penelitian diolah menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan jika hasil berbeda nyata maka akan dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Nilai rataan susut bobot berkisar (0-0,04 %), Indeks kuning telur berkisar (0,42 – 0,47 mm), Indeks putih telur berkisar (0,07 – 0,23 mm), dan untuk Haugh Unit telur puyuh berkisar (90,88 – 98,13). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan menunjukkan efek yang signifikan (P0,05) yang artinya tidak berpengaruh nyata terhadap indeks putih telur
Pengaruh Penambahan Tepung Kacang Merah Terhadap Mutu Organoleptik, Fisik Dan Kimia Nugget Ayam Kampung
This research aims to observe the effect of addition of red peanutlevel on organoleptic quality, physical quality dan chemical quality of domestic chicken nugget.The research was done by completely randomized design with 4 treatment and 6replications. P1 (domestic chicken meat + 5% red peanut flour), P2 (domestic chicken meat + 10% red peanut flour), P3 (domestic chicken meat + 15% red peanut flour) and P4 (domestic chicken meat + 20% red peanut flour). The variables measured include: organoleptic quality, physical quality and chemical quality.The result showed that, the addition of red peanut flour 20% was very significantly affected (P<0.01) to smell and flavor of domestic chicken nugget with score 2.60, the addition of red peanut flour 20% was very significantly affected (P<0.01) to WHC and protein level of domestic chicken nugget with each value 54.73%; 20.01%. The addition of red peanut flour 5% was very significantly affected (P<0.01) to water content of domestic chicken nugget 50.69%. It can be concluded that the best treatment of addition of red peanut flour 20% to smell, flavour, WHC and protein level of domestic chicken nugget.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang merah terhadap mutu organoleptik, fisik dan kimia nugget ayam kampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlkuan dan 6 ulangan. Perlakuan penelitian meliputi prosentase penggunaan tepung kacang merah yaitu P1 (daging ayam kampung + 5% tepung kacang merah, P2 (daging ayam kampung + 10% tepung kacang merah), P3 (daging ayam kampung + 15% tepung kacang merah) dan P4 (daging ayam kampung + 20% tepung kacang merah). Variabel yang diukur meliputi: mutu organoleptik, mutu fisik dan mutu kimia. Hasil penelitian menunjukkan, penambahan tepung kacang merah 20% berpengaruh sangat signifikan terhadap aroma dan rasa nugget ayam kampung (P<0.01) dengan skor 2.60. Penambahan tepung kacang merah 20% juga berpengaruh sangat signifikan terhadap daya ikat airdan kadar protein nugget ayam kampung (P<0,01) dengan nilai masing - masing54.73% dan 20.01%. Penambahan tepung kacang merah 5% berpengaruh sangatsignifikan terhadap kadar airnugget ayam kampung (P<0.01)dengan nilai 50.69%.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa penambahan tepung kacang merah 20% pada nugget ayam kampungmemberikan hasil terbaik pada aroma, rasa, daya ikat air dan kadar protein sedangkan penambahan tepung kacang merah 5% menghasilkan prosentase tinggi terhadap kadar air
Implementasi Teams Games Tournaments dan Number Head Together ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematis
The purpose of this study was to determine the effect of Teams Games Tournaments (TGT) and Numbered Head Together (NHT) learning models on mathematics achievement that reviewed students' mathematical reasoning abilities. The research method applied is experimental research. The type of research used is quasi experiment research. The research design used a 3 Ă— 3 factorial design. The research sample was taken using cluster random sampling technique. Data collection used is using two types, namely documentation and tests. The instrument used for data collection consists of tests of mathematical reasoning abilities and tests measuring the ability of students' learning achievement. The test of mathematical reasoning ability is in the form of multiple choice test questions, while learning achievement tests are in the form of objective test questions that contain the sequence and series material according to the indicators measured. Hypothesis testing used is a parametric test with data analysis techniques using the Anova test. The results of the prerequisite test were carried out based on the normality test which can be known by using the Liliefors test and the homogeneity test can be known by using the Barlett test. two paths with cells are not the same. The results of this research review, namely there is the effect of TGT and NHT learning models on students' mathematical reasoning abilities; Mathematical achievement with the TGT model is better than mathematics achievement with NHT learning models and Conventional learning; and students with high mathematical reasoning abilities have better learning achievement compared to moderate and low mathematical reasoning abilities
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL SAVI DAN VAK PADA MATERI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apakah model pembelajaran SAVI memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran VAK dan Ceramah pada materi Garis dan Sudut. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMP N 3 Wonosobo, yang berjumlah 130 siswa. Sampel penelitian berjumlah 91 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data dengan dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel tak Sama. Uji analisis variansi memberikan hasil bahwa model pembelajaran SAVI memberikan prestasi belajar matematika yang sama baik dengan model pembelajaran VAK, model pembelajaran VAK memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan model pembelajaran Ceramah, dan model pembelajaran SAVI memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran ceramah pada materi himpunan
