4 research outputs found
Skrining Pembentukan dan Karakterisasi Kristal Cair Kolagen dari Kulit Ikan Gabus (Channa striata)
Kristal cair adalah suatu keadaan materi khusus di mana memiliki keteraturan seperti padatan, namun memiliki karakteristik aliran seperti cairan. Kolagen merupakan biopolimer yang memenuhi syarat sebagai pembentuk kristal cair karena bersifat mesogenik dan rigid pada bagian triple-helix. Terdapat berbagai sumber kolagen yang telah digunakan, salah satunya dari kulit ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kolagen dari kulit ikan gabus dapat dibentuk menjadi kristal cair, baik dengan perlakuan sonikasi maupun tidak, dan bagaimana karakteristiknya. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu tahap isolasi, pemeriksaan bahan baku kolagen, pembentukan kristal cair, dan karakterisasinya. Kristal cair kolagen dibentuk dengan metode liotropik menggunakan asam asetat 0,5 M dan diberi perlakuan sonikasi dan tanpa sonikasi pada konsentrasi 30, 60, dan 80 mg/mL. Analisis mesofasa menggunakan mikroskop cahaya terpolarisasi menunjukkan adanya fase kolesterik (pola sidik jari) yang terlihat dari konsentrasi terendah yang digunakan dalam penelitian ini (30 mg/mL). Peningkatan konsentrasi kolagen dan perlakuan sonikasi dapat membantu pembentukan fase kolesterik kristal cair yang lebih jelas di bawah mikroskop cahaya terpolarisasi. Spektrum inframerah dari kristal cair kolagen yang disonikasi maupun tidak disonikasi menunjukkan tidak adanya perubahan struktur triple-helix dari kolagen. Oleh karena itu, kolagen dari kulit ikan gabus dapat dibentuk menjadi kristal cair liotropik tanpa merubah struktur triple-helix kolagen
THE FORMATION AND CHARACTERIZATION OF COLLAGEN LIQUID CRYSTALS FROM SNAKEHEAD FISH SKIN (CHANNA STRIATA)
Objective: Liquid crystals are special state of matters which have regularity of solid arrangement but had a liquid-like flow characteristics. Collagen is a biopolymer that qualified for requirements as the system of a liquid crystal because it is mesogenic and rigid in a triple-helix section. There are various sources of collagen that have been used; one of them is snakehead fish skin (Channa striata).
Methods: The stages of research were collagen isolation, collagen identification, liquid crystals formation, and characterization. Collagen liquid crystals were formed by lyotropic method using 0.5 M acetic acid and treated with and without sonication at 30, 60, and 80 mg/ml concentrations. The formation of Liquid crystal phase characterized by using Polarization Ligh microscopy.
Results: Mesophase analysis using polarized light microscope showed the presence of cholesteric phase (fingerprint pattern) which seen from the lowest concentration used in this study (30 mg/ml). The increasing of collagen concentration and sonication treatment can trigger the formation of clearly liquid crystal cholesteric phase under polarized light microscope. Infrared spectra of collagen liquid crystals both sonicated or not, showed no change in triple-helix.
Conclusion: The formation of lyotropic liquid crystal of collagen from snakehead fish skin showed the cholesteric pattern without changing the triple-helix collagen structure
Skrining pembentukan dan karaterisasi kristal cair kolagen dari kulit ikan gabus ( channa striata)
xiv ,92 hlm ,21x29 c
IMPLEMENTASI KOLABORASI PENTAHELIX UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA DI KOTO PARAK KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Salah satu alasan mendasar yang menyebabkan rendahnya tingkat literasi Indonesia adalah masyarakat yang belum mengambil peran sepenuhnya sehingga mengakibatkan tidak terciptanya ekosistem literasi yang produktif bagi anak-anak. Apalagi semenjak pandemi yang memunculkan fenomena learning loss. Learning loss merupakan fenomena hilangnya kesempatan peserta didik untuk menuntut ilmu karena penundaan proses belajar mengajar. Fenomena learning loss menjadi permasalahan serius di Indonesia karena sistem PJJ yang diterapkan pemerintah menyebabkan menurunnya minat baca anak. Menurut survei Kemendikbud, terdapat 20% sekolah secara nasional yang menyatakan sebagian siswa tidak memenuhi kompetensi pembelajaran. Presentase 20%  inilah yang diduga mengalami learning loss, tak terkecuali di Kota Padang. Wilayah Koto Parak, Kelurahan Pisang sebagai salah satu wilayah pengabdian Tim KKN Kelurahan Pisang 2021 (Tim KKN Pisang), memiliki permasalahan terkait rendahnya minat literasi dan learning loss pada anak-anak SD – SMP setempat. Melihat permasalahan tersebut, Tim KKN Pisang menginisiasi pojok literasi di Koto Parak agar dapat menjadi solusi nyata. Hal ini didukung potensi Koto Parak dalam pembuatan pojok literasi dari segi sarana dan sosial. Dengan adanya pojok literasi, minat baca anak akan semakin meningkat sehingga dampak fenomena learning loss bisa dikurangi. Metode yang digunakan adalah kolaborasi segilima (pentahelix) yang menggabungkan peran pemerintah, masyarakat, akademisi, pebisnis/pemodal, dan media didalamnya sehingga terbentuklah pojok literasi. Dalam pelaksanannya, Pojok Literasi Pisang menggunakan skema persiapan – implementasi – evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, sebanyak 18 dari 18 anak puas dengan hadirnya pojok literasi. Kolaborasi pentahelix membuka peluang dan akses terciptanya pojok literasi, serta berupaya mewujudkan aspek berkelanjutan.
Â
Kata Kunci: Â pojok literasi, minat baca, learning loss, kolaborasi, pentaheli