125 research outputs found
Kedudukan Hukum Kepala Daerah Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dalam Pembuatan Peraturan Daerah
Salah satu pilihan kebijakan yang terkandung dalam berbagai peraturan mengenai pemerintahan daerah adalah kebijakan desentralisasi pemerintahan daerah yang sejak dulu dianggap sebagai suatu yang niscaya. Penyelenggaraan desentralisasi itu sendiri dalam sejarah Indonesia bahkan telah berlangsung jauh sebelum Decentralisatie Wet ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1903. Kemudian kepemerintahan daerah yang baik (good local governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Untuk itu perlu memperkuat peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (selanjutnya disingkat DPRD) agar eksekutif dapat menjalankan tugasnya dengan baik. DPRD yang seharusnya mengontrol jalannya pemerintahan agar selalu sesuai dengan aspirasi masyarakat, bukan sebaliknya merusak dan mengkondisikan Eksekutif untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan terhadap aturan-aturan yang berlaku, melakukan kolusi dalam pembuatan anggaran agar menguntungkan dirinya, serta setiap kegiatan yang seharusnya digunakan untuk mengontrol eksekutif, justru sebaliknya digunakan sebagai kesempatan untuk “memeras” eksekutif sehingga eksekutif perhatiannya menjadi lebih terfokus untuk memanjakan anggota DPRD dibandingkan dengan masyarakat keseluruhan
Pemanfaatan Kombinasi Limbah Abu Ampas Tebu dan Abu Kulit Kerang sebagai Substitusi Semen pada Campuran Beton Mutu K225 dengan Nacl sebagai Rendaman
Bersamaan dengan meningkatnya skala pembangunan semakin besar kebutuhan beton di masa yang akan datang, dengan demikian kebutuhan akan bahan baku semen dan material campuran lainnya seperti agreat kasar, agregat halus, air serta bahan tambahan lainnya akan meningkat pula. Namun bahan baku yang selama ini diperoleh dari alam cenderung menurun akibat eksploitasi yang terus dilakukan. Oleh karena itu, banyak percobaan dilakukan untuk menemukan sumber alami alternatif sebagai substitusi dari agregat alam. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kulit kerang yang dihaluskan dan abu ampas tebu yang dapat menjadi alternatif sebagai subtitusi semen. Dalam penelitian beton dengan campuran abu tebu dan abu kulit kerang direndam dalam larutan NaCl sebagai simulasi air laut. Dari 3 kombinasi yang digunakan hasil yang didapat adalah beton dengan kombinasi 8% abu tebu + 12% kulit kerang mendapatkan kuat tekan tertinggi yaitu 228.29 kg/cm2 sedangkan beton normal hanya mencapai 206.89 kg/cm2.penurunan kuat tekan beton campuran terhadap beton normal yang terbesar terjadi pada beton dengan kombinasi campuran 12%AT+10%K pada umur 14 hari sebesar 19.88%, sedangkan untuk Kenaikan tertinggi terjadi pada beton dengan kombinasi 8% abu tebu+14% sebesar 8.48%
Efficacy Comparison of Radiofrequency Denervation to Conservative Treatment in Chronic Low Back Pain of Facet Origin
Introduction. Lumbar facet joints have been implicated as the source of pain in 15% to 45% of patients with chronic low back pain. Many studies showed various and unsatisfactory results either in establishing the diagnosis or in the treatment of chronic low back pain causing lack of standard treatment for chronic low back pain of facet origin. Materials and methods. The study used quasi experimental design and was conducted in Fatmawati and Bintaro International hospital, Jakarta. The study included 60 patients in group I with radiofrequency denervation of medial branch and 60 patients in group II with conservative treatment. The inclusion criteria was based on the positive response to facet diagnostic block (Visual Analog Scale pain score decreased >50%). Oswestry Disability Index was calculated in both of groups before and after treatment. Assessments were performed at baseline, third month, and sixth months. Results. Significant difference in functional improvement between radiofrequency and conservative group was found at third month (p=0.004) but not sixth month (p=0.521). Conclusions. Radiofrequency of medial branch may provide better result than conservative treatment in 3 month but not in 6 months in functional effectiveness of chronic low back pain of facet joint origin
Rancang Bangun Alat Pencacah Daun dan Ranting Gambir