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DRILL DAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode manakah yang memberikan efektivitas lebih metode Metode Drill Dan Metode Resitasi pada materi Aritmetika di kelas VII SMP Sukarasa Tanjungsari Bogor. Teknik pengumpulan data menggunakan test berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Uji prasyarat analisis data meliputi uji Normalitas dengan menggunakan Uji Lilliefors dan Uji Homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher. Jumlah sampel sebanyak 60 orang siswa, tepatnya 30 orang siswa kelas VII A menggunakan metode Drill, dan 30 orang siswa kelas VII B menggunakan metode Resitasi, pemilihan sampel penelitian dilakukan secara cluster random sampling. Berdasarkan perhitungan diperoleh data normal dan homogen. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh thitung = 2,974 > t tabel dari hasil perhitungan interpolasi karena nilai kritiknya berada pada t 0.025; n1 + n2 – 2 = 2,002. Maka diperoleh kesimpulan bahwa H0ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah Metode Drill lebih efektif dari pada hasil belajar menggunakan metode resitasi dalam meningkatkan hasil belajar pada materi aritmetika sosial di kelas VII SMP Sukarasa Tanjungsari Bogor
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATERI KUBUS DAN BALOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N SE-KECAMATAN BANYUURIP DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah model pembelajaran E-learning memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok, (2) apakah motivasi belajar tinggi memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari motivasi belajar sedang dan rendah pada materi kubus dan balok, (3) apakah terdapat interaksi antara motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II SMP N se-Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo.yang berjumlah 768 siswa. Sampel penelitian berjumlah 61 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data dengan dokumentasi, tes, dan angket dengan skala Likert, Analisis data menggunakan Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel tak Sama. Uji analisis variansi memberikan hasil bahwa model pembelajaran E-learning memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok, motivasi belajar tinggi memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari motivasi belajar sedang dan rendah pada materi kubus dan balok, tetapi motivasi belajar sedang tidak memberikan hasil belajar yang lebih baik dari motivasi belajar rendah pada materi kubus dan balok, serta tidak terdapat interaksi antara motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok.
Kata kunci: Model E-learning, Motivasi Belajar, Hasil Belaja
UJI ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING DADA ITIK AFKIR DENGAN JENISDAN DOSIS TEPUNG YANG BERBEDA
One of the resilience and diversification program of food were supplying and using local meat. Duck’s meat was soource of highly animal protein, but less of idea to process that meats. Nuggets was the produst processed meat that well liked many people. So expcted an be increase the economic of society. This research conducted at the campus of the Islamic University Kadiri on 29 april 2015 and was herped by 30 panelist. The purpose of this study to determine the species and levels or the different flour in nuggets ducks so that consumers prefer. The data obtained were analized using a completely randomized design analysis and if there is a noticeable difference then proceed to test LSD. The result showed that the species and levels or the different flour in nuggets ducks gave highly significant (P<0,01) for organoleptic tests include color, aroma, taste and texture. The conclusion of this research was the panelis liked the use of 20% level of flour in nuggets duck
PENGARUH DOSIS DAN METODE PEMBERIAN TEPUNG KUNYIT TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG”JAWA SUPER”
Increased demand for livestock products one of which is chicken meat, consumption of chicken meat in 2014 reached 4.48 kg / kap / th (total consumption broiler, laying chicken race reject and stud and free-range chicken Â). Chicken is a name for a pet chicken which are not cultivated by means of commercial mass cultivation and does not originate from the race generated for commercial purposes. Production of chicken that is currently not maximally demanding existence additive a natural feed to increase the production of chicken meat. One of the natural feed additive is turmeric flour.
Research on “Effect of Dose and Method of Giving of Turmeric Flour to Chicken Village Performance “ JAWA SUPER”” was held on February 17 - March 14, 2017 in Sawahan Village, Purwokerto Village, Ngadiluwih District, Kediri Regency. This study aims to determine the effect of dosage and turmeric feeding method on the performance of chicken “JAWA SUPER”. The method used in this research is experimental method by using nested pattern, consisting of 2 treatments and 4 doses, in which each treatment dose was repeated 3 times. Turmeric powder is fed in 1% feed (P1), 1.5% (P2), 2% (P3) 2.5% (P4) and in drinking water with dose of 1% (M1), 1.5% (M2 ), 2% (M3) 2.5% (M4). The variables observed in this study were feed consumption, body weight gain, feed conversion and chicken mortality.
Based on the results of the study can be concluded that the treatment and doses given in the study all did not significantly affect the performance of "JAWA SUPER" chicken chicken except chicken mortality. With the average of each variable, consumption (mean feed method 44.00 ± 2.13 (gram / head / day) and drinking method of 43.27 ± 1.29 (gram / head / day)), UN (average feed method 527 , 61 ± 53,61 (gram / head) and in drinking method 514,15 ± 4,65 (gram / head)), feed conversion (feed method average 2,17 ± 0,16 and drink method 2,20 ± 0 , 19), and mortality with 0% mortality from 96 chickens maintained