607 research outputs found
Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap Disparitas Pendapatan di Indonesia Tahun 2015-2016
Lahirnya undang-undang No 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Dari tujuan ini semestinya lahirnya perbankan syariah di Indonesia setidaknya dapat mewujudkan pemerataan kesejahteraan melalui kegiatan penyaluran pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam operasionalnya. Pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah semestinya dapat mengurangi disparitas pendapatan masyarakat, namun seiring perkembangan perbankan syariah tidak diikuti oleh penurunan disparitas pendapatan masyarakat. Maka dari itu diperlukan studi yang membuktikan bahwa penyaluran pembiayaan oleh perbankan syariah berdampak negatif terhadap disparitas pendapatan masyarakat. Analisis data dalam studi ini menggunakan teknik analisis data regresi data panel, dengan pendekatan kausalitas. Setelah dilakukan analisis data maka kesimpulan dari studi ini adalah pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Umum dan Unit Usaha Syariah berdampak positif signifikan terhadap tingkat disparitas pendapatan masyarakat dengan tingkat probilitas 0.0332 < 0,05. Sementara itu pembiayaan oleh Bank Pembiayaan Syariah tidak berpengaruh signifikan, karena memiliki probabilitas yang bernilai 0.5745> 0,05
Menanggulangi Masalah Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia dalam Perspektif Ekonomi
Problems of macro economy that related to people's life are often called “twin problems”. The aimed problems are the poverty and unemployment matters. The two problems are very interesting to discuss in order to solve them. Poverty and unemployment happened in relation to the rate or the condition of economic growth, thus there are three important things should be concerned with in this efforts of overcoming the poverty, as following: firstly, the economic growth that offered benefit as great as possible for poor people. Secondly, the development of social community is by extending and stimulating the nature and potency of individual who were independent, creative, and innovative. It shall encourage the creation of partnership forms between middle economic society, stronger economic society toward poor society. This effort would not be conferred freely, however, by giving motivation, working program and the way to finish/ accomplish it. The expectation of this model aimed at forming autonomous society, free from dependence on other people. Thirdly, the system of clean and respected government, commitment to policies determined before. Eventually, the problems of poverty and unemployment might be like tragedies of Indonesian people, tragedy of Indonesian economy, and there had not been effective medicine to recover our economic collapse. Liberal thoughts with their materialistic, egoistic, and greedy natures have dominated and defeated moralistic and brotherhood thoughts. Through economic reformation we shall build the unity of Indonesia to achieve the equality of rational and fair revenue. The economic reformation should be defined as the awareness of their mistakes and the awareness to correct them
Analisis Pengaruh Iklim Usaha terhadap Perkembangan Wanita Pengusaha Sektor Industri Manufaktur Pedesaan di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
Banyuwangi Municipal, located on the end of East Java Island, constitutes themost strategic area for the investor to do investment. The abundant of naturalresources is the potency for the investor. The business growth is moderate in there,however, there are many weaknesses that need to be improved for the governmentinvolving the business climate, such as physical infrastructure, area governmentpolicy, illegal collection, association participation, safety and labor.In this research tried to analyze the variable that effect to the business developmentparticularly businesswomen village manufacture industry in Banyuwangi.Variables-identified concerning business climate consist of physical infrastructure,area government policy, illegal collection, association participation, safety andlabor. From that variables then would be analyzed by using multiple linier regressionmethod and to know whether or not that variables influence the business growthand how large those variables influence to business growth. From the data collectionin field concerning business-womens perception in Banyuwangi then beingprocessed with SPSS for Windows version 13.00 was obtained 70%, business climatevariable influence the business development, from all five variables, the physicalinfrastructure constitutes the largest variables or dominant to influence the businessdevelopment with coefficient value 0.466. Simultaneously, the above independentvariables significant influence toward business development were indicated withvalues of F-count more than F-table (27.00 > 2.36).Business-womens perception toward conducive of business climate in Banyuwangi,generally agree that business climate that consist of physical infrastructure,government policy, illegal collection, association participation, safety and laborcondition are highly influence the business development in Banyuwangi, generallythey assessed that the conducive of business climate is moderate, need to beimproved particularly public service. To improve the government business climateshould improve the various indicator of business climate result to increase themanufacture industry sector in order to create the vacancies, decreaseunemployment and poor.Keywords : Businesswoman, business climate, manufacture industry, multiple linierregressio
