15 research outputs found

    Indikasi Kerusakan Dingin pada Mentimun Jepang (Cucumis Sativus L.) Berdasarkan Perubahan Ion Leakage dan PH

    Full text link
    In this study, the chilling induced in Japanese cucumber (Cucumis sativus L.) stored at chilled temperature and the changes in its quality during storage period were examined. Change in ion leakage and pH were used as indicator of chilling injury symptopms. The sample of cucumber were stored at 5ºC (chilling) and 25ºC (non chilling). Percentage of ion leakage for cucumber stored at 5ºC was higher than that at 25 ºC at storage time of 3, 6 and 9 days. The increase in the rate of ion leakage at 5ºC indicates the chilling induced of cell membrane. The increasing tendency of pH was observed for cucumber stored at 5ºC with the value at storage time of 9 days were higher than that at 25ºC. The increase in pH could be thought as the change in acid content which indicate the occurrence of chilling injury. Changes in ion leakage and pH indicate the change in membrane permeability which related to chilling injury

    Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk Pendugaan Suhu Larutan Nutrisi yang Disirkulasikan dan Didinginkan Siang-Malam pada Tanaman Tomat Hidroponik

    Full text link
    Cultivation of tomato plant under hydroponics system in the greenhouse is suitable way to improve fruit quality since it is easier to control environmental parameters. In this system, water and nutrition are two important things for plant to growth. In the tropical area such as Indonesia, air temperature is main constraint in the plant production system. Increasing air temperature inside the greenhouse has positive correlation to the raising temperature of nutrient solution which affected to the ability of the plant to absord the nutrition. The effective way to anticipate increasing of its temperature is by using the cooling system of nutrient solution before circulated to the plant. This paper presented the application of Articificial Neural Network (ANN) to estimate the temperature of nutrient solution which was cooled on day-night time and circulated to the plant. ANN models, called time delay neural network, consist of 3 layers with 4 input nodes and 1 output node. As input model were t (time), Tg(i) (air temperature inside the greenhouse on time i), Tt(i) (temperature of nutrient solution in the tank on time i), Tb(i-1) (temperature of nutrient solution in the plant plots on time i-1) and as output model was Tb(i) (temperature of nutrient solution in the plant plots on time i). The model was developed well with validation result better than heat transfer model previously indicated by coefficient determination (R2) of 0.9498

    Pengaruh Kadar Air terhadap Beberapa Sifat Fisik Biji Lada Putih

    Get PDF
    Sifat fisik biji-bijian diperlukan dalam merancang suatu peralatan untuk penanganan, pemisahan, pengeringan, penyimpanan dan pengolahannya. Sifat fisik biji lada putih ditentukan sebagai fungsi kadar air pada rentang 15,40 - 64,80 % basis kering (b.k.). Tinggi, panjang dan lebar rata-rata pada kondisi kadar air 15,40 % (b.k.) adalah 4,11 ± 0,27 mm; 4,35 ± 0,34 mm dan 4,35 ± 0,35 mm berturut-turut. Pada rentang kadar air 15,40 - 64,80 % b.k., hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan secara linear pada ketiga dimensi aksial, diameter rata-rata, kebulatan dari 0,969 hingga 0,977, volume dari 39,50 hingga 67,34 mm3, luas permukaan dari 55,87 hingga 79,92 mm2 dan massa seribu biji dari 52,47 hingga 75,63 g. Bulk density dan true density memiliki hubungan polinomial dengan Perubahan kadar air biji. Porositas menurun dari 45,01 % hingga 44,88 % dengan peningkatan kadar air pada rentang 15,40 - 64,80 % (b.k.)

    Pendugaan Kandungan Kimia Mangga Gedong Gincu Menggunakan Spektroskopi Inframerah Dekat

