11 research outputs found

    Pemanfaatan limbah kulit pisang agung (Musa Paradisiaca) sebagai pengikat tablet metformin

    Get PDF
    Pisang agung memiliki daya tahan simpan yang cukup lama karena memiliki kulit yang tebal. Bagian pisang yang belum dimanfaatkan maksimal adalah kulitnya. Limbah kulit pisang mengandung zat gizi yang cukup tinggi terutama vitamin, mineral serta nutrisi, salah satunya pektin. Pektin di bidang farmasi dimanfaatkan sebagai bahan pengikat tablet. Pektin didapat dari ekstraksi kulit pisang agung dengan air mendidih. Pektin diuji kualitatif, kadar air, kadar abu dan penetapan kadar. Bahan aktif yang digunakan adalah Metformin Hidrokorida. Tiap formula mengandung 500 mg Metformin Hidroklorida. Dalam penelitian ini dibuat 3 formula dengan perbedaan pengikat dengan konsentrasi yang sama yaitu pektin 5%, gelatin 5% dan PVP K-30 5%. Komposisi tablet Metformin Hidroklorida meliputi SSG, laktosa, magnesium stearat dan talk. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang agung untuk menghasilkan pektin yang akan digunakan dalam bidang farmasi serta mengetahui pengaruh penggunaan pektin dari limbah kulit pisang agung sebagai pengikat terhadap mutu fisik tablet Metformin. Tablet diuji mutu fisik meliputi keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, waktu hancur, persen obat lepas dan persen efisiensi disolusi. Mutu fisik tablet memenuhi persyaratan. Kadar obat memenuhi persyaratan farmakope yaitu tablet Metformin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105%. Persentase obat yang dilepaskan pada menit ke-30 berturut-turut untuk formula 1, 2 dan 3 adalah 84,08%, 82,33% dan 83,18%. Hasil %ED30 untuk formula 1, 2 dan 3 masing-masing adalah 147,17%, 140,33% dan 145,55%. Dapat disimpulkan bahwa pektin dari limbah kulit pisang agung dapat dijadikan sebagai bahan pengikat pada tablet Metformin Hidroklorida
    corecore