Analisis Finansial Dan Ekonomi Pembangkit Listrik Mikrohidro Di Berapa Lokasi, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia
Permintaan melebihi pasokan listrik terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Pada tahun 2009, pasokan listrik sebesar 29.705 MW. Dari pasokan tersebut yang hilang sebesar 11,68% selama proses distribusi sehingga pasokan bersih 26.235 MW. Di sisi lain permintaannya sebesar 30.943 MW atau mengalami defisit 15,22%. Di Indonesia banyak ditemukan lokasi yang memiliki potensi sumberdaya air yang dapat digukanan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), khususnya yang berada di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air yang dapat memproduksi listrik = 100 kWH (Aprianti, 2009). Kajian ini dilakukan di tiga PLTMH yakni: PLTMH tradisional yang dikelola oleh rumah tangga (Desa Karangtengah, lokasi 1), PLTMH medium (Desa Purbasari, lokasi 2), dan PLTMH modern (Wanganaji, lokasi 3). Pola manajemen, biaya dan manfaat dari PLTMH di catat dari survey, informasi tokoh kunci dan data sekunder. Informan kunci dan responden dalam kajian ini, untuk lokasi 1 (Karangtengah) yakni 20 orang dari 21 orang pemilik PLTMH tradisional, untuk loksi 2 (Purbasari) yakni pengelola PLTMH, 3 orang pengelola turbin, dan 10 orang konsumen, untuk lokasi 3 (Wanganaji) adalah pengelola PLTMH Wanganaji. Analisis pola manajemen, finansial dan ekonomi dilakukan pada kajian ini. Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Pay Back Period (PBP) merupakan parameter dalam kajian ini. Hasil kajian sebagai berikut: PLTMH Karangtengah merupakan PLTMH yang dimiliki oleh masingmasing rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1993, PLTMH Purbasasri dikelola oleh Desa dan digunakan untuk memasok kebutuhan listrik warga Desa Purbasari, PLTMH Wanganaji dikelola oleh Pondok Pesantren Rodhathuth Tholibin untuk memasok jaringan interkoneksi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Berdasarkan analisis finansial: 1). PLTMH Karangtengah secara finansial tidak layak. 2). PLTMH Desa Purbasasri dengan kurun waktu 15 tahun, memberikan NPV = Rp. 6.562.695.042,-, BCR = 2,73, dan IRR = 35% dengan pay back period selama 3 tahun 4 bulan; 3). PLTMH Wanganaji yang memasok interkoneksi PLN Wonosobo dengan investasi Rp. 2.695.700.000,- NPV = Rp. 2.771.300.000,- dengan pengembalian modal ( ) akan terjadi 11 tahun 9 bulan yaitu pada bulan September tahun 2018. PLTMH Desa Karangtengah dan Desa Purbasasri yang secara langsung memasok kebutuhan listrik masyarakat berdampak nyata terhadap perekonomian masyarakat sedangkan PLTMHWanganaji dampak ekonominya sulit diukur karena hasil listrik digunakan untuk memasok interkoneksi PLN
Evaluasi Kebijakan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi Dan Mutu Tanaman Kakao Pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Sigi
This research aims at describing, the evaluation of policy and It\u27s Development to the Implementation of the National Movement of the Quality of Cacao Plants Improvement at Sigi Regency. This research used a qualitative descriptive method. The data were collected trough observations, interviews, and documentations. This seven informants were taken through purposiv sampling. The resulth show that the Evaluation of Policy and It\u27s Development to the Implementation of the National Movement of the Quality of Cacao Plants Improvement at Sigi Regency is still not optimal, It mostly influenced by some faktors: 1) effectiveness aspect was still low, 2) efficiency aspect was will low 3) adequacy aspect was low, 4) Equalization aspect was still low, 5) responsiveness aspect was still low 6) Accuracy aspect was good
Perwujudan Keadilan dan Keadilan Sosial dalam Negara Hukum Indonesia: Perjuangan yang Tidak Mudah Dioperasionalkan
Keadilan dan keadilan sosial memiliki sejarah pemikiran yang panjang dalam diskursus hukum dan negara. Negara merupakan figur sentral dalam perwujudan keadilan dan keadilan sosial. Dalam negara hukum Indonesia perwujudan keadilan dan keadilan sosial merupakan perjuangan yang tidak mudah dioperasionalkan. Metode`yang dipergunakan dalam kajian ini adalah yuridis normatif, dengan titikberat pada penulusuran studi pustaka. Dalam pembahasannya mengkonfirmasikan bahwa keadilan dan keadilan sosial memiliki pertemalian yang erat. Perwujudannya merupakan unsur utama, mendasar, paling rumit, luas, struktural dan abstrak. Keadilan sebagai kemauan yang bersifat tetap dan terus-menerus untuk memberikan kepada setiap orang, apa yang seharusnya diterima. Keadilan sosial selalu ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui pemerataan sumber daya agar kesenjangan sosial ekonomi di tengah-tengah masyarakat dapat dikurangi
Analisis Efisiensi Ekonomi USAhatani Lebah Madu di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi USAhtani lebah madu di Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Desa Kalisari merupakan sentra peternakanlebah di Kabupaten Banyumas. Data penelitian diambil dari responden secara acak sebanyak 50% dari populasi yang ada. Selanjutnya data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis R/C ratio.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis R/C ratio sebesar 9,16 yang berarti bahwa USAhatani lebah madu di Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas secara ekonomi sudah efisien. Selanjutnya USAhatani lebah madu tersebut dapat dikembangkan menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarga petani
- …