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah memprediksi kandungan total padatan terlarut (TPT), total asam, rasio gula asam, dan padatan tidak terlarut (serat kasar) mangga Gedong Gincu secara non destruktif menggunakan spektroskopi inframerah dekat (NIR). Bahan yang digunakan berupa mangga Gedong Gincu sebanyak 182 buah. Pengukuran spektra reflektan NIR dilakukan pada panjang gelombang 1000 – 2500 nm menggunakan NIRFlex N-500 fiber optik solid dilanjutkan pengukuran data referensi laboratorium. Lima pra-proses data spektra yaitu smoothing 3 points (sa3), normalisasi (n01), first derivative Savitzzky-golay (dg1), kombinasi (n01,dg1), dan Multiplicative Scatter Correction (MSC) dilakukan untuk meningkatkan akurasi model kalibrasi. Kalibrasi data NIR dan data kimia dilakukan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Metode terbaik untuk prediksi padatan tidak terlarut diperoleh dengan pra-proses MSC dan kalibrasi PLS dengan nilai Correlation Coefficient (r), Square Error Calibration (SEC), Square Error Prediction (SEP), Ratio of standard error prediction to deviation (RPD) adalah 0,91, 0,25 %, 0,39 %, 2,14, dan faktor PLS 12. Kandungan rasio gula asam diduga dengan pra-proses MSC serta kalibrasi PLS dengan nilai r, SEC, SEP, RPD adalah 0,81, 32,08 °Brix/%, 38,44 °Brix/%, 1,45 dan faktor PLS yang digunakan 12. TPT diduga menggunakan pra-proses sa3 dan kalibrasi PLS dengan nilai r, SEC, SEP, RPD adalah 0,82, 1,04 oBrix, 1,28 °Brix, 1,52. Model kalibrasi total asam diperoleh pra-proses dg1 dan kalibrasi PLS dengan nilai r, SEC, SEP, RPD adalah 0,74, 0,01 %, 0,12 %, 1,33. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menduga kandungan kimia mangga Gedong Gincu secara non destruktif

    Sifat Fisikokimia Tepung dari 10 Genotipe Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Hasil Pemuliaan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengevaluasi sifat fisikokimia 10 genotipe ubi kayu hasil pemuliaan team crop improvement ubi kayu Institut Pertanian Bogor (IPB). Karakterisasi fisikokimia dilakukan dengan cara melakukan analisis kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, pasta (pasting properties), total pati, kadar amilosa, dan derajat putih. Dari hasil karakterisasi diperoleh bahwa setiap genotipe ubi kayu memiliki kandungan kimia dan sifat gelatinisasi yang berbeda-beda. Kadar air tertinggi dimiliki genotipe V4D0 (Genotipe Malang 4) 11,48 ± 0,12 % , kadar abu dan lemak tertinggi adalah genotipe (V5D2 (1) (Varian dari genotipe Malang 4-1) yaitu 1,83 % ± 0,02 dan 1,62 ± 0,93 % serta kadar protein tertinggi adalah V3D1 (1) (Varian UJ 5-1) 4,73 ± 0,19 %. Genotipe V1D1-1 (1) (Varian dari genotipe Jame-1) memiliki kadar amilosa tertinggi yaitu 23,33 ± 0,04 % sedangkan yang terendah dihasilkan oleh genotipe V2D1-1 (3) (Varian dari genotipe Ratim-1) yaitu 13,13 ± 0,48 %. Genotipe V2D1-1 (3) (Varian genotipe Ratim-1) memiliki viskositas puncak terendah yaitu 4.006 cP berkorelasi positif dengan kandungan amilosa paling rendah yang dimilikinya. Viskositas akhir yang tinggi terjadi pada genotipe V4D2-1(2) (Varian genotipe Adira 4-1) yaitu 2.592 cP yang berkorelasi dengan tingginya kandungan amilosa yang dimiliki tepung tersebut yaitu 22,03 ± 0,25 %

    Penggunaan Asam Askorbat dan Lidah Buaya untuk Menghambat Pencoklatan pada Buah Potong Apel Malang

    Full text link
    The objective of this study was to examine the use of ascorbic acid and aloevera gel as anti browning agent for cut-fruit ‘malang\u27 apple fruit. The solution of 1% and 3% ascorbic acid, 5% and 10% aloevera gel were used as anti browning solutions. A group of cut apple fruits were dipped in the solutions for 2 minutes and stored at 5ºC. The result showed that dipping treatments in anti browning solutions could inhibit oxidation of polyphenol oxidase (PPO) indicated by Browning Index value. Ascorbic acid solution was more effective than that aloevera gel. From two different percentage of ascorbic acid solutions, concentration of 3% resulted better inhibition than that of 1%

    Penentuan Konstanta Laju Pengeringan Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Iris Menggunakan Tunnel Dehydrator

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konstanta laju pengeringan bawang merah iris yang dikeringkan dengan menggunakan tunnel dehydrator. Pengeringan bawang merah iris dilakukan pada suhu pengering dan bobot sampel per tray yang bervariasi yaitu suhu 40°C, 50°C, 60°C dan bobot sampel bawang merah iris 300 g, 400 g, dan 500 g. Lajualiran udara pengering sebesar 0.0933 m3/detik. Pengeringan bawang merah iris dilakukan pada kadar air awal ± 80% hingga mencapai ± 10%. Selama proses pengeringan Perubahan kadar air diukur dengan interval waktu 0, 120, 240, 360, 480, dan 600 menit. Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara termogravimetri. Penentuan konstanta laju pengeringan menggunakan persamaan lapisan tipis. Hasil penelitian menunjukkan nilai konstanta laju pengeringan menggunakan tunnel dehydrator berkisar antara 0.01/menit-0.019/menit. Konstanta laju pengeringan sebagai fungsi suhu dan bobot sampel per tray yang dihasilkan dapat diaplikasikan untuk memprediksi Perubahan kadar air bawang merah iris selama pengeringan menggunakan tunnel dehydrator