Tanaman Gambir merupakan tanaman perdu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ekstrak (getah) daun dan ranting gambir mengandung asam katechu tannat (tanin), katechin, pyrocatechol, florisin dan lilin fixed oil. Sumatera Barat merupakan penghasil gambir terbesar di Indonesia namun bila dilihat dari produktivitas per hektar masih rendah yaitu berkisar antara 300 sampai 400 kg gambir kering per hektar per tahun. Hal ini disebabkan pengolahan gambir yang masih tradisional. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan dibuatnya alat pencacah daun dan ranting gambir. Alat pencacah daun dan ranting gambir ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam proses pengempaan karena daun dan ranting gambir sudah dicacah terlebih dahulu. Kapasitas alat pencacah ini adalah 53,83 kg/jam dan laju pengumpanan 63,6 kg/jam. Untuk analisa ekonomi teknik didapat total biaya tetap Rp.1.911.052/tahun, total biaya tidak tetap Rp. 91.088,8 / jam, biaya sewa alat Rp. 1.706,9 /jam dan BEP untuk pengoperasionalan alat 2.365,45 Kg/jam. Harga jual alat pencacah daun dan ranting gambir adalah Rp. 7.463.000 dengan laba 30
Peningkatan Produktivitas Proses Budidaya Karet Alam dengan Pendekatan Green Productivity: Studi Kasus di PT. XYZ
Indonesia merupakan negara kedua penghasil karet alam terbesar di dunia dengan produksi sebesar 28% dari total produksi dunia di tahun 2010. Sejalan dengan bertumbuhnya industri otomotif dunia, kebutuhan karet alam sebagai produk komplementer karet sintetik akan turut mengalami peningkatan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif strategi terbaik pada peningkatan produktivitas proses budidaya karet alam melalui pendekatan konsep Green Productivity (GP). Studi kasus dilakukan di PT. XYZ, Perusahaan swasta yang bergerak dibidang USAha perkebunan dan pengolahan karet alam. analisis aliran material dilakukan dengan menggunakan peta aliran material hijau untuk menganalisa tujuh jenis sumber pembangkit limbah hijau (seven green wastes). Alternatif strategi terbaik ditentukan dengan menggunakan model Analytical Hierarchy Process (aHP) yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa rancangan skenario perbaikan. Pengukuran kinerja alternatif strategi ini selanjutnya dinilai sebagai indeks produktivitas hijau (GPI) perbaikan (future) dan dibandingkan dengan nilai indeks GPI saat ini (current), yang telah dihitung pada studi kasus yang dilakukan. Hasil penelitian ini mampu memberikan informasi strategi peningkatan produktivitas terbaik, tingkat produktivitas yang telah dicapai Perusahaan, dan tingkat produktivitas hasil penerapan strategi terpilih
Konsistensi Fatwa Dsn No: 21/dsn-mui/x/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah terhadap Pasal 1 Angka 1 dan Angka 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
Penelitian membahas persoalan terkait adanya benturan tentang konsepPasal 1 Angka 1 UU Asuransi bila dikaji berdasarkan hukum Islam mengenai fiqhmuamalat. Disamping itu juga terkait adanya kekosongan hukum yang terjadipada Fatwa DSN 21/DSN-MUI/X/2001 terkait masalah obyek takaful.Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mengangkat rumusan masalah:bagaimana konsistensi Fatwa DSN No: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang PedomanUmum Asuransi Syariah terhadap Pasal 1 Angka 1 dan Angka 2 Undang-UndangNomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian? Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perlu adanya pertimbangan dari pihak yang berwenangmembuat UU Asuransi mengenai konsistensi Pasal 1 Angka 1 UU Asuransi yangdikarenakan pasal tersebut masih mengandung unsur gharar dan lebihmenguntungkan satu pihak, sehingga tidak cocok jika diterapkan. Hal ini jelassangat merugikan masyarakat yang beragama Islam ketika berkeinginan untukmenggunakan fasilitas asuransi konvensional. Selain hal tersebut, Fatwa Takafulmengalami kekosongan hukum mengenai obyek takaful. Dengan munculnyamasalah kekosongan hukum tentang obyek takaful, perlu adanya penyempurnaandengan langkah penambahan substansi obyek takaful pada Fatwa Takaful olehDSN-MUI sebagai pihak yang mempunyai kewenangan. Salah satu caranyadengan mengadopsi Pasal 1 Angka 2 UU Asuransi dengan sedikit modifikasiuntuk menghilangkan obyek asuransi yang dilarang oleh Islam.Kata Kunci: Takaful, Asuransi, Konsistensi., dan Fatwa
Analisis Mikroorganisme Udara terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung Menara UMI Makassar
