16 research outputs found
Proses Asimilasi dan Akomodasi dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Kecerdasan Emosional
This study aimed to describe students' thinking process on the 7th grade of junior high school in solving mathematics problem based on the case study of Polya steps for several students on high, medium, and low emotional quotient. This study is qualitative descriptive research. It was done in SMPN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). The research findings are students whose emotional quotient is high use assimilation thinking process in identifying the problems, creating the plan of problem solving, doing the plan of problem solving, and reviewing or evaluating the answers. Students' thinking process whose emotional quotient is medium use assimilation thinking process in identifying the problems, creating the plan of problem solving, and doing the plan; while in reviewing or evaluating the answers, they use accommodation or assimilation thinking process. In addition, students' thinking process whose emotional quotient is low use assimilation thinking process in identifying the problems, and creating the plan of problem solving; and use accommodation or assimilation thinking process in doing the plan of problem solving. Meanwhile, there is imperfection accommodation thinking process in reviewing or evaluating the answers.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses berpikir siswa kelas VII SMP dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya studi kasus untuk beberapa siswa dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penelitian ini adalah siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dalam memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan penyelesaian, dan melihat kembali melakukan proses berpikir asimilasi. Proses berpikir siswa dengan kecerdasan emosional sedang dalam memahami masalah, merencanakan masalah, dan melaksanakan rencana penyelesaian melakukan proses berpikir asimilasi, sedangkan untuk melihat kembali melakukan proses berpikir akomodasi atau asimilasi. Kemudian untuk siswa dengan kecerdasan emosional rendah dalam memahami masalah melakukan proses berpikir asimilasi, dalam merencanakan penyelesaian melakukan proses berpikir asimilasi, dalam melaksakan rencana penyelesaian melakukan proses berpikir akomodasi dan asimilasi, sedangkan dalam melihat kembali melakukan proses berpikir akomodasi tidak sempurna
Pengembangan Lks Bercirikan Problem Based Learning untuk Siswa SMP Ar-rohmah Malang Kelas VII
The research objective of this development is to produce mathematical Student Worksheet (LKS) is characterized by problem based learning to VII grade. In addition, this study also was conducted to determine the criteria LKS is generated based on the aspect of validity, practicality and effectiveness. The kind of research this is the development of research. The development of this research designed by following phases Plomp model of development, namely: prelimininary research, prototyping phase, and assesment phase. The subjects of this research is students of VII grade Ar-Rohmah junior high school Malang academic year 2015/2016 as many as 27 students. From the results of the field trials, found that LKS developed have valid criteria, practical, and effectiveTujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika bercirikan pembelajaran berbasis masalah untuk kelas VII SMP. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui kriteria LKS yang dihasilkan berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini dirancang dengan mengikuti tahap-tahap model pengembangan Plomp, yaitu: penelitian awal, tahap prototipe, dan tahap penilaian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Ar-Rohmah Malang tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 27 siswa. Dari hasil uji coba lapangan, diperoleh bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif
Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Trigonometri Pada Siswa Kelas X
Inquiry learning is learning that engages students directly and in finding the optimal mathematical concepts. The purpose of this research is to describe the inquiry learning to improve students\u27 learning outcomes in trigonometry material. Subjects were students of class X Preparation Graphic (PS-B) SMK Negeri 4 Malang year 2015/2016 which amounted to 32 students. This type of research is classroom action research. Inquiry learning is done consists of orientation, define problems, formulate hypotheses, collect data, test hypotheses and drawing conclusions. Based on the measures of inquiry that students formed into groups, students discuss up with students drawing conclusions from a comparison of trigonometry. The results showed that the application of this inquiry learning increase understanding of trigonometry concepts based on observations obtained with the activities of teachers and students in both categories, while the final test results obtained measures students\u27 test results also in both categories.Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan optimal dalam menemukan konsep Matematika. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi trigonometri. Subjek penelitian ialah siswa kelas X Persiapan Grafika (PS-B) SMK Negeri 4 Malang tahun 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Pembelajaran inkuiri yang dilakukan terdiri atas orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Berdasarkan langkah-langkah inkuiri tersebut siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok, siswa berdiskusi sampai dengan siswa merumuskan kesimpulan dari perbandingan trigonometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri ini meningkatkan hasil belajar materi trigonometri dan berdasarkan pengamatan diperoleh aktivitas guru dan siswa dalam kategori baik, sedangkan hasil tes akhir tindakan diperoleh hasil tes siswa juga dalam kategori baik
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Materi Perkalian Matriks Bercirikan Penemuan Terbimbing untuk Siswa Smk Kelas X
This development research aims to develop student\u27s worksheet matrix multiplication-based guided discovery in class X SMK valid, practical, and effective. The development of this student worksheets using the 4-D model of development that consists of four stages, but in the development of the student worksheet is only going to be done until the third stage only. The subject of trials on the research development of this student worksheets are grade X SMK Putra Indonesia Malang. Based on the results of the validation of worksheets students validated by the three validator experts and practitioners, the student worksheet developed meet the category is valid. Based on the results of observation of its student worksheet demonstrates that levels of student worksheet demonstrates reach the high category, so the student worksheet developed meet the practical category. Average rating based on mastery of the whole class learning materials namely 76, guided discovery that include categories and student response against the student worksheet include positive categories, so the student worksheet developed meet the category effectively. Thus the student worksheets multiplication matrix-based discovery of social interactions in class X generated already meet the category is valid, practical, and effective.Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan LKS materi perkalian matriks bercirikan penemuan terbimbing di kelas X SMK yang valid, praktis, dan efektif. Pengembangan LKS ini menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri atas empat tahap, tetapi dalam pengembangan LKS ini hanya akan dilakukan sampai tahap ketiga saja. Subjek uji coba pada penelitian pengembangan LKS ini adalah siswa kelas X SMK Putra Indonesia Malang. Berdasarkan hasil validasi LKS yang divalidasi oleh dua orang validator ahli dan satu orang praktisi, LKS yang dikembangkan memenuhi kategori valid. Berdasarkan hasil observasi terlaksananya LKS menunjukkan bahwa tingkat keterlaksanaan LKS mencapai kategori tinggi, sehingga LKS yang dikembangkan memenuhi kategori praktis. Berdasarkan nilai rata-rata penguasaan bahan ajar seluruh kelas yaitu 76, aktivitas penemuan terbimbing yang termasuk kategori baik, dan respon siswa terhadap LKS termasuk kategori positif, sehingga LKS yang dikembangkan memenuhi kategori efektif. Dengan demikian, LKS materi perkalian matriks bercirikan penemuan terbimbing di kelas X yang dihasilkan sudah memenuhi kategori valid, praktis, dan efektif
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Bercirikan Strategi Generatif dengan Pembelajaran Pmii Tipe Classwide Peer Tutoring
This study aimed to produce students\u27 worksheets (LKS) of which features are based on generative learning strategy and PMII learning that are valid, interesting and effective. This study was a development study which employed three earlier stages of 4-D (four-D) model proposed by Thiagarajan, Semmel, and Semmel. It included these stages: define, design, and develop. This study was conducted on eighth graders at SMPN 2 Malang. The results of the study showed that the worksheets were valid with an average score of 3.10. Based on the results of the tryout, it was proven that: 1) the average score of students\u27 questionnaire was high: 3.29. It means that the LKS was appealing to students and 2) the results of the interview conduted to the teacher revealed that the worksheets were quite interesting and applicable. The LKS was also effective. It was seen from the level of students\u27 mastery (87.5%): the students understand the materials very well with the LKS.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKS bercirikan strategi generatif dengan pembelajaran PMII yang valid, menarik dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengadopsi 3 tahap pertama model pengembangan 4-D (four-D) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang meliputi tahap pendefinisian (define), perancangan(design), dan pengembangan (develop). Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Malang pada siswa Kelas VIII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan valid dengan skor rata-rata 3,10. Berdasarkan hasil uji coba diperoleh: 1) skor rata-rata angket siswa tinggi yaitu 3,29, sehingga LKS menarik bagi siswa dan 2) hasil wawancara guru disimpulkan bahwa LKS menarik bagi siswa dan dapat digunakan. LKS juga memenuhi aspek keefektifan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan siswa yaitu 87,5% artinya pemahaman siswa setelah belajar menggunakan LKS sangat baik