    Desain Sistem Kontrol dan Monitoring Kondisi Udara pada Controlled Atmosphere Storage Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

    Full text link
    Penyimpanan dengan cara pengaturan komposisi udara atau pengaturan konsentrasi oksigen dan karbondioksida dikenal dengan penyimpanan dengan pengendalian atmosfer. Teknik atmosfer terkendali sekitar produk bertujuan untuk mengendalikan metabolisme produk segar sehingga masa simpan dapat diperpanjang. Konsentrasi oksigen dan karbondioksida disekitar produk dijaga pada suatu konsentrasi yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kontrol dan monitoring oksigen dan karbondioksida serta suhu dan kelembaban di dalam ruang penyimpanan dengan mengimplementasikan mikrokontroler Arduino Uno. Pendekatan rancangan terdiri dari dua jenis yaitu rancangan fungsional dan rancangan struktural. Fungsi dan struktur utama dari sistem yang dibuat adalah sistem pengontrolan terhadap injeksi gas, buka tutup solenoid valve, mengontrol lama injeksi, dan melakukan pembacaan sensor. Pengukuran dan pengujian meliputi kalibrasi sensor dan pengujian fungsional kinerja kontrol dan monitoring. Analisis hasil percobaan dilakukan dengan menggunakan analisis statistik repeated measures ANOVA. Hasil pengamatan dan pengukuran suhu adalah 9.88ºC, RH 73.73%, karbondioksida 2.22% dan oksigen 4.63%. Perbandingan antara setpoint dan aktual diperoleh akurasi suhu 98.84%. Perbandinganantara setpoint dan aktual diperoleh akurasi RH 97.55% Perbandingan antara setpoint dan aktual diperoleh akurasi oksigen 83.98%. Perbandingan antara setpoint dan aktual diperoleh akurasi karbondioksida74.26%

    Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Warna Jeruk Siam Pontianak Setelah Degreening

    Full text link
    Warna kulit merupakan salah satu faktor pendukung utama yang secara komersial menentukan pilihan konsumen untuk membeli jeruk. Degreening merupakan proses Perubahan kulit jeruk dari warna hijau menjadi warna kuning atau jingga tanpa mempengaruhi kualitas internal buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan suhu dan lama penyimpanan yang optimum untuk buah jeruk Siam setelah proses degreening serta menganalisis Perubahan fisiologi buah selama penyimpanan. Perlakuan cold dan non-cold storage merupakan perlakuan awal pascapanen sebelum proses degreening. Perlakuan degreening dilakukan dengan pemaparan gas etilen 200 ppm, suhu 20oC selama 48 jam. Selanjutnya, jeruk hasil degreening disimpan pada suhu 10, 15, 20, dan 27oC (suhu ruang). Analisis Perubahan warna kulit jeruk dilakukan setiap tiga hari untuk semua kondisi penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan indeks warna jeruk citrus color indeks (CCI) dari nilai 0.16 menjadi 10.14 pada suhu 10 oC dan menghasilkan warna jeruk dengan warna kulit optimum jingga cerah

    Evaluasi Kinerja Tarik Taktor Tangan dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni

    Full text link
    Past research shown that coconut oil can be used directly in Diesel engine by adding a heating element in the fuel delivery system. This study aims to evaluate the performance of a hand tractor pull using pure coconut oil fuel. The Diesel engine of the tractor was equipped with a fuel heater installed on the mufler. Traction performance parameters tested were wheel slippage, drawbar pull, forward speed and drawbar power on the path of concrete and soil. Besides, the tractor was also tested on plowing using a moldboard plow. The test results on the concrete track showed that the maximum drawbar pull was 1.21 kN generated at a speed of 0.92 m/s, with a maximum drawbar power of 1.21 kW at the wheel slip of 10.87%. While the drawbar pull on the soil track was 1.37 kN at a speed of 0.79 m/s, with a maximum value of 0.71 kW drawbar power when wheels slip 22.25%. The results of tillage test showed that field efficiency was 84.66%, which was not much different from the test result using Diesel fuel. Keywords: fuel heater, Diesel engine, pure coconut oil, drawbar pull performance Diterima: 8 Desember 2009; Disetujui: 16 Maret 201
    corecore