3 research outputs found

    DEMOKRASI DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS PILKADA TAHUN 2020 DI KABUPATEN JEMBRANA)

    No full text
    Pandemi covid-19 memberikan efek luar biasa bagi kehidupan masyarakat tak terkecuali perhelatan politik pilkada. Sebagaimana yang terjadi pada Pilkada Jembrana tahun 2020, untuk mengatasi tersebut, penggunaan media cetak, media elektronik dan media  sosial dalam kampanye menjadi strategi penting dan utama bagi pasangan calon dalam kondisi Pandemi. Kampanye yang aman karena minimnya tatap muka langsung dengan calon pemilih sehingga tidak ada potensi resiko tertular dan menulari covid 19. Dalam kondisi pandemi yang diikuti dengan menyebarnya budaya revolusi industri 4.0 tentunya penggunaan media sosial akan lebih dikedepankan. Kampanye dengan menggunakan media sosial juga dirasa menghemat pembiayaan dan memiliki efektifitas tinggi serta daya jangkau yang luas. Di Jembrana sendiri angka kasus Covid-19 pada tahun 2020 memang mengalami naik turun. Bahkan beberapa wilayah yang menjadi sasaran kampanye tatap muka beberapa kali mengalami lonjakan kasus. Alhasil banyak masyarakat menyemarakkan pilkada ini dengan berinteraksi di dunia maya. Hasil dari penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis yakni sosialisasi pilkada dilakukan secara hybrid yakni offline dan online yang akhirnya berdampak pada konflik sosial di ranah digital. Konflik ini menyebabkan masyarakat semakin selektif di dalam menerima informasi dan hanya mengandalkan informasi yang mereka peroleh dari keluarga, klan (dadia) atau sesama warga banjar (dusun). Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa peran civil society (komunitas, stakeholder dan para penggiat media sosial) juga mempengaruhi ketertiban dan keamanan dalam pelaksanaan pemilihan dan juga peningkatan jumlah partisipasi masyarakat dalam memilih. Kata kunci: demokrasi digital, pilkada, pandemi covid-1

    Digitalizing Sculptures: A Photogrammetry Implementation Towards Ancient Mataram Statuaries in Central Java, Indonesia | Digitalisasi Arca: Implementasi Fotogrametri Terhadap Patung-patung Mataram Kuno di Jawa Tengah, Indonesia

    No full text
    The implementation of digital technology in cultural heritage in Indonesia started to develop in the past decade. However, Indonesia's iconography studies have not optimized to utilize these advanced approaches. In some other countries, iconographic documentation is upgraded to advanced methods, such as recording objects in 3D form and archiving it into secure digital data, thus making the data more natural and realistic in three-dimensional documentation. It also catches and records the shape from all perspectives to bring neither a specific nor comprehensive observation. Therefore, it can extend the analysis for interpretation and preservation purposes. This article discusses the implementation of photogrammetry towards sculptural objects in Indonesia. The object selection went to several sculptures from the Ancient Mataram period in Java, which ruled from the 8th to 10th centuries AD. Close-range photogrammetry successfully generates the sculpture data into three-dimensional digital form. The results could support the Ancient Mataram sculptures studies in particular and improve Indonesia's iconography studies in general.   Penerapan teknologi digital dalam bidang warisan budaya di Indonesia semakin berkembang dalam satu dekade terakhir. Namun, studi ikonografi Indonesia belum optimal untuk memanfaatkan pendekatan-pendekatan canggih tersebut. Sementara di beberapa negara lain, dokumentasi ikonografis ditingkatkan ke metode yang lebih canggih, seperti merekam objek dalam bentuk 3D dan mengarsipkannya ke dalam ruang digital. Teknologi digital juga memungkinkan warisan budaya direkam secara detail dan lengkap, sehingga dapat memperluas analisis untuk tujuan interpretasi dan pelestarian. Artikel ini membahas tentang penerapan fotogrametri terhadap benda pahat di Indonesia. Pemilihan objek dilakukan pada beberapa patung dari masa Mataram Kuno di Jawa yang memerintah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Fotogrametri jarak dekat yang digunakan dalam penelitian ini berhasil merekam data pahatan ke dalam bentuk digital tiga dimensi. Hasil penelitian ini dapat mendukung kajian seni pahat Mataram Kuno pada khususnya dan meningkatkan kajian ikonografi Indonesia pada umumnya

    Digitalizing Sculptures: A Photogrammetry Implementation Towards Ancient Mataram Statuaries in Central Java, Indonesia | Digitalisasi Arca: Implementasi Fotogrametri Terhadap Patung-patung Mataram Kuno di Jawa Tengah, Indonesia

    No full text
    The implementation of digital technology in cultural heritage in Indonesia started to develop in the past decade. However, Indonesia's iconography studies have not optimized to utilize these advanced approaches. In some other countries, iconographic documentation is upgraded to advanced methods, such as recording objects in 3D form and archiving it into secure digital data, thus making the data more natural and realistic in three-dimensional documentation. It also catches and records the shape from all perspectives to bring neither a specific nor comprehensive observation. Therefore, it can extend the analysis for interpretation and preservation purposes. This article discusses the implementation of photogrammetry towards sculptural objects in Indonesia. The object selection went to several sculptures from the Ancient Mataram period in Java, which ruled from the 8th to 10th centuries AD. Close-range photogrammetry successfully generates the sculpture data into three-dimensional digital form. The results could support the Ancient Mataram sculptures studies in particular and improve Indonesia's iconography studies in general.   Penerapan teknologi digital dalam bidang warisan budaya di Indonesia semakin berkembang dalam satu dekade terakhir. Namun, studi ikonografi Indonesia belum optimal untuk memanfaatkan pendekatan-pendekatan canggih tersebut. Sementara di beberapa negara lain, dokumentasi ikonografis ditingkatkan ke metode yang lebih canggih, seperti merekam objek dalam bentuk 3D dan mengarsipkannya ke dalam ruang digital. Teknologi digital juga memungkinkan warisan budaya direkam secara detail dan lengkap, sehingga dapat memperluas analisis untuk tujuan interpretasi dan pelestarian. Artikel ini membahas tentang penerapan fotogrametri terhadap benda pahat di Indonesia. Pemilihan objek dilakukan pada beberapa patung dari masa Mataram Kuno di Jawa yang memerintah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Fotogrametri jarak dekat yang digunakan dalam penelitian ini berhasil merekam data pahatan ke dalam bentuk digital tiga dimensi. Hasil penelitian ini dapat mendukung kajian seni pahat Mataram Kuno pada khususnya dan meningkatkan kajian ikonografi Indonesia pada umumnya
    corecore