12 research outputs found
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT X SWASTA BEKASI PADA TAHUN 2020
Pendahuluan: Demam tifoid merupakan penyakit yang bersifat endemik dan disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dijumpai di Indonesia. Jumlah penderita demam tifoid cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Terapi demam tifoid dengan antibiotik dapat menghalangi terjadinya komplikasi dan menurunkan angka kematian.
Metode: Tujuan Penelitian untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Rumah Sakit X Swasta Bekasi pada tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel diambil dari rekam medis pasien dewasa di RS X Swasta Bekasi.
Hasil: Hasil yang diperoleh sebanyak 62 pasien dewasa dengan diagnosis demam tifoid. Golongan antibiotik yang digunakan yaitu sefalosporin generasi ke-3 dengan jenis antibiotik seftriakson dengan rute pemberian secara intravena selama 1-4 hari. Penilaian ketepatan pemberian antibiotik pada pasien demam tifoid berdasarkan tiga parameter yaitu tepat obat 82%, tepat dosis 81%, dan tepat lama pemberian 45%.
Kesimpulan: Antibiotik yang sering diresepkan di RS X Swasta Bekasi adalah seftriakson secara intravena selama 1-4 hari. Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid berdasarkan kriteria tepat obat sebesar 82%, tepat dosis sebesar 81% dan tepat lama pemberian sebesar 45%
GAMBARAN KERASIONALAN PENGOBATAN PADA PASIEN PEDIATRIK DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI BEKASI TIMUR PADA TAHUN 2020
Pendahuluan: Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar diseluruh dunia dan Indonesia. Sekitar 90% infeksi ini terjadi pada anak-anak di bawah 15 tahun. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh beberapa spesies nyamuk dan membutuhkan terapi yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji kerasionalan pengobatan dalam terapi DBD pada pasien pediatrik di salah satu Rumah Sakit Swasta di Bekasi Timur tahun 2021
Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian diambil sebanyak 50 data rekam medik pasien DBD. Data disajikan dalam bentuk tabel dan persentase.
Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian gambaran kerasionalan pengobatan pada pasian pediatrik DBD yaitu tepat indikasi 86%, tepat obat 86%, tepat dosis 94%, dan tepat cara pemberian 100%.
Kesimpulan: Sebagian besar dari hasil sudah menunjukkan ketepatan pada pengobatan DBD dan perlu dilakukan penelitian lainnya untuk mengevaluasi kerasionalan terapi pada pasien DBD
ANALISIS PENGELOLAAN STANDAR ORGANISASI DAN PERSONALIA LABORATORIUM DI SMAN 1 GENTENG BANYUWANGI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standarisasi dan pengelolaan laboratorium fisika di SMA Negeri 1 Genteng. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan secara langsung dengan wawancara serta observasi di SMA Negeri 1 Genteng. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket berisi pertanyaan tentang standar fasilitas labortorum dan mekanisme praktikum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standarisasi laboratorium fisika di SMA Negeri 1 Genteng yang berkaitan dengan ruang laboratorium fisika, struktur organisasi dan administrasi, pengelolaan, peralatan keselamatan kerja, serta mekanisme pelaksanaan praktikum memiliki klasifikasi baik. Untuk standarisasi tempat penyimpanan, perlatan, dan bahan praktikum memiliki klasifikasi sangat baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa laboratorium fisika SMA Negeri 1 Genteng temasuk kategori standarisasi yang baik
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN PADA MATA PELAJARAN IPA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas lima SD
Negeri Cebongan pada mata pelajaran IPA materi zat tunggal dan campuran.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi
Eksperimental Design. Peneliti menggunakan dua kelas penelitian, yakni satu kelas
eksperimen (model PBL) dan satu kelas kontrol (model saintifik). Pengumpulan data
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari hasil skor nilai pretest dan
posttest. Teknis analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan kriteria: Jika sig > α (0,05), maka H0 diterima, H1 ditolak. Jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak, H1 diterima.
Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa model PBL berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas lima SD Negeri Cebongan
Pada Mata Pelajaran IPA materi zat tunggal dan campuran, karena hasil uji Hipotesis
diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0.001 < 0,05 pada tabel equal variances
assumed, dengan ketentuan jika sig (2-tailed) > α (0,05), maka H0 diterima, H1 ditolak.
Dan jika sig (2-tailed) < α (0,05), maka H0 ditolak, H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas lima SD Negeri Cebongan pada mata pelajaran IPA materi zat tunggal dan campuran.
Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, IPA, Model Pembelajaran Problem Based
Learning, , Zat Tunggal dan Campura
Formulasi Sediaan Spray Gel Ekstrak Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis L.) sebagai Anti-Aging
Paparan radikal bebas dari sinar UV, polusi udara, dan bahan kimia pada kosmetik dapat memicu penuaan dini. Kulit jeruk manis (Citrus sinensis L.) mengandung senyawa flavonoid dan fenol sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melawan dampak buruk radikal bebas pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit jeruk manis, memformulasikan ekstrak dalam sediaan spray gel, dan mengukur aktivitas antioksidan sediaan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Pengukuran nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum 514,6 nm. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan menghitung nilai % inhibisi, persamaan regresi linear, dan LC50 sampel ekstrak kulit jeruk manis, sediaan spray gel, dan vitamin C sebagai kontrol positif. Pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak kulit jeruk manis, sediaan spray gel, dan vitamin C memiliki IC50 berturut-turut sebesar 285 ppm, 2437 ppm, dan 0,689 ppm. Spray gel yang dihasilkan berbentuk cair agak kental, tidak terjadi pemisahan fase, homogen, memiliki waktu kering 2 menit 42 detik, dan daya sebar 5,32 cm. Uji stabilitas sediaan diperoleh nilai pH 4,5 - 6,5 yang menunjukkan bahwa sediaan stabil dan viskositas di bawah 150 cP. Ekstrak kulit jeruk manis dan sediaan spray gel ekstrak jeruk manis memiliki aktivitas antioksidan lemah dan stabilitas yang baik
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT X SWASTA BEKASI PADA TAHUN 2020
Pendahuluan: Demam tifoid merupakan penyakit yang bersifat endemik dan disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dijumpai di Indonesia. Jumlah penderita demam tifoid cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Terapi demam tifoid dengan antibiotik dapat menghalangi terjadinya komplikasi dan menurunkan angka kematian.
Metode: Tujuan Penelitian untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Rumah Sakit X Swasta Bekasi pada tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel diambil dari rekam medis pasien dewasa di RS X Swasta Bekasi.
Hasil: Hasil yang diperoleh sebanyak 62 pasien dewasa dengan diagnosis demam tifoid. Golongan antibiotik yang digunakan yaitu sefalosporin generasi ke-3 dengan jenis antibiotik seftriakson dengan rute pemberian secara intravena selama 1-4 hari. Penilaian ketepatan pemberian antibiotik pada pasien demam tifoid berdasarkan tiga parameter yaitu tepat obat 82%, tepat dosis 81%, dan tepat lama pemberian 45%.
Kesimpulan: Antibiotik yang sering diresepkan di RS X Swasta Bekasi adalah seftriakson secara intravena selama 1-4 hari. Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid berdasarkan kriteria tepat obat sebesar 82%, tepat dosis sebesar 81% dan tepat lama pemberian sebesar 45%.</jats:p
GAMBARAN KERASIONALAN PENGOBATAN PADA PASIEN PEDIATRIK DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI BEKASI TIMUR PADA TAHUN 2020
Pendahuluan: Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar diseluruh dunia dan Indonesia. Sekitar 90% infeksi ini terjadi pada anak-anak di bawah 15 tahun. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh beberapa spesies nyamuk dan membutuhkan terapi yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji kerasionalan pengobatan dalam terapi DBD pada pasien pediatrik di salah satu Rumah Sakit Swasta di Bekasi Timur tahun 2021
Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian diambil sebanyak 50 data rekam medik pasien DBD. Data disajikan dalam bentuk tabel dan persentase.
Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian gambaran kerasionalan pengobatan pada pasian pediatrik DBD yaitu tepat indikasi 86%, tepat obat 86%, tepat dosis 94%, dan tepat cara pemberian 100%.
Kesimpulan: Sebagian besar dari hasil sudah menunjukkan ketepatan pada pengobatan DBD dan perlu dilakukan penelitian lainnya untuk mengevaluasi kerasionalan terapi pada pasien DBD.</jats:p
The development of a web-based assessment system to identify students’ misconception automatically on linear kinematics with a four-tier instrument test
KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE 75 DIVISI II.C.3 TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Sosialisasi Gambaran Pola Makan Anak Berdasarkan Sugar Clock Sebagai Upaya Pencegahan Karies Gigi Anak di SD Saim Surabaya Kelas 1-3
Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan yang dimulai
dari email sampai ke dentin hingga meluas ke pulpa. Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan bidang
kesehatan gigi adalah dengan mengatur pola makan pada anak sesuai dengan Sugar Clock. Sugar clock
adalah pengaturan jam dan jenis makanan yang dikonsumsi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui gambaran pola makan pada anak agar terhindar dari resiko karies. Metode yang digunakan
adalah dengan cara pencatatan pola makan yang dikonsumsi (diet sheet) dan idikan serta pendpenyuluhan
tentang sugar clock. Hasil yang diperoleh yaitu siswa SD SAIM kelas 1-3 sebanyak lebih dari 50%
mengkonsumsi diet seimbang berupa nasi, sayur, lauk pauk dan susu pada jam makan pagi, siang dan malam,
dan sebanyak lebih dari 50% mengkonsumsi makanan dan minuman manis diantara jam makan pagi-siang
maupun diantara jam makan siang-sore