6 research outputs found
Penerapan Strategi Think Talk Write (TTW) dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Makassar
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil kemampuan menulis teks eksposisi melalui strategi Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 30 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 30 Makassar berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Desain penelitian yang digunakan adalam model Kemmis & Mc. Taggart dengan empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus yaitu siklus II yang sudah terbukti keberhasilannya sehingga tidak dilanjutkan kepada siklus selanjutnya. Siklus II, terdiri atas empat kali pertemuan sebagai perlakuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi, dan observasi dalam bentuk catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif dengan mencari nilai rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisisi kelas VIII.7 SMP Negeri 30 Makassar. Peningkatan sikap dan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran teks eksposisi meningkat dari pratinakan/kondisi awal berada dalam kondisi kurang, pada siklus II menjadi kategori baik. Pada pratindakan/kondisi awal nilai rata-rata kemampuan menulis siswa 51,19. Siswa yang mencapai nilai KKM (>75) sebayak sebanyak tujuh siswa (20%), sedangkan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksposisi pada siklus II meningkat sebesar 83,11%.
 
Penerapan Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Teks Iklan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Makassar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Discovery Learning dalam meningkatkan keterampilan menyimak teks iklan siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Makassar. Lokasi penelitian di SMP Negeri 11 Makassar yang berlokasi di jalan Kapasa kecamatan Tamalanrea kota Makassar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskritif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan menyimak dengan penerapan model Discovery Learning. Data yang diperoleh dilaksanakan dalam dua siklus, dimana siklus I terdiri atas tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri atas dua kali pertemuan dengan tahapan kegiatan yakni; Perencanaan, Pelaksanaan Observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Makassar yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi penilaian keterampilan menyimak siswa, dan hasil teks kemampuan menyimak siswa serta dokumentasi hasil kerja siswa. Sedangkan kriteria keberhasilan yaitu dari segi hasil yang dicapai siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Makassar dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata keterampilan menyimak siswa meningkat dari siklus I ke siklus II mencapai 75 dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥75 (KKM keterampilan menyimak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menyimak teks iklan siswa pada pra siklus nilai tara-rata 1,06 dari aspek penilaian Keefektifan siswa dalam memperhatikan penjelasan cukup; Kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru cukup ; Sikap siswa dalam menerima materi pembelajaran cukup; Ketahanan konsentrasi siswa cukup; dan hasil penelitian siklus I mencapai 68,21 dan pada siklus II meningkat, mencapai 84,43 dan sudah memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditargetkan oleh peneliti
Improvement of Near Vision for Low Vision Patients in National Eye Healthcare Center Cicendo Eye Hospital 2010-2011
Background: “Low vision” is a term used refer to a person having a visual acuity of less than 6/18 (20/60) to light perception (LP). People with low vision can still be treated to perceive or see objects, although several limitations occur. Treatments for people with low vision include either optical or non-optical devices. This research aims to reveal visual acuity for near vision that can serve as corrective benchmark after devices for near vision are given.Methods: This is a retrospective descriptive research, using medical records from the National Eye Healthcare Center, Cicendo Eye Hospital, for the period of August 2010–September 2011 as the subject of the research. Approximately 475 patients were listed, 263 female and 212 male. The number of patients with low vision given with corrective device for near vision were 81 patients.Results: The result showed that visual acuity was corrected after corrective devices for near vision with the size of 1–10 M were given.Conclusions: The highest of overall corrections or improvements for near vision are the one under the category of “severe visual impairment”.Key words: low vision, optical devices, visual acuity  Peningkatan Penglihatan Jarak Dekat Pada Penderita“ Low Vision” di RS Mata Nasional Cicendo 2010–2011 LatarBelakang: "Low vision" adalah istilah yang mengacu pada seseorang yang memiliki ketajaman visual kurang dari 6/18 (20/60) dengan persepsi cahaya. Orang dengan low vision masih dapat diobati untuk melihat benda meskipun dengan berbagai keterbatasan. Pengobatan terhadap penderita low vision meliputi perangkat optik atau non-optik.. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ketajaman visual penglihatan dekat yang dapat berfungsi sebagai pedoman perbaikan setelah perangkat diberikan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan rekam medis dari Pusat Mata Nasional Kesehatan, RS Mata Cicendo, periode Agustus 2010–September 2011 sebagai subjek penelitian. Sekitar 475 pasien yang terdaftar terdiri atas 263 perempuan dan 212 laki-laki, 81 diantaranya diberikan perangkat korektif untuk penglihatan dekat.Hasil: Ketajaman visual dapat diperbaiki setelah dilakukan pemberian perangkat korektif untuk penglihatan jarak dekat dengan ukuran 1–10 M.Simpulan: Peningkatan penglihatan jarak dekat terbaik adalah pada kelompok low vision yang termasuk kategori “gangguan penglihatan berat”.Kata kunci: low vision, perangkat optik, ketajaman visual DOI: 10.15850/amj.v1n2.35
Improvement of Near Vision for Low Vision Patients in National Eye Healthcare Center Cicendo Eye Hospital 2010-2011
Background: “Low vision” is a term used refer to a person having a visual acuity of less than 6/18 (20/60) to light perception (LP). People with low vision can still be treated to perceive or see objects, although several limitations occur. Treatments for people with low vision include either optical or non-optical devices. This research aims to reveal visual acuity for near vision that can serve as corrective benchmark after devices for near vision are given.
Methods: This is a retrospective descriptive research, using medical records from the National Eye Healthcare Center, Cicendo Eye Hospital, for the period of August 2010–September 2011 as the subject of the research. Approximately 475 patients were listed, 263 female and 212 male. The number of patients with low vision given with corrective device for near vision were 81 patients.
Results: The result showed that visual acuity was corrected after corrective devices for near vision with the size of 1–10 M were given.
Conclusions: The highest of overall corrections or improvements for near vision are the one under the category of “severe visual impairment”
Improvement of Near Vision for Low Vision Patients in National Eye Healthcare Center Cicendo Eye Hospital 2010-2011
Background: “Low vision” is a term used refer to a person having a visual acuity of less than 6/18 (20/60) to light perception (LP). People with low vision can still be treated to perceive or see objects, although several limitations occur. Treatments for people with low vision include either optical or non-optical devices. This research aims to reveal visual acuity for near vision that can serve as corrective benchmark after devices for near vision are given.
Methods: This is a retrospective descriptive research, using medical records from the National Eye Healthcare Center, Cicendo Eye Hospital, for the period of August 2010–September 2011 as the subject of the research. Approximately 475 patients were listed, 263 female and 212 male. The number of patients with low vision given with corrective device for near vision were 81 patients.
Results: The result showed that visual acuity was corrected after corrective devices for near vision with the size of 1–10 M were given.
Conclusions: The highest of overall corrections or improvements for near vision are the one under the category of “severe visual impairment”