Ruang Administrasi Gedung Menara Universitas Muslim Indonesia merupakan ruangan tertutup dan menggunakan sistem pengaturan udara dengan Air Conditioner (AC) untuk mengurangi panas udara di dalam ruang kerja. Kondisi gedung dan ruang kerja dengan ventilasi tertutup, furnitur dan bahan bangunan yang bervariasi, serta aktifitas perkantoran di ruangan tersebut yang cukup padat serta keberadaan alat-alat perkantoran dalam ruangan dapat memicu timbulnya kontaminan mikrobiologis pada udara dalam ruang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas mikroorganisme udara dalam ruang adsministrasi Gedung Menara Universitas Muslim Indonesia. Dalam hal ini jumlah angka kuman berupa bakteri dan jamur di udara terhadap gangguan kesehatan dalam ruang administrasi Gedung Menara Universitas Muslim Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan penentuan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel objek dalam penelitian ini berjumlah enam ruangan, sedangkan sampel subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara suhu ruang dengan angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan, dengan nilai p-value 0.001 (0.001<0.05). Terdapat hubungan antara kelembaban ruang dengan angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan dengan nilai p-value 0.001 (0.001<0.05), tidak ada hubungan antara pencahayaan ruang dengan angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan dengan nilai p-value 0.156 (0.156>0.05), ada hubungan antara angka total mikroorganisme udara terhadap gangguan kesehatan dengan nilai p-value 0.001 (0.001<0.05). Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan pemahaman akan gangguan kesehatan yang diakibatkan mikroorganisme di udara pada pihak manajemen dan pegawai
Pengaruh Jumlah Sekat Filter Udara sebagai Upaya Meningkatkan Performance Mesin Diesel
Penambahan jumlah udara pada proses pembakaran diyakini akan dapat meningkatkan performance dari suatu mesin. Salah satunya dengan mengurangi jumlah sekat pada filter udara. Udara yang masuk ke ruang bakar terlebih dahulu akan di saring melalui filter udara agar selalu terjaga kebersihannya. Hal ini tentu saja merupakan suatu hambatan yang menghalangi udara yang akan masuk kedalam ruang bakar. Dengan pengurangan sekat pada filter udara tersebut maka hambatan yang ada akan semakin berkurang dan udara yang ada untuk proses pembakaran akan terpenuhi sehingga akan terjadi pembakaran yang sempurna. Dengan demikian penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah sekat filter udara sebagai upaya meningkatkan performance mesin diesel. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang menguji jumlah 153 sekat, 144 sekat dan 135 sekat. Dari setiap jumlah sekat dilakukan pengujian menggunakan variasi putaran mesin. Pada jumlah sekat filter udara 153 sekat konsumsi bahan bakar lebih hemat,dan efisiensi juga lebih tinggi. Pada jumlah sekat filter udara 144 sekat, konsumsi bahan bakar,putaran output mesin dan daya engine akan meningkat pula. Pada jumlah sekat filter udara 135 sekat, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih boros tetapi putaran output dan daya engine juga meningkat dengan efisiensi lebih rendah
Perancangan Enkripsi dan Deskripsi dengan Metode Alpha-qwerty Reverse pada Aplikasi Short Message Service Berbasis Android
Teknologi telepon seluler menyediakan beberapa layanan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Salah satu dari layanan tersebut adalah SMS (Short Message Service). Dari sisi keamanan informasi, keamanan SMS belum terjamin karena memiliki keterbatasan dalam melakukan pertukaran informasi. Biasanya informasi tersebut bersifat rahasia/penting sehingga diperlukan sistem yang bisa memberikan pengamanan terhadap informasi SMS yang ditukarkan antar pengguna pada telepon seluler berbasis android. Untuk penjaminan keamanan pada layanan SMS diperlukan suatu penerapan metode pengaman. Salah satunya adalah dengan menggunakan algoritma kriptografi. Metode pengaman SMS yang digunakan adalah metode alpha-qwerty reverse. Metode alpha-qwerty reverse yaitu metode dengan mengambil dari perpanjangan urutan keyboard qwerty. Software yang digunakan dalam perancangan metode pada aplikasi menggunakan software eclipse. Hasil akhir dari penelitian ini menghasilkan keamanan pesan pada layanan SMS dengan cara enkripsi dan deskripsi menggunakan metode alpha-qwerty reverse
- …