4 research outputs found

    Perancangan Rebranding Sepatu Bayi Rier Untuk Pasar Ekonomi Kelas Menengah

    Full text link
    Produk Rier pertama kali dibuat dengan meniru produk sepatu bayi yang sedang laku di pasar grosir. Lalu brand ini meneruskan pasarnya di pasar grosir. Namun, hingga bertahun-tahun main di pasar grosir, merek Rier masih tidak dikenali oleh konsumen. Ternyata hal tersebut terjadi karena insight para pembeli di pasar grosir hanya sekedar beli berbagai variasi model dan harga tanpa betul-betul peduli pada merek. Hal itu menimbulkan menurunnya penjualan saat ada merek asing yang lebih murah muncul di pasar grosir. Untuk itu dilakukan rebranding pada produk Rier. Rebranding dilakukan dengan cara upscaling, di mana Perusahaan menciptakan merek baru dengan menyasar pasar yang lebih tinggi tanpa menghentikan produksi merek lama. Strategi ini tidak menimbulkan resiko jika peluncuran brand baru gagal, karena ada backup penjualan brand lama. Brand baru bernama Pabped, produknya mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai sepatu dan boneka jari. Promosi dilakukan dengan menggunakan media sosial, dengan menawarkan konsep kado dan media alternatif untuk mendongeng. Pemasaran dilakukan di toko bayi di Sidoarjo dan media sosial Instagram

    Tantangan Sistem Surveilans Pencegahan Kejadian Luar Biasa Pasca Bencana di Puskesmas Batusuya di Donggala 2018

    Full text link
    Tujuan: Bencana alam yang terjadi di Propinsi Sulawesi Tenggah pada tanggal 28 September 2018 yang lalu menimbulkan banyak korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan melumpuhkan sistem pemerintahan. Salah satu daerah yang terkena dampak bencana adalah kecamatan Sindue Tombusabora di Kabupaten Donggala. fasilitas kesehatan yang tersedia di kecamatan Sindue Tombusabora adalah Puskesmas Batusuya. Puskesmas Batusuya merupakan satu-satunya Puskesmas tempat pelayanan kesehatan yang memiliki wilayah kerja meliputi desa Batusuya go, desa Batusuya, desa Kaliburu, desa Kaliburu Kata dan desa Tibo. Sebagai fasilitas kesehatan yang utama di tingkat kecamatan puskesmas Batusuya memiliki peranan yang sangat penting untuk pengobatan dan perawatan pasca bencana. Tulisan ini disusun untuk menjelaskan tantangan dan kendala pengoperasian kembali (pengaktifan kembali) dan pembuatan sistem surveilan penyakit pasca bencana. Konten: Gempa Bumi yang terjadi tanggal 28 September 2018 melumpuhkan sistem surveilans dan pelayanan kesehatan Puskesmas Batusuya. Selama 2 minggu semenjak kejadian gempa bumi puskesmas Batusuya tidak beroperasi sebagaimana mestinya, karena tidak adanya petugas kesehatan dan ruangan rawat inap yang tidak memenuhi kriteria yang aman.. Dari hasil kunjungan lapangan ke petugas kesehatan puskesmas ditemukan bahwa petugas kesehatan trauma untuk pergi bertugas ke puskesmas karena dikhawatirkan akan ada gempa susulan dan letak geografis puskesmas Batusuya yang berada 200 meter dari bibir pantai. Selain kekhawatiran tenaga kesehatan terhadap gempa susulan, juga dipenggaruhi oleh ketidakhadiran kepala Puskesmas sebagai pimpinan puskesmas Batusuya dalam mengelola dan mengarahkan bawahannya untuk bertindak. Untuk bisa menghidupkan sistem surveilans Puskesmas, langkah awal yang dilakukan adalah menghidupkan pelayanan kesehatan di puskesmas terlebih dahulu. Untuk itu dilakukan advokasi kepada kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan (perawat, bidan) agar dapat melakukan kembali tugasnya di puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan. Setelah pelayanan kesehatan di puskesmas berjalan diambil laporan surveilan puskesmas dari registrasi pengobatan dan laporan registrasi di bidan desa dari setiap desa di wilayah kerja puskesmas Batusuya

    Efektivitas Penggunaan Modul Berbasis Projeck Based Learning dalam Pembelajaran Teknologi Alat Berat

    Full text link
    Learning requires support from a reliable media, one of which can be a learning module. Based on several previous studies regarding the module, there are still some shortcomings from the module under study. So that further development of the given module is needed by adding the contents of the module using the project. This study aims to examine the development of heavy equipment technology modules including validity tests, practicality tests and project-based effectiveness tests. This research is included in Research and Development (R&D) research. The model used in this study uses the ADDIE principle, the data collection method is through questionnaires and learning outcomes tests, the data analysis is processed using a quantitative approach and described through a qualitative approach to conclude the research results, the research subjects consist of lecturers and students. The results of the research conducted on the development of PjBl-based modules meet the feasibility, in terms of aspects of validity, practicality and effectiveness. The results of the analysis of the validity aspect are 89.07% very valid criteria, the average practicality aspect is 87.92% very practical criteria. The effectiveness aspect is seen from the knowledge test and project test. The test results on 30 students have an average score of 86.67% in the good category and in the field of skills (projects) of 86.67% very high criteria. The conclusion is that the development of PjBL-based modules is able to attract attention and make students understand the material and be able to work together in groups
    corecore