3 research outputs found
KONFLIK DAN UPAYA REAKTUALISASI NILAI KARAKTER GOTONG ROYONG PADA MASYARAKAT SUKU KARO (Studi Kasus Pasca Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara)
Erupsi gunung Sinabung yang berkepanjangan mengakibatkan dampak besar bagi masyarakat Karo khususnya dibawah kaki gunung sinabung. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah menggakibatkan timbul konflik dan perubahan sosial. Karakter gotong royong yang dahulu melekat pada masyarakat karo secara perlahan terkikis. Hal itu menjadi alasan dilakukannya penelitian dengan tujuan untuk mengetahui konflik dan upaya reaktualisasi nilai karakter gotong royong pada masyarakat Suku Karo. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi literatur dan dokumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan diverifikasi dengan teknik triangulasi dan teknik pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini adalah akibat erupsi gunung Sinabung yang berkepanjangan berdampak besar kepada masyarakat karo. Kebijakan publik dalam penangulangan bencana belum efektif sehingga terjadi konflik di masyarakat serta perkikisan nilai karakter gotong royong. Konflik tersebut disebabkan oleh penolakan relokasi, pembagian lahan tidak merata, sifat mastrelistik masyarakat berubah akibat kebutuhan ekonomi, nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis. Pengaktifan atau reaktualisasi nilai karakter gotong royong di masyarakat Karo bisa kembali walaupun tidak seperti dahulu dengan mengubah dan penguatan nilai karakter pada indivindu, lingkungan dalam masyarakat karo yang terkena dampak erupsi gunung Sinabung. Dengan melakukan kebiasan Moral Knowing (pola pikir), Moral Feeling (sikap), Moral Doing/Learning (perilaku). Penguatan nilai karakter gotong royong dalam masyarakat sehingga tercipta kesepahaman dalam menentukan kebijakan pemerintah berdasarkan social Justice dan high quality
The prolonged eruption of Mount Sinabung has had a major impact on karo people, especially under the foot of mount Sinabung. Policies issued by local governments encourage conflict and social change. The character of gotong royong that used to be attached to karo society is slowly eroded. This is the reason for the research with the aim of knowing the conflict and efforts to re-actualize the value of gotong royong character in the Karo people. This research uses case study method. Data is collected through observations, interviews, literature studies and documents. The data obtained is then analyzed by data reduction techniques, data presentation, and verified by triangulation techniques and data collection techniques. The result of this research is the result of the prolonged eruption of Mount Sinabung has a big impact on the karo community. Public policy in disaster management has not been effective so that there is conflict in the community and the eroding of the value of the character gotong royong. The conflict is caused by the refusal of relocation, uneven land distribution, the mastrelistic nature of the community changed due to economic needs, the values of togetherness turned into individualists. The activation or re-actualization of the value of gotong royong character in Karo community can be returned even though it is not like before by changing and strengthening the character value in indivindu, the environment in karo community affected by the eruption of Mount Sinabung. By doing moral knowing (mindset), Moral Feeling (attitude), Moral Doing / Learning (behavior). Strengthening the value of mutual character in the community so as to create an understanding in determining government policies based on social justice and high quality
Metode Blended Learning pada Pendidikan Politik di Organisasi Intra Sekolah Dalam Menanamkan Sikap Tanggung Jawab Bagi Siswa SMA Di Kabupaten Tuban
Partisipasi politik yang rendah terkadang menunjukkan kurangnya kepedulian atau keterlibatan warga dengan urusan pemerintahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode blanded learning pada pendidikan politik di Organisasi Intra sekolah dalam menanamkan sikap tanggung jawab bagi siswa SMA di kabupaten Tuban. Penelitian ini dlatarbelakangi oleh peranan pemilih pemula dalam pemilu yang sebagian besar dilakukan oleh anak usia SMA. Penanaman sikap tanggung jawab dalam penggunaan hak pilih mereka dalam memilih pemimpin terbaik menurut mereka maupun menanmkan sikap tanggung jawab dalam berorganisasi sebagai bekal mereka untuk terjun ke masyarakat di kemudian hari perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mencari data yang diperlukan. Dari hasil yang ditemukan di lapangan, ditemukan bahwa metode blended learning telah dilakukan di beberapa sekolah di kabupaten Tuban. Pendidikan politik dilakukan oleh semua lini, yakni dari segi teoritis oleh guru mata pelajaran PKn serta bimbingan dalam tanggung jawab berorganisasi yang dilakukan oleh pembina osis serta pembelajaran mandiri dari berbagai sumber yang dilakukan oleh siswa atau pengurus OSIS. Low political participation sometimes indicates a lack of concern or involvement of citizens with government affairs. The purpose of this study was to determine the application of blended learning methods in political education in intra-school organizations in instilling an attitude of responsibility for high school students in Tuban district. This research is motivated by the role of novice voters in elections which are mostly carried out by high school age children. Instilling an attitude of responsibility in the use of their voting rights in choosing the best leaders according to them and instilling an attitude of responsibility in organizing as a provision for them to enter society in the future needs to be done. This study uses a qualitative method with a case study approach to find the required data. From the results found in the field, it was found that the blended learning method had been carried out in several schools in the Tuban district. Political education is carried out by all lines, namely from a theoretical point of view by Civics subject teachers as well as guidance in organizational responsibilities carried out by student council supervisors as well as independent learning from various sources carried out by students or student council administrators
Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045 Melalui Pendidikan Karakter Berbasis ISEQ
AbstrakPendidikan karakter berbasis IESQ merupakan suatu sistem pendidikan gabungan dari beberapa karakter kecerdasan, yakni kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Keseimbangan IESQ semestinya diterapkan dalam praktik pendidikan di Indonesia. Selain itu, untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan karakter ini juga memerlukan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah saja tetapi dari seluruh elemen yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis literatur yang berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) yang kemudian dikombinasikan menjadi suatu kesatuan basis pendidikan karakter yang disebut sebagai IESQ. Konsep ini bisa menjadi sebuah solusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, IESQ, Indonesia Emas 2045Â AbstractIESQ-based character education is a combined education system of several intelligence characters, namely intellectual intelligence (IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ). The balance of IESQ should be applied in educational practices in Indonesia. In addition, to succeed Indonesia Emas 2045 through character education also requires participation and support from various parties, not only from the government but from all elements in the community. This study aims to analyze literature related to intellectual intelligence (IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ) which are then combined into a unified character education base referred to as IESQ. This concept can be a solution to realize Indonesia Gold 2045.Keywords: Character Education, IESQ, Indonesia Gold 204