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bercirikan Konstruktivis Tipe Gagnon dan Collay pada Materi Penyajian Data untuk Siswa Kelas VII
The purpose of this study is describe the developed learning devices and produce learning devices based on constructivist by Gagnon and Collay on graphing data for students in class VII criteria valid, practical and effective. This learning device development referred to Plomp development model. The validations result that all devices satisfied valid criteria, learning devices satisfied practical criteria with teacher's activity classified as good, and learning devices satisfied effective criteria, learning exhaustiveness reached, student's activity classified as good, and student's responses were positive. The developed devices satisfy quality criteria, which are valid, practical, and effective.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran dan menghasilkan perangkat pembelajaran bercirikan konstruktivis tipe Gagnon dan Collay pada materi penyajian data untuk siswa kelas VII dengan kriteria valid, praktis dan efektif. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Plomp. Hasil validasi diperoleh perangkat pembelajaran yang valid, perangkat pembelajaran memenuhi kriteria keprakisan yaitu aktivitas guru dalam pembelajaran masuk dalam kategori baik, serta memenuhi kriteria keefektifan, yaitu (1) tercapai ketuntasan klasikal; (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran masuk dalam kategori baik; (3) respon siswa positif. Sehingga pengembangan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif
Media Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas XII SMA pada Materi Kaidah Pencacahan
Tujuan dari pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kaidah pencacahan untuk siswa kelas XII SMA. Model pengembangan penelitian ini menggunakan model Plomp terbagi lima tahapan yaitu (1) penyelidikan awal, (2) rancangan, (3) pembuatan, (4) ujicoba dan revisi, dan (5) penerapan dan penyebaran. Media ini bernama Bel Kaca. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran berbantuan komputer ini valid, efektif, dan praktis untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
Proses Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Pisa dan Scaffoldingnya
Indonesia's PISA test results in the last three periods still rank in the bottom ten. This shows that the mathematics ability of Indonesian students is still low. This research aims to explore the higher order thinking processes experienced by junior high school students in solving PISA questions before and during scaffolding. This research was conducted at SMP Negeri 3 Singosari, Malang Regency, in the form of giving tests to 31 students of class IX, interviews and scaffolding. Scaffolding is done in order to complete the unfulfilled aspects in the phases of thinking. From this research, it was found that: (1) The high-level thinking process of students in solving PISA questions, before scaffolding has included the three phases that must be passed (the entry phase, the attack phase, and the review phase), but not all aspects of each phase are fulfilled; (2) Scaffolding has helped students in solving PISA questions. Improve the teacher's ability to do scaffolding to help students find aha! with more attention to the obstacles (stuck?) faced by student
Proses Berpikir Siswa Berkecerdasan Matematis Logis dalam Menyelesaikan Masalah Matematis “Ill Structured Problems”
Memahami proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika sangat penting bagi guru. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah Ill structured problems tergantung dari jenis kecerdasan yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa berkecerdasan matematis logis dalam menyelesaikan masalah matematis informasi terbatas. Subjek penelitian ini terdiri satu orang siswa kelas VIII SMP yang memiliki kecerdasan matematis logis yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir siswa berkecerdasan matematis logis dalam menyelesaikan “Ill structured problems” menggunakan beberapa tahap penyelesaian berupa (1) memecah masalah (mengurai masalah) menjadi beberapa bagian penting, (2) menghubungkan berbagai informasi juga digunakan, dan (3) menyelesaikan dengan cara menambah informasi dan mengubah informasi sehingga akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah Ill structured problems